Anda di halaman 1dari 6

Ringkasan Bab 9 Ontologi Pengertian-Pengertian Pokok

1. Menanggapi Kenyataan yang Terdalam

Ontologi merupakan salah satu diantara lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan yang


paling kuno. Awal mula pikiran Barat sudah menunjukkan munculnya perenungan dibidang
ontology dan yang paling tua adalah orang yunani yang dikenal bijak dan arif yang bernama
Thales.thales merupakan orang pertama yang berpikiran berbeda-beda di tengah pandangan
umum yang beranggapan adal air merupakan substansi asal mula dari segala sesuatu. Sehingga
semua orang pada waktu itu memandang segala sesuatu sebagaimana keadaan sewajrnya dengan
pola piker subtansi-substansi tersebut terdiri sendiri-sendiri. Berarti kesimpulannnya mereka
penganut paham pluralisme yaitu karena berpendirian yang tergolong ada banyak substansi yang
terdalam dalam suatu pemikiran terhadap sesuatu yang dilihat.

2. Ontologi Yang Bersahaja

Banyak timbul pertanyaan yang mengadakan perbedaan antara barang-barang yang dapat
dilihat, diraba, yang tidak bersifat kejasmanian atau yang dipahamkan jiwa yang terkadang
membuat keresahan akan ajaran-ajaran semacam itu.

3. Ontologi Kuantitatif dan Kualitatif

Ontology dapat mendekati masalah hakekat kenyataan dari dua macam sudut pandang.
Pertanyaan itu tunggal dan jamak termasuk pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Artinya jika
terdapat dua bagian kenyataan yang berbeda-beda, maka karena keadaannya yang berbeda-beda
itu pastilah ada salah satu penyifatan yang tidak dapat diberikan kepada seluruh kenyataaan.

4. Ontologi Monistik

Parmanides mengemukakan bahwa kenyataan tunggal adanya segenap keanaekaragaman,


perbedaan serta perubahan yang bersifat semu belaka. System monistik tidak umum dianut oleh
masyarakat tetapi perbedaan merupakan kategori dasar segenap kenyataan yang tidak bias di
sangkal kebenarannya lagi. Akan tetapi ada sebgian orang berpendirian segala sesuatu sama
hakikatnya yang disebut paham monism atau kaum idealism dan kaum materialisme.
Permasalahan yang timbul dalam penjelasan ini ada perbedaan pendapat diantara para penganut
monism dan non-monisme adalah sikap msing-masing yang menerima atau menolak pernyataan.
5. Istilah-istilah dasar dalam Bidang Ontologi
 Yang-ada (being)
 Kenyataan (reality)
 Eksistensi (exixtence)
 Perubahan (change)
 Tunggal (one)
 Jamak (many)

 Yang-ada (being) dan Yang-Tiada (non-being) Pengemukakan oleh Aristoteles


bahwa
a. Yang Sungguh Ada Dan Yang Mungkin Ada
ada yaitu segenap hal yang dapat diterapi dalam pengertian ada dibagi 2 yaitu:
Yang sungguh ada dan yang mungkin ada.
b. Yang Ada Sebagai Himpunan
Kesimpulannya jika sudah dikatakan ada berarti jelas ada
c. Yang Ada Dan Eksistensi
Sesuatu yang bersifat ada sudah pasti tidak selalu bersifat eksistensi yang artinya
mengandaikan ada
d. Yang Nyata Ada Dan Yang Tampak Ada
Kesimpulan nya adalah bayangan dari suatu benda yang nyata ada tetapi dalam segi
epistemology dia berbentuk tidak sesuai atau muncul bayangan yang tidak nyata
e. Yang Ada Senantiasa Dapat Di Ketahui
Bersifat ada yang artinya diketahui
f. Yang Ada Pasti Mempunyai Hubungan
Segala sesuatu yang sudah ada dan diketahui mengiyakan bahwa berarti mempunyai
hubungan antar satu dengan yang lain.
g. Suatu Penyataan Yang Bersifat Semesta(Universal)

h. Yang Ada Dan Kenyataan


i. Yang Ada Bersifat Nisbi
j. Yang Ada Dan Tiada

 Kenyataan dan Kenampakan


a. Yang Nyata Ada Pasti Ada
b. Kenyataan Tidak Bersifat Semesta
c. Kenyataan Tidak Sepenuhnya Sama Dengan Eksistensi
d. Pengalaman Sebagai Batu Kajian
e. Keserasian Sebagai Tolak Ukur
f. Sejumlah Pembedaan
g. Kenyataan Sebagai Himpunan
 Eksistensi dan Non-Eksistensi
a. Perlunya Pemilahan Esensi Dan Eksistensi
b. Adanya Esensi Tidak Senantiasa Berarti Terhadapnya Eksistensi
c. Tolak Ukur Bagi Eksistensi
d. Apakah Universalia Bereksistensi
e. Eksistensi Sebagai Himpunan

Ringkasan Bab 10 Otologi Penyelesaian Masalah

1. Predikat-Predikat Lain Di Samping Ada


Terdapat dua macam pernyataan mengenai kenyataan yaitu secara kuantitatif dan secara
kualitatif.
 Kenyataan Bersifat Kealaman (Naturalisme)
 Kenyataan Bersifat Benda Mati ( Materialisme)
 Kenyataan Bersifat Kerohanian (Idealisme)

 Kenyataan bersifat kealaman (Naturalisme)


a. Kejadian Sebagai Kategori Pokok
Willian R dennes seorang paham naturalisme mengatakan naturalisme modern ketika
berpendirian menyatakan bahwa kenyataan bersifat kealaman- dan kategori untuk
untuk kenyataan adalah kejadian. Kejadian dalam ruang dan waktu merupakan satuan
penyusun kenyataan yang ada dan senantiasa dialami oleh manusia dan dapat pula
dipelajari dengan yang dilakukan oleh ilmu.
b. Yang Nyata Pasti Bereksistensi

Yang bereksistensi bukan merupakan himpunan. Penganut paham naturalisme


menggunakan istilah kenyataan ialah apa saja yang ada. Istilah “alam” ialah bukan
sejenis kesatuan yang menyeluruh melainkan sekedar istilah yang berfungsi sebgai
kata sifat. Segala hal yang nyata ada merupakan bagian dari alam. Artinya apa saja
yang nyata ada pasti bereksistensi dan dapat pula dinyatakan kenyataan.

c. Analisa Terhadap Kejadian-Kejadian


Dennes mengemukakan penganut paham naturalisme dewasa berpendirian bahwa: 1)
kategori dasar yang diajarkan dalam naturalisme yaitu (proses, kualitas dan relasi)
untuk menunjukkan hal yang bereksistensi yang terdapat dalm pengalaman, 2)tidak
ada satu kejaidan pun yang didalammnya tidak secara bersama, 3) mereka
menunjukkan kejadian-kejadian yang menggunakan istilah.
d. Masalah Hakekat Terdalam Merupakan Masalah Ilmu (Positif)
Bagi seorang naturalisme, kenyataan adalah suatu susunan proses proses yang
berkualifikasi berhubungan dan saling bergantung. Para penganut paham naturalisme
ini dengan para pemikir dibidang ontology adalah pendirian mereka bahwa segenap
kejadian baik kerohanian, kepribadian dan sebgainya dinamakan dan dilukiskan ke
dalam kategori-kategori proses, kualitas dan relasi.
e. Pengetahuan Ialah Memahami Kejadian-Kejadian Yang Saling Berhubungan
Bagi seorang naturalis pengetahuan ilmiah merupakan satu-satunya pengetahuan.
Dalam arti penganut paham monism yang berpendirian, segenap kejadian dapat
diterangkan berdasarkan ketiga macam pengertian dasar.

 Kenyataan bersifat benda mati ( materialisme)


a. Yang Terdalam Ialah Materi
b. Yang Ada Permulaan Ialah Materi
Bagi seorang materiallis sebgai filsuf tidak dapat menambahkan bahan keterangan
apapun terhadap penjelasan yang diberikan ilmuan positif. System material organis
tersusun secara tinggi dan berliku-liku yang menunjukkan tanda-tanda yang baru.
Materi yang tersusun semacam itu membuka jalan bagi tingkatan-tingkatan susuna
secara keseluruhan dan pembulatan yang cir pengenalnya ialah keadaan yang diatur
oleh hukum-hukum yang berbeda.
c. Ilum (Positif) Definisi Mengenai Kenyataan
Dari sudut pandang seorang materialis kenyataan ialah apa yang oleh ilmu ditetapkan
sebgai kenyataan. Hasil-hasil penyelidikan kimia dan fisika mengenai hakekat materi
merupakan pelukisan-pelukisan yang bersifat pembatasan mengenai apa yang
dinamakan materi.
Dikatakan perbedaan materialism modern dengan materialism yang lebih tua terletak
pada kemajuan ilmu. Istilah poko yang melandasi ajaran materialism adal materi yang
melukiskan perkembangan ialah evolusi. Materialism modern menolak atom-atom
yang bersfat keras sebgai gantinya diberi istilah relasi, pola dan tingkatan.
d. Ontology Kaum Materialis
 Pengertian yang jelas mengenai materi yang diperoleh berdasarkan kategori
disusun secara terperinci dengan cara memahami secara akali serta bekerja
atas dasar tangkapan inderawi dan kesadaran diri
 Naturalisme yang sudah dewasa tidak akan menjulangkan segala sesuatu
kepada satu jenis substansi belaka dan juga tidak mengajarkan bahwa sesuatu
tersusun dari atom atom yang di tentukan oleh hokum-hukum mekanika
 Alam semesta bersifat abadi dan sebagai keseluruhan tidak terarah secara
lurus kepada suatu tujuan tertentu
 Jiwa merupakan kategori rohani maupun jasmani dan bersangkut paut dengan
kegiatan serta kemampuan yang melekat pada diri yang bersifat organis yang
berada dalam tingkatan penggunaan otak
 Substansi-substansi material atau zat-zat yang berkesinambungan terjad serta
rusak dalam kerangka kelestarian segenap hal yang bersifat material sebagai
keseluruhan
 Kesadaran merupakan suatu kualitas tersembunyi yang didalamnya manusia
mendapatkan sumber bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukannya
e. Materialisme Merupakan Paham Monistis
Kenyataan adalah satu jua adanya. Dalam babak terakhir segala sesuatu berasal dari
materi, yaitu sesuatu yang terdalam dan yang mendasari segala-galanya. Kenyataan
senantiasa bereksistensi yang bersifat material dan menempati ruang tertentu serta
bersangkutan dengan waktu

 Kenyataan bersifat kerohanian (idealisme)


a. Definisi Idealisme
Idealisme adalah suatu ajaran kefilsafatan yang berusaha menunjukkan agar kita
dapat memahami materi atau tatanan kejadia-kejadian yang terdapat dalam ruang dan
waktu sampai pada hakekatnya yang terdalam.
b. Alam Sebagai Sesuatu Yang Bersifat Rohani
 Kaum spiritual (jangan mencampur adukkan dengan ilmu pengetahuan semu
yang disebut spiritisme)
 Kaum dualis
c. Tingkat-Tingkat Alam

d. Jiwa Dan Nilai

Anda mungkin juga menyukai