Anda di halaman 1dari 13

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

SINERGITAS ANTARA PUSAT DAN DAERAH


GUNA MENCIPTAKAN INDEKS KUALITAS
LINGKUNGAN HIDUP UNTUK INDONESIA MAJU

Ir. Edison Siagian, ME


Direktur SUPD I, Ditjen Bina Pembangunan Daerah
Kementerian Dalam Negeri

USBHP-SUBDIT LH- IKLH


30 Maret 2021
KEWENANGAN PEMDA DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DAERAH

Perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya


sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran
dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi
Pemerintah Daerah dalam
perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
menyelenggarakan Urusan
pengawasan, dan penegakan hukum. Pemerintah yang menjadi
UU No 32 Th 2009 kewenangan nya antara
Asas PPLH dilaksanaan berdasarkan : Lingkup PPLH : didasarkan atas Asas otonomi ,
PERLINDUNGAN DAN
PENGELOLAAN Tugas Pembantuan dan Otonomi
a. Tanggung jawab Negara a. Perencanaan
LINGKUNGAN HIDUP b. Kelestarian dan keberlanjutan
seluas-luasnya .
b. Pemanfaatan
c. Keserasian dan keseimbangan c. Pengendalian
d. Keterpaduan d. Pemeliharaan Dengan adanya kewenangan,
e. Manfaat e. Pengawasan maka daerah berhak melakukan
f. Kehati-hatian f. Penegakan hukum perencanaan, pemanfaatan,
g. Keadilan pengendalian, pemeliharaan,
h. Ekoregion
pengawasan, dan penegakan
i. Keanekaragaman hayari
j. Pencemar membayar
hukum sesuai dengan kondisi
k. Partisipatif dan kemampuan daerah masing-
l. Kearifan lokal masing dengan tetap
m. Tata kelola pemerintahan yang baik berpedoman pada NSPK
n. Otonomi daerah
DUKUNGAN IKLH DALAM PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAH
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
dalam UU 23/2014
PEMBAGIAN URUSAN LINGKUNGAN HIDUP TERKAIT DENGAN IKLH
BERDASARKAN UU 23 TH 2014

Pengendalian
Kajian lingkungan
Perencanaan pencemaran Keanekaragaman
hidup strategis
lingkungan hidup dan/atau kerusakan hayati (kehati)
(KLHS)
lingkungan hidup

Bahan berbahaya
Pendidikan,
dan beracun (B3),
pelatihan dan Penghargaan
dan limbah bahan
penyuluhan lingkungan hidup Persampahan
berbahaya dan
lingkungan hidup untuk masyarakat
beracun
untuk masyarakat
(limbah B3)

Keterangan:

Sub Bidang terkait pembinaan dan Sub Bidang terkait pengendalian


Sub Bidang terkait perencanaan LH
pelatihan LH pencemaran LH
PEMBINAAN dan PENGAWASAN PENYELENGGARAAN
URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PEMBINAAN dan PENGAWASAN UMUM


UU 23/2014 GENERAL ASISTANT
(Pasal 373 (1), 374 (1); Pasal 377 (1), Psl. 375 GENERAL
ASISTANT
Pasl 7 (1), pasal 8 (1) (2), pasal 16 (1) Pasal 374 (2)
huruf b; 1. PEMBAGIAN URUSAN
2. KELEMBAGAAN
Pasal373 (1) Pembinaan dan Pengawasan 3. SDM
terhadap penyelenggaraan Pemerintahan 4. KEUANGAN
5. PEMBANGUNAN DAERAH
Daerah provinsi dilaksanakan oleh 6. PELAYANAN UMUM Pasal 373 (3)
Menteri, menteri teknis, dan kepala 7. KERJASAMA DAERAH Binwas secara
8. KEBIJAKAN UMUM
lembaga pemerintah nonkementerian 9. KEPALA DAERAH & DPRD
nasional di
10. LAINNYA
koordinasikan
oleh Menteri
Pasal 8 (3) KEMENDAGRI
Binwas secara nasional dikoordinasikan
oleh Menteri
Pasal 8 (2), Pasal 373
Pasal 375 (7), 378 (3) (2), 375 (1) (3); Pasal
KEHUT KAB
Pasal 374 (4) GWPP blm mampu binwas, Pem. Pusat dpt PROV 378 (1)
ANAN melakukan Binwas berkoord kpd GWPP GWPP melakukan /KOTA
Pembinaan yang bersifat umum dan Binwas thdp penyelengg
Teknis dilakukan dalam bentuk : Fasilitasi, Pemerintahan Daerah
Kab/Kota
Konsultasi, Pendidikan dan Pelatihan,
Penelitian dan Pengembangan LH Pasal 377 (2))

KLHK Mentri Teknis dan


Kepala Lembaga
Non Kementerian
melakukan
Pengawasan teknis
berkoordinasi
dengan Menteri
PERTA INDU
NIAN STRI

PEMBINAAN dan PENGAWASAN TEKNIS TECH


TECH ASISTANT ASISTANT

ESDM PU (Pasal 373 (1), 374 (1) (3); Pasal 377 (2)
1. NSPK
2. SPM
PELAKSANAAN URUSAN
PEMERINTAHAN KONKUREN
UU 23 TAHUN TAHUN 2014 Ps. 16

Pemerintah Pusat dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan konkuren)


berwenang untuk: ESENSI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TEKNIS

menteri teknis dan kepala Lembaga


pemerintah non komenterian melaksanakan
pembinaan dan pengawasan teknis
terhadap penyelenggaraan Pemda Provinsi
dengan bidang tugas masing-masing untuk
• menetapkan norma, standar, prosedur, dan melaksanakan pembinaan berkoordinasi
kriteria dalam rangka penyelenggaraan Urusan dan pengawasan terhadap
Pemerintahan, sebagai Pedoman dalam SASARAN PENGAWASAN TEKNIS
penyelenggaran urusan pemerintahan konkruen penyelenggaraan Urusan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintahan yang menjadi 1. capaian norma, standar, prosedur dan
yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah kriteria urusan pemerintahan daerah
kewenangan Daerah provinsi urusan Lingkungan Hidup; dan
Daerah.
2. capaian norma, standar, prosedur dan
kriteria urusan pemerintahan daerah
kabupaten/kota urusan Lingkungan Hidup.

Dilaksanakan oleh kementerian dan


lembaga pemerintah nonkementerian
KETERKAITAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL TARGET PEMBANGUNAN PROVINSI

K/L + Prov + Kab/Kota Prov + Kab/Kota

Sinkronisasi dan harmonisasi koordinasi teknis. Dikoordinasikan Koordinasi teknis pembangunan dilaksanakan oleh Gubernur
oleh MDN dengan Menteri Bidang Perencanaan sebagai wakil Pemerintah Pusat

Kontribusi daerah dalam Penyepakatan upaya memenuhi


Dukungan daerah terhadap Kontribusi daerah dalam
mencapai target kesenjangan/gap target
pelaksanaan Proyek mendukung Prioritas
pembangunan nasional dalam pembangunan nasional melalui
Strategis Nasional (PSN) Nasional
RPJMN dan Kinerja Urusan usulan daerah dan rekomendasi K/L

PSN/MAJOR PROJECT PN RPJMN – KINERJA URUSAN USULAN DAERAH – REKOMEN K/L

Rakortekrenbang
KEBIJAKAN PENETAPAN IKLH MENJADI INDIKATOR KEBERHASILAN
PENCAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

INDIKATOR KINERJA KUNCI


URUSAN LINGKUNGAN HIDUP
Provinsi Kabupaten/Kota Pencapaian target IKK Urusan
Lingkungan Hidup akan
PERMENDAGRI Indeks Kualitas Lingkungan Indeks Kualitas Lingkungan berpengaruh pada nilai
18/2020 Hidup Provinsi Hidup Kab/Kota keberhasilan pencapaian kinerja
Ketaatan penanggung jawab Terlaksananya pengelolaan penyelenggaraan pemerintahan
usaha dan/atau kegiatan sampah di wilayah kab/kota urusan Lingkungan Hidup,
Laporan dan Evaluasi terhadap izin lingkungan, izin sehingga perlu diupayakan oleh
Ketaatan penanggung jawab
Penyelenggaraan PPLH dan PUU LH yang Pemerintah Daerah untuk dapat
usaha dan/atau kegiatan
Pemerintahan Daerah diterbitkan oleh Pemerintah mencapai target yang telah
terhadap izin lingkungan, izin
Daerah Provinsi ditetapkan
PPLH dan PUU LH yang
diterbitkan oleh Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota

Indikator Kinerja Kunci (IKK) adalah indikator kinerja yang menggambarkan


keberhasilan penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan, dalam hal ini pada
Urusan Lingkungan Hidup
PEMETAAN INDIKATOR IKLH MELALUI PROGRAM/KEGIATAN
DALAM KEPMENDAGRI 050/2020

PERMENDAGRI 18/2019 KEPMENDAGRI 050/2020


PROVINSI KAB/KOTA
IKK OUTCOME IKK OUTPUT
Kodefikasi Program Kodefikasi Program
Indeks Kualitas Hasil perhitungan terhadap: 2.11.03 Program Pengendalian Pencemaran dan/Atau 2.11.03 Program Pengendalian Pencemaran
Lingkungan Hiduo a. Indeks Kualitas Air (IKA) Kerusakan Lingkungan Hidup dan/atau Kerusakan Lingkungan Hidup
(IKLH) b. Indeks Kualitas Udara (IKU)
2.11.04 Program Pengelolaan Keanekaragamaan 2.11.04 Program Pengelolaan Keanekaragaman
c. Indeks Kualitas Tutupan Hutan
Hayati (Kehati) Hayati (Kehati)
(IKTH)
2.11.05 Progam Pengendalian Bahan Berbahaya dan 2.11.05 Program Pengendalian Bahan Berhaya dan
Beracun (B3) dan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3) dan limbah bahan Berbahaya
dan Beracun (Limbah B3) dan Beracun (Limbah B3)
2.11.08 Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan 2.11.08 Program Peningkatan Pendidikan, Pelatihan
dan Penyuluhan Lingkungan Hidup untuk dan Penyuluhan Lingkungan Hidup unutk
Masyarakat Masayrakat
2.11.09 Program Penghargaan lingkungan Hidup untuk 2.11.09 Program Penghargaan Lingkungan Hiduo
Masyarakat untuk Masayrakat
2.11.11 Program Pengelolaan Persampahan 2.11.11 Program Pengelolaan Persampahan

Kodefikasi dan Nomenklatur Program yang dapat digunakan


daerah untuk meningkatkan nilai capaian target IKLH Daerah
(Provinsi dan Kab/Kota) berdasarkan Kepmendagri 050/2020
RENCANA CAPAIAN TARGET IKLH DAERAH
Berdasarkan Rakortekrenbangnas 2021

Diatas Target Nasional Dibawah Target


Nasional
Perbandingan Target IKLH Daerah dengan Target Nasional 1. Aceh 9. NTB 17. Sulsel 1. Sumsel
2. Sumut 10. NTT 18. Sultra 2. Bengkulu
3. Sumbar 11. Kalbar 19. Gorontalo 3. Lampung
4. Riau 12. Kalteng 20. Sulbar 4. Banten
5. Jambi 13. Kaltim 21. Maluku 5. DKI Jakarta
6. Babel 14. Kaltara 22. Maluku Utara 6. Jabar
7. Kepri 15. Sulut 23. Papua Barat 7. Jateng
8. Bali 16. Sulteng 24. Papua 8. DIY
9. Jatim
10. Kalsel

Target IKLH Nasional tahun 2022 yang ditetapkan sebesar 69.22 poin
Pulau Jawa dan beberapa wilayah di Sumatera dan Kalimantan (sebesar 29% dari total keseluruhan)
menetapkan rencana target capaian IKLH daerahnya (provinsi) dibawah target IKLH Nasional tahun 2022
RENCANA CAPAIAN TARGET IKLH DAERAH
Berdasarkan Rakortekrenbangnas 2021
Diatas Target KLHK Sama Dengan Target KLHK

1. Sumbar 7. Sulsel 1. Aceh 7. Kepri 12. Kalsel


Perbandingan Target IKLH Daerah dengan Target KLHK 2. Lampung 8. Sulbar 2. Sumut 8. Jabar 13. Sulteng
3. Jatim 9. Maluku 3. Riau 9. NTB 14. Sutra
4. Bali 10. Papua Barat 4. Jambi 10. Kalbar 15. Sorontalo
5. NTT 11. Paoua 5. Bengkulu 11. Kalteng 16. Maluku Utara
6. Sulut 6. Babel

Dibawah Target KLHK

1. Sumsel
2. Banten
3. DKI Jakarta
4. Jateng
5. DIY
6. Kaltim
7. Kaltara

Target IKLH terbaru dari KLHK dengan komponen perhitungan IKA, IKU, IKL, dan IKAL
(Berdasarkan Surat KLHK Nomor S-318/ PPKL/SET/REN.0/12/2020 tanggal 4 Desember 2020)

Terdapat 11 Provinsi yang menetapkan target diatas target KLHK,


16 Provinsi yang meetapkan target sama dengan target dari KLHK,
dan 7 Provinsi yang menetapkan target dibawah target KLHK
UPAYA DAERAH MENINGKATKAN CAPAIAN IKLH

Memasukan program/kegiatan yang


Melakukan koordinasi dengan dinas lain
berkaitan langsung/tidak langsung
yang terkait langsung/tidak langsung dengan
dengan perhitungan nilai IKA, IKU, IKL (IKTL
lingkungan hidup (Dinas Perhubungan, Dinas
dan IKEG) dan IKAL
KKP, Dinas Perindustrian, dsb)

Melakukan sharing data hasil pematauan Melakukan upaya pencegahan


IKA, IKU, IKL (IKTL dan IKEG) dan IKAL, baik kerusakan lingkungan hidup melalui

yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat, pembinaan dan pengawasan


Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kab/Kota
PENUTUP

1. Untuk dapat mencapai target IKLH, daerah diharapkan memasukkan kegiatan lain yang berkaitan secara
langsung/tidak langsung dengan peningkatan IKLH, seperti pengurangan beban pencemar, pembinaan
dan pengawasan terhadap masyarakat, dan upaya lain dalam rangka pencegahan pencemaran
2. Melakukan koordinasi dengan OPD lain yang terkait dengan upaya pencegahan pencemar (Dinas
Perhubungan terkaiit emisi gas kendaraan, Dinas Perindustrian terkait limbah industri, dsb)
3. Perlu adanya peran berbagai pihak untuk meningkatkan nilai capaian IKLH mengingat penyelesaian
permasalahan lingkungan melibatkan multi sektor, dan bukan hanya menjadi tanggung jawab dari Dinas
Lingkungan Hidup saja
4. Agar dapat saling berbagi data hasil pemantauan terhadap IKA, IKU, IKL, dan IKAL antara Pemerintah
Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota agar rencana target yang ditetapkan
dapat tercapai
5. Program/Kegiatan yang dapat dimasukan dalam mencapai target IKLH ini bukan hanya pada aspek
pemantauan dan pengukuran kualitas lingkungan hidup saja, tetapi juga diperlukan program/kegiatan
yang dilakukan dalam rangka upaya pencegahan, penanggulangan, dan pemulihan kerusakan
lingkungan
6. Berdasarkan hasil Rakortekrenbang 2021, Pemerintah Provinsi dalam perhitungan IKLH masih banyak
menggunakan metode cara perhitungan lama. Dikarenakan ketentuan perhitungan baru telah ditetapkan
oleh KLHK, maka diharapkan pemerintah provinsi dapat menyesuaikan dengan metode baru dan
melakukan penyempurnaan perhitungan capaian sebagaimana ketetapan yang sudah ditetapkan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai