Anda di halaman 1dari 15

TUGAS

MENGELOLA PERUBAHAN DAN INOVASI

DOSEN PEMBIMBING

Komariah Pandia, Dra, Msi

DISUSUN OLEH

Aloina Requesta Sebayang - 200502057

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM STUDI S/1 MANAJEMEN

UNIVERSITAS SUMATRA UTARA

2021
Daftar Isi

Daftar Isi...................................................................................................................................2

Kata Pengantar.........................................................................................................................3

PENDAHULUAN.....................................................................................................................4

RUMUSAN MASALAH..........................................................................................................4

TUJUAN....................................................................................................................................4

SKEMA.....................................................................................................................................5

A. PROSES PERUBAHAN.....................................................................................................6

1. Dua Pandangan Tentang Proses Perubahan.....................................................................6

B. JENIS-JENIS PERUBAHAN ORGANISASI...................................................................6

1. Apa Perubahan Organisasi Itu?.........................................................................................6

2. Jenis-jenis Perubahan..........................................................................................................6

C. MENGELOLA TANTANGAN TERHADAP PERUBAHAN........................................8

1. Mengapa Orang-ornag Menolak Perubahan....................................................................8

2. Teknik-teknik untuk Mengurangi Penolakan terhadap Perubahan...............................8

D. ISU-ISU DALAM MENGELOLA PERUBAHAN...........................................................9

1. Mengubah Budaya Organisasi............................................................................................9

2. Stress Karyawan.................................................................................................................10

3. Agar Perubahan Berjalan dengan Sukses.......................................................................11

E. MENDORONG TERCIPTANYA INOVASI.................................................................12

1. Kreativitas Versus Inovasi.................................................................................................12

2. Meranngsang dan Memelihara Inovasi...........................................................................12

3. Variabel Struktur...............................................................................................................12

4. Inovasi dan Pemikiran Desain..........................................................................................13

KESIMPULAN.......................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

2
Kata Pengantar
Segala puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa hingga saat ini
masih memberikan nafas kehidupan dan anugerah akal, sehingga saya dapat menyelesaikan
pembuatan makalah ini dengan judul “Mengelola Perubahan dan Inovasi” tepat pada
waktunya.

Makalah sederhana ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Manajemen. Dalam makalah ini membahas tentang proses perubahan, jenis-jenis perubahan
organisasi, mengelola tantangan terhadap perubahan, isu-isu terkini dalam mengelola
perubahan, mendorong terciptanya inovasi.

Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini, dan
penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri sendiri dan khususnya pembaca
pada umumnya.
Akhirnya, tidak ada manusia yang luput dari kesalahan dan kekurangan. Dengan
segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca guna peningkatan kualitas makalah ini dan makalah-makalah
lainnya pada waktu mendatang.

Medan, 21 April 2021

Penyusun

3
BAB I

PENDAHULUAN
Perubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaan yang
diharapkan di masa yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Perubahan dalam skala
yang sangat luas dikemukakan oleh Toffler (1980:23) yang menyatakan bahwa telah terjadi
gelombang pertama sebagai revolusi pertanian, disusul dengan gelombang kedua berupa
revolusi industri. Dalam melihat adanya gejala perubahan, terdapat beragam pandangan
tentang bagaimana terjadinya perubahan tersebut, ada yang memandang perubahan sebagai
suatu proses, ada yang melakukan dalam bentuk tahapan, ada pula yang melakukan dengan
pendekatan sistem, dan ada pula yang mengajukan perubahan sebagai suatu model.

Perubahan adalah hal yang selalu hadir bagi organisasi, demikian pula manajer karena
perubahan itu tidak bisa dihindari, manajer harus belajar bagaimana mengelolalnya dengan
baik. Karena inovasi selalu dikaitkan dengan upaya pengubahan organisasi, manajer harus
mengetahui cara mengelolanya juga

RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pandangan tentang proses perubahan?
2. Apa saja jenis-jenis perubahan organisasi?
3. Bagaimana mengelola tantangan terhadap perubahan?
4. Apa saja isu-isu dalam mengelola perubahan?
5. Bagaimana mendorong terciptanya inovasi?

TUJUAN
1. Untuk mengetahui proses perubahan.
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis perubahan organisasi.
3. Untuk mengetahui cara mengelola tantangan terhadap perubahan.
4. Untuk mengetahui isu-isu dalam mengelola perubahan.
5. Untuk mengetahui cara mendorong terciptanya inovasi.

4
SKEMA

MENGELOLA
PERUBAHAN DAN
INOVASI

JENIS-JENIS MENGELOLA ISU-ISUDALAM MENDORONG


PROSES PERUBAHAN TANTANGAN
MENGELOLA TERCIPTANYA
PERUBAHAN ORGANISASI
TERHADAP
PERUBAHAN INOVASI
PERUBAHAN

DUA PANDANGAN MENGAPA ORANG- MENGUBAH


APA PERUBAHAN KREATIVITAS
TENTANG PROSES
ORGANISASI ITU?
ORANG MENOLAK BUDAYA VERSUS INOVASI
PERUBAHAN PERUBAHAN? ORGANISASI

TEKNI-TEKNIK UNTUK MERANGSANG


JENIS-JENIS MENGURANGI STRES DAN
PERUBAHAN PENOLAKAN TERHADAP
PERUBAHAN
KARYAWAN MEMELIHARA
INOVASI

AGAR
PERUBAHAN VARIABEL
BERJALAN STRUKTUR
DENGAN SUKSES

INOVASI DAN
BERPIKIR
DESAIN

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. PROSES PERUBAHAN
Perubahan adalah transformasi dari keadaan yang sekarang menuju keadaanyang
diharapkan di mas yang akan datang, suatu keadaan yang lebih baik. Perubahan dalam
skala yang sangat luas dikemukakan oleh Toffler (1980:23) yang menyatakan bahwa
telah terjadi gelombang pertama sebagai revolusi pertanian, disusul dengan gelombang
kedua berupa revolusi industri.

1. Dua Pandangan Tentang Proses Perubahan


1. Metafora air tenang

6
Dulu, sekitar tahun 50-an sampai akhir 70-an, menurut analisis para pakarmanajemen,
perubahan di dunia industri itu digambarkan seperti airtenang yang mengalir.
Metafora ini menjelaskan bahwa perubahan saat itu bisa dibaca sebab-sebabnya,
tanda-tandanya, dan polanya pun tidak membingungkan.
2. Metafora arus jeram
Tetapi setelah tahun itu, perubahan yang kerap terjadi di dunia kerja itusudah tidak
seperti air tenang yang mengalir lagi. Perubahan yang terjadilebih tepat dimetaforakan
dengan istilah arus jeram. Gelombangnyadahsyat, ombaknya tak karuan, sebab-
sebabnya tidak terdeteksi, dan polanya pun lebih sering membingungkan.

B. JENIS-JENIS PERUBAHAN ORGANISASI


1. Apa Perubahan Organisasi Itu?
Perubahan organisasi (organizational change) adalah perubahan apapun terhadap
orang, struktur, atau teknologi di dalam suatu organisasi. Perubahan organisasi sering
kali mengharuskan seseorang untuk berperan sebagai katalis dan mengambill
tanggung jawab untuk mengelola proses perubahan itu yaitu agen perubahan. Agen
perubahan (change agent) mungkin adalah seorang nonmanajer-contohnya, seorang
spesialis perubahan dari departemen SDM atau bahkan seorang konsultan dari luar.

2. Jenis-jenis Perubahan
Manajer mengalami 3 jenis utama perubahan: struktur, teknologi, dan orang-
orang.

1. Pendekatan struktur
Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem
internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem
komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan
struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :a. Melalui aplikasi prinsip-
prinsip perancangan organisai klasik. Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki
penciptaan pembagian kerja yang tepat daritanggung jawab jabatan para anggota
organisasi, pengubahan rentangmanajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya.
b. Melalui desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan
organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada
kegiatan yang berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja. c. Melalui
modifikasi aliran kerja dalam organisasi.

7
Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan
pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara
langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.
2. Pendekatan teknologi
Untuk mremperbaiki prestasi, F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba
menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin
untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi.
Adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur
organisasi. Hal ini dapat menciptakan ketidaksenangan dan pemutusan hubungan
diantara para anggota organisasi, akibanya terjadi penurunan produktivitas, lebih
banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi. Penggabungan
pendekatan struktural dan pendekatan teknologi(teknostruktural) bermaksud
memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek, baik struktur organisasi
maupun teknologinya, contohnya pengenalan teknologi baru yang diikuti
pengorganisasian kembali.
3. Pendekatan orang
Pendekatan orang bermaksud untuk mengubah secara langsung perilaku
karyawan melalui pemusatan pada keterampilan sikap, persepsi dan pengharapan
mereka, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif. Pengembangan
organisasi adalah istilah metode perubahan yang berfokus pada orang-orang serta
sifat dan kualitas hubungan kerja interpersonal.

C. MENGELOLA TANTANGAN TERHADAP PERUBAHAN


1. Mengapa Orang-ornag Menolak Perubahan
Orang-orang ternyata menolak perubahan karena mencakup ketidakpastian,
kebiasaan, dan kekhawatiran atas kerugian pribadi, serta keyakinan bahwa perubahan
itu tidak mencerminkan kepentingan terbaik bagi organisasi.

Penyebab lain dari penolakan adalah bahwa kita berlaku sesuai kebiasaan.
Penyebab ketiga dari penolakan adalah rasa takut kehilangan sesutatu yang sudah
dimiliki.

8
2. Teknik-teknik untuk Mengurangi Penolakan terhadap Perubahan
Edukasi dan komunikasi dapat membantu mengurangi penolakan terhadap
perubahan dengan membanty keryawan melihat logika dari upaya perubahan itu.
Teknik ini, tentu saja, mengasumsikan bahwa penolakan sebagian besar disebabkan
besar disebabkan oleh misinformasi atau komunikasi yang buruk.

Partisipasi melibatkan usaha membawa orang-orang yang terkena dampak


langsung dari perubahan yang diajukan itu ke dalam proses pengambilan keputusan.
Partisipasi memungkinkan mereka untuk mengekspresikan perasaan mereka,
meningkatkan kualitas proses, dan meningkatkan komitmen karyawan terhadap
keputusan akhir.

Fasilitasi dan dukungan melibatkan usaha membantu karyawan dalam berurusan


dengan rasa takut dan kecemasan yang terkait dengan upaya perubahan.

Negosiasi melibatkan usaha bertukar sesuatu yang bernilai demi kesepakatan untuk
mengurangi penolakan terhadap upaya perubahan.

Manipulasi dan kooptasi mengacu pada upaya rahasia untuk memengaruhi orang
lain tentang perubahan.

Pemaksaan (coercion) dapat digunakan untuk menghadapi penolakan terhadap


perubahan. Pemaksaan ini melibatkan penggunaan ancaman langsung atau kekerasan
terhadap para penolak.

D. ISU-ISU DALAM MENGELOLA PERUBAHAN

1. Mengubah Budaya Organisasi


Pada awalnya orang berpendapat bahwa budaya organisasi yang sudah
ditanamkan oleh, pendiri dan sekaligus pemimpin tidak dapat atau sulit untuk
berubah. Namun, perkembangan menunjukkan bahwa perubahan budaya bukanlah
suatu hal yang tidak mungkin.

Bahkan apabila terjadi perubahan lingkungan, melakukan perubahan adalah


suatu keharusan apabila tidak ingin tertinggal dalam perkembangan. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa kinerja organisasi dapat meningkat karen aadanya
perubahan budaya organisasi. Perubahan budaya organisasi di satu sisi dapat
meningkatkan kinerja, namundi sisi lain dapat pula mengalami kegagalan apabila

9
tidak dipersiapkan dandikelola dengan benar. Namun, apabila tidak melakukan
perubahan budaya organisasi, sedangkan lingkungan berubah, dapat dipastikan
mengalami kegagalan. Paling tidak perubahan harus dilakukan untuk dapat
mempertahankan diri dari tekanan persaingan.

Jika kondisi-kondisi mendukung perubahan budaya, hendaknya sebagai


manajer mempertimbangkan saran-saran berikut:

1. Buatlah orang-orang manajemen puncak menjadi model peran yang positif,


dengan menentukan nada lewat perilaku mereka.
2. Ciptakan cerita, lambang, dan ritual baru untuk menggantikan yang dewasa ini
berlaku.
3. Pilih, promosikan, dan topang karyawan yang mendukung nilai-nilai baru yang
dicari.
4. Rancang ulang proses sosialisasi untuk digandeng dengan nilai-nilai baru itu.
5. Ubahlah sistem imbalan untuk mendorong penerimaan atas seperangkat nilai yang
baru.
6. Gantilah norma-norma tidak tertulis dengan aturan dan pengaturanformal yang
dijalankan dengan ketat.
7. Guncanglah anak-budaya yang berlaku lewat transfer, perputaran pekerjaan,
dan/atau pemutusan hubungan kerja.
8. Berusahalah untuk memperoleh konsensus kelompok dari rekan sekerja lewat
pemanfaatan partisipasi karyawan dan menciptakan suatu iklimdengan tingkat
kepercayaan yang tinggi.

2. Stress Karyawan
Stres adalah tekanan fisik dan psikologi yang dirasakan seseorang ketika ia
menghadapi atau mengalami permintaan yang luar biasa, hambatan atau peluang di
mana hasilnya dianggap tak pasti dan penting. Stres sendiri tidaklah terlalu buruk.
Meskipun stres sering dibahas dalam konteks yang negatif, stres juga memiliki nilai
yang positif, terutama jika posisi stres itu menawarkan posisi keuntungan.

Namun, stres lebih sering dikaitkan dengan kendala dan tuntutan. Kendala
mencegah kita melakukan apa yang kita kehendaki dan tuntutan merujuk kehilangnya
sesuatu yang diinginkan. Semata-mata karena kondisi tertentu cocok bagi munculnya
stres tidak selalu berarti stes akan muncul. Harus ada dua kondisi agar potensi stres

10
menjadistres aktual. Harus ada ketidakpastian mengenai hasilnya, dan hasil itu harus
penting. Tanpa adanya kedua kondisi tersebut, keadaan yang membuat stresmuncul
hanya jika terdapat keraguan atau ketidakpastian mengenai apakah peluang akan
diraih, apakah kendalanya akan hilang, atau apakah kerugiannya akan terhindarkan.
Akibatnya, stres itu sangat tinggi bagi orang yang tidak memiliki ketidakpastian
apakah mereka akan menang atau kalah dan sangat rendah bagi orang yang
menganggap bahwa menang atau kalahnya sudah pasti. Pentingnya hasil itu meruakan
faktor yang menentukan.

Penyebab stres dapat ditemukan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan


organisasi atau faktor-faktor pribadi yang muncul dari kehidupan pribadi sang
karyawan. Jelaslah, segala macam perubahan berpotensi menimbulkan stres.
Perubahan dapat menyajikan peluang, kendala, atau tuntutan.

Tuntutan tugas merupakan faktor yang berhubungan dengan pekerjaan


karyawam. Tuntutan peran berhubungan dengan tekanan yang ditempatkan kepada
karyawan sebagai fungsi dari peran tertentu yang ia mainkan di organisasi. Tuntutan
interpersonal adalah tekanan yang dihasilkan oleh karyawan lain. Struktur organisasi
dapat meningkatkan stress. Kepemimpinan organisasi mewakili gaya supervisi dari
manajer organisasi.

Gejala stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori yaitu:

1. Secara Fisik
Perubahan metabolisme, peningkatan denyut jantung dan nafas, peningkatan
tekanan darah, sakit kepala, dan potensi sakit jantung.
2. Secara Psikologi
Ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan, kecemasan, perasaan terganggu,
kebosanan, dan penundaan.
3. Secara Sikap
Perubahan produktivitas, keabsenan, perpindahan pekerjaan, perubahan kebiasaan
makan, peningkatan penggunaan rokok atau konsumsi alkohol, bicara yang cepat,
gelisah, dan gangguan tidur / insomnia.
Cara untuk mengurangi stres adalah lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk
menerima apa adanya danmencintai diri sendiri. Temukan penyebab perasaan negatif

11
dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk
sekali-kali mengalah terhadaporang lain meskipun mungkin anda di pihak yang benar.
Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama
dan beri waktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikandari perubahan satu ke
yang lainnya. Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus
dikerjakansesuai prioritas. Buat keputusan dengan hati-hati. Pertimbangkan dengan
masak-masak segi baik atau buruk sebelum memutuskan sesuatu. Biarkan orang lain
ikut memikirkan masalah anda. Bangun suatu sistim pendorong yang baik dengan
cara banyak berteman. Rencanakan waktu untuk rekreasi.

3. Agar Perubahan Berjalan dengan Sukses


Perubahan organisasional tak hanya diperlukan ketika strategi berubah atau
terjadi krisi. Ini merupakan tantangan sehari-hari yang harus dihadapi para manajer.
Masing-masing perubahan diikuti dengan berbagai perubahan lainnya dalam struktur,
teknologi, dan orang. Apa yang diperlukan organisai untuk berubah? Berikut
karakteristiknya:

 Menghubungkan masa kini dengan masa depan.


 Membuat cara hidup sebagai pelajaran.
 Secara aktif mendukung dan mendorong peningkatan dan perubahan sehari-hari.
 Memastikan tim yang beragam.
 Mendorong organisasi yang tidak lazim.
 Terobosan tempat bernaung.
 Memadukan teknologi.
 Membangun dan memperdalam kepercayaan.

E. MENDORONG TERCIPTANYA INOVASI

1. Kreativitas Versus Inovasi


Kreativitas mengacu pada kemampuan untuk menggabungkan ide-ide dengan
cara yang unik atau untuk membuat asosiasi yang tidak biasa di antara ide-ide.
Organisasi yang kreatif akan mengembangkan cara kerja yang unik atau solusi
baru terhadap masalah. Namun, kreativitas itu sendiri tidaklah cukup. Hasil dari
proses kreatif perlu diubah menjadi produk atau metode kerja yang berguna, yang
didefinisikan sebagai inovasi. Dengan demikian, organisasi yang inovatif ditandai

12
dengan kemampuannya untuk menghasilkan ide-ide baru yang dimplementasikan
menjadi produk, proses, dan prosedur baru yang dirancang agar berguna-yaitu,
menyalurkan kreativitas menjadi hasil yang bermanfaat. Ketika manajer
Organisasi yang kreatif berbicara tentang mengubah suatu organisasi agar
menjadi lebih kreatif, biasanya hal ini berarti bahwa mereka ingin merangsang
dan memelihara inovasi.

2. Meranngsang dan Memelihara Inovasi


Model sistem dapat membantu kita dalam memahami bagaimana organisasi
menjadi lebih inovatif. Mendapatkan output yang diinginkan melibatkan
transformasi input. Input ini mencakup orang-orang dan kelompok yang kreatif di
dalam organisasi. Namun, dengan memiliki orang-orang kreatif tidaklah cukup.
Dibutuhkan lingkungan yang tepat untuk membantu mereka mengubah input
mnejadi produk-produk. Lingkungan yang merangsang inovasi mencakup tiga
variabel; struktur, budaya, dan praaktik sumber daya manusia dari organisasi.

3. Variabel Struktur
Penelitian tentang pengaruh variabel struktural terhadap inovasi
menunjukkan lima hal. Pertama, struktur tipe organik akan secara positif
memengaruhi inovasi. Kedua, ketersediaan daya yang berlimpah akan
menyediakan bahan bangunan yang penting untuk inovasi. Ketiga, komunikasi
antar unit organisasi yang cukup sering akan membantu mengurangi hambatan
bagi inovasi. Keempat, organisasi inovatif mencoba meminimalkan tekanan
waktu yang ekstrem dalam kegiatan kreatif meskipun ada tuntutan dari
lingkungan arum jeram. Terakhir, penelitian telah menunjukkan bahwa kinerja
kreatif karyawan akan meningkat ktika struktur organisasi secara eksplesit
mendukung kreativitas.

4. Inovasi dan Pemikiran Desain


"Pemikiran desain bisa memengaruhi inovasi seperti memengaruhi kualitas."
Sama seperti TQM yang memberikan suatu peningkatkan kualitas di seluruh
organisasi. Pemikiran desain dapat memberikan suatu proses untuk memunculkan
hal-hal yang belum ada. Ketika suatu bisnis melakukan pendekatan terhadap
inovasi dengan mentalitas pemikiran desain, penekanannya adalah mendapatkan
pemahaman yang lebih dalam tentang apa yang pelanggan butuhkan dan

13
inginkan. Hal ini menuntut bisnis untuk mengetahui pelanggan sebagai orang-
orang yang nyata yang memiliki permasalahan yang nyala--bukan sekadar target
penjualan atau statistik demograi. Namun, hal ini juga menuntut kemampuan
untuk mengonversikan wawasan pelanggan menjadi produk nyata dan yang dapat
digunakan.

KESIMPULAN
Dalam dunia organisasi tidaklah menjadi hal yang mustahil untuk melakukan
perubahan-perubahan terhadap budaya dan inovasi dalam hal kinerja
dankepemimpinan. Hal ini sangatlah dibutuhkan agar dalam organisasi tersebuttidaklah
terjadi kejenuhan bagi anggota-anggotanya dan perubahan-perubahanyang terjadi itu
dapat meningkatkan kinerja suatu organisasi. Akibat perubahanyang ada dapat pula
mengurangi tingkat stres karyawan yang sudah tidak nyamanlagi dengan budaya-
budaya lama di perusahaan atau organisasi mereka. Olehkarena itu, perubahan budaya
dan inovasi dalam organisasi sangatlah penting dan bisa dikatakan menjadi sebuah
kebutuhan.

14
DAFTAR PUSTAKA
Robbins, Stephen P., dan Mary Coulter. 2016. Manajemen, edisi ketigabelas jilid 1. Jakarta:
Penerbit Erlangga.

https://www.academia.edu/36565011/mengelola_perubahan_dan_inovasi

15

Anda mungkin juga menyukai