Anda di halaman 1dari 3

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS HASANUDDIN
FAKULTAS TEKNIK
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI

MATAKULIAH GEOLOGI SEJARAH

TUGAS

OLEH :
REINAL ARSANDY TANDIRERUNG
D061 18 1307

TORAJA UTARA
2020
SEJARAH GEOLOGI

Sejarah geologi pada daerah dimulai pada Kala Miosen Bawah


bagianBawah, dimana terjadi aktivitas pengendapan material sedimen karbonat
yang berukuran pasir kasar pada suatu cekungan berupa laut dangkal dan
membentuk satuan batugamping. Proses ini berlanjut hingga Kala Miosen Tengah
bagian Atas. Selanjutnya di tempat yang berbeda terjadi aktivitas vulkanik berupa
erupsi gunungapi yang bersifat eksplosif dimana aktivitas vulkanik ini
mengeluarkan material-material piroklastik yang berukuran halus sampai
lempung. Kemudian material-material piroklastik ini tertransportasi dan
terendapkan pada cekungan yang sama (outer neritic zone) dan membentuk satuan
tufa halus. Pada Kala yang sama terjadi proses regresi yang menyebabkan
turunnya muka air laut dan secara perlahan-lahan lingkungan pengendapan
berubah menjadi darat. Kemudian masih pada kala yang sama terjadi aktivitas
vulkanik berupa erupsi gunungapi yang terjadi di darat menghasilkan material
gunungapi bersifat efusif dimana material yang dikeluarkan berkomposisi basalt
yang kemudian mengalami proses pembekuan yang relatif cepat sehingga tidak
semua mineral-mineral penyusun batuan membentuk kristal-kristal yang
sempurna dan membentuk satuan basalt. Proses ini berlanjut hingga pada Kala
Pliosen. Kemudian pada Kala Plistosen pada lingkungan pengendapan darat,
kembali terjadi aktivitas vulkanik berupa erupsi gunungapi yang bersifat eksplosif
dimana material yang dikeluarkan berupa material-material piroklastik yang
berukuran kasar dan membentuk satuan tufa kasar. Proses ini berhenti pada kala
itu juga.

Pada Kala Post Plistosen, terjadi aktivitas tektonik yang menyebabkan


timbulnya gaya kompresi dengan tegasan utama berarah Baratdaya – Timurlaut
menyebabkan terbentuknya kekar dan gaya kompresi tersebut terjadi terus-
menerus dan menyebabkan batuan melewati batas plastisnya hingga terjadi
pergeseran dan membentuk sesar geser Salu Mai’ting dan sesar geser Salu
Sangpiak yang bersifat dekstral. Kemudian berlangsung proses-proses geologi
muda berupa proses pelapukan, erosi, dan sedimentasi. Proses-proses tersebut
masih masih berlangsung hingga sekarang yang kemudian mengontrol
pembentukan bentangalam pada daerah penelitian.

Anda mungkin juga menyukai