id/
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
dewasa muda
Tugastugas pergembangannya
Wanita
Menikah Bekerja (lajang)
workaholic Kebutuhan intimacy
B. Pertanyaan Penelitian
1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami
workaholic ?
2. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic ?
3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda
lajang yang workaholic ?
4. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita
dewasa muda lajang yang workaholic ?
C. Tujuan Penelitian
• Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran wanita
dewasa muda yang mengalami workaholic, penyebab wanita dewasa muda
menjadi workaholic, gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa
muda lajang yang workaholic, serta proses terbentuknya kebutuhan intimacy
pada wanita dewasa muda lajang yang workaholic.
D. Manfaat Penelitian
• Manfaat Teoritis
• Manfaat Praktis
BAB II
TINJAUAN PENELITIAN
A. Kebutuhan Intimacy
1. Pengertian Kebutuhan Intimacy
Kebutuhan intimacy merupakan suatu kebutuhan akan hubungan
dengan orang lain dan merupakan kebutuhan terdalam pada diri
setiap manusia untuk mengetahui seseorang secara lebih dekat,
seperti merasa dihargai, diperhatikan, saling bertukar pendapat,
keinginan untuk selalu berbagi dan menerima serta perasaan saling
memiliki sehingga terjalin keterikatan yang semakin kuat dan erat.
2. Teoriteori kebutuhan Intimacy
Menurut Hoog & Cooper (2007)
a. General social theories
b. General relationship theories
c. Local relationship theories
3. Dimensi Kebutuhan Intimacy
• Intimacy • Intimacy Spiritual
Emosional • Intimacy Estetika
• Intimacy Psikologis • Intimacy Sosial dan
• Intimacy Rekreasional
Intelektual • Intimacy Fisik (nonseksual)
• Intimacy Seksual
• Intimacy Temporal
4. Faktorfaktor Penyebab Intimacy
Menurut Bidle (dalam Williams dkk., 2006)
• Keluasan : seberapa banyak aktifitas yg dilakukan bersama
• Keterbukaan : adanya saling keterbukaan diri
• Kedalaman : saling berbagi
5. Proses Terbentuknya Kebutuhan Intimacy
B. Wanita Lajang
1. Pengertian wanita Lajang
Wanita lajang adalah suatu keadaan dimana seorang wanita yang telah
berusia diatas 25 tahun belum menikah atau tidak terlibat dalam suatu
ikatan hubungan khusus pernikahan, tidak termasuk orang yang bercerai
atau semacamnya, atau yang pasangannya meninggal dunia, dan tidak
mengasuh anak atau kemenakan.
1. Tipetipe Wanita Lajang
Menurut Shostak (dalam Strong & De Vault, 1995) :
– Ambivalent : giat mencari pendidikan dan karir, bersenang2
– Wishful : aktif mencari pasangan, sadar untuk menikah
– Resolved : melajang krn pilihan ; pendeta, biarawati
– Regretful : menyerah karna nasib
1. Ciriciri Wanita Lajang
Menurut Papalia & Old (1986) :
– Mandiri secara finansial
– Lebih berorientasi pada karir
– Keinginan meraih kepuasan hidup dengan mengurangi kebutuhan untuk
menikah
– Gaya hidup lebih bergairah
– Kebebasan untuk berubah dan kesempatan untuk mempertahankan
persahabatan, memperoleh pengalaman, otonomi secara sosial dan
psikologis serta dapat memilih beberapa peran.
1. SebabSebab Orang Melajang
Menurut Dario (2003) :
• Masalah Ideologi atau Agama
• Trauma Perceraian
• Tidak Memperoleh Jodoh
• Terlanjur Memikirkan Karir Pekerjaan
• Ingin Menjalani Kehidupan Pribadi Secara Bebas
1. Keuntungan Dan Kerugian Hidup Melajang
Keuntungan :
• Memperoleh nilai kebebasan
• Kemandirian dalam pengambilan keputusan
• Individu secara bebas dapat mengembangkan diri demi peningkatan
hidup dimasa depan
Kerugian :
• Kesulitan dalam memenuhi kebutuhan seksual.
• Kesulitan ketika dalam keadaan menderita sakit, tidak adanya orang
terdekat yang dapat menolong atau merawatnya ketika sedang sakit.
• Adanya kemungkinan terjerumus melakukan perbuatanperbuatan yang
melanggar norma yang berlaku dalam masyarakat
C. Workaholic
1. Pengertian Workaholic
Workaholic adalah individu yang membutuhkan pekerjaan secara
berlebihan dan kecanduan terhadap pekerjaan tersebut, yang secara nyata
dapat mengganggu kesehatan tubuh, kebahagiaan diri, hubungan pribadi,
dan kelancaran fungsi sosial.
2. Ciriciri Workaholic
Menurut Kamale (wordpress.com, 2007) :
• Kecintaan atau keasyikan dengan pekerjaannya
• Tidak suka berbagi pekerjaan dengan orang lain
• Mengabaikan aspekaspek dalam hidup
• Melibatkan bagianbagian kehidupannya dalam pekerjaan
• Ketidaktenangan dalam bekerja.
3. SebabSebab Orang Menjadi Workaholic
Menurut Minirth dkk (dalam Salomone dkk, 1994) :
• Workaholic sebagai mekanisme untuk mengendalikan atau pelarian.
• Workaholic mengandung persaingan dan kebutuhan terhadap harga
diri.
• Workaholic sebagai ciri atau sifat positif.
• Kecanduan tidak dapat dikendalikan.
• Dalam dan kuatnya tekanan kehidupan.
• Orangtua yang workaholic / peran model.
1. JenisJenis Workaholic
Menurut Killinger (1997)
• Suka mengatur (controller) : bebas, ambisius dan bersemangat
• Pengatur yang narsis (narcissistic controller) : Keras kepala dan
merasa bangga, memandang kecil atas segalanya, cenderung hidup
dalam dunianya sendiri dan enggan untuk meminta bantuan
• Suka bersenangsenang (pleaser) : tidak terlalu berambisi, lebih bisa
bersosialisasi dan menyadari akan kebutuhan individu lain
D. Dewasa Muda
1 Pengertian Dewasa Muda.
Masa dewasa muda merupakan masa dimana individu yang berusia
sekitar 2240 tahun mulai mengalami perubahan dalam pola dan harapan
hidupnya, yang ditandai dengan adanya kematangan, tanggung jawab
dan kemandirian.
2. TugasTugas Perkembangan Dewasa Muda.
Havighurst (dalam Turner & Helms, 1995) :
• Mencari dan menemukan calon pasangan hidup.
• Membina kehidupan rumah tangga.
• Meniti karir dalam rangka memantapkan kehidupan ekonomi rumah
tangga.
• Menjadi warga negara yang bertanggung jawab.
• Mengasuh anak dan memenuhi kebutuhan pribadi mereka
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian kualitatif yang berbentuk studi kasus
A. Subjek Penelitian
Seorang wanita dewasa muda lajang berusia 33 tahun yang workaholic
A. TahapTahap Penelitian
• Tahap Persiapan Penelitian
• Tahap Pelaksanaan Penelitian
B. Teknik Pengumpulan Data
• Wawancara : pedoman wawancara berstruktur.
• Observasi : observasi nonpartisipan
A. Alat Bantu Pengumpulan Data
Pedoman wawancara dan observasi, alat tulis dan tape recorder
A. Keakuratan Penelitian
Teknik triangulasi : triangulasi data, triangulasi pengamatan, triangulasi
teori dan triangulasi metodologis.
A. Teknik Analisa Data
Menurut Poerwandari (1998) langkah yang harus dilakukan untuk
analisis data adalah, mengorganisasikan datanya dengan rapih,
sistematis dan selengkap mungkin, setelah itu langkah yang harus
dilakukan adalah koding (pengkodean)
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
A. Hasil
1. Subjek
2. Gambaran Umum Subjek
3. Hasil Wawancara
B. Analisis
1. Gambaran Subjek dan Significant Others
2. Rangkuman Biografi Subjek
3. Analisis Intra Kasus
a. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang mengalami
workaholic ?
– Bekerja berlebihan dengan tingkat tantangan yang tinggi membuat
membuat subjek lebih bersemangat
– Selalu membuat dirinya tetap sibuk
– Mencintai pekerjaannya dan tidak suka berbagi pekerjaan dengan
orang lain
– Gelisah dan stress jika tidak ada pekerjaan
b. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic ?
– Bekerja merupakan mekanisme untuk melarikan diri dari masalah
– Pekerjaan merupakan wada untuk berkreatifitas sehingga tidak
pernah bosan dengan pekerjaan
– Persaingan kerja membuat subjek lebih bersemangat barusaha
terus untuk sukses
c. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda
lajang yang workaholic ?
– Subjek merupakan pribadi yang tertutup
– Tidak suka memceritakan atau sharing mengenai diri pribadi hanya
mengenai pekerjaan saja
– Tidak memiliki keinginan untuk berdekatan secara fisik dengan
teman dekatnya dan membahas halhal yang berhubungan dengan
seks
a. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita
dewasa muda lajang yang workaholic ?
• Subjek dapat menerima keadaannya saat ini dan enjoy dengan itu dengan
penerimaan diri yang positif mempengaruhi interaksi subjek dengan
orang lain
• Subjek hanya berlaku sewajarnya saja dengan teman dan teman dekatnya,
tidak ada perlakuan yang khusus.
C. Pembahasan
1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang
mengalami workaholic ?
Sesuai dengan pendapat Killinger (1997) , Kamale (dalam
wordpress.com, 2007) serta Scott (dalam Harpaz & Snir, 2003)
mengenai cirriciri dari workaholic yakni bekerja berlebihan dengan
tingkat adrenalin yang tinggi, kecintaan dan keasikan denngan
pekerjaan, mengabaikan aspekaspek penting dalam hidup untuk bekerja
dsb.
1. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic ?
Sesuai dengan pendapat Minirth dkk. (dalam Salomone, 1994) mengenai
sebabsebab workaholic yaitu workaholic sebagai mekanisme pelarian
dari masalah hidup, cirri atau sifat positif dimana kecintaan terhadap
pekejaannya, dalam dan kuatnya tekanan hidup yang dialami,
persaingan diasosiasikan sebagai jalan untuk sukses, serta adanya peran
model dimana orang tua subjek yang workaholic.
3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa
muda lajang yang workaholic ?
Sesuai dengan pendapat Bagarozzi (2001) mengenai dimensi atau
komponen dari intimacy, dimana subjek merupakan pribadi yang tertutup,
tidak suka sharing atau menceritakan halhal selain pekerjaan yaitu
mengenai diri pribadi subjek, suka dan duka yang dialami, mengenai seks
dan keinginan untuk berdekatan fisik dengan teman dekatnya, dan lebih
suka menikmati sendiri halhal yang disenanginya termasuk hobi. Hal ini
juga memperkuat pendapat dari Killinger (1997) bahwa seorang
workaholic takut akan intimacy dan lebih memilih untuk menikahi
pekerjaan yang menjadi prioritas utamanya.
1. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada wanita
dewasa muda lajang yang workaholic ?
Karena pribadi subjek yang tertutup, yang lebih suka melakukan dan
merasakan apapun itu secara sendiri dan tidak berbagi dengan teman atau
teman dekatnya, hal ini mempengaruhi proses terbentuknya kebutuhan
intimacy dari Crook & Baur (dalam Ananda, 2001) dimana terdiri dari
delapan tahapan dan subjek hanya memenuhi tigaa tahapan saja yakni
penerimaan diri yang positif, saling berinteraksi dan memberi respond dan
tanggapan. Sedangkan tahapan lainnya, yaitu perhatian, rasa percaya,
kasih saying, mempunyai minat yang ssama dan berhubungan seksual
tidak dapat dipenuhi oleh subjek.
D. Kesulitan Penelitian
1. Peneliti kesulitan menemui subjek untuk melakukan wawancara, karena
subjek sangat sibuk dan waktu libur subjek tidak tentu.
2. Peneliti kesulitan untuk melakukan observasi karena subjek sangat
sibuk.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Bagaimanakah gambaran wanita dewasa muda lajang yang
mengalami workaholic ?
Secara umum workaholic terjadi dikarenakan oleh tingginya kecintaan
subjek terhadap pekrjaan dan selalu memikirkan pekerjaan ketika
sedang tidak ada pekerjaan. Workaholic juga menyukai pekerjaan yang
memiliki tingkat tantangan yang tinggi dan tidak suka berbagi pekerjaan
dengan orang lain.
1. Apa penyebab wanita dewasa muda lajang menjadi workaholic ?
– Dengan bekerja dapat melupakan masalahmasalah dan tekanan hidup yang
dialami
– Keberhasilan seseorang dilihat dari kesuksesan dan kedudukan yang didapat
seseorang
– Memiliki orang tua yang workaholic.
3. Bagaimanakah gambaran kebutuhan intimacy pada wanita dewasa
muda lajang yang workaholic ?
– Subjek merupakan pribadi yang tertutup dimana tidak suka
menceritakan halhal pribadi
– Topic yang dibahas dengan teman dan teman dekat hany mengenai
pekerjaan
– Subjek memiliki kebutuhan intimacy yang rendah
4. Bagaimanakah proses terbentuknya kebutuhan intimacy pada
wanita dewasa muda lajang yang workaholic ?
Proses terbentuknya intimacy pada wanita dewasa muda lajang yang
workaholic cenderung bermassalah karena pribadi subjek yang
cenderung tertutup.
B. Saran
1. Bagi Subjek
Subjek perlu mengevaluasi atau melihat kembali dampak dari menjadi
seorang workaholic sehingga memberi manfaat bagi subjek dalam
kelangsungan masa depan diri subjek dan keluarga khususnya yang
berkaitan dengan kebutuhan intimacy.
1. Bagi Peneliti Selanjutnya
Peneliti selanjutnya diharapkan melakukan wawancara dan observasi
yang mendalam tentang kebutuhan intimacy pada wanita dewasa muda
lajang workaholic, sehingga halhal tersebut bisa mengungkap secara
jelas dan utuh mengenai gambaran wanita workaholic dan kebutuhan
intimacy nya.