Anda di halaman 1dari 8

ZAKAT GAJI, SAHAM DAN OBLIGASI

Moch. Faishal Falah A. (18110180)


Pendidikan Agama Islam UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
faishalfalah999@gmail.com
Abstract Zakat pada zaman sekarang berkembang seiring berkembangnya perkonomian
dunia. Dalam hal ini ada zakat gaji, saham, dan obligasi. Banyak perbedaan pendapat
mengenai zakat tersebut. Perkembangan zakat ini diprakarsai oleh Yusuf Qadhrawi dan
mulai berkembang di Indonesia sekitar tahun 2000-an. Pada kesempatan kali ini, saya akan
mencoba menjelaskan sedikit mengenai apa itu dan hukum dari zakat gaji, saham, dan
obligasi.

Keywords zakat gaji, zakat saham, zakat obligasi

A. Hukum Zakat Gaji


Sebelum kita lebih jauh membahas mengenai apa itu zakat gaji, terlebih
dahulu perlu kita ketahui apa itu zakat gaji. Gaji dalam hal ini adalah Imbalan yang
diberikan oleh atasan kepada bawahan atas balas jasa atau pekerjaan yang telah
dilakukan oleh bawahanya yang berupa uang dan biasanya diberikan pada awal
bulan disetiap bulanya.1
Zakat gaji biasa juga disebut dengan zakat profesi dan juga zakat pendapatan.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah termasuk dari zakat mal yang wajib dikeluarkan
oleh muslim dari penghasilan rutin ia bekerja dalam tanda kutip pekerjaanya tidak
melanggar syari’at.2
Sebenarnya zakat gaji atau profesi ini dalam Al-qur’an dan hadis tidak
disebutkan mengenai aturan hukumnya, bahkan Imam-Imam Mujtahid seperti Imam
Syafi’I, Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Hambali dalam kitabnya tidak memuat
mengenai zakat profesi ini. Kemungkinan besar penyebabnya yaitu tidak maraknya

1
Layla Fitriani. Prosedur Penggajian Pegawai. Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Purwokerto.2012. hal
5
2
Baznaz. Zakat Penghasilan. https://baznas.go.id/zakatpenghasilan.
berbagai jenis pekerjaan dan jasa pada masa itu, sehingga istilah ini terdengar asing .
oleh karena itu banyak ulama’ yang berpendapat berbeda mengenai zakat gaji ini, ada
yang mewajibkan dan ada juga yang tidak.
Pada masa Rasulullah S.A.W, Sahabat dan para ulama’ Mujtahid, pekerjaan
masyarakat masih tergolong sederhana, oleh karena itu pengaturan zakat juga
mengikuti perkembangan ekonomi pada masa itu. Dari hal itu Ulama’ menetapkan
zakat mal hanya ada 5 macam, yaitu: binatang ternak, emas, perak, perdangangan,
pertanian, barang tambang, dan barang temuan.
Pada kenyataanya pada zaman sekarang perkembangan ekonomi tentunya
berbeda dengan zaman dulu, peningkatan dan perkembangan pasti adanya.
Begitupun dengan macam dari pekerjaan yang juga berkembang dengan penghasilan
dan kekayaan yang berkembang jua. Secara langsung perkembangan zakat juga
sejalan dengan perkembangan ekonomi tersebut, cakupan harta yang harus dizakati
juga pastinya meluas, dalam hal ini Yusuf Qardhawi, Hasbi Ash-Shiddiqie, ulama dan
intelektual muslim terbesar sepakat akan hal tersebut sebagaimana firman Allah
S.W.Tdalam surat al-Baqoroh ayat 267 yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi
untuk kamu. Dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan
daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan
memincingkan mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji”3.
Zakat profesi atau zakat gaji ini pertamakali digagas oleh Syeikh Yusuf
Qaradhawi dalam kitabnya Fiqh Az Zakah yang dicetak pada tahun 1969 atas usulan
dari dua besar Syeikh Abdul Wahhab Khallaf dan Syeikh Abu Zahrah.4 Di Indonesia
sendiri zakat gaji mulai berkembang sejak akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000-
an dan saat itu juga lembaga zakat sudah mulai menerapkanya seperti: BAZNAZ, LAZ,
dan lain-lain.

3
https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-267.
4
Tira Nur Fitria. Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam. Vol 1. No 1.
2017. Hal 52
Jenis pekerjaan yang wajib keluar zakatnya ada dua: pertama, pekerjaan yang
dikerjakan untuk dirinya sendiri tanpa terikat dengan atasan atau bawahan,
contohnya dokter, pengacara, insinyur.5 Yang kedua adalah pekerjaan yang
dikerjakan untuk orang lain seperti pemerintahan, perusahaan, maupun perorangan
dengan imbalan berupa uang atau honorarium, contohnya PNS, Pegawai Swasta.
Zakat gaji bisa dikeluarkan ketika sudah memenuhi ketentuan-ketentuan yang
telah ditetapkan. Lebih lengkapnya mengenai ketentuan zakat gaji adalah:6
1. Mencapai Nishobnya, yaitu setara dengan 85 gram emas
2. Gaji tersebut sudah terkumpul dan dimiliki selama 1 tahun
3. Gaji tersebut sudah melebihi dari kebutuhan pokok
4. Terbebas dari kewajiban membayar hutang

Mengenai zakat gaji ini, terdapat perbedaan pandangan antara ulama’, ada
yang mewajibkan da nada juga yang tidak wajib mengeluarkan zakatnya. Ulama’ yang
berpendapat tidak wajib mengeluarkan zakat, mereka beralasan karena di al-qur’an
dan Hadis tidak menjelaskan tentang zakat tersebut, nabi Muhammad S.A.W juga
tidak pernah melakukanya. Sedangkan ulama’ yang berpendapat wajib zakat, mereka
berlandaskan atas hasil perluasan makna dan qiyas.

Imam madzhab juga ada perbedaan pendapat mengenai zakat gaji ini. Imam
Syafi’I berpendapat tidak wajib zakat walaupun harta sudah dimiliki mencapai nishob
dan hartanya sejenis, kecuali pada anak-anak binatang peliharaan. Imam malik
berpendapat tidak wajib zakat, kecuali jika sudah mencapai nishob, baik harta
tersebut sejenis atau tidak, dan dikecualikan pada binatang ternak. Imam Hanafi,
wajib zakat jika sudah mencapai waktu satu tahun dalam kepemilikanya, kecuali jika
mempunyai harta yang sejenis.

Untuk menghitung zakat gaji ada dua cara, yaitu:

5
Hertina. Zakat Profesi Dalam Perspektif Hukum Islam Untuk Pemberdayaan Ummat. Jurnal Hukum Islam. Vol XIII.
No. 1. 2013. Hal 17
6
Op.cit. hal 21
1. Dihitung dari pendapatan kasar sang pemilik, perhitunganya: Pendapatan
Total X 2,5%.
2. Dihitung dari penghasilan bersih sang pemilik harta, perhitunganya:
Pendapatan Total-Pengeluaran kebutuhan pokok X 2,5%

Dalam hal ini, Yusuf Qordhawi berpendapat untuk kehati-hatinya hendaknya


zakat dikeluarkan atas pendapatan kasar.7 Dalam referensi lain disebutkan dalam hal
perhitungan zakat gaji:8

1. Yaitu nishobnya disamakan dengan emas dan perak, sebesar 20 dinar atau
93,6 gram emas. Zakat ini dikeluarkan bagi kalangan professional yang
bekerja untuk pemerintah, badan-badan swasta yang gajinya tidak
mencapai nishob emas.
2. Nishobnya disamakan dengan zakat hasil pertanian yaitu 5 shoq atau
sekitar 750 Kg beras. Zakat dikeluarkan ketika sudah menerima gaji dari
pekerjaan tersebut sebesar 5 atau 10% sesuai dengan biaya yang
dikeluarkan. Zakat ini dikeluarkan oleh dokter, spesialis, akuntan, advokat,
kontraktor, dll

B. Hukum Zakat Saham


Selain zakat gaji, cabang dari cabang mal kontemporer lainya adalah zakat
saham. Apa itu zakat saham? Saham sendiri adalah surat berharga dimana sang
pemilik ikut andil bermodal dalam suatu perusahaan.9 Saham merupakan hak
kepemilikan tertentu dalam sebuah perseroan terbatas. Menurut Syaikh Yusuf Al-
Qardwi, saham adalah, hak kepemilikan tertentu atas kekayaan suatu perseroan
terbatas atau atas penunjukkan terhadap saham tersebut.10

7
Ibid. hal 25
8
Op.Cit. hal 58
9
Islahuddin Ramadhan. Zakat Saham Dan Obligasi (Studi Analisis Istinbath Hukum Yusuf Al-Qardawi). Tesis Pasca
Sarjana UIN Alauddin Makassar. 2017. Hal 7
10
Ibid. hal 23
Dalam hal ini, saham yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah perusahaan
yang mempunyai barang untuk dijual, bukan dalam bentuk jasa.11 Saham merupakan
pencerminan dari modal usaha dan wajib dikeluarkan zakatnya oleh pemegang
saham atau perwakilan dari perusahaan jika sudah ada perjanjian sebelumnya.
Saham dibagi menjadi 4:12
1. Saham biasa
2. Saham prefen
3. Saham prefen komulatif
4. Saham bentuk

Dalam pembagian laba, pemilik hak istimewa (preferen) harus didahulukan


sampai jumblah yang telah disepakati, selanjutnya laba yang lain dibagikan kepada
pemegang saham preferen dan pemegang saham biasa dengan jumblah yang sudah
disepakati.

Ada perbedaan pendapat antara ulama’ terkait pengeluaran zakat saham ini,
seperti contohnya Syekh Abdurrahman Isa, beliau berpendapat zakat dikeluarkan
setelah melihat apakah saham tersebut dikeluarkan atau untuk industry murni.
Berbeda dengan pandangan Abu Zahrah, Abdurrahman Hasan dan Abdul Wahab
Khallaf mereka berpendapat bahwa antara saham dan obligasi dengan barang
dagangan dan merupakan harta kekayaan. Mereka juga mengatakan bahwa saham
dan obligasi itu sebagai surat berharga yang dapat diperjualbelikan. Selama
perusahaan tersebut tidak memproduksi ba rang-barang atau komoditas-komoditas
yang dilarang, maka saham menjadi salah satu objek atau sumber zakat.13

Adapun Zakat saham, sudah disepakati oleh para ulama pada Muktamar
Internasional Pertama tentang zakat di Kuwait (29 Rajab 1404 H). Zakat saham wajib
dikeluarkan jika nilai saham bersama dengan keuntungan investasi sudah mencapai
nisab dan sudah mencapai haul. Adapun nisab zakat saham sama nilainya dengan

11
Aini Sofia, Zakat Saham dan Obligasi: Haruskah?. Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi. IAIN
Syekh Nurjati. Vol. III. No. 2. 2019. Hal 102 (Sofia 2019)
12
Op.Cit. hal 23
13
Ririn Fuziyah. Pemikiran Yusuf Qardhawi Mengenai Zakat Saham Dan Obligasi. Jurnal Hukum dan Syari’ah. UIN
Mulana Malik Ibrahim Malang. Vol. 1. No. 2. 2019.Hal 70
nisab zakat maal yaitu senilai 85 gram emas dengan tarif zakat 2,5% dan sudah
mencapai satu tahun atau telah mencapai satu haul.14

C. Hukum Zakat Obligasi


Cabang lainya adalah zakat Obligasi. Obligasi sendiri merupakan kata serapan
dari bahasa Inggris Obligatie yang bermakna kontrak.15 Secara istilah, Obligasi
merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan, instrument ini sering disebut
dengan bonds.16
Ditinjau dari pengamalan dalil yang masih umum, adanya ijma’ ulama’,
pertimbangan tujuan dan manfaatnya, maka pengeluaran zakat obligasi hukumnya
wajib dengan syarat tertentu. Nishab dan haul serta persyaratan dikeluarkanya zakat
obligasi sama halnya dengan zakat saham. Ada perbedaan pendapat mengenai
pengeluaranya seperti yang sudah dijelaskan pada bab zakat saham.
Dalam referensi lain, perbedaan pendapat terdapat pada cara
memperolehnya, jika terdapat bunga maka hukumnya sama halnya riba yaitu haram
dan tidak sah. Menurut Yusuf Qordhawi, walaupun mengandung bunya dan itu riba,
maka pemilik tidah bisa terlepas dari kewajiban zakat, karena obligasi tersebut
merupakan harta yang dapat diperjual belikan dengan besar zakat 2,5%.17

14
BAZNAZ. Zakat Saham. https://baznas.go.id/zakatsaham.
15
Ahmad Fathoni. Zakat Obligasi Non Cash Full Dalam Perspektif Yusuf Qrdhawi. Skripsi Fakultas Syari’ah. UIN
Maulana Malik Ibrahim Malang. 2018. Hal 17
16
Amir Suud. Pendapat Para Fuqaha’ Tentang Zakat Obligasi Dalam Kitab Hukum Zakat Karya Yusuf Qardawi.
Jurnal Maliyah. Vol 03, No. 1. 2013. Hal. 604
17
Op.Cit. hal 48
Kesimpulan

1. Zakat gaji biasa juga disebut dengan zakat profesi dan juga zakat pendapatan.
Dalam hal ini yang dimaksud adalah termasuk dari zakat mal yang wajib
dikeluarkan oleh muslim dari penghasilan rutin ia bekerja dalam tanda kutip
pekerjaanya tidak melanggar syari’at
2. Saham merupakan hak kepemilikan tertentu dalam sebuah perseroan terbatas.
Menurut Syaikh Yusuf Al-Qardwi, saham adalah, hak kepemilikan tertentu atas
kekayaan suatu perseroan terbatas atau atas penunjukkan terhadap saham
tersebut
3. Obligasi merupakan bukti pengakuan utang dari perusahaan, instrument ini
sering disebut dengan bonds
Daftar Pustaka

BAZNAZ. https://baznas.go.id. n.d. https://baznas.go.id/zakatsaham (accessed 02 16, 2021).

Fathoni, Ahmad. "Ahmad Fathoni. Zakat Obligasi Non Cash Full Dalam Perspektif Yusuf Qrdhawi." Skripsi
Fakultas Syari’ah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2018.

Fauziyah, Ririn. "Pemikiran Yusuf Qardhawi Mengenai Zakat Saham Dan Obligasi." Jurnal Hukum dan
Syari’ah UIN Mulana Malik Ibrahim Malang, 2019.

Fitria, Tira Nur. "Zakat Profesi (Zakat Penghasilan) Menurut Hukum Islam." Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam,
2017.

Fitriani, Layla. "Prosedur Penggajian Pegawai." Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah


Purwokerto, 2012.

Hertina. "Zakat Profesi Dalam Perspektif Hukum Islam Untuk Pemberdayaan Ummat." Jurnal Hukum
Islam, 2013.

Jannati, Mawar. "IJTIHAD YUSUF QARDHAWI TENTANG ZAKAT DAN OBLIGASI." IAIN Syekh Nurjati
Cirebon, n.d.

Ramadhan, Islahuddin. "Islahuddin Ramadhan. Zakat Saham Dan Obligasi (Studi Analisis Istinbath Hukum
Yusuf Al-Qardawi)." Tesis Pasca Sarjana UIN Alauddin Makassar, 2017.

Sofia, Ani. "Zakat Saham dan Obligasi: Haruskah?" Jurnal Kajian Pendidikan Ekonomi dan Ilmu Ekonomi
IAIN Syekh Nurjati, 2019.

Suud, Amir. "Pendapat Para Fuqaha’ Tentang Zakat Obligasi Dalam Kitab Hukum Zakat Karya Yusuf
Qardawi." Jurnal Maliyah, 2013.

tafsirq. https://tafsirq.com. n.d. https://tafsirq.com/2-al-baqarah/ayat-267 (accessed 02 16, 2021).

Anda mungkin juga menyukai