0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
6 tayangan2 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi dan penyelesaian masalah ontologi. Secara singkat, ontologi adalah bidang filsafat yang membahas tentang hakekat kenyataan. Dokumen ini menjelaskan beberapa pendekatan ontologi seperti naturalisme, materialisme, idealisme, serta pertanyaan-pertanyaan terkait kenyataan. Dokumen juga membahas jawaban terhadap pertanyaan mengenai idealisme yang meyakini bahwa pengetahuan bersumber
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi dan penyelesaian masalah ontologi. Secara singkat, ontologi adalah bidang filsafat yang membahas tentang hakekat kenyataan. Dokumen ini menjelaskan beberapa pendekatan ontologi seperti naturalisme, materialisme, idealisme, serta pertanyaan-pertanyaan terkait kenyataan. Dokumen juga membahas jawaban terhadap pertanyaan mengenai idealisme yang meyakini bahwa pengetahuan bersumber
Dokumen tersebut membahas tentang ontologi dan penyelesaian masalah ontologi. Secara singkat, ontologi adalah bidang filsafat yang membahas tentang hakekat kenyataan. Dokumen ini menjelaskan beberapa pendekatan ontologi seperti naturalisme, materialisme, idealisme, serta pertanyaan-pertanyaan terkait kenyataan. Dokumen juga membahas jawaban terhadap pertanyaan mengenai idealisme yang meyakini bahwa pengetahuan bersumber
Ontologi Pengertian-Pengertian Pokok dan Penyelesaian Masalah
A. Ontologi Pengertian-pengertian Pokok Ontologi merupakan salah satu antara lapangan-lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling kuno. Awal mula pemikiran Barat sudah menunjukkan munculnya perenungan di bidang ontologi. Segenap filsuf Barat yang kita kenal ialah orang Yunani yang bijak dan arif yang bernama Thales. Thales merupakan orang pertama yang berpendirian sangat berbeda di tengah-tengah pandangan umum yang berlaku saat itu. Ontologi yang bersahaja. Kebanyakan orang setidak-tidaknya mengadakan pembedaan antara barang-barang yang dapat dilihat, diraba, yang tidak bersifat kejasmanian atau yang dipahamkan ‘jiwa’. Ontologi kuantitatif dan kualitatif. Ontologi dapat mendakati masalah hakekat kenyataan dari dua macam sudut pandang. Orang dapat memepertanyakan, “Kenyataan itu tunggal atau jamak?” Yang demikian ini merupakan pendekatan kuantitatif. Ontologi monistik Lama berselang di Yunani Kuno, Parmenides mengatakan, kenyataan itu tunggal adanya, dan segenap keanekaragaman, perbedaan serta perubahan, bersifat semu belaka. Istilah-istilah dasar dalam bidang ontologi yaitu : Yang-Ada (being) dan Yang-Tiada (non-being): Yang-ada, yaitu segenap hal yang dapat diterapi pengertian ‘ada’, dapat dibagi lebih lanjut dalam: (1.a) yang nyata ada/yang ada dalam kenyataan (the real), dan (2.a) yang nampaknya ada/yang ada dalam kenampakan (the appearent). Kenyataan dan Kenampakan: Pada umumnya dapat dikatakan, pernytaan yang berbentuk ‘X bersifat nyata’ tidak senantiasa mengandung kebenaran. Benar- tidaknya pernyataan tersebut tergantung pada nama yang disebutnya. Eksistesi dan Non-Eksistensi: . Dengan keterangan di atas tidak berarti bahwa sesuatu yang ber-esensi tentu ber-eksistensi atau bahkan tentu nyata ada. Suatu segitiga yang sempurna, misalnya, mempunyai esensi, tetapi tidak bereksistensi meskipun segitiga semacam itu mungkin nyata ada. B. ONTOLOGI PENYELESAIAN MASALAH Sebagaimana telah dikatakan, terdapat dua macam pernyataan mengenai kenyataan, secara kuantitatif dan secara kualitatif. Tetapi hendaknya diingat, kali ini saya berbicara mengenai kenyataan dan bukan mengenai yang-ada. Karena dalam arti tertentu, ada merupakan dasar segala sesuatu, dan dalam hal ini segala sesuatu mempunyai kesamaan. Pertama-tama sebaiknya kita rumuskan sejumlah pertanyaan mengenai kenyataan, yakni sebagai berikut. Kenyataan bersifat kealaman (Naturalisme) : seorang penganut paham naturalisme dewasa ini, mengatakan, naturalisme modern – ketika berpendirian bahwa apa yang dinamakan kenyataan pasti bersifat kealaman- beranggapan bahwa kategori pokok untuk memberikan keterangan mengenai kenyataan ialah kejadian. Kenyataan bersifat benda mati (Materialisme) : Yang terdalam ialah materi. Kaum materialis pada masa lampau memandang alam semesta tersusun dari zat-zat renik yang terdalam tersebut dan memandang alam semesta dapat diterangkan berdasarkan hukum–hukum dinamika. Kenyataan bersifat keerohanian (Idealisme): Para penganut paham naturalisme dan materialisme mengatakan bahwa istilah-istilah yang mereka sarankan (materi, alam, dan sebagainya) sudah cukup untuk memberikan keterangan mengenai segenap kenyataan. Yang-sungguh ada kecuali Tuhan dan Malaikat berupa bahan dan bentuk (Hylomorfisme) Segenap pernyataan mengenai “kenyataan” tidak mengandung makna (Empirisisme Logis)
PERTANYAAN DAN JAWAB
1. Dalam ontologi terdapat aliran Idealisme. Aliran ini meyakini bahwa akal merupakan suatu kemampuan melihat secara tajam bentuk-bentuk spiritual murni dari suatu yang melampaui bentuk materialnya. Apakah maksudnya ? Jawab ; Kaum idealisme berkayakinan, bahwa apa yang tampak dalam alam realitas bukanlah merupakan sesuatu yang riil, tetapi lebih merupakan bayangan atas apa yang bersemayam dalam alam pikiran manusia. Menurutnya realitas kebenaran dan kebaikan sebagai idea telah dibawa manusia sejak ia dilahirkan, dan karenanya bersifat tetap dan abadi. Pengetahuan yang dihasilkan indra tidak akan pernah menjadi pengetahuan yang hakiki atau sebenarnya tanpa pernah membiarkan akalnya untuk menyusun pengetahuan yang memadai tentang apa yang dirasakan indara tersebut. Menurut aliran ini, pengetahuan adalah suatu bagian dari pemikiran manusia yang dikategorisasikan melalui alam yang objektif yang mana itu ditangkap oleh indra manusia. Oleh karena itu, objek pengetahuan haruslah melalui idea-idea yang seluruh koneksitasnya bersifat sistematis.