Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Petro 2018 P-ISSN : 1907-0438

VOLUME VII No. 1, APRIL 2018


http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

SQUEEZE CEMENTING DENGAN MENGGUNAKAN


METODE BRADENHEAD SQUEEZE

Teuku Revi Zuldiyan1*, M.G. Sri Wahyuni1


1
Program Studi Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti
Jl. Kyai Tapa No.1 Grogol, Jakarta Barat – Indonesia
E-mail: revi.teuku@gmail.com
Tel: +62-81360492002

ABSTRAK
Squeeze Cementing merupakan kegiatan penyemenan kedua. Latar belakang dilakukannya squeeze
cementing adalah untuk memperbaiki penyemenan primer atau untuk menutup zona produktif yang sudah tidak
ekonomis lagi. Tujuan dilakukannya penelitian terhadap pekerjaan squeeze cementing adalah untuk mengetahui
dan menganalisa pekerjaan kerja ulang pindah lapisan dan kebutuhan dari pekerjaan squeeze cementing yang
dilakukan. Analisa squeeze cementing dilakukan pada sumur T dan sumur R dengan kedalaman true vertical
depth sumur T sedalam 4238 feet dan sumur R sedalam 829 feet. Pada sumur T dan sumur R akan dianalisa
jenis metode squeeze yang akan dilakukan, teknik pemompaan, injectivity test, kebutuhan spacer, semen dan
displacement serta akan dianalisa tekanan dari semen dan tekanan pemompaan. Dari hasil analisa pada sumur T
dan sumur R diketahui metode squeeze cementing yang digunakan pada kedua sumur tersebut adalah dengan
menggunakan metode bradenhead squeeze cementing dan dengan menggunakan teknik pemompaan tekanan
rendah.

Kata kunci : Cementing, squeeze cementing, metode bradenhead.

ABSTRACT
Squeeze cementing is one of secondary cementing. The background of this job are to fix primary
cementing and to seal uneconomical zone. The purpose of this study is to analyze work over job and to know the
requirement of squeeze cementing job that has been done. The analysis squeeze cementing method used on the
“T” well and “R” well was bradenhead method with low pressure squeezing technique. On T well and R well
will be analyzed the type of squeeze method that been performed, the pumping technique, the injectivity test, the
required spacer, the cement, the displacement, and will be analyzed the pressure of slurry and pumping
pressure.

Keywords : Cementing, squeeze cementing, bradenhead method.

I. PENDAHULUAN tekanan dengan besaran tertentu kedalam lubang


Operasi penyemenan bertujuan untuk sumur dengan tujuan untuk menutup zona produksi
melekatkan casing dengan dinding bor, menyekat atau kerusakan pada penyemenan pertama. Pada
casing dengan formasi karena jika adanya kontak analisa ini akan dibahas mengenai pekerjaan
langsung antara casing dan formasi akan squeeze cementing dengan menggunakan metode
menyebabkan casing mengalami korosi, menutup bradenhead squeeze cementing. Prosedur dari
zona lost circulation agar fluida pemboran tidak pekerjaan yang akan dianalisa meliputi pemilihan
hilang ke formasi. Peyemenan merupakan suatu metode squeeze cementing, injectivity test, banyak
proses pendorongan sejumlah bubur semen yang semen yang dibutuhkan, spacer ahead dan
dialirkan dari permukaan sampai ke casing hingga displacement yang dibutuhkan serta tekanan yang
mengisi ruang pada dinding bor dan formasi. diberikan pada pemompaan bubur semen.
Tujuan dari penyemenan adalah untuk memperkuat
casing didalam sumur dan juga membatasi kontak II. TEORI DASAR
antara casing dengan dinding bor. Setelah Cementing atau penyemenan adalah operasi
dilakukan pemboran, biasanya dilakukan kerja pendorongan sejumlah bubur semen dengan
ulang untuk menyempurnakan sumur. Proses kerja besaran tekanan tertentu dari permukaan yang
ulang meliputi pekerjaan squeeze cementing untuk dialirkan ke casing hinggga anulus dan menyekat
memperbaiki kerusakan pada penyemenan primer dinding luar casing dengan formasi. Menurut
dan menutup zona perforasi yang sudah tidak alasan dan tujuannya, penyemenan dapat dibagi
produktif. menjadi dua yaitu: Primary cementing dan
Squeeze cementing merupakan proses secondary cementing.
penginjeksian bubur semen dengan diberikan

32 Jurnal Petro  April, Th, 2018


Jurnal Petro 2018 P-ISSN : 1907-0438
VOLUME VII No. 1, APRIL 2018
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

2.1 Primary Cementing metode bullhead squeeze cementing. Bradenhead


Primary Cementing atau penyemenan squeeze cementing adalah suatu metode pada
pertama adalah proses penyemanan yang dilakukan pekerjaan squeeze cementing dengan tanpa
pertama kali setelah casing diturunkan ke dalam menggunakan packer pada tubing dalam
lubang bor. Penyemenan ini dilakukan mulai dari pengaplikasiannya. Metode ini biasanya digunakan
penyemenan conductor casing, surface casing pada sumur dengan batuan formasi yang berupa
hingga sampai ke production casing atau liner batuan pasir atau sandstone. Sedangkan metode
production. Penyemenan conductor casing bullhead squeeze cementing adalah suatu metode
bertujuan sebagai untuk mencegah terjadinya operasi pekerjaan squeeze cementing dengan
kontaminasi fluida pemboran (lumpur pemboran) menggunakan packer pada tubing dalam
terhadap lapisan tanah permukaan. Penyemenan pengaplikasiannya. Packer pada tubing sendiri
Surface casing bertujuan untuk melindungi air berfungsi agar tekanan pemompaan dari bubur
tanah agar tidak tercemar dari fluida pemboran, semen yang diberikan tersalurkan secara merata.
memperkuat surface casing sebagai tempat Metode bullhead squeeze cementing biasanya
dipasangnya alat BOP ( Blow Out Preventer ), digunakan pada formasi yang permeabilitasnya
untuk menahan beban casing yang terdapat di rendah dengan tujuan agar bubur semen yang
bawahnya dan untuk mencegah terjadinya aliran dipompakan dapat masuk menutup formasi secara
fluida pemboran atau fluida formasi yang akan sempurna.
melalui surface casing. Penyemenan Production
Casing bertujuan untuk mencegah terjadinya aliran III. PERMASALAHAN
antar formasi ataupun aliran fluida formasi yang Dalam pekerjaan secondary cementing atau
tidak diinginkan yang akan memasuki sumur. lebih tepatnya squeeze cementing, perlu diketahui
Selain itu, penyemenan production casing profil dari sumur yang akan dikerjakan dan
bertujuan untuk mengisolasi zona produktif yang karakteristik formasi. Karakteristik dari formasi
akan diproduksikan fluid (perforated completion) mencakup hal-hal seperti tekanan formasi, tekanan
disebabkan oleh material korosif. rekah formasi, kedalaman sumur, kapasitas
wellbore dan juga jenis batuan dari formasi
2.2 Secondary Cementing tersebut. Maka dari itu perlunya dilakukan analisa
Secondary cementing adalah penyemenan terhadap karakteristik formasi. Permasalahan yang
tahap kedua atau penyemenen ulang untuk sering terjadi dalam operasi pekerjaan squeeze
memperbaiki atau menyempurnakan penyemanan cementing adalah terjadinya lost, semen menutup
di tahap pertama. dengan tidak sempurna, semen cepat mengeras dan
Kegunaan dari penyemenan ini adalah: masalah kepasiran.
 Memperbaiki semen yang tidak sempurna Pada dua sumur yang akan dilakukan
 Memperbaiki casing yang bocor analisa, diketahui kedua sumur tersebut memiliki
 Menutup lubang perforasi yang salah masalah yang sama. Sumur T dan sumur R
 Menutup lubang yang sudah tidak produktif diketahui memiliki nilai rasio watercut yang sangat
Secondary Cementing terbagi menjadi beberapa tinggi. Hal ini tentu berdampak pada nilai
kegiatan yaitu : keekonomisan dari kedua sumur tersebut. Nilai dari
 Squeeze Cementing Penyemenan ini bertujuan watercut pada sumur T adalah sebesar 99%,
untuk memperbaiki atau menutup rongga- sedangkan pada sumur R adalah sebesar 90%.
rongga yang masih ada setelah primary Selain itu pada kedua sumur ini akan dilakukan
cementing dan juga untuk memperbaiki kerja ulang pindah lapisan, sehingga pada lapangan
kebocoran atau kerusakan casing. ini akan dilakukan squeeze cementing dengan
 Re-Cementing Penyemenan ini dilakukan untuk menggunakan metode low pressure squeeze untuk
memperluas perlindungan casing di atas top menjaga tekanan squeeze agar tidak merusak
cement serta menyempurnakan penyemenan formasi dari kedua sumur. Maka pada kedua sumur
pertama. tersebut akan dilakukan operasi pekerjaan squeeze
 Plug Back Cementing Penyemenan ini cementing yang bertujuan untuk menutup zona
bertujuan menutup atau meninggalkan sumur produksi yang tidak produktif lagi dan
(Abandonment Well) dan menutup zona air diproyeksikan akan dibuka lapisan baru dengan
dibawah zona produksi minyak. Operasi ini formasi yang sama.
meliputi penempatan cement plug sepanjang
zona yang akan di plug off. IV. METODELOGI
Metodelogi yang digunakan dalam analisa
Metode yang biasanya digunakan dalam pekerjaan squeeze cementing dengan metode
operasi pekerjaan squeeze cementing terbagi dua, bradenhead adalah dengan :
yaitu metode bradenhead squeeze cementing dan

33 Jurnal Petro  April, Th, 2018


Jurnal Petro 2018 P-ISSN : 1907-0438
VOLUME VII No. 1, APRIL 2018
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

1. Pengumpulan data : data yang dikumpulkan


untuk dianalisa berupa DDR, Well History dan
Job Procedure.
2. Proses Data : data yang sudah dikumpulkan Tabel 2
kemudian dirangkum dan dilakukan analisa Volume Semen dan Displacement Pada Sumur T
terhadap formasi dan karakteristik dari sumur. dan Sumur R
3. Analisa Data : data yang sudah dirangkum Volume Semen
kemudian dilakukan analisa terhadap sumur dan Keterangan Sumur T Sumur R Satuan
kebutuhan dari semen dan tekanan yang akan
Slurry 12.69 9,61 Bbl
diberikan.
Volume
4. Kesimpulan 33.4 2,21 Bbl
Displacement
Volume Water
V. HASIL DAN ANALISIS 10 10 Bbl
Ahead
Pada sumur T dan sumur R diketahui
memiliki rasio watercut yang sangat tinggi. Hal ini Pelaksaan pekerjaan squeeze cementing
tentu berdampak pada keekonomisan dari kedua pada sumur T dilakukan dengan menutup zona
sumur tersebut. Nilai dari watercut pada sumur T produksi pada casing produksi 7” pada kedalaman
adalah sebesar 99%, sedangkan pada sumur R 4075 feet sampai kepada 4200 feet. Pada sumur T
adalah sebesar 90%. Oleh karena itu perlu diketahui memiliki interval perforasi sebanyak 6
dilakukannya kerja ulang untuk menutup lapisan interval dengan total lubang perforasi sebanyak 165
zona produksi yang ada dan memindahkan lapisan lubang. Hasil injectivity test pada sumur T didapat
produksi. Kerja ulang yang dilakukan disini adalah 7,5 barrel fresh water diinjeksikan dengan rate 1,5
dengan melakukan operasi pekerjaan squeeze barrel per minute dengan tekanan sebesar 1660 psi.
cementing pada sumur T dan sumur R. Maka dari Kebutuhan semen pada sumur ini yaitu sebesar
itu diperlukan beberapa data dari kedua sumur 12,67 barrel dengan spacer ahead sebanyak 10
untuk dilakukan operasi pekerjaan squeeze barrel fresh water dan 33,4 barrel fresh water
cementing. sebagai displacement.
Berikut adalah data wellbore dari kedua Sedangkan dalam pelaksanaan pekerjaan
sumur, yang akan dilakukan pekerjaan squeeze squeeze cementing pada sumur R dengan
cementing, yaitu sumur T dan sumur R : menggunakan metode bradenhead squeeze dan low
pressure squeeze dilakukan untuk menutup zona
Tabel 1 produksi pada interval 552 feet sampai dengan 562
Wellbore Data feet dengan banyak lubang pada zona produksi
Wellbore Data sebanyak 6 shoot per feet. Hasil injectivity test pada
Data Sumur T Sumur R sumur R didapati rate injeksi 7,5 barrel fresh water
dengan rate 1,5 barrel per minute didapati tekanan
Casing 7”- N80 – 26 ppf 7” – K55 – 23 ppf
sebesar 60 Psi. Selanjutnya, dilakukan pemompaan
Tubing 3 ½” 3 ½” terhadap spacer ahead, cement slurry dan
Depth 4238’ 829’ displacement. Kebutuhan semen pada sumur R
Interval 4075’ 4200’ 552’ –562’ adalah sebanyak 9,61 barrel semen dengan spacer
ahead sebanyak 10 barrel fresh water dan 2,21
barrel displacement.
Dari analisa data DDR dan well history Adapun penggunaan aditif pada campuran
diketahui kedua sumur tersebut memiliki masalah semen pada sumur T dan sumur R adalah untuk
kepasiran sehingga pada kedua sumur baik sumur T memperkuat dan menyempurnakan komposisi dari
dan sumur R digunakan metode bradenhead bubur semen sehingga semen yang nantinya akan
squeeze cementing. Pemilihan metode ini sendiri diinjeksikan akan cocok dengan karakteristik dari
dikarenakan metode bradenhead squeeze lebih masing-masing sumur yang akan dilakukan
cocok digunakan pada sumur yang memiliki squeeze cementing. Penggunaan dari accelerator
masalah kepasiran. Kemudian untuk tekanan pada sumur T adalah untuk mempercepat
pemompaan dari sumur T dan sumur R digunakan pengerasan dari bubur semen. Sedangkan
teknik pemompaan rendah atau low pressure penggunaan fluid loss agent pada sumur T adalah
squeeze. Hal ini dikarenakan karakteristik dari untuk mencegah hilangnya fluida dari bubur
formasi pada kedua sumur yang permeabilitasnya semen. Penggunaan antifoam pada sumur T adalah
tinggi dan tidak diinginkan untuk merusak formasi untuk mencegah adalahnya buih-buih pada
dalam pelaksanaannya. campuran bubur semen, sehingga mengakibatkan
penyemenan tidak sempurna. Pada penggunaan

34 Jurnal Petro  April, Th, 2018


Jurnal Petro 2018 P-ISSN : 1907-0438
VOLUME VII No. 1, APRIL 2018
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

retarder adalah untuk menaikkan nilai dari semen tersebut ditunggu hingga mengeras. Waktu
thickening time pada sumur T. tunggu untuk semen mengeras pada sumur T
Pada penggunaan aditif pada sumur R juga adalah selama 8 jam. Selanjutnya dilakukan drill
mempunyai kegunaan dan fungsi yang sama seperti out of cement dengan mengebor semen yang tidak
sumur T. Penggunaan dispersant pada sumur R diperlukan yang masih tersisa didalam casing. Pada
adalah untuk mengurangi nilai dari viskositas pada sumur R juga dilakukan proses pekerjaan yang
campuran bubur semen. Kemudian penggunaan sama seperti pada sumur T. Pada sumur ini didapati
fluid loss pada sumur R adalah untuk waktu tunggu semen mengeras selama 8 jam.
mengantisipasi hilangnya fluida dari campuran Selanjutnya dilakukan pekerjaan drill out of cement
bubur semen. Sedangkan penggunaan antifoam dengan cara mengebor semen yang sudah tidak
pada sumur R adalah untuk mencegah adanya foam diperlukan yang masih tersisa didalam casing.
atau buih-buih yang terbentuk didalam campuran Setelah lubang dibersihkan, maka pekerjaan
bubur semen. selanjutnya adalah dengan melakukan squeeze job
test. Tujuan dilakukannya squeeze job test adalah
Tabel 3 untuk mengetahui bahwa pekerjaan squeeze
Aditif Sumur T dan sumur R cementing yang dilakukan pada sumur T dan sumur
Aditif Semen R telah menutup zona perforasi secara sempurna.
Jenis Aditif Sumur T Sumur R Adapun squeeze job test yang dilakukan meliputi
positive test dan negative test. Positive test
Accelerato
1546,2 lbs - dilakukan dengan mengisi fluida pada sumur
r
sampai penuh, kemudian diberikan sejumlah
Retarder 28,72 lbs -
tekanan pada sumur tersebut. Apabila tidak ada
Anti Foam 2,2 Gal 45 lbs perubahan tekanan pada pembacaan pressure
Fluid Loss 30,86 Lbs 43 Lbs gauge, maka pekerjaan squeeze cementing dapat
Friction dikatakan berhasil. Adapaun negative test
- 60 lbs dilakukan dengan cara swabbing. Apabila tidak ada
Reducer
partikel-partikel dari semen yang terbawa hingga
Kemudian dihitung tekanan untuk kepermukaan, maka dapat disimpulkan bahwa
mendorong bubur semen kedalam formasi. pekerjaan squeeze cementing pada sumur tersebut
Tekanan yang dihitung adalah tekanan rekah berhasil.
formasi, tekanan bubur semen, tekanan Positive test dilakukan dengan memberikan
displacement dan tekanan pemompaan yang akan tekanan pada sumur T sebesar 1400 Psi kemudian
diberikan. Tekanan formasi merupakan tekanan ditahan selama 15 menit. Kemudian dilakukan
yang diberikan oleh formasi yang akan dilakukan pembacaan pada pressure gauge. Diketahui dari
squeeze cementing. Tekanan bubur semen pembacaan pressure gauge bahwa tidak ada
merupakan tekanan yang diberikan oleh suspensi perubahan tekanan yang terjadi, maka dapat
bubur semen terhadap formasi tersebut. Tekanan disimpulkan penyemenan sumur T berhasil.
displacement merupakan tekanan yang diberikan Kemudian dilakukan negative test dengan cara
oleh fluida pendorong bubur semen. Dan tekanan swabbing. Pada proses ini tidak terdapat partikel
pompa maksimum merupakan tekanan yang semen yang terhisap sampai kepermukaan, maka
diberikan oleh pompa untuk melakukan pekerjaan dapat disimpulkan bahwa pekerjaan squeeze
squeeze cementing. Adapun perhitungan tekanan cementing pada sumur T dengan menggunakan
pada sumur T dan sumur R dapat dilihat pada tabel metode bradenhead squeeze dan low pressure
berikut : squeeze berhasil.
Tabel 4 Pada sumur R dilakukan positive test dengan
Tekanan Squeeze Sumur T dan Sumur R memberikan tekanan sebesar 30 Psi dan ditahan
Tekanan Squeeze selama 15 menit. Pada pembacaan pressure gauge
tidak terdapat perubahan tekanan yang terjadi.
Jenis Tekanan Sumur T Sumur R
Sehingga dapat dikatakan bahwa operasi pekerjaan
Tekanan Rekah squeeze cementing pada sumur R berhasil.
2817,5 407,4
Formasi Kemudian dilakukan negative test dengan prosedur
Tekanan semen 296,59 209,5 yang sama seperti yang dilakukan pada sumur T.
Tekanan Dari hasil negative test, tidak terdapat partikel-
156,37 82,3
Displacement partikel dari semen yang ikut terbawa sampai
Tekanan Pompa kepermukaan. Dari kedua hasil squeeze job test
758 344,3
Max yang dilakukan meliputi positive test dan negative
test pada sumur R dapat dikatakan bahwa operasi
Setelah dilakukan pemompaan sejumlah pekerjaan squeeze cementing dengan menggunakan
bubur semen kedalam formasi sumur T, maka meode bradenhead squeeze dan low pressure

35 Jurnal Petro  April, Th, 2018


Jurnal Petro 2018 P-ISSN : 1907-0438
VOLUME VII No. 1, APRIL 2018
http://trijurnal.lemlit.trisakti.ac.id/index.php/petro E-ISSN : 2614-7297

squeeze pada sumur ini berhasil menutup dengan menulis penelitian ini.
sempurna. 2. Bapak Rizki Akbar, ST, yang sudah
Setelah dilakukan analisa perhitungan pada membimbing penulis dalam menyusun
kedua sumur tersebut, yaitu sumur T dan sumur R penelitian ini.
maka tidak didapati masalah kebocoran semen dari 3. Ibu Nurhayati, selaku HRD BOB PT Bumi Siak
kedua sumur tersebut. Maka dengan ini, dapat Pusako – Pertamina Hulu yang telah menerima
dikatakan pekerjaan squeeze cementing dengan dengan baik dan memberi arahan penulis.
menggunakan metode bradenhead squeeze dan 4. Bapak Meulisa Din Kelana, ST, selaku Drilling
dengan teknik low pressure squeeze berhasil Engineer Pedada Field dan Pembimbing
menutup zona produksi dengan sempurna. lapangan yang sudah meluangkan waktu dan
membimbing penulis selama berada dilapangan.
VI. KESIMPULAN 5. Bapak Romi Hendra, ST, selaku Drilling
Berdasarkan hasil analisis dan perhitungan Engineer Pedada Field dan Pembimbing
pada penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa : lapangan yang sudah banyak memberikan
1. Pekerjaan squeeze cementing pada sumur T dan arahan dan juga membimbing penulis selama
sumur R dengan menggunakan metode dilapangan
bradenhead squeeze baik untuk kerja ulang
menutup zona produksi yang memiliki masalah REFERENSI
kepasiran. 1. “Data-Data Lapangan”. DWO File Room, Siak.
2. Penggunaan low pressure squeeze baik 2017
digunakan pada payzone dengan tujuan untuk 2. Adams, Neil J. 1985. “Drilling Engineering: A
menjaga formasi tersebut agar tidak rusak dan Complete Well Planning Approach”
baik digunakan pada formasi dengan 3. Cesar Bardales Alvard. “Squeeze Cementing
permeabilitas yang tinggi. Slideshare”, BJ. 2014.
3. Kebutuhan semen pada sumur T adalah 4. Rabia H. 1985. “Oil Well Drilling Engineering
sebanyak 12,69 barrel dan sumur R adalah Principles and Practices”. University of New
sebanyak 9,61 barrel. Castle Upon Tyne, Graham Trotman, Newcastle
4. Tekanan rekah formasi pada sumur T didapat 5. Rubiandini, Rudi. 2012. ”Teknik Operasi
sebesar 2817,5 Psi dan pada sumur R adalah Pemboran”. Departemen Teknik Perminyakan
sebesar 407,4 Psi. ITB Bandung.
5. Tekanan semen yang didapat pada sumur T 6. Zuldiyan, Teuku Revi. 2018. “Analisis
adalah sebesar 296,59 Psi dan pada sumur R Pekerjaan Squeeze Cementing Pada Sumur T
adalah sebesar 209,5 Psi. dan Sumur R Pada Lapangan Z”. Jakarta:
6. Tekanan pemompaan pada sumur T didapat Universitas Trisakti
sebesar 758 Psi dan pada sumur R adalah
sebesar 344,5 Psi.
7. Pekerjaan squeeze cementing pada sumur T dan
sumur R dapat dikatakan berhasil setelah
dilakukannya squeeze job test dan tidak adanya
perubahan pada pressure gauge dan partikel-
partikel semen yang terhisap kepermukaan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat
Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya yang telah
memberikan nikmat berupa pikiran, kesehatan
lahiriah dan jasmaniah sehingga penulisi dapat
menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih sebesar-
besanya kepada kedua orang tua dan keluarga besar
yang terus mendoakan dan mendukung penulis
secara moral dan materil sehingga dapat
menyelesaikan penelitian ini. Tidak lupa juga saya
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Ibu Ir. M.G. Sri Wahyuni, M.T., Selaku
Pembing I dan Pembimbing Akademik penulis
yang sudah meluangkan waktu untuk
membimbing dan memberikan bantuan disaat
penulis mendapat beberapa kendala dalam

36 Jurnal Petro  April, Th, 2018

Anda mungkin juga menyukai