Anda di halaman 1dari 13

N Osce Senam Hamil Video keterangan

o
1. Tahap Pra Interaksi Tahap Pra Interaksi Tahap Pra Interaksi

a. Baca catatan keperawatan Alat yang digunakan Pada video tidak menerangkan
dan catatan medis klien 1. Bantal baca catatan keperawatan dan
b. Siapkan Alat : 2. Matras Yoga/senam catatan medis klien
 Bantal
 Matras dengan busa
tipis
2. Tahap Orientasi Tahap Orientasi Tahap Orientasi

a. memberi salam dan  Klien berada pada  Pada video tidak


senyum kepada klien posisi Supinasi terdapat pembukaan
(BHSP)  Klien berganti posisi salam dan senyum
b. menjelaskan kegiatan Dorsal recumbent kepada klien
dan tujuan yang akan  Tujuan dan kegiatan  Pada video tidak
dilakukan
di jelaskan melalukan kontrak
c. menjelaskan waktu
yang akan dibutuhkan waktu dan menjaga
d. menjelaskan privasi
kerahasiaan bila perlu
pasang sampiran
e. atur posisi pasien
sesuai indikasi

3. Tahap Kerja Tahap Kerja Tahap Kerja

Latihan pernapasan  Menjelaskan manfaat Pada video dijelaskan dengan


a. Manfaat  Prosedur (usia 20-25 lebih detail
b. Prosedur : Latihan 1 minggu)
–4
Latihan pembentukan sikap
 Ibu berbaring
tubuh terlentang kedua
a. Manfaat tangan disamping
b. Prosedur : Latihan 1 badan, kedua lutut di
–4 tekuk
Latihan kontraksi relaksasi  Letakkan tangan kiri
a. Manfaat diatas lutut
b. Prosedur : Latihan 1  Lakukan pernapasan
–4 diafragma
Latihan penenangan
 Tarik napas melalui
hidung dan tangan kiri
naik keatas dinding
perut lalu hembuskan
melalui mulut
 Lakukan sebanyak 8
kali
 Untuk usia 26 – 30
minggu
 Ibu berbaring
terlentang, kedua lutut
di tekuk
 Kedua lengan di
letakkan disamping
badan, lakukan
pernapasan dada
selama 1 menit diikuti
denagn pernapasan
diafragma
 Menjelaskan tujuan
yaitu menghilangkan
rasa nyeri HIS pada
waktu persalinan
 Untuk minggu ke 31-
34
 Tata laksana sama
dengan latihan
minggu ke 26-30
tetapi frekuensi
pernapasan lebih
cepat dari latihan
kedua
 Untuk minggu 35
hingga menjelang
partus
 Ibu berbaring
terlentang kemudian
lutut di tekuk dan
dipegang oleh kedua
tangan dengan kondisi
tubuh rileks. Posisi ini
disebut utotonu.
Kedua kaki terbuka,
tungkai diangkat dan
kedua lutut ditekuk.

Latihan pembentukan sikap


tubuh
 Manfaat nya untuk
menaikkan tulang
panggul hingga janin
berada dalam keadaan
normal
 Untuk kehamilan usia
22-25 minggu
 Ibu berbaring
terlentang kedua lutut
ditekuk hingga kedua
lengan berada
disamping badan dan
kondisi tubuh rileks
 Angkat pinggang
sampai badan
membentuk
lengkungan
 Lalu tekan punggung
kelantai sambil
mengempiskan perut
serta kerutkan otot
dubur
 Lakukan sebanyak 8
kali
 Usia kehamilan
minggu 26-30
 Ibu dalam posisi
merangkak, kedua
tangan sejajar bahu,
tubuh sejajar lantai
sedangkan tangan dan
paha tegak lurus.
 Tundukkan kepala
sampai terlihat kearah
vulva, pinggang
diangkat sambil
mengempiskan perut
bawah dan
mengurutkan dubur.
 Turunkan pinggang,
angkat kepala sambil
melepaskan otot-otot
perut dan dasar
panggul, lakukan
sebanyak 8 kali.
 Usia kehamilan
minggu 31-34
 Sikap berdiri tegak
kedua tangan berada
di samping badan,
kedua kaki dibuka
selebar bahu dan
badan rileks.
 Lakukan gerakan
jongkok perlahan
badan tetap lurus lalu
berdiri tegak
perlahan-lahan.
Lakukan sebanyak 8
kali
 Usia kehamilan 35-
partus
 Ibu berbaring
terlentang , kedua
tangn kesamping
badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut dan
rileks
 Angkat badan dan
bahu letakkan dagu
diatas dada dan
tatapan kearah vulva,
tahan beberapa saat
dan kembali ke posisi
semula dan rileks
gerakan dilakukan
sebanyak 8 kali

Latihan Kontraksi dan


relaksasi
 Manfaat nya bertujuan
untuk memperoleh
sikap tubuh dan
mengatur relaksasi
paa waktu yang di
perlukan
 Usia kehamilan 22-25
minggu
 Ibu berbarimg
terlentang, kedua
lengan disamping
badan, kedua kaki
ditekuk pada lutut da
rileks
 Tegangkan otot muka
dengan mengerutkan
dahi, mengatupkan
telinga dan
menegangkan otot
leher selama beberapa
detik lalu lemaskan.
 Ulangi gerakan
selama 8 kali
 Usia kehamilan 26-30
minggu
 Sikap ibu berbaring
terlentang , kedua
tangan disamping
badan kedua kaki
ditekuk dengan santai
 Lemaskan seluruh
tubuh dan kepalkan
kedua tangan dan
tegangkan selama
beberapa detik dan
lemaskan kembali
 Ulangi gerakan
sebanyak 8 kali
 Usia kehamilan 31-34
minggu
 Ibu berbaring
terlentang dengan
kedua tangan berada
disamping badan ,
kedua kaki ditekuk
dan lemaskan badan
 Lakukan pernapasan
diafragma dan
pernapasan dada yang
dalam
 Usia kehamilan
minggu ke 35 – partus
 Ibu terlentang, kedua
lengan berada
disamping badan
 Kedua kaki lurus,
lemaskan seluruh
tubuh, lalu lakuakan
pernapasa secara
teratur dan berirama
 Lalu tegangkan otot
seluruh tubuh ,
lakukan gerakan
berulang sebanyak 8
kali

Latihan Penenangan
 Menjelaskan tujuan
yaitu menghilangkan
tekanan ( stress ) pada
waktu menjelang
persalinan atau saat
persalinan
 Menjelaskan prosedur
kerja
 Ibu berbaring miring
kearah punggung
janin , misalnya ke
arah kiri
 Letakkan lutut kanan
di depan lutut kiri,
kedua lutut di tekuk
 Tangan kanan di
tekuk didepan badan ,
sedangkan tangan kiri
di belakang tubuh
 Tenang dan lemaskan
seluruh badan.
Kerjakan latihan ini
selama 5-10 menit
4. Tahap Terminasi Tahap Terminasi
a. Perhatikan keadaan
umum pasien
b. Dokumentasi
tindakan

N Osce Perawatan Bayi Baru Video Keterangan


o Lahir
1. Tahap Pra Interaksi Tahap Pra Interaksi
1) Siapkan alat-alat dan  Siapkan alat yang  Pada video tidak
dekatkan ke pasien digunakan disebutkan alat2
Alat-alat steril  Kom yang berisi alat seperti Betadine,
 Sarung tangan satu steril Yodium, dan
pasang
 Klem tali pusat 2 bh  2 Buah kom alkohol
 Gunting tali pusat 1  1 gunting tajam  Tidak Memakai
bh  1 Kom berisi disenfektan sarung tangan dan
 Benang pengikat tali  Benang untuk pengikat mencuci tangan
pusat tali pusat
 Kapas lidi  Sarung tangan steril
secukupnya
 Kasa steril
 Kain kassa
Alat tidak steril  Kapas lidi
 Bengkok  Bengkok
Obat-obatan  Setelah menyiapkan alat,
 Betadin 10% / kemudian dekat kan ke
yodium tinktur 3% pasien
Alkohol 70%
2) Cuci tangan
Pasang sarung tangan jika
perlu
2. Tahap Orientasi
3) Siapkan alat-alat dan  Menjelasakan kegitan Pada video tida memberi
dekatkan ke pasien dan tujuan salam/sapa tidak menjelaskan
Alat-alat steril waktu yang dibutuhkan,
 Sarung tangan satu kerahasiaan da tidak
pasang mengatur posisi pasien.
 Klem tali pusat 2 bh
 Gunting tali pusat 1
bh
 Benang pengikat tali
pusat
 Kapas lidi
secukupnya
 Kain kassa
Alat tidak steril
 Bengkok
Obat-obatan
 Betadin 10% /
yodium tinktur 3%
Alkohol 70%
4) Cuci tangan
Pasang sarung tangan jika
perlu

3. Tahap kerja Tahap kerja

a) APGAR Skor  Menjelaskan APGAR  Tidak ada tahap


1. Appearance (warna SCORE dan menilai memperhatikan
kulit), didasarkan  Memasang sarung bersihan jalan
pada kondisi pucat, tangan steril napas dengan
sianotik atau merah  Melakukan perawatan memposisikan bayi
muda tali pusat dengan meng miring.
2. Pulse (denyut klem  Tidak ada
jantung), auskultasi  1 buah klem dipasang ± mempertahankan
dengan menggunakan 3-5 cm dari perut bayi suhu bayi dan pada
stetoskope kemudian klem 2 saat pemotongan
3. Grimace (reflex), dipasang ± 3-5 cm dari tali pusat diolesi
didasarkan pada klem 1 terlebih dahulu
iritabilitas /  Pemotongan tali pusat betadine kemudian
diantara 2 klem tadi, di potong
sensitifitas reflex
tangan kiri melindungi  Tidak ada
terhadap tepukan
perut bayi sehingga pemberian kasa
halus pada telapak
gunting tali pusat tidak yang telah di
kaki.
bersentuhan langsung berikan alkohol.
4. Activity (tonus otot),
dengan perut
didasrkan pada
 Setelah dipotong tali
derajat fleksi dan
pusat, oleskan betadine
pergerakan
di area pusar dengan
ekstremitas mengguanakan kapas
5. Respiration lidi
(pernafasan), diamati  Setelah itu ikat tali pusat
melalui gerakan dengan kuat, kemuadian
dinding dada\ oleskan kembali dengan
b) Mempertahankan betadine pada daerah
bersihan jalan nafas pusat
6. Posisi berbaring
 Bungkus bayi dengan
miring, dengan cara:
Bayi diputar ke sisi selimut
kanan dan diganjal,
posisi ini
memfasilitasi drainase
dari mulut dan untuk
mempercepat
pengosongan kedalam
usus kecil

c) Mempertahankan suhu
tubuh
7. Bayi baru lahir
dikeringkan dan
diberi selimut hangat,
bila memungkinkan
dekapkan bayi pada
ibunya untuk
melakukan inisiasi
menyusu dini
8. Bila bayi tidak
bersama ibunya
dalam 2 jam, maka
bayi dapat
dihangatkan diatas
panel pemanas
dengan tubuh
telanjang hingga suhu
mencapai 36,5 0C

d) Pemotongan tali pusat


9. Setelah bayi lahir
seluruhya diterima di
atas kain steril,
bebaskan jalan napas,
setelah bayi menangis
kuat lakukan segera
10. Penolong masing
memakai sarung
tangan, tali pusat di
jepit dengan 2 bh
klem. Klem 1
dipasang ± 5 cm dari
perut bayi, kemudian
tali pusat di urut ke
arah plasenta. Klem II
dipasang ± 5 cm dari
klem I.
11. Tali pusat di potong
dengan gunting tali
pusat diantara kedua
klem tadi. Kira-kira
2,5 cm dari klem I.
waktu pemotongan
tali pusat, tangan kiri
melindungi perut bayi
sehingga gunting tali
pusat tidak langsung
bersentuhan dengan
daerah perut bayi
dengan meletakkan
kedua klem dan
melakukan
pemotongan diatas
telapak tangan kiri
penolong
12. Sebelum memotong
tali pusat, tali pusat
diolesi betadin
terlebih dahulu
kemudian di potong.
Setelah tali pusat di
potong, olesi dengan
betadine 10% atau
yodium tinktur 3%
dengan memakai
kapas lidi. Kemudian
tali pusat diikat.
13. Setelah tali pusat
diikat dengan kuat,
bungkus dengan kain
kassa yang telah
diberi alcohol 70%
kemudian bungkus
kembali dengan kapas
steril.
14. Lakukan perawatan
selanjutnya
15. Kaji respon bayi
16. Pendokumentasian
tindakan

4. Tahap Terminasi Tahap Terminasi


1. Pasien dirapikan Alat-alat Tahap terminasi Tidak ada rapikan alat,
dirapikan. Pasien dirapikan menilai respon bayi, keadaan
2. Cuci tangan umum, dan tidak ada
3. Perhatikan keadaan umum dokumentasi tindakan
pasien
4. Dokumentasi tindakan
N Osce Imunisasi Dasar Video Keterangan
o
1. TAHAP PRE INTERAKSI TAHAP PRE INTERAKSI

1. Siapkan alat-alat Pada video berisi penjelasan awal : Pada video simulasi tidak
dan dekatkan ke Imunisasi pertama yang perlu dijelaskan dan cara imunisasi,
pasien diberikan terutama bayi dan anak hanya menjelaskan macam2
2. Cuci tangan sejak lahir untuk melindungi tubuh imunisasi dan manfaat dari
nya dari penyakit berbahaya imunisasi tersebut
3. Pasang sarung
5 Imunisasi wajib
tangan jika perlu
 Hepatitis
 BCG
 DPT
 Polio
 Campak
Jadwal pemberian imunisasi dasar
 0-7 hari = HBO
 1 bulan : BCG, Polio,
IPV/1
 2 bulan : DPT, HB1 ,
Polio/ IPV 2
 3 bulan : DPT/ HB2,
Polio/ IPV 3
 4 bulan : DPT/ HB3,
Polio/ IPV 4
 9 bulan : Campak

2. TAHAP ORIENTASI
1) memberi salam dan
senyum kepada klien
(BHSP)
2) menjelaskan kegiatan dan
tujuan yang akan
dilakukan
3) menjelaskan waktu yang
akan dibutuhkan
4) menjelaskan kerahasiaan
bila perlu pasang
sampiran
atur posisi pasien sesuai
indikasi
3. TAHAP KERJA
Suntikan Intrakutan (BCG)
1. Alat-alat didekatkan ke  Hepatitis B adalah,
samping pasien imunisasi yang diberikan
2. Tentukan dan bebaskan
daerah yang akan untuk mencegah
dilakukan penyuntikan penyakit hepatitits B,
3. Pasang perlak/pengalas yaitu penyakit infeksi
pada bawah daerah yang yang dapat merusak hati
akan dilakukan injeksi.
4. Ambil vaksin yang akan
 Pemberian imunisasi dan
diberikan sebanyak 0,05
cc usia pemberian
5. Desinfeksi dengan larutan sebaiknya diberikan
salin 0,9% diaerah yang dalam usia 12 jam, atau
akan dilakukan 0-7 hari dilanjutkan pada
penyuntikan usia 2 bulan, dan usia 5-
6. Tegangkan daerah 6 bulan.
penyuntikan dengan  Cara pemberian
tangan kiri. imunisasi hepatitis
7. Lakukan penyuntikan Adalah melalui
dengan lubang jarum intramuskular (IM)
menghadap ke atas
Dimasukkan di paha
membentuk sudut
150terhadap permukaan kanan.
kulit.
8. Masukkan obat sampai
terjadi gelembung
Tarik spoit dan tidak boleh
dilakukan masase
Suntikan Subkutan
(Campak)
1. Alat-alat didekatkan
kesamping pasien
2. Cuci tangan
3. Siapkan vaksin yang akan
diberikan, aspirasi 0,5cc
tutup jarum dan
tempatkan pada bengkok.
4. Tentukan dan bebaskan
area yang akan di berikan
suntikan
5. Pasang perlak pada bawah
daerah yang akan
dilakukan injeksi.
6. permukaan kulit
didesinfeksi,lalu diangkat
sedikit dengan tangan kiri
7. pasang handscun
8. ganti jarum dengan jarum  BCG, Imunisasi
steril baru Baccilus Calmette
9. tarik otot deltoid bayi Guerin (BCG) agar anak
untuk memudahkan memiliki daya tahan
penyuntikan dengan jari terhadap penyakit TBC
telunjuk dan ibu jari  BCG diberikan pada usia
10. Jarum ditusukkan dengan 1 bulan
lubangnya menghadap ke
 Dosis tunggal diberikan
atas dan membentuk
sudut 45o dengan melalui suntikan
permukaan kulit intrakutan ditangan
11. Masukan vaksin dengan kanan
perlahan  Polio, iumunisasi yang
12. Tarik spoit dan tahan diberikan untuk
dengan kapas. Spoit bekas kekebalan terhapad
suntikan dimasukan ke
penyakit poliomelitis
dalam bengkok.
 Cara pemberian, melalui
oral/ mulut (OPV)
Suntikan intra muskuler  IPV diberikan suntikan
(Pentavalen dan IPV) 1M di paha kiri.
1. Alat-alat didekatkan  Diberikan pada usia 1
kesamping pasien bulan , dianjurkan pada
2. Cuci tangan usia 2,3,4 bulan
3. Siapkan vaksin yang  DPT
akan diberikan, aspirasi  Dipteri, Pertusis, tetanus,
0,5cc tutup jarum dan HIB dan hepatitis B
tempatkan pada  Dosis combo :
bengkok. Pentavalen, Pentabio
4. Tentukan dan bebaskan  Diberikan melalui
area yang akan di suktikan IM di paha
berikan suntikan  Imunisasi DPT diberikan
5. Pasang perlak pada sebanya 3 kali yaitu pada
bawah daerah yang usia 2,3,4 bulan
akan dilakukan injeksi.
 Diulang di usia 15-18
6. permukaan kulit
bulan.
didesinfeksi dengan
 Campak, diberikan
kapas berlarutan salin
untuk mencegah
0,9%
penyakit Campak pada
7. pasang handscun
anak karena penyakit
8. ganti jarum dengan
uini sangat menular
jarum steril baru
9. tarik otot paha kiri bayi  Diberikan pada bayi usia
untuk memudahkan 9 bulan
penyuntikan dengan  Suntikan subkutan
telunjuk dan ibu jari  Di ulangi pada program
10. Jarum ditusukkan BIAS
dengan lubangnya
menghadap ke atas dan Imunisasi Tambahan
MMR : 15 Bulan
membentuk sudut 90o
Varisela <1 tahun
dengan permukaan kulit Hepatitis A = 2 Tahun
11. Masukan vaksin dengan Tifoid = 2 tahun
perlahan PCV = 2,4,6 Tahun
12. Tarik spoit dan tahan Hpv= 10 tahun
dengan kapas. Spoit
13. bekas suntikan
dimasukan ke dalam
bengkok
4. TAHAP TERMINASI
5. Pasien dirapikan Alat-alat
dirapikan.
6. Cuci tangan
7. Perhatikan keadaan umum
pasien
Dokumentasi tindakan

Anda mungkin juga menyukai