Anda di halaman 1dari 20

Wa Ode Aisa Zoahira, S.Kep.,Ns.,M.

Kep

ASKEP ( ASUHAN KEPERAWATAN)


FARINGITIS

OLEH :

NAMA : AIPUL SAPUTRA


NIM : P201901001
KELAS :T1 KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MANDALA WALUYA
KENDARI
2020

KATA PENGANTAR

Puj syukur kehadirat allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas individu tentang ASUHAN KEPERAWATAN ini tepat pada
waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari tugas ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen pada mata
kuliah keperawatan dasar II. Selain itu, tugas ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
ASUHAN KEPERAWATAN bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Wa Ode Aisa Zoahira, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku
dosen keperawatan dasar II yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan
sesuai dengan mata kuliah yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat meyelesaikan tugas ini.

Saya menyadari, tugas yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan tugas ini.

Kendari,19 Mei 2020

Penulis

Daftar Isi
Cover Depan
Kata Pengantar
Daftar isi
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang.......................................................................................
B. RumusanMasalah..................................................................................
C. TujuanPenulisan....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. PengertianFaringitis..............................................................................
B. KlasifikasiFaringitis..............................................................................
C. EtiologiFaringitis..................................................................................
D. Manifestasi klinis..................................................................................
E. Patofisiologi..........................................................................................
F. Penatalaksanaan....................................................................................
G. Pemeriksaan Penunjang........................................................................
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan...........................................................................................
B. Saran.....................................................................................................

Daftar Pustaka

BAB I

PENDAHULUAN

A. LatarBelakang

Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. (Wikipedia.com). Faringitis kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.Faringitis-Viral (Faringitis karena Virus)adalah peradangan
pharynx (bagian tenggorokan antara amandel dan pangkal tenggorokan) yang disebabkan
oleh virus. Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkanperdadangan.
B. RumusanMasalah
1. apa itu faringitis?
2. Bagimana klasifikasinya, etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi,pemeriksaan
penunjang , faringiitis
3. Bagimana askep teoritis pada penderitafaringitis?

C. TujuanPenulisan
1. Untuk mengetahui apa faringitisitu, mulai dari pengertian, klasifikasinya, etiologi,
manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang , faringiitis.
2. Untuk mengetahui bagaimana asuhan keperawatan untuk pasienfaringitis

BAB II

PEMBAHASAN

A. PengertianFaringitis

Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. (Wikipedia.com). Faringitis kadang juga disebut
sebagai radang tenggorok.Faringitis-Viral (Faringitis karena Virus)adalah peradangan
pharynx (bagian tenggorokan antara amandel dan pangkal tenggorokan) yang disebabkan
oleh virus. Selain virus, bakteri juga dapat menyebabkanperdadangan.

B. KlasifikasiFaringitis
1. Faringitisakut
Faringitis akut merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukan semua infeksi akut
pada faring, termasuk tonsillitis (tonsilofaringitis) yang berlangsung hingga 14 hari dan
merupakan peradangan akut membran mukosa faring dan struktur lain disekitarnya.
Karena letaknya yang sangat dekat dengan hidung dan tonsil, jarang terjadi hanya pada
tonsillitis namun juga mencangkup nasofaring, dan tonsilofaringitis dan ditandai dengan
keluhan nyeri tenggorok. faringitis streptokokus beta hemolitikus group A (SBHGA)
adalah infeksi akut orofaring dan nasofaring oleh SBHGA. (Raharjoe, 2012). Penyakit
ini sering bersama dengan radang hidung, disebut rinofaringitis atau bersama dengan
radang tonsil. Tonsilo-faringitis.Keluhan pasien ialah demam, rasa nyeri di tenggorok,
terutama untuk menelan air liur. Pada pemeriksaan akan tampak dinding faring belakang
sangat merah (hipermis). Pada tonsilofaringitis akut, selain dari dinding faring,juga
tonsil tampak merah dan membengkak (udem).
2. Faringitiskronis
Seringkali rasa nyeri di tenggorokan berlangsung lama. Pada pemeriksaan tampak dinding
faring belakang tidak terlalu merah, tetapi dindingnya tidak licin, tampak berbenjol kecil-
kecil(bergranula).

C. Etiologi

Bakteri dan virus merupakan penyebab dari faringitis dan virus merupakan menyaji penyabab
terbanyak seperti :

1. Virus epstein barr (epstein barr virus, EBV) disertai dengan gejala infeksi mononukleus
seperti splenomegali dan limfadenopatigeneralisita.
2. Infeksi viruscampak
3. Cytomegalovirus(CMV)
4. Virusrubella
5. Viruspenyebab penyakit respiratori seperti Adenovirus, Rhinovirus, dan virus
parainfluinza

Mikroorganisme penyebab faringitis akut

mikroorganisme Kelainan yang ditimbulkam


Bakteri
Streptokokus, group A Faringitis, tonsillitis, demam scarlet
Streptokokus, group C dan G Faringitis, tonsillitis, scarlatiniform
Campuran bakteri anaerob Vincent’s angina
Neisserja gonorrhoeae Faringitis, tonsillitis
Corunebacterium diphtheriae difteri
Arcanobcterium haemolyticum Faringitis, scarlatiniform
Yersinia enterocolitica Faringitis, enterokolitis
Yersinia pestis Plague
Francisella tularensis Tularemia (oropharyngeal form)
Virus
Virus rino Common cold/rhinitis
Virus corona Common cold
Virus adeno Pharyngoconjunctival fever, IRA
Virus herpes simplex 1&2 Faringitis, gingivostomatitis
Virus parainfluenza Cold, croup
Virus coxsackie A Heparangina, hand-foot-and-mouth disease
Virus epstein-barr Infeksi mononucleosis
Virus sitomegalo Mononucleosis viris sitomegalo
Hman imunodeficiency virus Infeksi HIV primer
Virus influenza A dan B Influenza
mikroplasma
Mycoplasma pneumoniae Pneumoniae, bronchitis, faringitis
Klamidia
Champlidia psittaci IRA, pneumonia
C. pneumoniae Pneumonia, faringitis

D. Manifestasiklinis

Tanda dan gejala faringitis :

1. Awitan akut disertai mualmuntah


2. Faring hiperemis
3. Nyeri tenggorokan
4. Tonsil bengkak denganeksudasi
5. Kelenjar getah bening leher anterior bengkak dannyeri
6. Uvula bengkak dan merah
7. Ekskoriasi hidung disertai lesi impetigo sekunder
8. Ruamskarlatina
9. Petekie palatinummole
10. Nyeri telan
11. Sulitmenelan
12. Demam
13. Tonsilhyperemia
14. Mulut berbau
15. Otalgia (sakit ditelinga)

E. PATOFISIOLOGI
Pada faringitis yang disebabkan infeksi, bakteri ataupun virus dapat secara langsung
menginvasi mukosa faring menyebabkan respon inflamasi lokal. Kuman menginfiltrasi
lapisan epitel, kemudian bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superfisial bereaksi, terjadi
pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit polimorfonuklear. Pada stadium awal
terdapat hipertermi , kemudian edema dan sekresi yang meningkat. Eksudat mula-mula serosa
tapi menjadi menebal dan kemudian cendrung menjadi kering dan dapat melekat pada
dinding faring. Dengan hiperemi, pembuluh darah dinding faring menjadi lebar. Bentuk
sumbatan yang berwarna kuning, putih atau abu-abu terdapat dalam folikel atau jaringan
limfoid. Tampak bahwa folikel limfoid dan bercak-bercak pada dinding faring posterior, atau
terletak lebih ke lateral, menjadi meradang dan membeng kak sehingga timbul radang pada
tenggorok atau faringitis. Virus-virus seperti Rhinovirus dan Coronavirus dapatmenyebabkan
iritasi sekunder pada mukosa faring akibat sekresinasal.
Infeksi streptococcal memiliki karakteristik khusus yaitu invasi lokal dan pelepasan
extracellular toxins dan protease yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang hebat
karena fragmen M protein dari Group A streptococcus memiliki struktur yang sama dengan
sarkolema pada myocard dan dihubungkan dengan demam rheumatic dan kerusakan katub
jantung. Selain itu juga dapat menyebabkan akut glomerulonefritis karena fungsi glomerulus
terganggu akibat terbentuknya kompleks antigen-antibodi.

F. PETALAKSANAAN
1. Antibiotik golongan penicilin atausulfanomida
a. Faringitisstreptokokuspalingbaikdiobatiperoraldenganpenisilin(125-250
mg penisilin V tiga kali sehari selama 10 hari)
b. Bilaalergipenisilindapatdiberikaneritromisin(125mg/6jamuntukusia0-2
tahun dan 250 mg/6 jam untuk usia 2-8 tahun) atau klindamisin.
2. TirahBaring
3. Pemberian cairan yangadekuat
4. Diet ringan
5. Obat kumurhangat.

Berkumur dengan 3 gelas air hangat. Gelas pertama berupa air hangat sehingga
penderita dapat menahan cairan dngan rasa enak. Gelas kedua dan ketiga dapae
diberikan air yang lebihhangat.Anjurkan setiap 2 jam. Obatnya yaitu:

a. Cairan saline isotonik (½ sendok teh garam dalam 8 oncesairhangat)


b. Bubuksodiumperbonat(1sendoktehbubukdalam8ouncesairhangat).Hal
ini terutama berguna pada infeksi vincent atau penyakit mulut.(1 ounce = 28 g)
6. PendidikanKesehatan.
a. Instruksikan pasien menghindari kontak dengan orang lain sampaidemam
hilang. Hindari penggunaan alkohol, asap rokok, tembakau dan polutan lain.
b. Anjurkan pasien banyak minum. Berkumur dengan larutan normal salin dan
pelega tenggorokan bilaperlu.
G. PEMERIKSAANPENUNJANG
1. Pada pemeriksaan dengan mempergunakan spatel lidah, tampak tonsil membengkak,
hiperemis,terdapatdetritus,berupabercak(folikel,lakuna,bahkanmembran).
Kelenjar submandibula membengkak dan nyeri tekan, terutama pada anak.
2. Pemeriksaan Biopsi
Contoh jaringan untuk pemeriksaan dapat diperoleh dari saluran pernapasan (sekitar
faring) dengan menggunakan teknik endoskopi. Jaringan tersebut akan diperiksa
dengan mikroskop untuk mengetahui adanya peradangan akibat bakteri atau virus.
3. Pemeriksaan Sputum
Pemeriksaan sputum makroskopik, mikroskopik atau bakteriologik penting dalam
diagnosis etiologi penyakit.Warna bau dan adanya darah merupakan petunjuk yang
berharga.
4. Pemeriksaan Laboratorium
a. Sel darah putih(SDP)
Peningkatan komponen sel darah putih dapat menunjukkan adanya infeksi atau
inflamasi.
b. Analisa Gas Darah

Untuk menilai fungsi pernapasan secara adekuat, perlu juga mempelajari hal-hal
diluar paru seperti distribusi gas yang diangkut oleh sistem sirkulasi.

BAB III
ASKEP TEORITIS FARINGITIS

Kasus:1

Aco usia 27 tahun mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran


tenggorokan dan pernah menjalani perawatan RS. c. Riwayat Kesehatan
Keluarga Mengkaji apakah dalam keluarga pasien / klien yang menggalmai
penyakit yang sama d. Riwayat Psikososial Ada/tidak riwayat merokok 

A. Pengkajian
1. IdentitasPasien
Meliputi :
Nama :aco
Umur : 27 tahun
Jenis kelamin :laki -laki
Alamat : -
Pekerjaan : -
Agama : -
suku bangsa : -
dll
2. RiwayatKesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya pasien mengeluh demam , nyeri tenggorokan, dan kesulitan menelan.

b. Riwayat Kesehatan dahulu


mengkaji apakah sebelumnya pasien pernah mengalami sakit yang sama atau yang
berhubungan dengan penyakit yang saat ini diderita. Misalnya, sebelumnya pasien
mengatakan pernah mengalami infeksi pada saluran tenggorokan dan pernah
menjalani perawatan RS.

c. Riwayat Kesehatan Keluarga


Mengkaji apakah dalam keluarga pasien / klien yang menggalmai penyakit yang
sama

d. Riwayat Psikososial
Ada/tidak riwayat merokok
3. Pemeriksaan Fisik diFokuskan
Terkadang pasien dengan faringitis yang disertai dengan gejala flu yang lain seperti
demam, sakit kepala, pilek, dan batuk. Namun penyakit ini dengan mudah dapat
dikenali dengan pemeriksaan tenggorokan pasien.

Pada pemeriksaan ini ditemukan peradangan pada daerah faring dan tanda berupa
kemerahan serta ditemukan pembesaran pada kelenjar limfe regional / disekitarnya,
pada kasus yang berat bisa ditemukan nanah / eksudat. Pasien mengalami nyeri
tenggorakan dan nyeri menelan. Hal ini disebutkan karena adanya peradangan pada
faring. Dapat menentukan apakah ada keterbatasan gerak pada leher karena adanya
pembesaran kelenjar getah bening di leher. Pemeriksaan lainnya:

a. Pernapasan
Pernapasan dangkal, dipneu, takipneu, tanda bunyi napas ronchi halus dan
melemah, wajah pucat atau sianosis bibir atau kulit
b. Aktivitas atauisirahat
Kelelahan, malaise, insomnia, penurunan toleransi aktivitas, sirkulasi takikardi,
dan pucat
c. Makanan dan cairan
Gejala :Kehilangan nafsu makan, disfagia, mual dan muntah.
d. Observasi
1. Adanya retraksi atau pernapasan cupinghidung
2. Adanya kepucatan atau sianosis warnakulit
3. Adanya suara serak, stridor, danbatuk
4. Perilaku: gelisah, takut
5. Adanya sakit tenggorok, adanya pembesaran tiroid, pengeluaransekret,
kesulitan menelan.
6. Tanda-tanda: nyeri dada, nyeri abdomen,dyspnea
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b.d iritasi jalan napas atas sekunder akibatinfeksi
2. Hambatan komunikasi verbal b.d iritasi jalan napas atas sekunder akibat infeksi atau
pembekakan
3. Intoleransi aktivitas b/dkelemahan
4. Gangguan menelan b.d abnormalitas orofaring, gangguan neuro muskuler (hilangnya
reflekmuntah)

Discharge planning

1. Menghindari makanan dan minuman yang bersifatdingin


2. Menghindari makanan yang memakai perasa dan bahanpengawet
3. Memakai masker di kawasan yang berdebu danberpolusi
4. Minum suplemen dan olahraga secara teratur untuk menjaga daya tahantubuh
5. Berkumur-kumur dengan air garam minimal 3-4 kalisehari
6. Mengkompres dengan air hangat padaleher
7. Istirahat dantidur
C. IntervensiKeperawatan

N Diagnosa Tujuan dan kriteria hasil intervensi


o keperawatan
1 Nyeri b.d iritasi NOC: NIC
 Mampu  Lakukan pengkajian
jalan napas atas
mengontrol nyeri secara
sekunder akibat
nyeri(tahu komprehensif
infeksi
penyebab nyeri, termasuk
mampu karakteristik ,
menggunakan lokasi, durasi,
tehnik frekuensi, kualitas
nonfarmakologi dan faktor
untuk mengurangi presipitasi
nyeri, mencari  Observasi reaksi

bantuan) non verbal dari


 Melaporkan ketidaknyamanan.
bahwa nyeri  Gunakan teknik

berkurang dengan komunikasi

menggunakan terapeutik untuk

majemen nyeri mengetahui


 Mampu mengenali pengalamanannyeri
nyerib(skala pasien.
intensitas,  Kaji kultur yang
memperngaruhi
frekuensi dan respon nyeri
 Evaluasi
tanda nyeri)
 Menyatakan rasa pengalamanan nyeri
nyaman setelsh masa lampau
nyeri berkurang  Evaluasi bersama
pasien dan tim
kesehatan lain
tentang
ketidakefektifan
kontrol nyerimasa
lampau.
 Bantu pasien dan
keluarga untuk
mencari dan
menemukan
dukungan.
 Kontrol lingkungan
yang dapat
mempengaruhi
kontrol nyeri seperti
suhu ruangan,
pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor
presepitasi nyeri
 Pilih dan lakukan
penanganan nyeri
( farmakologi dan
non farmakologi)
dan ( interpersonal )
 Kaji tipe dan
sumber nyeri untuk
menemukan
intervensi
 Ajarkan tentang
shock non
farmakologi
 Berikan analgesik
teknik non
farmakologi
 Berikan analgetik
untuk mengurangi
nyeri
 Evaluasikeefektifan
kontrol nyeri
 Tingkatkanistirahat
 Kolaborasikan
dengandokter
2 Hambatan NOC : NIC :
 Self estreem,  Buat interaksi
komunikasi verbal
situasion terjadwal
b.d iritasi jalan
 Communication  Dorong pasien ke
napas atas
impairedverbal kelompok atau
sekunder akibat
Kreiteria hasil : program
infeksi atau
 Lingkungan yang keterampilan
pembekakan
supportif yang interpersonal
bercirikan  Identifikasi

hubungan dan perubahan perilaku

tujuan anggota tertentu


 Berikan umpan
keluarga
 Menggunakan balik positif bila

aktivitas yang pasien berinteraksi

menyenangkan, dengan oranglain.

menarik dan
menyenangkan
untuk
meningkatkan
kesejahteraan
 Interaksi sosial
dengan orang,
kelompok atau
organisasi
 Memahami
dampak dari
perilaku diripada
interaksi sosial
3 Intoleransi aktivitas NOC NIC
 Kolaborasikan
b/d kelemahan,  Energy
dengan tenaga
conversation
 Activitytolerance Rehabilitasi Medik
 Self care: ADLs dalam
KriteriaHasil: merencanakan
 Berpartisipasi programterapi
dalam aktivitas  Bantu klien untuk
fisik tanpa disertai mengidentifikasi
peningkatan aktivitas yang
tekanan darah, mampu dilakukan
 Bantu untuk
nadi, dan RR
 Mampu memilih aktivitas
melakukan konsisten yang
aktivitas sehari- sesuai dengan
hari(ADLs)secara kemampuan fisik,
mandiri psikologi, dansocial
 Tanda-tanda vital  Bantu untuk

normal mengidentifikasi
 Energy dan mendapatkan
psikomotor sumber yang
 Levelkelemahan
diperlukan untuk
 Mampu
altivitas yang
berpindah: dengan
diinginkan
atau tanpabantuan
 Bantu untuk
alat
mendapatkan alat
 Status
bantuan aktivitas
kardiopulmonari
seperti kursiroda,
adekuat
 Sirkulasi status krek
 Bantu untuk
baik
mengidentifikasi
 Status respirasi: aktivitas yang
pertukaran gas disukai
 Bantu klien untuk
damn ventilasi
membuat jadwal
adekuat
latihan diwaktu
luang
 Bantu
pasien/keluarga
untuk
mengidentifikasi
kekurangan dalam
beraktivitas
 Bantu pasien untuk
mengembangkan
motivasi diri dan
penguatan
 Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual
4 Gangguan menelan NOC NIC
 Pencegahan  Memantau tingkat
b.d abnormalitas
aspirasi kesadaran, refleks
orofaring,
 Ketidakefektifan
gangguan neuro batuk, reflek
pola menyusui
muskuler muntah dan
 Status menelan:
(hilangnya reflek kemampuan
tindakan pribadi
muntah) menelan
untuk mencegah
 Memonitorstatus
pengeluaran
paru
cairan dan partikel
menjaga/mempertah
padat ke dalam
ankan jalan napas
paru  Posisikan tegak90
 Status menelan:
drajat atau sejauh
fase esofagus:
mungkin
penyaluran cairan  Jauhkan manset
atau partikelpadat trakea meningkat
dari faring  Jauhkanpengaturan
kelambung hisap yang tersedia
 Status menelan:  Menyuapkan
fase oral: makanan dalam
persiapan, jumlah kecil
 Periksa penempatan
penahanan dan
pergerakan cairan tabung NG

atau partikel padat gastrostomy

kearah posterior sebelum menyusui


 Periksa tabungNG
dimulut
 Status menelan: atau gastrostomy

fase faring: sisa sebelummakan


 Hindari makanan
penyaluran cairan
jika residu tinggi
atau partikel padat
tempat “perwarna”
dari mulut ke
dalam tabung
esofagus
pengisiNG
Kriteria Hasil:  Hindari cairan atau
 Dapat
menggunakan zat
mempertahankan pengental
makanan dalam  Penawaraan
mulut makanan atau cairan
 Kemampuan yang dapat dibentuk
menelan adekuat menjadi bolus
 Pengiriman bolus
sebelum menelan
ke hipofaring  Potong makanan
selarasdengan menjadi potong-
refleks menelan potong kecil
 Kemampuan  Permintaan obat
untuk dalam bentuk obat
mengosongkan mujarab
rongga mulut  Istirahat atau
 Mampu
menghancurkan pil
mengontrol mual sebelum diberikan
dan muntah  Jauhkan kepala
 Imobilitas
tempat tidur
konsekuensi: ditinggikan 30
fisiologis sampai 45 menit
 Pengetahuan setelah makan,
tentang prosedur sesuai
pengobatan  Sarankan
 Tidak ada barpidato/berbicara
kerusakan otot patologi
tenggorokan atau berkonsultasi
otot wajah  Sarankan barium
menelan, menelan kue atau
mengerakkan vidio fluoroskopi,
llidah, ataurefleks sesuai
muntah
 Pemulihan pasca
prosedur
pengobatan
 Kondisi
pernapasan,
ventilasiadekuat
 Mampu
melakukan
perawatan
terhadap non
pengobatan
parenteral
 Mengidentifikasi
faktor emosi atau
psikologis yang
memghambat
menelan
 Dapat
mentoleransi
ingesti makanan
tanpa tersedak
atau aspirasi
 Menyusuiadekuat
 Kondisi menelan
bayi
 Memelihara
kondisi gizi:
makanan dan
asupan cairan ibu
dan bayi
 Hidrasi tidak
ditemukan
 Pengetahuan
mengenai cara
menyusui
 Kondisi
pernafasan
adekuat
 Tidak terjadi
gangguan
neurologis

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Faringitis (dalam bahasa Latin; pharyngitis), adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan olehbakteri atau virus tertentu.Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok. Faringitis adalah suatu penyakit peradangan yang
menyerang tenggorok atau faring yang disebabkan oleh bakteri atau virus tertentu. Kadang
juga disebut sebagai radang tenggorok.

B. Saran
Faringitis dapat dicegah sejak dini dengan pengaturan gaya hidup terutama dalam
pengkonsumsian makanan dan orang perokok lebih rentan terkena penyakit faringitis. Kita
selaku tenga kesehatan menginformasikan bagimana pencegahan,pengobatan yang dapat
dilakukan oleh pasien faringitis, sehingga tidak akan menimbulkan tingkat keparahan yang
kronis.
Daftar Pustaka

http://mydocumentku.blogspot.com/2012/04/asuhan-keperawatan-pada-pasien_1

HudaAminNuratif.AplikasiAsuhanKeperawatanberdasarkanDiagnosaMedis Nanda
Nic Noc. 2013: jilid1

Anda mungkin juga menyukai