2. Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi konflik, tipe konflik, dan cara mengatasi konflik
Jawaban:
1. Karakteristik komunikasi yang efektif
Agar tercapainya komunikasi efektif, maka Lima Hukum komunikasi efektif (REACH) menjadi
wajib dijadikan pegangan oleh seorang fasilitator ketika mendampingi suatu kelompok
masyarakat, yaitu :
Respect (menghormati) :
sikap menghargai setiap individu yang menjadi sasaran dari pesan yang disampaikan
Empathy (empati) :
kemampuan komunikator untuk menempatkan diri pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh
orang lain
Audible (dapat didengar) :
dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik
Clarity (kejelasan) :
kejelasan pesan sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai penafsiran yang
berlainan
Humble (rendah hati) :
membangun komunikasi dengan sikap rendah hati
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi konflik, tipe konflik, dan cara mengatasi konflik
Di antara situasi yang bisa menimbulkan konflik baik konflik fungsional maupun konflik
disfungsional adalah sebagai berikut.
a. Kepribadian atau sistem nilai yang tidak cocok.
b. Deskripsi kerja yang tumpang tindih atau tidak jelas
c. Bersaing untuk memperebutkan sumber daya yang terbatas jumlahnya.
d. Kompetisi antardepartemen atau antarkelompok.
e. Kemandekan komunikasi.
f. Tugas yang saling tergantung (yakni seseorang tidak bisa merampungkan tugasnya sampai
orang lain menyelesaikannya).
g. Kompleksitas organisasi.
h. Standard, kebijakan atau aturan yang tidak jelas atau tidak masuk akal
i. Batas waktu penyelesaian tugas yang terlalu pendek.
j. Pengambilan keputusan secara kolektif (semakin banyak orang berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan semakin tinggi potensi terjadinya konflik).
k. Pengambilan keputusan berdasarkan konsensus.
1. Tidak terpenuhinya sebuah harapan (karyawan terlalu berharap ).
m. Konflik yang tidak terselesaikan.
Tipe konflik :
- Konflik Kepribadian
Setiap individu pasti memiliki kekhasan yang tidak mudah berubah. Karakteristik individu yang
tidak mudah berubah ini sering kali menjadi salah satu sebab ketidakharmonisan dalam
berinteraksi.
- Konflik Antarkelompok
Konflik tidak hanya terjadi antarindividu, tetapi juga antarkelompok. Konflik antarkelompok
kerja, tim kerja atau antardepartemen kadang-kadang tidak hanya bersifat fungsional, tetapi juga
mengancam daya kompetisi organisasi. Di antara penyebabnya adalah rebutan sumber daya yang
terbatas jumlahnya. Di samping itu, bibit konflik yang paling sering justru tingkat kohesivitas
kelompok atau tim. Sebagaimana kita ketahui, kohesivitas kelompok atau tim sangat baik bagi
mulusnya kerja kelompok atau tim. Namun, perasaan "kekaitan" yang berlebihan menyebabkan
timbulnya groupthink -pikiran kelompok yang menganggap bahwa kelompoknya yang paling
benar, paling hebat, dan paling segalanya sehingga tidak sensitif terhadap kelompok lain.
- Konflik Lintas Budaya
Konflik lebih disebabkan karena perbedaan budayakedua belah pihak yang berinteraksi. Pada
umumnya, konflik semacam ini muncul ketika dua belah pihak yang berbeda latar belakang
budaya saling berinteraksi, misalnya melakukan transaksi bisnis antamegara baik dalam bentuk
Joint Venture, aliansi strategis, merger maupun akuisisi.