Perubahan Perilaku Kesehatan
Perubahan Perilaku Kesehatan
• Memelihara perilaku yang sudah positif atau perilaku yang sudah sesuai dengan
norma/nilai kesehatan ( perilaku sehat ). Dengan perkatan mempertahankan
perilaku sehat yang sudah ada.
Perilaku seseorang dapat berubah jika terjadi ketidakseimbangan antara kedua
kekuatan di dalam diri seseorang.
FAKTOR EMOSI : Rangsangan yang bersumber dari rasa takut, cinta, atau
harapan – harapan yang dimiliki yang bersangkutan. Contohnya berhubungan
dengan stress yang mendorong melakukan perilaku tidak sehat seperti merokok.
PROSES TERJADINYA
Untuk proses perubahan perilaku biasanya diperlukan waktu lama, jarang ada
orang yang langsung merubah perilakunya. Kadang- kadang orang merubah
perilakunya karena tekanan dari masyarakat lingkunganya, atau karena yang
bersangkutan ingin menyesuaikan diri dengan norma yang ada. Proses terjadinya
perubahan ini tidak semena – mena dapat tercapai dan harus benar- benar teruji,
ada 5 tingkatan perubahan perilaku :
Manfaat dari hidup sehat yang paling penting adalah meningkatkan produktivitas
kita dengan segala kemampuan dan potensi diri kita. Untuk itu konsep hidup sehat
seperti tingkatkan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) harus dipupuk dari
tiap individu untuk dapat meningkatkan kualitas hidup yang sehat.
TUJUAN
Tujuan dari perilaku sehat dan perubahan perilaku sehat adalah agar terjadinya
suatu pola hidup sehat yang menunjukan kepada kebiasaan.
Hal yang penting di dalam perilaku kesehatan adalah masalah pembentukan dan
perubahan perilaku. Karena perubahan perilaku merupakan tujuan dari pendidikan
kesehatan atau penyuluhan kesehatan sebagai penunjang program kesehatan
lainnya. Perubahan yang dimaksud bukan hanya sekedar covert behaviour tapi
juga overt behaviour. Di dalam program – program kesehatan, agar diperoleh
perubahan perilaku yang sesuai dengan norma – norma kesehatan diperlukan
usaha – usaha yang konkrit dan positip. Beberapa strategi untuk memperoleh
perubahan perilaku bisa dikelompokkan menjadi tiga bagian :
1) Menggunakan kekuatan / kekuasaan atau dorongan
Dalam hal ini perubahan perilaku dipaksakan kepada sasaran sehingga ia mau
melakukan perilaku yang diharapkan. Misalnya dengan peraturan – peraturan /
undang – undang yang harus dipatuhi oleh masyarakat. Cara ini menyebabkan
perubahan yang cepat akan tetapi biasanya tidak berlangsung lama karena
perubahan terjadi bukan berdasarkan kesadaran sendiri. Sebagai contoh adanya
perubahan di masyarakat untuk menata rumahnya dengan membuat pagar rumah
pada saat akan ada lomba desa tetapi begitu lomba / penilaian selesai banyak
pagar yang kurang terawat.
Apapun cara yang dilakukan harus jelas bahwa perubahan perilaku akan terjadi
ketika ada partisipasi sukarela dari masyarakat, pemaksaan, propaganda politis
yang mengancam akan tidak banyak berguna untuk mewujutkan perubahan
yang langgeng.
3. Teori perilaku manusia yang akan kita bahas kali ini adalh : Teori ABC,
Reason Action, “PRECED-PROCEED”, Behavior intention, Thoughs and
Feeling.
Menurut teori ini perilau manusia merupakan sutu proses sekaligus hasil interaksi
antara :
1. sikap
2. norma subjektif
3. pengendalian perilaku
Contoh : Seorang ibu yang mau mengimunisasikan anaknya didasari niat, dimana
niat itu ditentukan oleh sikap ibu yang setuju dengan imunisasi, keyakinan ibu
akan perilaku yang diambil dan sudah siap bila anaknya panas setelah diimunisasi.
Contoh :
3. Ada surat edaran dari Pak Lurah agar setiap kelurga mempunyai WC ( Rf)
2. Social support
3. Accessibility to information
4. Personal autonomy
5. Action situation
Contoh:
2. Personal reference
3. Resources
4. Culture
B = f ( TF, PR, R, C )
Contoh :
Seorang ibu habis melahirkan tidak mau menyusui anaknya, karena dia punya
keyakinan kalau payudaranya akan hilang keindahannya bila menyusui (TF), atau
karena artis yang diidolakannya tidak menyusui sehingga dia mengikuti (PR), atau
karena harus bekerja, tidak ada waktu untuk menyusui (R), atau karena
kebudayaan di daerah ibu tersebut lebih keren kalau memberi susu formula
daripada ASI, makin mahal harga susu maka status sosial makin naik (C).
Teori perubahan perilaku kesehatan ini penting dalam promosi kesehatan yang
bertujuan “behavior change”
1. mengubah perilaku negatif ( tidak sehat ) menjadi perilaku positif ( sesuai
dengan nilai-nilai kesehatan )
Teori-teori yang akan kita bahas adalah : Teori SOR, Festinger, Fungsi, Kurt
Lewin.
Contoh :
Orang yang merokok merasa resah, dia tahu bahaya merokok tapi merasa bukan
laki-laki kalau tidak merokok (dissonance). Akhirnya dia memutuskan kalau
kejantanan seseorang bukan hanya dari merokok, tapi dari banyak hal.Akhirnya
dia memutuskan berhenti merokok (consonance).
1. instrumental
2. defence mechanism
4. nilai ekspresif
Menurut Kurt Lewin, perilaku manusia adalah suatu keadaan seimbang antara
driving forces (kekuatan-kekuatan pendorong) dan restrining forces (kekuatan-
kekuatan penahan). Perilaku dapat berubah apabila terjadi ketidakseimbangan
antara kedua kekuatan tersebut. Ada tiga kemungkinan terjadinya perubahan
perilaku :
Contoh : seseorang yang punya saudara dengan penyakit kusta sebelumnya tidak
mau memeriksakan saudaranya karena malu dikira penyakit keturunan, dapat
berubah perilakunya untuk memeriksakan saudaranya ke puskesmas karena
adanya penyuluhan dari petugas kesehatan terdekat tentang pentingnya deteksi
dini kusta.
Misalnya pada contoh di atas , dengan memberi pengertian bahwa kusta bukan
penyakit keturunan, maka kekuatan penahan akan melemah dan terjad perubahan
perilaku.
www.google.
http://ekwadothomas676.blogspot.com/2013/04/v-behaviorurldefaultvmlo.html
com
http://panthom-zone.blogspot.com/2011/11/hubungan-kesehatan-dengan-
perilaku.html