DISUSUN OLEH :
062002004005
TEKNIK ELEKTRO
UNIVERSITAS TRISAKTI
2021
BAB I
SISTEM KOORDINAT PADA RUANG TIGA DIMENSI
A. Pengertian Sistem Koordinat
Sistem koordinat adalah suatu cara yang digunakan untuk menentukan letak suatu titik pada bidang
datar (R2) atau pun bidang ruang (R3). Beberapa macam system koordinat yang kita kenal anatara lain
system koordinat kartesius, system kooordinat kutub, system koordinat tabung, system kooordinat bola.
Pada umumnya pada bidang datar (R2) letak suatu titil dinyatakan dalam bentuk koordinat
kartesius dan koordinat kutub. Sedangkan pada bidang ruang (R3) dinyatakan dalam koordinat kartesius,
koordinat tabung dan koordinat bola.
Sistem koordinat ini terdiri dari 3 sumbu yang saling melintang diantaranya sumbu (x), sumbu (y) dan
sumbu (z).
Karena melintangnya 3 sumbu ini, menjadikannya terpisah 8 bagian yang disebut oktan.
Oktan Nilai (x) Nilai (y) Nilai (z) Keterangan
Koordinat (x, y, z)
Oktan I >0 >0 >0
memiliki nilai positif
Koordinat (x, y, z)
Oktan VII <0 <0 <0
memiliki nilai negatif
Tiga vektor satuan dalam sistem koordinat tabung yaitu a , a , dan a . Vektor satuan a pada titik
z
P(1, 1, z ) arahnya menjauhi titik asal, normal pada bidang tabung =1.Vektor tersebut terletak pada
1
bidang =1 dan z=z . Vektor satuan a normal pada bidang =1, mempunyai arah yang sama
1
dengan arah bertambahnya , terletak pada z=z dan menyinggung permukaan tabung
1
=1.Vektor satuan a sama dengan vektor satuan a dalam koordinat kartesian.
z z
Volume diferensial dalam koordinat tabung diperoleh dengan menambah , , dan z dengan
pertambahan diferensial d, d, dan dz. Dua buah tabung berjejari dan + d, dua buah bidang
radial pada sudut dan + d, dan dua buah bidang horizontal pada ketinggian z dan z + dz
membatasi volume kecil. yang berbentuk potongan kayu. Jika volumenya sangat kecil maka
bentuknya seperti kotak yang panjang sisi-sisinya d, d, dan dz. Luas permukaannya d
d, d dz, dan d dz. dan volumenya menjadi d d dz.
2.2 Hubungan Antara Sistem Koordinat Tabung dan Sistem Koordinat Kartesian
a a a
z
a . cos - sin 0
x
a . sin cos 0
y
a . 0 0 1
z
3. Koordinat Bola
3.1 Pengertian
Sistem Koordinat Bola adalah sistem koordinat untuk ruang tiga dimensi di mana posisi suatu titik
ditentukan oleh tiga angka dari jarak radial titik tersebut dari titik asal tetap dan nilai sudut kutub tersebut
yang diukur dari arah puncak yang tetap dan ketika sudut azimut tersebut dari hasil
proyeksi ortogonal pada bidang referensi yang melewati asal dan ortogonal untuk zenit, diukur dari arah
referensi tetap di pesawat itu. Ini dapat dilihat sebagai versi tiga dimensi dari sistem koordinat kutub.
Dalam geometri analitik , bola dengan pusat (x0, y0, z0) dan jari jari r adalah lokus
titik (x, y, z) sedemikian rupa sehingga Sistem koordinat bola dapat dibangun berdasarkan ketiga
sumbu.Didefinisikan r sebagai jarak dari titik asal ke titik yang ditinjau.Permukaan r = tetapan adalah
sebuah bola.Koordinat kedua ialah sudut antara sumbu z dan garis yang ditarik dari titik asal ke titik
yang ditinjau
Permukaan = tetapan ialah sebuah kerucut, dan kedua permukaan tersebut bola dan kerucut,
di setiap titik perpotongannya selalu saling tegak lurus. Titik-titik tersebut membentuk lingkaran dengan
jejari r sin . Koordinat bersesuaian dengan lintang, bedanya ialah lintang diukur dari ekuator
(khatulistiwa) sedang diukur dari kutub utara.Koordinat ketiga yaitu juga merupakan sudut yang
definisinya tetap sama dengan untuk koordinat tabung.Sudut ialah sudut antara sumbu x dengan
garis proyeksi dari garis yang menghubungkan titik asal dengan titik yang ditinjau pada bidang z =
0.Besarnya sesuai dengan sudut bujur, hal yang berbeda adalah sudut bertambah ke arah
timur.Permukaan = tetapan ialah sebuah bidang datar yang melalui garis = 0 (atau sumbu z).
Elemen volume diferensial dapat dibangun dalam koordinat bola dengan memperhatikan
pertambahan r, , dan dengan dr, d, dan d Jarak antara dua permukaan bola dengan jejari r dan r +
dr ialah dr, jarak antara dua permukaan kerucut dengan sudut puncak yang ditentukan oleh dan +
d ialah r d, dan jarak antara dua bidang datar radial pada sudut dan + d didapatkan r sin d
denganmenggunakan cara trigonometri.Permukaan batasnya mempunyai luas r dr d, r sin dr d,
2 2
dan r sin d d. Volumenya ialah r sin dr dd.
3.2 Hubungan Antara Sistem Koordinat Bola dan Sistem Kordinat Kartesian
a a a
r
a . sin cos cos cos - sin
x
a . sin sin cos sin cos
y
a . cos - sin 0
z
BAB II
PERSAMAAN GARIS LURUS DAN
GARIS LENGKUNG DI RUANG TIGA DIMENSI
A. PERSAMAAN GARIS LURUS DI RUANG TIGA DIMENSI
Pada makalah ini akan mengkontruksi persamaan dari garis lurus pada dimensi tiga. Alat yang
digunakan dalam hal ini adalah vektor pada ruang dimensi R3R3.
Pertama akan dikontruksi garis yang sejajar dengan suatu vektor yang diberikan namun mempunyai
panjang vektor yang berbeda.
Misalkan sebuah garis LL melalui sebuah titik P1(x1,y1,z1)P1(x1,y1,z1) dan sejajar dengan vektor tak
nol yang diberikan
V=Ai+Bj+Ck
Jika sebarang titik P(x,y,z)P(x,y,z) berada di garis, maka vektor P1P−→−P1P→ sejajar dengan
vektor VV. Sebaliknya jika vektor P1P−→−P1P→ sejajar dengan vektor VV maka titik PP terletak pada
garis LL.
Oleh karena itu jika PP terletak di dalam garis LL maka vektor P1P−→−P1P→ bisa dinyatakan sebagai
perkalian vektor VV dengan suatu skalar.
Hal ini dikarenakan vektor VV dan vektor P1P−→−P1P→ sejajar dan berbeda panjang.
Jadi
P1P−→−=tV
atau
(x−x1)i+(y−y1)j+(z−z1)k=Ati+Btj+Ctk
Karena kedua vektor sama, maka dapat dilihat bahwa koefisien yang seletak sama. Jadi
x−x1=At, y−y1=Bt, z−z1=Ct
selanjutnya variabel x,yx,y dan zz dicari sehingga
x=x1+At,y=y1+Bt,z=z1+Ct(1)
Ketika nilai tt diberikan dengan sebarang bilangan riil, maka akan ditemukan koordinat
titik (x,y,z)(x,y,z) yang terletak di garis LL.
Dengan menyamakan nilai tt pada ketiga persamaan diperoleh persamaan garis berikut
Persamaan 2 ini dinamakan persamaan simetri dari garis lurus di dimensi tiga.
Sebuah bidang yang memuat garis dan tegak lurus ke bidang koordinat disebut bidang proyeksi.
Persamaan 2 di atas menunjukkan tiga bidang proyeksi. Untuk membuktikan hal ini, persamaan dapat
ditulis dengan
Masing-masing persamaan tersebut merupakan persamaan bidang yang tegak lurus dengan
bidang xy,xzxy,xz dan yzyz.
yang tegak lurus vektor normal N=Bi−Aj+0 Karena vektor N berada di bidang xyxy maka
bidang x−x1A=y−y1B juga tegak lurus dengan bidang xy
B. PERSAMAAN GARIS LENGKUNG DIRUANG TIGA DIMENSI
Pada system koordinat kartesian XYZ suatu bidang dinyatakan sebagai sebuah persamaan yang
terdiri dari 3 variabel x,y,z. Bidang nyata misalnya mempunyai persaman derajat pertama
F (X,Y,Z) = Ax + By + Cz + D = 0
Suatu titik (x0,y0,z0) terletak pada suatu surface F(x,y,z) = 0 apabila terpenuhi F(x0,y0,z0)= 0
Suatu garis lurus/lengkung didalam ruang biasanya dinyatakan sebagai perpotongan 2 buah
bidang, yang berarti dinyatakan dengan 2 persamaan f(x,y,z) = 0 dan G(x,y,z) = 0
Persamaan : (x-1)2 + (y-2)2 + (z-3)2 = 14
x2 + y2 + z2 = 1
adalah persamaan garis lengkung yang berbentuk lingkaran (sebagai hasil perpotongan 2 buah bola)
BAB III
PERSAMAAN BIDANG DATAR DAN
BIDANG LENGKUNG DI RUANG TIGA DIMENSI
A. Persamaan Umum Bidang Datar pada Ruang
Untuk membuktikan bahwa bidang tersebut adalah bidang datar maka perlu ditunjukkan
bahwa jika dua titik terletak pada suatu bidang maka semua titik pada garis yang melalui
Misalkan T1(x1, y1, z1) dan T2(x2, y2, z2) terletak pada bidang
itu. Karena T1(x1, y1, z1) dan T2(x2, y2, z2) pada bidang itu maka
dipenuhi
1
= {(Ax1+By1+Cz1+D) + λ( Ax2+ By2+ Cz2 + D)}
1+
=0
Karena P sebarang dan P memenuhi persamaan bidang tersebut maka setiap titik
pada garis yang melalui T1 dan T2 terletak pada bidang tersebut. Hal ini berarti
(0,0,4)
(0,4,0)
(6,0,0)
Pada sub materi kajian sebelumnya, dibahas tentang persamaan berderajat pertama
dengan tiga peubah (variabel), dan grafiknya di R3. Pada sub kajian materi ini dan
selanjutnya akan dibahas persamaan berderajat kedua. Grafik di R3 dari suatu
persamaan berderajat kedua dinamakan bidang lengkung kuadrat (quadric surface).
Untuk mempermudah melukis grafik persamaan berderajat kedua di R3, perlu
disajikan dahulu pengertian jejak-jejak (traces), dan irisan-irisan (sections)
Jejak (trace) adalah suatu kurva yang terbentuk oleh perpotongan antara bidang-
bidang koordinat dengan sebuah bidang lengkung (surfase). Sedangkan irisan
(section) adalah suatu kurva yang terbentuk oleh perpotongan antara beberapa
bidang datar dan suatu bidang lengkung.
Contoh:
Jejak (trace) grafik 4x2 – y2 + 4z2 = -16 pada bidang xy, merupakan parabola.
Persamaan dari jejak tersebut adalah: z = 0 dan 4x2 – y2 + 4z2 = -16
Definisi Silinder adalah suatu permukaan yang dibangun oleh sebuah garis
lurus yang bergerak sejajar dengan satu garis tertentu, dan selalu memotong
sebuah bidang berupa curva (Carico, 1980).
Berdasarkan definisi ini, dapat dikatakan bahwa silinder adalah suatu bidang
lengkung. Bidang lengkung ini merupakan himpunan garis lurus/himpunan titik-titik
yang memenuhi syarat syarat tertentu. Setiap garis pada bidang lengkung suatu
silinder, yang sejajar dengan garis lurus yang telah ditentukan, dinamakan elemen
(element) sillider.
Teorema Jika sebuah persamaan terdiri atas dua atau tiga variabel x, y, atau
z, grafik di adalah sebuah silinder yang memiliki unsur-unsur sejaran dengan:
§ Sumbu x jika persamaan hanya memuat variabel y dan z,
Persamaan Silinder
Untuk pembahasan selanjutnya, koefisien yang memuat perkalian dua buah variable
(D, E, F) pada persamaa (4*) adalah nol, sehingga persamaan menjadi
Ax2 +By2 +Cz2 +Gx +Hy +Iz +J =0 … (5*), dengan maksud untuk mengurangi tingkat
kesulitan yang dihadapi. Jika pada persamaan (5*) hanya memuat dua variabel saja
maka persamaan yang berbentuk :
· y2 - z = 0
· x2 + y2 – 9 = 0
· x2 + z2 = 16
· z = x2
Persamaan Bola
· x2 + y2 + z2 – 9 = 0
· x2 + y2 + z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 + 2y2 + 2z2 – 4x + 6y – 8z - 25 = 0
c) Ellipsoida ( ellipsoid)
Definisi Jejak-jejak (traces) dari suatu bola pada setiap bidang koordinat
merupakan lingkaran. Suatu bidang lengkung tertentu (bidang lengkung
tertutup), yang mempunyai sekurang-kurangnya satu trace berupa ellips,
dinamakan ellipsoida.
2 2 2
Grafik dengan persamaan 𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 1, (𝑎, 𝑏, 𝑐 ≠ 0) adalah
𝑎2 𝑏2 𝑐2
Persamaan ellipsoida
· x2 + 2y2 + 4z2 – 9 = 0
· 2x2 + 5y2 + 5z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 + 4y2 + 2z2 – 4x + 6y – 8 z - 25 = 0
d) Paraboloida
2 2
Definisi Grafik dengan persamaan 𝑥 + 𝑦 = 𝑧, (𝑎, 𝑏 ≠ 0) adalah
𝑎2 𝑏2
· x2 + 2y2 –z=0
· 2x2 + 5z2 – 6y =0
· 4y2 + 2z2 – 4x - 25 = 0
𝑎2 𝑏2 𝑐2
𝑎2 𝑏2 𝑐2
𝑎2 𝑏2 𝑐2
· x2 + 2y2 - 4z2 – 9 = 0
· -2x2 + 5y2 + 5z2 – 4x + 6y -16 = 0
· 2x2 - 4y2 + 8 z =0
Daftar Pustaka
1) Sutiono, M.Kom., M.T.I. 2020 “ Koordinat Kartesius : Pengertian – Sistem dan Contoh
Soal” https://haloedukasi.com/koordinat-kartesius,diakses 4 Oktober 2020 pukul 19.00