Skripsi
Disusun untuk melengkapi syarat-syarat
Guna memperoleh gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
Mutiara Firanti
Program Studi: Akuntansi
NIM: 0302518704
Dengan mengucapkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
dengan judul : “Pengaruh Keahlian Akuntansi Dewan Komisaris, Direktur Utama dan
yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan skripsi. Untuk itu penulis
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Asep Saefuddin, M.Sc selaku rektor Univeristas Al Azhar
Indonesia.
2. Bapak Dr. Kuncoro Hadi, S.T, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
4. Ibu Sari Anggraini, S.E, M.Ak, CMA, selaku dosen pembimbing skripsi.
5. Seluruh dosen dan staff pengajar yang selama ini telah memberikan banyak
6. Ayahanda Dr. Bafirman M.Kes, AIFO, Ibunda tercinta Dra. Asnetti yang tidak
pernah lelah mendukung serta mendidik penulis dengan tulus dan ikhlas.
Semoga tugas akhir ini dapat memberikan maanfaat bagi pembaca dan berguna
demi kemajuan ilmu serta meningkatkan kualitas pendidikan di masa yang akan datang.
Mutiara Firanti
vi
DAFTAR ISI
vii
3.2. Populasi dan Sampel ..................................................................................... 20
3.2.1 Populasi ................................................................................................... 20
3.2.2 Sampel ..................................................................................................... 20
3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data ............................................................. 21
3.4. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel................................... 21
3.4.1 Variabel Dependen, terdiri dari : ............................................................... 21
3.4.2 Variabel Independen, terdiri dari : ............................................................ 22
3.5 Metode Analisis Data ..................................................................................... 23
3.5.1 Statistik Deskriptif ................................................................................... 23
3.5.2 Uji Normalitas .......................................................................................... 23
3.5.3 Uji Multikolonieritas ................................................................................ 24
3.5.4 Uji Heteroskedastistas .............................................................................. 24
3.5.5 Uji Autokorelasi ....................................................................................... 24
3.6 Pengujian Hipotesis ........................................................................................ 25
3.6.1 Analisis Regresi Berganda ........................................................................ 25
3.6.2 Koefisien Determinasi (R^2) .................................................................... 26
3.6.3 Uji F......................................................................................................... 26
3.6.4 Uji Signifikansi Prameter Individual (Uji statistik t) ................................. 26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .......................................... 27
4.1 Deskripsi Objek Penelitian ................................................................................ 27
4.2 Hasil Analisis Statistik Deskriptif ................................................................... 28
4.3 Uji Asumsi Klasik .......................................................................................... 29
4.3.1 Uji Normalitas .......................................................................................... 29
4.3.2 Uji Multikolinearitas ................................................................................ 30
4.3.3 Uji Heteroskedastistas .............................................................................. 31
4.3.4 Uji Autokorelasi ....................................................................................... 32
4.4 Analisis Regresi Linear Berganda ................................................................... 33
4.5 Uji Hipotesis .................................................................................................. 34
4.5.1 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................................ 34
4.5.2 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan) ................................................ 35
4.5.3 Uji Statistik t (Uji Statistik Parsial) ........................................................... 35
4.6 Analisis Hasil Pengujian Hipotesis ................................................................. 36
4.6.1 Pengaruh Keahlian Akuntansi Dewan Komisaris terhadap Kualitas Laba . 36
viii
4.6.2 Pengaruh Keahlian Akuntansi Direktur Utama terhadap Kualitas Laba ..... 37
4.6.3 Pengaruh Keahlian Komite Audit terhadap Kualitas Laba ........................ 38
BAB V PENUTUP .................................................................................................. 40
5.1 Kesimpulan .................................................................................................... 40
5.2 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 41
5.3 Saran .............................................................................................................. 42
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 43
LAMPIRAN ............................................................................................................ 44
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh karakteritik keahlian
akuntansi Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Komite Audit terhadap kualitas laba.
Kualitas laba dihitung dengan menggunakan bagi hasil antara jumlah Cash flow from
operating activity dari laporan arus kas perusahaan dengan jumlah Earning before Tax
hasil dari suatu laba usaha perusahaan yang terdapat di laporan laba rugi. Penelitian ini
menggunakan data sekunder berupa laporan tahunan perusahaan manufaktur yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada periode 2016-2018. Berdasarkan metode
purposive sampling, diperoleh sebanyak 216 perusahaan yang memenuhi kriteria.
Analisis data yang digunakan adalah regresi linear berganda. Hasil analisis
menunjukkan bahwa keahlian akuntansi Dewan Komisaris dan Direktur Utama tidak
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laba. Sedangkan, Keahlian akuntansi Komite
Audit berpengaruh positif terhadap kualitas laba.
Kata Kunci : Keahlian akuntansi, Dewan Komisaris, Direktur Utama, Komite Audit,
Kualitas Laba.
iv
ABSTRACT
The aim of this research are for examine the effect of accounting expertise of board of
Commissioners, President Director and Audit Committee on earnings quality. Earnings
quality are calculated using profit sharing between amount of Cash flow from operating
activity from the company's cash flow statement and amount of Earning before tax
results from a company's operating income contained in the income statement. This
research use secondary data in the form of annual reports of manufacturing companies
listed on the Indonesia Stock Exchange in the period 2016-2018. Based on purposive
sampling method, there are 216 companies that meet the criteria. Analysis of the data
used is multiple linear regression. The analysis shows that the expertise of the Board
of Commissioners and the President Director's accounting expertise doesn’t
significantly influence the quality of earnings. Meanwhile, the Audit Committee's
accounting expertise has a positive effect on earnings quality.
v
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
suatu perusahaan dalam menerapkan Corporate Governance dengan baik. Tata kelola
perusahaan yang baik menjadi sebuah pencapaian tinggi oleh semua perusahaan dengan
harapan kualitas laba akan di nilai baik oleh investor. Terdapat empat unsur yang
jawaban dan akuntanbilitas sebagai jalan untuk perusahaan terhindar dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) serta krisis ekonomi dan krisisnya kepercayaan
Corporate Governance menjadikan manajemen laba perusahaan lebih efisien dan dapat
memperbaiki kualitas laba. Good Corporate Governance dapat menciptakan laba yang
perusahaan atas dasar presistensi di masa depan yang lebih bersifat permanen dan tidak
transitori.
Informasi tentang laba perusahaan dalam laporan keuangan menjadi indikator yang
dapat digunakan untuk mengukur kinerja operasional perusahaan dan juga mengukur
keberhasilan atau kegagalan bisnis dalam mencapai tujuan operasi yang telah
ditetapkan. Fungsi laba dalam laporan keuangan berguna untuk mengevaluasi kinerja
1
Selanjutnya, Siallagan dan Machfoedz (2006) mengungkapkan bahwa mekanisme
dari (i) Kepemilikan manajerial secara positif berpengaruh terhadap kualitas laba, (ii)
Dewan Komisaris secara negatif berpengaruh terhadap kualitas laba, (iii) Komite audit
Sementara, kerugian yang di alami sebuah perusahaan adalah salah satu bentuk dari
perusahaan menjadi penanggung jawab atas segala kerugian apabila direktur tidak
direktur dan direktur telah menjalankan sesuai dengan visi dan misi perusahaan maka
direktur tidak dapat dipersalahkan atas kerugian perusahaan sesuai UU No. 40 Tahun
dapat meningkatkan daya informasi laba sedangkan komite audit tidak dapat
meningkatkan daya informasi laba dan tidak dapat menurunkan kecurangan laporan
keuangan. (Lukviarman 2016 dalam Anda Dwiharyadi 2017) Secara umum Dewan
Dewan Komisaris memiliki peran penting apabila tujuan manajer perusahaan tidak
Selama proses monitoring dapat dilakukan oleh Komisaris secara individu, namun
dalam memutuskan suatu keputusan tetap atas kesepakatan bersama dari Dewan
2
Komisaris. Selain itu, (Jensen 1993 dalam Anda Dwiharyadi 2017) berpendapat bahwa
terdapat tiga faktor yang mempengaruhi potensi peranan monitoring oleh dewan
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris. Menurut (Badolato 2014 dalam Anda
keuangan dan membatasi pelaporan manajer yang oportunistik. Selain sebagai garda
terdepan dalam tata kelola perusahaan terkait dengan laporan keuangan, fungsi yang
melekat pada komite audit ini mengandung makna bahwa personel yang menduduki
jabatan sebagai komite audit dituntut untuk memiliki kompetensi dalam bidang
2017)
kemampuan keahlian akuntansi Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Komite Audit
penelitian ini dengan penelitian sebelumnya oleh Anda Dwiharyadi pada tahun 2017
adalah variable yang digunakan pada penelitian sebelumnya mencakup dua variable
saja, yaitu Komite Audit dan Dewan Komisaris. Sedangkan, pada penelitian ini terdapat
tiga variable independen, yaitu Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Komite Audit.
Secara khusus dengan latar belakang pendidikan Akuntansi akan membuat prediksi
yang lebih akurat dibandingkan dengan yang tidak memiliki latar belakang pendidikan
Akuntansi yang akan memiliki kemampuan lebih rendah. Maka dengan tiga variabel
3
independen yang digunakan yaitu Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Komite Audit
Dengan melihat latar belakang permasalahan yang telah disampaikan diatas, maka
Laba perusahaan
Laba perusahaan
Laba perusahaan
4
1) Bagi penulis
Sebagai sarana untuk menerapkan ilmu dan teori-teori yang telah diperoleh
2) Bagi pembaca
3) Bagi Universitas
Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini terdiri dari tinjauan pustaka yang
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini penulis memaparkan mengenai
metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini meliputi: Variabel
penelitian, Objek Penelitian, Populasi dan Sampel, Jenis dan Sumber Data,
5
Metode Pengumpulan Data serta metode analisis yang digunakan dalam
penelitian.
penelitian serta analisis data dan pembahasan, dan hasil pengujian hipotesis
penelitian.
saran agar peneliti selanjutnya dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik
lagi.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Menurut (Jensen dan Meckling 1976 dalam Suwandi Ng dan Daromes 2016)
perusahaan, dimana principal dan agen sebagai pelaku utama. Agen adalah
manajemen yang ditunjuk pemegang saham (principal) yang diberi tugas atas
nama pemegang saham dalam mengelola suatu perusahaan. Namun principal tidak
pihak principal dan agen termotivasi oleh kepentingannya sendiri sehingga dapat
kewajiban untuk mengelola perusahaan dengan baik demi keadilan dan terciptanya
Asimetri informasi adalah masalah utama yang terjadi dalam teori agency.
keuntungan mereka. Dalam hal ini agen merugikan pihak principal. Agen mampu
perusahaan dibanding pemegang saham. (Jensen dan Meckling 1976 dalam Susanti
7
1. Moral hazard, yaitu permasalahan muncul jika agen tidak melaksanakan
mengetahui apakah suatu keputusan yang diambil oleh agen benar- benar
didasarkan atas informasi yang telah diperoleh, atau terjadi sebagai sebuah
antara pihak agen dan principal. Beberapa cara yang dapat meminimalkan
kepentingan agen dan principal seperti yang diutarakan oleh Bathala (1994) :
Cost) yang dikeluarkan oleh principal untuk memastikan prilaku agen tidak
(tiga), yaitu :
8
2. Bonding Cost, yaitu biaya yang justru ditanggung oleh agen untuk bisa
keputusan principal.
pihak- pihak yang berkepentingan (stakeholder) yang lain yang berkaitan dengan
saham.
terus berkembang. Perkembangan ini terjadi semenjak krisis ekonomi dan semakin
Amerika Serikat (Marta Utama, 2004). Pada dasarnya GCG merujuk pada suatu
kepentingan dengan cara yang adil sebab pemegang saham akan terkena dampak
9
Prinsip- prinsip Corporate Governance dari Organisation for Economic Co-
melindungi hak- hak dasar pemegang saham, yaitu hak untuk (1)
yang relevan tentang perusahaan secara berkala dan teratur, (4) ikut
berperan dan memberikan suara dalam RUPS, (5) memilih anggota dewan
perusahaan.
atau perbaikan atas pelanggaran atas hak- hak mereka. Prinsip ini juga
Corporate Governance
10
perusahaan dengan stakeholders tersebut dalam rangka menciptakan
1. Transparansi (Transparancy)
11
2. Akuntabilitas (Accountability)
3. Responsibilitas (Responsibility)
4. Independensi (Independency)
dasar serta memberi nasihat kepada Direksi. Dewan Komisaris memiliki anggota
2 (dua) orang paling sedikit dan 1 (satu) diantaranya adalah Komisaris Independen.
Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap jabatan paling banyak pada 2 (dua)
Emiten atau Perusahaan Publik lain. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat
paling kurang 1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan dan diungkapkam dalam laporan
maupun usaha Emiten atau Perusahaan Publik, dan memberi nasihat kepada
12
tahunan dan RUPS lainnya sesuai dengan kewenangannya sebagaimana diatur
disetujui oleh rapat Direksi. Direktur juga berhak menunjuk wakil/ kuasanya
Utama tidak ada berhalangan karena sebab apapun. Berikut tanggung jawab
Direktur Utama :
kepada Dewan Komisaris dalam membantu melaksanakan tugas dan fungsi Dewan
Komisaris. Komite Audit wajib membuat laporan kepada Dewan Komisaris atas
setiap penugasan yang diberikan. Komite Audit paling sedikit terdiri dari 3 (tiga)
13
orang anggota yang berasal dari Komisaris Independen dan pihak luar emiten atau
dan tanggung jawabnya. Komite Audit sendiri memiliki masa jabatan lebih lama
dari Dewan Komisaris dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1 (satu) periode
tanggung jawab yang meliputi melakukan penelaahan atas informasi keuangan dan
serta menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan
Publik.
tentang karyawan, dana, aset dan sumber daya perusahaan yang diperlukan.
14
2.1.6 Stakeholder Theory
pemasok, distributor, dan pemegang saham. Selain itu, kelompok dan individu lain
generasi akan datang, generasi masa lalu (pendiri suatu organisasi) akademis,
kompetitor, organisasi swasta atau para aktivis, wakil stakeholder yang dapat
tanpa partisipasinya, perusahaan tidak akan dapat berlanjut sebagai going concern.
Kelompok ini terdiri dari para pemegang saham, investor, pekerja, pelanggan,
sekunder adalah mereka yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan, tapi
mereka tidak memiliki hubungan dengan transaksi- transaksi perusahaan dan tidak
karena pendapatan adalah input utama untuk investor. Perusahaan dengan kualitas
laba yang buruk biasanya cenderung memiliki biaya modal yang lebih tinggi.
Kualitas laba yang buruk akan semakin memperburuk asimetri informasi antara
15
perusahaan yang mengakibatkan menurunnya nilai perusahaan di mata para
investor.
hubungan positif antara kemampuan manajerial dan kualitas laba. Manajer yang
memiliki kualitas lebih tinggi berkaitan dengan kualitas laba yang lebih tinggi.
Temuan ini konsisten dengan premis bahwa manajer yang lebih mampu akan
memiliki kemampuan yang lebih baik untuk membuat perkiraan akrual, dan ini
(Gaio dan Raposo 2011 dalam Suwandi Ng dan Daromes 2016) menunjukkan
bahwa perusahaan dengan kualitas laba lebih tinggi akan dinilai lebih tinggi di
membutuhkan akses pasar modal untuk mengumpulkan dana. Kualitas laba yang
Akuntansi dan Keuangan Komite Audit dan Dewan Komisaris terhadap Manajemen
Laba” yang menggunakan dua variabel independent yakni keahlian akuntansi keuangan
Komite Audit dan Dewan Komisaris. Sedangkan variabel dependent nya adalah
yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2013- 2014 sebagai sampel. Hasil
dari penelitinan ini adalah Komite Audit maupun Dewan Komisaris yang memiliki
16
Penelitian terdahulu lainnya dari Suwandi Ng dan Fransiskus E. Daromes (2016)
Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan”. Populasi dalam penelitian ini adalah 312
perusahaan non-keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010- 2014.
Perusahaan yang memenuhi syarat untuk digunakan sebagai sampel dalam penelitian
ini sebanyak 178 perusahaan dari tahun. Hasil penelitiannya menunjukkan pengaruh
kualitas laba dan nilai perusahaan. Variabel dalam penelitian ini adalah kualitas laba,
komite audit, dengan sampel sebanyak 197 sampel. Hasil dari penelitian ini adalah
pertama, kepemilikan manajerial dan komite audit secara positif berpengaruh terhadap
kualitas laba, dewan komisaris secara negative berpengaruh terhadap kualitas laba.
Kedua, kualitas laba secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Ketiga,
komisaris dan komite audit secara positif berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
laba. Semakin besar ukuran dewan komisaris, maka semakin besar pula
17
manajemen laba yang dilakukan perusahaan. Oleh karena tugas dewan komisaris
pengambilan keputusan dan kebijakan tentu akan dipengaruhi oleh latar belakang
belakang keahlian akuntansi pada Direktur Utama akan banyak menekankan pada
pencapaian secara finansial. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan
komite audit sangat penting karena mempengaruhi kualitas laba perusahaan yang
merupakan salah satu informasi penting yang tersedia untuk publik dan dapat
digunakan investor untuk menilai perusahaan. Oleh karena itu, persepsi mengenai
kinerja komite audit akan mempengaruhi penilaian investor terhadap kualitas laba
18
perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut, maka hipotesis yang akan diuji dalam
antara variable bebas dengan variable terikat dapat digambarkan sebagai berikut :
Dewan Komisaris
Komite Audit
19
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian yang berjenis kasual dengan
berlandaskan positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
3.2.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2013) populasi terdiri atas obyek atau subyek yang
memiliki wilayah umum serta mempunyai kualitas dan karakteristik sesuai dengan
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi dalam penelitian ini terdiri dari perusahaan perusahaan manufaktur yang
3.2.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2013). Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada populasi, misalnya karena keterbatasan dan waktu
maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Teknik
Teknik ini berdasarkan pada ciri-ciri atau sifat tertentu yang diperkirakan
mempunyai sangkut paut era dengan ciri-ciri atau sifat yang terdapat pada populasi
20
3.3 Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yaitu berupa
laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan yang telah dipilih oleh penulis, yang
tersebut didapat dari website dalam bentuk softcopy. Peneliti menggunakan data
sekunder dikarenakan data yang didapat relatif lebih mudah dan menghemat waktu dan
biaya.
atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. Dalam peneitian ini terdapat 3 (tiga) variabel bebas
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
1. Kualitas Laba
𝐶𝐹𝑂
𝐸_𝑄 =
𝐸𝐵𝐼𝑇
21
Keterangan :
Komisaris.
mengawasi tugas dari karyawan dan kepala bagian (manajer) atau wakil
atau institusi.
Audit dengan anggota minimal 3 orang yang diketuai oleh salah satu orang
22
komisaris independen perusahaan dengan dua anggota eksternal yang
Dalam penelitian ini, metode analisis yang digunakan adalah regresi linier
berganda. Hasil analisis regresi adalah berupa koefisien untuk masing-masing variabel
dihitung dengan tujuan untuk mengetahui penyimpangan antara nilai aktual dan nilai
yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,
Menurut Ghozali (2011), uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi variabel independen dan variabel dependen memiliki distribusi normal atau
tidak. Model regresi yang baik memiliki distribusi data normal atau mendekati
normal. Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid pada
23
penelitian dalam ukuran kecil. Pada penelitian ini peneliti menggunakan uji
model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi
yang baik tentunya tidak mengandung atau tidak terjadi korelasi antar variabel
tolerance dan dari nilai VIF. Kedua nilai ini menunjukkan setiap variabel
independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance).
Nilai cut off yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinieritas adalah nilai
lain dalam suatu model regresi. Pada penelitian ini uji heteroskedastistas
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t
dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya) dan jika ada korelasi
24
Untuk menguji ada atau tidaknya gejala autokorelasi dapat digunakan uji
autokorelasi
independen memiliki pengaruh terhadap kualitas laba. Hasil dari pengujian ini akan
Dengan asumsi hipotesis diterima maka, kesimpulan dari setiap hipotesis diberi
Keterangan :
Y : Kualitas Laba
β : Koefisien Regresi
X1 : Dewan Komisaris
X2 : Direktur Utama
X3 : Komite Audit
25
3.6.2 Koefisien Determinasi (R^2)
3.6.3 Uji F
variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan. Penentuan penerimaan atau
penolakan terhadap hipotesis pada penelitian ini, yaitu signifikan pada alfa 10%.
Menurut Ghozali (2011), pengujian ini dilakukan untuk menguji seberapa jauh
1. Apabila probabilitas > 10, maka hipotesis ditolak. Hal ini memiliki artian
variable terikat.
2. Apabila probabilitas memiliki nilai < 10, maka hipotesis diterima. Hal ini
26
BAB IV
manufaktur yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2016-2018.
tahunan yang telah di audit yang berakhir pada 31 Desember tahun 2016- 2018.
Rupiah
27
Jumlah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
selama periode 2016-2018 berjumlah 125 perusahaan. Dari 125 perusahaan manufaktur
tersebut, terdapat 34 perusahaan yang tidak menerbitkan laporan keuangan tahunan per
perusahaan yang memiliki data ekstrim dengan hasil akhir sebanyak 216 total
menjelaskan deskripsi dari obyek penelitian tersebut. Analisis statistik deskriptif ini
Direktur Utama dan Komite Audit, dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang
lebih jelas tentang sekumpulan data dari nilai rata- rata (mean), standard deviation,
maksimun dan minimum yang diperoleh, kemudian menganalisis data tersebut dengan
tujuan untuk mengetahui variable bebas berpengaruh terhadap variable terikat. Berikut
ini adalah Table 4.2 yang akan menggambarkan variable secara deskriptif.
Descriptive Statistics
Std.
N Minimum Maximum Mean Deviation
Dewan Komisaris 216 0.00 1.00 0.5082 0.26998
Direktur Utama 216 0.00 1.00 0.4722 0.50039
Komite Audit 216 0.20 1.50 0.7880 0.26080
Kualitas Laba 216 -1.58 2.70 0.6011 0.71998
Valid N (listwise) 216
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas, nilai rata-rata keahlian akuntansi untuk variable
Dewan Komisaris sebesar 0,5082 dengan standar deviasi sebesar 0,26998. Nilai rata-
28
rata dan nilai standar deviasi Dewan Komisaris ini menunjukkan bahwa terdapat
penyebaran data yang baik karena nilai rata- ratanya lebih besar dari standar deviasinya.
Nilai minimum Dewan komisaris yaitu sebesar 0,00 dan nilai maksimum sebesar 1,00.
Variabel Direktur Utama perusahaan memiliki rata- rata keahlian akuntansi sebesar
0,4722 dengan standar deviasi 0,50039. Nilai minimum Direktur utama perusahaan
Tabel 4.2 juga menunjukkan bahwa variable Komite Audit memiliki nilai rata- rata
keahlian akuntansi sebesar 0,7880 dengan standar deviasi sebesar 0,26080. Nilai
minimum Komite audit yaitu sebesar 0,20 dan nilai maksimum sebesar 1,50. Artinya
dapat disimpulkan bahwa lebih dari 70% Komite Audit di perusahaan manufaktur telah
Sedangkan variable kualitas laba perusahaan memiliki rata- rata sebesar 0,6011
dengan standar deviasi sebesar 0,71998. Nilai rata- rata dan nilai standar deviasi
kualitas laba perusahaan ini menunjukkan bahwa terdapat penyebaran data yang kurang
baik karena nilai rata- ratanya lebih kecil dari pada nilai standar deviasinya. Nilai
minimum kualitas laba perusahaan manufaktur sebesar -1,58 dan nilai maksimun
sebesar 2,70.
Smirnov. Dalam uji One Sample Kolmogrov Smirnov Test variable- variable yang
29
0,05 maka diartikan bahwa variable- variable tersebut memiliki distribusi tidak
Jika dilihat pada table hasil uji normalitas di atas, dapat terlihat bahwa semua data
telah terdistribusi dengan normal. Hal ini dikarenakan nilai asymptotic significance
yang dihasilkan lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,091 sehingga dapat dikatakan bahwa
(VIF). Nilai tolerance yang sama rendah dengan nilai VIF yang tinggi, nilai cut off
a. Jika nilai tolerance > 0,10 dan VIF < 10 maka tidak terdapat multikolinearitas
b. Jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF > 10 maka terjadi gangguan multikolinearitas
30
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1 (Constant)
Dewan Komisaris 0.774 1.292
Direktur Utama 0.963 1.039
Komite Audit 0.799 1.251
a. Dependent Variable: KL
ini memiliki nilai tolerance lebih dari 0,10 dari nilai VIF kurang dari 10. Oleh karena
itu, maka dapat diberi kesimpulan bahwa penelitian ini tidak terjadi multikolinearitas
Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
Model regresi yang baik adalah model regresi yang homoskedastistas artinya tidak
Unstandardiz
DK DU KA ed Residual
Spearman Dewan Correlatio
's rho Komisaris n 0.188* 0.443*
1.000 * * 0.022
Coefficie
nt
Sig. (2-
0.006 0.000 0.743
tailed)
N 216 216 216 216
31
Direktur Correlatio
Utama n 0.188*
* 1.000 0.064 0.000
Coefficie
nt
Sig. (2-
0.006 0.348 0.995
tailed)
N 216 216 216 216
Komite Audit Correlatio
n 0.443*
* 0.064 1.000 -0.024
Coefficie
nt
Sig. (2-
0.000 0.348 0.726
tailed)
N 216 216 216 216
Unstandardiz Correlatio
ed Residual n
0.022 0.000 -0.024 1.000
Coefficie
nt
Sig. (2-
0.743 0.995 0.726
tailed)
N 216 216 216 216
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Dari table hasil pengujian statistic diatas terlihat bahwa nilai signifikansi > 0,05
sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastistas pada variable bebas
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of Durbin-Watson
Model R R Square Square the Estimate
1 0.170a 0.029 0.015 0.71446 1.639
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Direktur Utama, Dewan Komisaris
b. Dependent Variable: Kualitas Laba
32
Tabel diatas menunjukkan hasil uji autokorelasi, pada kolom Durbin-Watson
menunjukkan nilai 1,639 yang artinya berada diantara -2 hingga +2 maka menandakan
tidak ada autokorelasi pada model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.
Coefficientsa
Unstandardized
Coefficients
Model B Std. Error
1 (Constant) 0.376 0.161
Dewan Komisaris -0.099 0.205
Direktur Utama -0.138 0.099
Komite Audit 0.432 0.209
a. Dependent Variable: Kualitas Laba
Berdasarkan pengujian pada table 4.7 di atas dapat diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut :
Koefisien regresi konstanta adalah 0,376 artinya jika tidak ada keahlian akuntansi
Audit maka hasil kualitas laba perusahaan manufaktur adalah sebesar 0,376.
sebesar -0,099 dengan arah negative yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variable
dengan arah negative yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variable keahlian
33
Sedangkan, koefisien regresi keahlian akuntansi komite audit diperoleh 0,432
dengan arah positif yang berarti bahwa kenaikan satu satuan variable keahlian akuntansi
variable dependen.
Model Summaryb
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
1 0.170a 0.029 0.015 0.71446
a. Predictors: (Constant), Komite Audit, Direktur Utama,
Dewan Komisaris
b. Dependent Variable: Kualitas Laba
pengaruh variabel dependen dan variabel independen. Nilai adjusted R2 dari hasil
pengujian untuk variabel dependen Kualitas Laba adalah senilai 0.015. Hal ini
menunjukkan bahwa 1,5% dari variabel Kualitas Laba dapat dijelaskan oleh
variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini dan 98,5% lainnya
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian ini.
34
4.5.2 Uji Statistik F (Uji Signifikansi Simultan)
ANOVAa
Sum of Mean
Model Squares df Square F Sig.
1 Regression 3.236 3 1.079 2.113 0.100b
Residual 108.215 212 0.510
Total 111.450 215
a. Dependent Variable: Kualitas Laba
b. Predictors: (Constant), Komite Audit, Direktur Utama, Dewan Komisaris
Tabel 4.9 menunjukkan hasil perhitungan statistic Uji F dengan hasil nilai
signifikansi F sebesar 0,100, yang berarti hipotesis diterima secara simultan oleh
Uji parsial pada dasarnya untuk menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 0.376 0.161 2.339 0.020
Dewan Komisaris -0.099 0.205 -0.037 -0.480 0.631
Direktur Utama -0.138 0.099 -0.096 -1.390 0.166
Komite Audit 0.432 0.209 0.157 2.069 0.040
a. Dependent Variable: KL
35
Berdasarkan data dari table diatas terlihat bahwa dari 3 variabel yang digunakan
dalam penelitian, hanya 1 variabel bebas yang mempengaruhi variable terikat. Variabel
tersebut adalah keahlian akuntansi Komite Audit. Hal ini dikarenakan dikarenakan nilai
signifikansi variable keahlian akuntansi Komite Audit tersebut memiliki nilai 0,040.
hasil signifikansinya adalah 0,631. Dalam hal ini variable independen keahlian
hasil signifikansinya adalah 0,166. Dalam hal ini variable independen keahlian
Laba
Dari hasil perhitungan statistik di atas diketahui bahwa nilai signifikan variable
keahlian akuntansi Dewan komisaris adalah 0,631 (> 10). Dengan demikian
hipotesis yang diajukan ditolak karena nilai sigifikansinya lebih besar dari nilai
probabilitasnya. Hal ini berarti proporsi keahlian akuntansi pada Dewan Komisaris
secara umum/ khusus sesuai dengan anggaran dasar. Tujuannya adalah agar
perusahaan berjalan sesuai tujuan awal didirikan. Dewan komisaris ini juga
36
bertugas dan bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan dan nasihat pada
Laba
Berdasarkan hasil uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini terdapat
pengaruh negative yang signifikan. Direktur Utama dengan kualitas laba yang
diukur dengan rasio jumlah keahlian akuntansi terhadap jumlah total Direktur
Utama yang ada dalam suatu perusahan manufaktur. Hasil ini dibuktikan dengan
hasil pengujian regresi Direktur Utama dengan tingkat signifikansi 0,166 yang
berada di atas nilai probabilitas yaitu 10. Maka hipotesis ketiga dalam penelitian
ini ditolak Hal ini menunjukkan bahwa keahlian akuntansi Direktur Utama di
37
dalam perusahan manufaktur yang dijadikan sampel tidak dapat meningkatkan
negative terhadap kualitas laba suatu perusahaan. Korelasi negative ini dapat
manufaktur.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
manajerial memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laba. Hal ini
croporate governance), Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Badan pengawas Pasar
mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam hal memelihara
38
komisaris dalam pelaksanaan tugas yaitu mengawasi proses pelaporan keuangan
oleh manajemen.
Pada table 4.10 dan uraiannya dapat dilihat bahwa keahlian akuntansi Komite
Audit menunjukkan hasil penelitian bahwa kualitas laba berada dibawah 10 yaitu
sebesar 0,040. Dengan hal demikian dapat disimpulkan bahwa keahlian akuntansi
kualitas laba.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Andy
dan tidak signifikan terhadap manajemen laba. Tetapi hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Suwandi Ng dan Fransiskus E.D (2016)
akuntansi pada Komite Audit secara positif dan signifikan mempengaruhi kualitas
39
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tentang pengaruh keahlian
akutansi yang berasal dari latar belakang pendidikan akuntansi pada Dewan Komisaris,
Direktur Utama dan Komite Audit terhadap kualitas laba suatu perusahaan manufaktur.
Penelitian ini memperhitungkan rasio dari jumlah keahlian akuntansi yang dimiliki
terhadap masing- masing total jumlah Dewan Komisaris, Direktur Utama dan Komite
Kualitas laba dalam penelitian ini diukur menggunakan rasio. Cara ini merupakan
bagi hasil antara jumlah cash flow form operating activity yang didapat dari laporan
arus kas perusahaan dibagi dengan jumlah Earning before tax hasil dari suatu laba
usaha yang terdapat pada laporan laba rugi masing- masing perusahaan.
Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan sector manufaktur yang terdaftar dan
mempunyai laporan tahunan tahun 2016 sampai tahun 2018 pada situs daring Bursa
Efek Indonesia. Dari 375 perusahaan diperoleh sampel sebanyak 273 perusahaan,
dimiliki pada pihak Dewan komisaris tidak memiliki pengaruh secara statistik
40
dimiliki pada pihak Direktur Utama tidak memiliki pengaruh secara statistik
menunjukkan bahwa keahlian akuntansi Komite Audit yang lebih mampu akan
mengelola sumber daya perusahaan lebih efisien dalam mencapai laba yang
kualitas laba perusahaan tidak dapat sepenuhnya terlepas dari unsur latar belakang
formal yang di tempuh serta pengalaman yang telah di miliki oleh masing- masing
1. Rentang tahun observasi yang relative pendek yaitu dari tahun 2016 sampai
kemungkinan adanya pengaruh spesifik dari waktu. Selain itu, akan didapatkan
variasi data yang lebih baik jika menggunakan tahun observasi yang lebih
banyak.
2. Penelitian ini memberikan nilai adjust R2 yang relative kecil, sehingga penulis
menduga ada factor lain yang diperkirakan berpengaruh terhadap kualitas laba
41
3. Keahlian akuntansi yang dimiliki oleh Komite Audit, Dewan Komisaris dan
Direktur Utama saat penelitian dilakukan merupakan hal- hal yang berada di
formal serta pengalaman yang telah dimiliki oleh masing- masing Dewan
4. Pada uji asumsi klasik yang dilakukan peneliti dalam menormalkan data butuh
5.3 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian ini, terdapat
ebberapa saran yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penelitian
yang lebih luas agar penelitian mampu mendapatkan hasil yang lebih
representative. Dengan rentang tahun observasi yang lebih luas akan dapat
42
DAFTAR PUSTAKA
Dwiharyadi, A. 2017. Pengaruh Keahlian Akuntansi dan Keuangan Komite Audit dan
Dewan Komisaris Terhadap Kualitas Laba. Jurnal Akuntansi dan Keuangan
Indonesia, Vol.14, No.1, Halaman 75-93.
Ghozali Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 25.
Edisi 9. Badan Penerbit Universitas Diponegoro
Ontorael, Rianty dan Geraldina, Ira. 2017. Trade-Off Antara Manajemen Laba Akrual
dan Riil pada Bank Konvensional Publik di Indonesia (the trade off between
Accrual and Real Earnings Management in Indonesia’s Publicly Listed
Conventional Banks). Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Vol.14,
No.1, Halaman 46-61
Pratama, Asa Windi. 2014. Analisis Pengaruh Ukuran Dewan Direksi, Proporsi
Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan dan Komite Audit terhadap
Pengungkapan Sukarela. Skripsi Akuntansi Universitas Al Azhar
Pratama, Muhammad Adiputra. 2017. Analisis Pengaruh Dewan komisaris dan Komite
Audit Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Di Indonesia Periode 2010-
2014. Skripsi Akuntansi Universitas Al Azhar
Paramitha, Karina. 2017. Pengaruh Latar Belakang Etnis dan Pendidikan Dewan
Komisaris, Direktur Utama dan Direktur Keuangan Terhadap Tingkat
Pengungkapan Sukarela. Electronic Theses & Disertations (ETD
43
LAMPIRAN
44
Lampiran 2. Data Rasio Variabel Direktur Utama
1 1 45 1 89 1 133 1 177 0
2 1 46 1 90 1 134 0 178 0
3 1 47 1 91 0 135 0 179 0
4 0 48 0 92 0 136 0 180 1
5 0 49 0 93 0 137 1 181 1
6 0 50 0 94 0 138 1 182 1
7 1 51 0 95 1 139 1 183 0
8 1 52 0 96 1 140 1 184 0
9 1 53 0 97 0 141 1 185 0
10 1 54 1 98 0 142 1 186 0
11 1 55 1 99 0 143 0 187 1
12 1 56 1 100 0 144 0 188 1
13 1 57 1 101 0 145 0 189 1
14 1 58 1 102 0 146 0 190 0
15 1 59 0 103 1 147 0 191 0
16 1 60 0 104 1 148 0 192 0
17 1 61 0 105 0 149 1 193 1
18 1 62 1 106 0 150 1 194 1
19 1 63 1 107 0 151 1 195 1
20 1 64 1 108 0 152 1 196 0
21 1 65 0 109 0 153 1 197 0
22 1 66 0 110 0 154 0 198 0
23 1 67 0 111 0 155 0 199 0
24 1 68 0 112 0 156 0 200 0
25 0 69 0 113 1 157 1 201 0
26 1 70 0 114 1 158 1 202 1
27 0 71 1 115 1 159 1 203 1
28 0 72 1 116 0 160 0 204 0
29 0 73 1 117 0 161 0 205 0
30 0 74 0 118 1 162 0 206 0
31 0 75 0 119 1 163 0 207 0
32 0 76 0 120 1 164 0 208 0
33 0 77 0 121 1 165 0 209 0
34 1 78 0 122 1 166 0 210 0
35 1 79 1 123 0 167 0 211 1
36 0 80 1 124 0 168 1 212 1
37 0 81 1 125 0 169 1 213 1
38 0 82 0 126 0 170 1 214 1
39 0 83 0 127 0 171 1 215 1
40 0 84 0 128 0 172 1 216 1
41 0 85 1 129 0 173 0
42 1 86 1 130 1 174 0
43 1 87 1 131 1 175 0
44 1 88 1 132 1 176 0
45
Lampiran 3 Data Rasio Variabel Komite Audit
1 1 45 0.666667 89 0.5 133 1 177 0.666667
2 1 46 0.666667 90 0.5 134 1 178 0.666667
3 1 47 0.666667 91 1 135 1 179 0.666667
4 0.666667 48 1 92 1 136 0.666667 180 1
5 0.666667 49 1 93 1 137 1 181 1
6 0.666667 50 1 94 0.666667 138 1 182 1
7 1 51 1 95 0.666667 139 1 183 1
8 1 52 1 96 0.666667 140 1 184 1
9 1 53 1 97 0.333333 141 1 185 0.666667
10 1 54 1 98 0.333333 142 1 186 1
11 1 55 1 99 0.333333 143 1 187 1
12 1 56 1 100 0.333333 144 1 188 1
13 1 57 1 101 0.5 145 1 189 1
14 0.666667 58 0.666667 102 0.666667 146 0.333333 190 0.333333
15 0.666667 59 0.666667 103 0.666667 147 0.333333 191 0.666667
16 1.5 60 0.666667 104 0.666667 148 0.333333 192 1
17 1.5 61 0.666667 105 0.666667 149 0.666667 193 1
18 1.5 62 1 106 0.666667 150 0.333333 194 1
19 0.75 63 1 107 1 151 1 195 1
20 0.75 64 0.666667 108 1 152 1 196 0.666667
21 0.666667 65 0.333333 109 1 153 1 197 0.666667
22 0.666667 66 0.333333 110 1 154 0.333333 198 0.666667
23 0.666667 67 0.333333 111 1 155 0.333333 199 1
24 1 68 0.666667 112 1 156 0.333333 200 1
25 1 69 0.666667 113 0.5 157 0.75 201 1
26 1 70 0.666667 114 0.5 158 0.75 202 0.333333
27 1 71 1 115 0.5 159 0.75 203 0.333333
28 1 72 1 116 1 160 0.666667 204 0.333333
29 1 73 1 117 1 161 0.666667 205 1
30 1 74 0.666667 118 1 162 1 206 1
31 1 75 1 119 1 163 1 207 1
32 1 76 1 120 0.666667 164 1 208 1
33 0.666667 77 1 121 0.666667 165 1 209 1
34 0.666667 78 1 122 0.666667 166 1 210 1
35 0.666667 79 1 123 0.666667 167 0.25 211 0.666667
36 0.666667 80 1 124 0.666667 168 0.25 212 0.666667
37 0.666667 81 1 125 0.666667 169 0.333333 213 0.666667
38 0.666667 82 0.666667 126 0.666667 170 1 214 1
39 1 83 0.666667 127 0.666667 171 1 215 1
40 1 84 0.666667 128 0.666667 172 1 216 1
41 1 85 0.5 129 0.666667 173 1
42 0.2 86 0.5 130 0.333333 174 0.333333
43 0.25 87 0.5 131 0.333333 175 0.333333
44 0.333333 88 0.5 132 0.333333 176 0.333333
46
Lampiran 4. Data Rasio Variabel Kualitas Laba
1 1.521322 45 -0.26576 89 -0.20768 133 -0.35355 177 0.876401
2 1.17776 46 0.141297 90 0.00757 134 0.397636 178 1.11798
3 1.6087 47 0.311392 91 0.829459 135 0.453422 179 0.645133
4 1.468578 48 0.920657 92 -0.47031 136 -0.66811 180 0.767625
5 1.597116 49 1.048972 93 0.646394 137 1.203828 181 0.743475
6 2.107892 50 0.099616 94 -0.14953 138 -0.02138 182 0.644578
7 1.67009 51 0.708557 95 0.187238 139 -0.04132 183 1.017265
8 -0.10652 52 0.508112 96 0.20925 140 0.936028 184 2.701439
9 -0.16998 53 0.607966 97 -0.0651 141 1.441167 185 -1.57386
10 2.607002 54 0.208006 98 0.543393 142 1.52212 186 1.102013
11 0.728587 55 -0.7929 99 0.049637 143 0.800059 187 -0.68329
12 -0.16479 56 1.902158 100 1.286419 144 1.000717 188 0.117339
13 -0.33667 57 1.073438 101 0.443779 145 1.026759 189 -0.87538
14 0.948819 58 -0.06334 102 0.664899 146 0.067217 190 -0.19411
15 1.227068 59 0.685401 103 0.581506 147 0.138604 191 1.048618
16 1.346472 60 0.730123 104 0.778877 148 0.309765 192 1.001137
17 2.113826 61 1.006086 105 1.157801 149 -0.58366 193 0.891138
18 -0.1061 62 0.827477 106 1.293129 150 -1.21205 194 0.255744
19 0.668882 63 0.910121 107 1.098114 151 0.048831 195 0.237322
20 1.315226 64 1.124279 108 0.641553 152 0.052145 196 0.9426
21 1.605444 65 0.682653 109 0.436278 153 0.270528 197 0.990927
22 0.566092 66 0.960528 110 0.879713 154 0.265837 198 0.721686
23 -0.39107 67 0.03509 111 0.89505 155 0.953877 199 0.866095
24 0.910366 68 0.05959 112 -0.40805 156 0.26048 200 0.743961
25 -0.25575 69 0.322535 113 0.198674 157 1.01876 201 0.64922
26 1.899071 70 -0.05128 114 1.943741 158 0.999505 202 -0.36954
27 0.179729 71 0.752538 115 -0.04799 159 1.08709 203 -1.05426
28 0.46224 72 0.108936 116 0.716205 160 1.086249 204 0.76813
29 0.74657 73 0.225563 117 0.457846 161 2.045031 205 0.548261
30 1.745479 74 0.589692 118 0.204106 162 2.076391 206 0.042464
31 0.379201 75 1.420696 119 0.639595 163 0.483519 207 -1.27699
32 0.103212 76 -0.62355 120 1.073887 164 0.512252 208 0.812858
33 0.552761 77 0.566535 121 0.397545 165 0.024993 209 0.244171
34 1.297373 78 0.548655 122 0.667522 166 0.476318 210 1.071801
35 1 79 0.972979 123 0.90961 167 1.342898 211 0.329351
36 1.615201 80 1.483752 124 0.847561 168 1.614182 212 -1.5794
37 0.908977 81 1.847604 125 0.854391 169 1.044535 213 0.057398
38 -0.46212 82 0.868167 126 0.858639 170 1.113331 214 -0.09383
39 2.122356 83 0.338738 127 0.284771 171 1.127326 215 -0.77344
40 1.252496 84 0.478821 128 0.518391 172 0.795076 216 -0.10525
41 1.611055 85 0.447245 129 0.174769 173 1.511512
42 0.941369 86 0.009785 130 0.119023 174 0.710604
43 0.437122 87 0.33758 131 0.038487 175 0.858081
44 0.77617 88 -1.07252 132 1.286269 176 0.553802
47
Lampiran 5. Hasil Pengujian Data dengan IBM SPSS 23
Correlations
Unstandardized
DK DU KA Residual
Spearman's DK Correlation
1.000 .188** .443** .022
rho Coefficient
Sig. (2-tailed) . .006 .000 .743
N 216 216 216 216
DU Correlation
.188** 1.000 .064 .000
Coefficient
Sig. (2-tailed) .006 . .348 .995
N 216 216 216 216
KA Correlation
.443** .064 1.000 -.024
Coefficient
Sig. (2-tailed) .000 .348 . .726
N 216 216 216 216
Unstandardized Correlation
.022 .000 -.024 1.000
Residual Coefficient
Sig. (2-tailed) .743 .995 .726 .
N 216 216 216 216
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
48
Model Summaryb
Change Statistics
R Adjusted Std. Error of R Square F Sig. F Durbin-
Model R Square R Square the Estimate Change Change df1 df2 Change Watson
1 .170a .029 .015 .71446 .029 2.113 3 212 .100 1.639
a. Predictors: (Constant), KA, DU, DK
b. Dependent Variable: KL
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
DK 216 .00 1.00 .5082 .26998
DU 216 .00 1.00 .4722 .50039
KA 216 .20 1.50 .7880 .26080
KL 216 -1.58 2.70 .6011 .71998
Valid N (listwise) 216
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) .376 .161 2.339 .020
DK -.099 .205 -.037 -.480 .631 .774 1.292
DU -.138 .099 -.096 -1.390 .166 .963 1.039
KA .432 .209 .157 2.069 .040 .799 1.251
a. Dependent Variable: KL
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.236 3 1.079 2.113 .100b
Residual 108.215 212 .510
Total 111.450 215
a. Dependent Variable: KL
b. Predictors: (Constant), KA, DU, DK
49