Anda di halaman 1dari 11

MINDMAP “KULIT MELEPUH”

Tugas PJJ IKK

Pembimbing:
dr. Lorettha Wijaya, Sp.KK

Oleh:
Dennis Tandrea Widjaya 201806010148
Rika Zaskia 201806010169
Devina June 201806010174

KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN KULIT DAN KELAMIN


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KATOLIK INDONESIA ATMA JAYA
Periode 26 Mei - 6 Juni 2020
Alur Diagnosis Kulit Melepuh

Kulit melepuh dikarakteristikan dengan adanya lesi yang berisi cairan yang disebabkan oleh
hilangnya perlekatan di dalam lapisan epidermis (akantolisis), edema diantara sel epidermis
(spongiosis) atau adanya disosiasi antara lapisan dermis dan epidermis.
Berikut merupakan bagan alur diagnosis kulit melepuh:
Contoh kulit melepuh dengan distribusi lokal:

Nama Penyakit Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang

Dermatitis Pada dermatitis kontak, Pewarnaan H&E: gambaran


konfigurasi lesi bersifat linier spongiosis

Tinea Pedis Bullosa Terdapat vesikel pada telapak Pemeriksaan dengan KOH:
kaki atau diantara jari-jari terdapat hifa
kaki
Kultur jamur positif

Erupsi Obat Terdapat plak berwarna ungu Pewarnaan H&E: gambaran


gelap dengan bulla likenoid atau ​interface
hemoragik, bila di masa dermatitis
depan pasien terpapar dengan
obat yang sama maka dapat
timbul di lokasi yang sama

Eritema Multiforme Terdapat papul targetoid pada Pewarnaan H&E: ​vacuolar


daerah ekstremitas dan pada interface dermatitis
daerah akral; terdapat
bula/vesikel hemoragik; lesi
yang timbul berulang
biasanya berhubungan dengan
infeksi HSV

Lepuh akibat gesekan Lokasi tersering adalah pada Pewarnaan H&E: lepuhan
telapak kaki dan telapak intraepithelial
tangan yang sering
bergesekan.

Coma Blisters Lepuhan yang tegang pada Pewarnaan H&E: lepuhan


daerah yang tertekan pada subepidermal dan nekrosis
pasien coma kelenjar ekrin

Gigitan Serangga Bullosa Terdapat papul eritema yang Hanya dari anamnesis
gatal pada tempat gigitan

Penyakit Bullosa pada pasien Lepuhan yang tegang Pewarnaan H&E: lepuhan
DM (​bullous diabeticorum) predominan pada ekstremitas subepidermal pauci-inflamasi
bawah, biasanya tidak
ditemukan tanda eritema atau Direct Immunofluorescence :
inflamasi. Manifestasi ini negatif
jarang ditemukan pada pasien
DM

Grover’s (transient Pada abdomen, dada dan Pewarnaan H&E: diskeratosis


acantholytic dermatosis) punggung terdapat papul dan dan akantolisis
vesikel yang dilapisi oleh lesi
keratotik yang sudah terkikis Direct Immunofluorescence :
negatif
Contoh kulit melepuh dengan distribusi menyeluruh :

Nama Penyakit Manifestasi Klinis Pemeriksaan Penunjang

Pemfigus Bullosa Bula yang tegang; papul Imunofluoresensi Indirek :


urtikaria dan plak; IgG antigen anti-BP 180 dan
keterlibatan membran mukosa 230
hingga 30% dari kasus

Pemfigus Vulgaris Vesikel kendur serta erosi Imunofluoresensi Indirek :


pada kulit dan membran pewarnaan IgG interselular
mukosa, gingivitis terhadap substrat kulit, IgG
deskuamatif; keterlibatan anti-desmoglein 3
kulit kepala cukup umum

Pemfigus Foliaseus Vesikel kendur dan erosi; Imunofluoresensi Indirek :


tidak ada keterlibatan pewarnaan IgG interselular
membran mukosa terhadap substrat kulit, IgG
anti-desmoglein 1
Sindroma Steven-Johnson Erosi eksudatif dari bibir, Tidak ada
dan ​Toxic Epidermal mukosa oral, mata, mukosa
Necrolysis genitalia; papulovesikel pada
bibir, nyeri pada kulit

Pemfigus Paraneoplastik Papulovesikel, lesi Imunofluoresensi Indirek :


menyerupai eritema antibodi dari antigen multipel
multiforme pada kutaneus; (desmoplakins, desmogleins,
lesi erosi eksudatif pada bibir, antigen pemfigoid bulosa 1,
mukosa oral, mata, mukosa dsb)
genitalia

Dermatitis Herpetiformis Papulovesikel yang Peningkatan serum antibodi


berkelompok pada siku, lutut, IgA anti-epidermal
bokong, kulit kepala; Gatal transglutaminase
yang sangat parah
HSV/VZV diseminata Demam, hepatitis, Kultur virus, pewarnaan
keterlibatan SSP; Vesikel Tzanck, DFA, PCR
monomorfik yang
berkelompok maupun
tersebar

Dermatosis Bullosa Linear Vesikel dan bula yang anular Imunofluoresensi Indirek :
IgA maupun arkuata; dapat antibodi IgA antibasement
melibatkan membran mukosa membrane

Epidermolisis Bullosa Luka lepuh yang tegang dan


Akuisita erosi dengan skar dan milia
Staphylococcal Scalded Skin Eritema, bula kendur, erosi, Kondisi ​toxin-mediated​;
Syndrome deskuamasi dari kulit yang kultur pada bula seringkali
luas dan tersebar negatif

SLE Bullosa Nail fold​, telangiektasia, Pemeriksaan Antibodi


eritema malar, diskoid antinuklear
ataupun lupus kutaneus
subakut
DAFTAR PUSTAKA
1. Goldsmith L, Katz S, Bilchrest B, Paller A, Leffel D, Wolff K. Fitzpatrick’s Dermatology
in General Medicine, Ed. McGrawHill Medical. 2019.
2. Approach to the patient with cutaneous blisters - UpToDate [Internet]. Available from:
https://www.uptodate.com/contents/approach-to-the-patient-with-cutaneous-blisters?sour
ce=history_widget

Anda mungkin juga menyukai