Anda di halaman 1dari 8

Farmaka 58

Suplemen Volume 17 Nomor 1

PERAN SENYAWA FLAVONOID DAN GLIKOSIDA JANTUNG DALAM AKTIVITAS


KARDIOTONIK

Rahadianti Khofii Suwanditya, Yoga Windhu Wardhana, Sri Adi Sumiwi

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran Jl. Raya Bandung Sumedang KM 21, Sumedang, 45363

Email korespondensi: contact.rahadianti@gmail.com


Diserahkan 29/06/2019, diterima 23/01/2020

ABSTRAK
Kardiotonik merupakan kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dan kontraksi otot jantung, yang
mengarah pada peningkatan aliran darah ke seluruh jaringan di tubuh. Aktivitas kardiotonik dapat
berasal dari tanaman dengan senyawa metabolit sekunder. Salah satu metabolit sekunder yang terkenal
adalah glikosida jantung. Metabolit sekunder ini sejak dahulu dipakai untuk pengobatan gagal jantung
dan aritmia jantung. Disamping jenis glikosida, metabolit lain seperti flavonoid juga dapat berperan
dalam aktivitas kardiotonik dengan aktivitas antioksidannya. Melalui tinjauan pustaka ini diharapkan
dapat memberikan gambaran terkait peran flavonoid dan glikosida jantung dalam aktivitas
kardiotonik.
Kata Kunci: Kardiotonik, glikosida jantung, flavonoid

ABSTRACT
Cardiotonic is the ability to increase the efficiency and the contraction of the heart muscle, which
leads to increased blood flow to the entire network in the body. Cardiotonic activity can come from
plants with secondary metabolite compounds. One of the famous secondary metabolites are cardiac
glycosides. These secondary metabolites are historically used for the treatment of heart failure and
cardiac arrhythmias. In addition to the types of glycosides, flavonoids, such as metabolites may also
play a role in the activity of the cardiotonic with antioxidant activity. Through a review of the
literature is expected to give an overview of the related role of the cardiac glycosides and flavonoids
in cardiotonic activity.
Keywords: Cardiotonic, cardiac glycosides, flavonoids.

Pendahuluan reseptor yang ditujunya sehingga


Aktivitas kardiotonik merupakan menghasilkan aktivitas kardiotonik.
kemampuan untuk meningkatkan efisiensi dan Glikosida jantung merupakan senyawa
kontraksi otot jantung, yang mengarah pada metabolit sekunder yang terdapat dalam
peningkatan aliran darah ke seluruh jaringan di tanaman yang telah digunakan sejak dahulu
tubuh. Aktivitas tersebut dibutuhkan untuk sebagai obat untuk aritmia dan gagal jantung.
penderita aritmia jantung dan gagal jantung Glikosida jantung sering disebut steroid
agar jantung tetap berdetak. Aktivitas jantung. Contoh senyawa tersebut ialah
kardiotonik sangat berkaitan dengan efek digoksin merupakan cardenolide yang diisolasi
inotropik dan kronotropik. dari tumbuhan dan berperan dalam aktivitas
Efek inotropik berperan dalam kardiotonik (Kren & Martinkova, 2001).
kontraktilitas otot miokard pada jantung, Dalam dosis yang direkomendasikan, digoksin
sedangkan efek kronotropik berperan dalam dapat menghasilkan efek kardiotonik yang
denyut jantung (Boskabady, et al., 2013). Efek maksimal dan jika dosis dinaikkan dapat
tersebut dapat dihasilkan oleh senyawa menyebabkan toksisitas. Selain glikosida
metabolit sekunder yang berinteraksi pada
Farmaka 59
Suplemen Volume 17 Nomor 1
jantung, senyawa metabolit sekunder yang lain Senyawa tersebut disintesis melalui jalur
juga dapat menghasilkan aktivitas kardiotonik. fenilpropanoid (Kumar & Pandey, 2013).
Flavonoid adalah senyawa metabolit Flavonoid dibagi dalam subkelompok yang
sekunder yang terdapat dalam berbagai berbeda tergantung posisi cincin B terpasang
tanaman dan terbukti memiliki aktivitas pada nomor karbon cincin C dan tingkat
kardiotonik. Contoh senyawa yang memiliki ketidakjenuhan dan oksidasi cincin C.
aktivitas kardiotonik ialah kuersetin yang Isoflavonoid adalah subkelompok flavonoid
merupakan flavonol dari golongan flavonoid dengan cincin B terhubung pada posisi 3 cincin
(Hayamizu, et al., 2017). Berikut hasil C. Neoflavonoid ialah subkelompok flavonoid
penelusuran pustaka bagaimana kedua efek dengan cincin B terhubung pada posisi 4 cincin
kardiotonik dari flavonoid dan glikosida C. Berdasarkan terhubungnya cincin B pada
jantung. posisi 2 cicin C dapat dibagi menjadi beberapa
subkelompok berdasarkan struktural cincin C.
Senyawa Flavonoid Subkelompok ini adalah: flavon, flavonol,
Flavonoid merupakan senyawa flavanon, flavanol atau katekin, antosianin dan
polifenol yang memiliki struktur benzo-γ-piron kalkon (Panche, et al., 2016).
dan terdapat pada berbagai macam tanaman.

F LA V O N O I D

Iso- Neo- Flavanol


Flavon Flavonol Flavanon Antosianin Kalkon
flavonoid flavonoid (Katekin)

Gambar 1. Klasifikasi Senyawa Flavonoid (Panche, et al., 2016)

Flavonoid biasanya sering flavonoid merupakan senyawa metabolit


terhidroksilasi pada posisi 3, 5, 7, 2, 3’, 4’, dan sekunder pada tanaman yang memiliki
5’. Metil eter dan asetil ester dari kelompok berbagai aktivitas farmakologi. Aktivitas
alkohol diketahui terjadi di alam. Ketika tersebut sudah banyak diteliti, diantaranya
glikosida terbentuk, ikatan glikosidik biasanya aktivitas antioksidan, antibakteri, antiinflamasi,
terletak di posisi 3 atau 7 dan karbohidrat dapat antivirus, antimikroba, anti-aging, anti jamur
berupa L-rhamnose, D-glukosa, (antifungal), antiparasit, imunomodulator,
glukorhamnosa, galaktosa, atau arabinosa kardioprotektif, dan kardiotonik (Juca, et al.,
(Kumar & Pandey, 2013). 2018).
Flavonoid berperan dalam
pembentukan warna suatu tanaman. Selain itu,
Farmaka 60
Suplemen Volume 17 Nomor 1

glikosida, C-glikosida, S-glikosida, dan N-


glikosida (Bartnik & Facey, 2017).
Glikon paling sering adalah
Gambar 2. Struktur Utama Flavonoid monosakarida, yang paling umum adalah
(Kumar & Pandey, 2013) glukosa (glukosa yang menghasilkan glikosida
disebut glukosida). Glikon yang sering terjadi
(–)-Epikatekin yang berasal dari lainnya adalah L-rhamnose, L-fructose, L
tanaman Parabarium huatingii merupakan arabinose, dan D-xylose. Unit gula juga bisa
senyawa flavonoid yang memiliki efek berupa di-, tri-, atau tetrasakarida (contoh
terapeutik. (–)-epikatekin dapat menigkatkan dalam glikosida jantung). Konfigurasi karbon
kontraktilitas atrium kiri dan otot ventrikel anomerik dari glikon dapat ada sebagai α atau
kanan pada miokard pada tikus atau efek β diastereoisomer dengan bentuk-β yang paling
inotropik positif (Tang, et al., 2011). Flavonoid umum dan aktif. Jumlah unit / rantai sakarida
lainnya yaitu, kuersetin dan turunannya, yang melekat pada aglikon dapat satu
tamarixetin juga terbukti memiliki aktivitas (monodesmoside), dua (bidesmoside), atau tiga
kardiotonik (Hayamizu, et al., 2017). (tridesmoside), yang umumnya terlihat pada
glikosida saponin. Berdasarkan struktur
Senyawa Glikosida aglikonnya, kelompok utama glikosida adalah
Banyak metabolit sekunder tanaman di terpene, sterol, fenol, atau glikosida
alam muncul sebagai glikosida. Pada tanaman, fenilopropanoid. Glikosida juga dapat
glikosida sebagian besar berasal dari post diklasifikasikan (karena sifat gula yang
modifikasi metabolit sekunder yang dikatalisis melekat) sebagai galaktosida, apiosida,
oleh enzim tanaman, glikosiltransferase. rhamnosida, xilosida, rutinosida, dan
Modifikasi lebih lanjut dari glikosida sering sebagainya (Bartnik & Facey, 2017).
terjadi, seperti oksidasi, asilasi, dan degradasi Glikosida dapat terikat pada senyawa
(Yu, et al., 2012). metabolit sekunder dan mempunyai efek
Glikosida terdiri dari dua bagian yang farmakologi yang berbeda, contohnya
independen secara kimiawi dan fungsional; glikosida fenolik, glikosida kumarin, glikosida
bagian aglikon (genin) dan glikon (sakarida). kromon, glikosida flavonoid, glikosida
Dalam glikosida, bagian sakarida terkait antrakuinon, glikosida saponin, glikosida
dengan bagian aglikon oleh ikatan glikosidik. jantung, glikosida sianogenik, dan tioglikosida.
Ikatan glikosidik sebagian besar tidak stabil Senyawa tersebut memiliki aktivitas yang
dan rentan terhadap hidrolisis (oleh asam encer berbeda dan perlu diperhatikan juga efek
atau oleh enzim, misalnya, β-glukosidase). samping dari senyawa glikosida tersebut
Ikatan glikosidik dibagi dalam 4 tipe, yaitu O- (Bartnik & Facey, 2017).
Farmaka 61
Suplemen Volume 17 Nomor 1
Senyawa Glikosida Jantung Digoksin dan digitoksin yang berasal
Glikosida jantung merupakan senyawa dari daun Digitalis purpurea merupakan
metabolit sekunder alami yang memiliki efek senyawa glikosida jantung yang memiliki efek
farmakologi pada otot jantung dalam dosis terapeutik. Digoksin dapat meningkatkan laju
kecil. Efek kardiotonik sudah dikenal di Mesir kontraksi otot jantung dan menurunkan edema
Kuno dan telah digunakan dalam pengobatan pada penderita gagal jantung, sedangkan
penyakit jantung. Senyawa ini terdiri dari selama aritmia menurunkan konduksi nodus
nukleus (inti) aglikon 5β-siklopenan, 14β- atrioventrikular (AV) (menunjukkan efek
androstan-3β, 14 (siklopentan perhidro- parasimpatomimetik) dan menurunkan laju
fenantren) dan bagian gula (seringkali ventrikel (Mandal, et al., 2015).
oligosakarida) pada posisi C-3β (Bartnik &
Facey, 2017).
Mekanisme Kerja Aktivitas Kardiotonik
Glikosida jantung dibagi menjadi dua
dari Flavonoid dan Glikosida
kelompok, yaitu cardenolide dan bufadinolide.
Aktivitas kardiotonik berhubungan
Cardenolide dengan atom karbon sebanyak 23
dengan peningkatan kekuatan kontraksi otot
(C23) mengandung cincin lima cincin γ-
(miokardium) jantung. Ketika kekuatan
butirolakton tidak jenuh (butenolid) (Kren &
kontraksi miokard meningkat, jumlah darah
Martinkova, 2001). Bufadinolide merupakan
yang meninggalkan ventrikel kiri pada saat
senyawa dengan 24 atom karbon (C24) yang
setiap kontraksi meningkat. Ketika jumlah
ditandai dengan dua cincin piron (enam δ-
darah yang meninggalkan ventrikel kiri
valerolakton tidak jenuh rangkap dua) pada
meningkat, curah jantung (jumlah darah yang
C17. Lakton C-17β tidak jenuh berperan
meninggalkan ventrikel kiri dengan setiap
penting dalam pengikatan reseptor dan dalam
kontraksi) juga meningkat (Mandal, et al.,
keadaan jenuh dapat mengurangi aktivitas
2015).
biologi cincin glikosida jantung memiliki
Kontraksi jantung diatur oleh zat
karakteristik "U" bentuk farmakofor, yang
inotropik atau inotrop. Inotrop positif, yaitu
sangat penting untuk aktivitas mereka. Struktur
katekolamin seperti norepinefrin, yang
kimia glikosida jantung dengan fusi trans C
merangsang kontraksi otot jantung dan
atau D tidak memiliki aktivitas farmakologi
menyebabkan denyut jantung meningkat.
(Melero, et al., 2000); (Heasley, 2012).
Secara klinis, inotrop positif digunakan dalam
kondisi gagal jantung tertentu untuk
mendukung fungsi jantung, sebagai contohnya
untuk pasien gagal jantung hemodinamik yang
tidak stabil atau pasien yang menunjukkan
sindrom curah jantung rendah pada penyakit
Gambar 3. Struktur Senyawa Cardenolide (A)
jantung bawaan. Inotrop positif tidak sesuai
dan Bufadinolide (B)
untuk gagal jantung kronis karena stimulasi
(Bartnik & Facey, 2017)
adrenergik yang berkelanjutan akan
menyebabkan aritmia, tetapi dapat bermanfaat
Farmaka 62
Suplemen Volume 17 Nomor 1
bagi pasien dengan gagal jantung akut, aktivitas kardiotonik (Chopade & Sayyad,
terutama dengan hipoperfusi yang terbukti 2013); (Tirumalasetti, et al., 2014); (Somade,
secara klinis, syok kardiogenik atau sebagai et al., 2017); (Rao, et al., 2013). Selain itu,
tambahan untuk perawatan definitif lainnya kedua metabolit sekunder tersebut
(Triposkiadis, et al., 2009). menunjukkan pengaruh pada kontraksi otot
Dalam beberapa penelitian aktivitas jantung (Mohire, et al., 2007); (Tien, et al.,
kardiotonik, beberapa senyawa metabolit 2016); (Dama, et al., 2011); (Janardan, et al.,
sekunder pada ekstrak tanaman mempunyai 2011); (Patel & Patel, 2012); (Ganatra, et al.,
aktivitas tersebut. Flavonoid dan glikosida 2012). Beberapa senyawa yang sudah diteliti
merupakan senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas kardiotonik selain glikosida
seringkali menjadi target dalam pengujian jantung diantaranya sebagai berikut.

Tabel 1. Senyawa Aktif dengan Aktivitas Kardiotonik


Golongan Metabolit
Senyawa Aktif Mekanisme Sumber
Sekunder
Kuersetin Flavonoid Menghambat membran plasma (Hayamizu, et
Na+/K+-ATPase al., 2017)
Tamarixetin Flavonoid Menghambat membran plasma (Hayamizu, et
Na+/K+-ATPase al., 2017)
(–)-Epikatekin Flavonoid Efek inotropik pada atrium kanan & (Tang, et al.,
otot ventrikel kiri (bergantung 2011)
dengan masuknya Ca2+
ekstraseluler)
Proantosianidin A2 Tanin terkondensasi Efek inotropik pada atrium kanan & (Tang, et al.,
otot ventrikel kiri (bergantung 2011)
dengan masuknya Ca2+
ekstraseluler)
2,3-dehidrosilibin Flavonolignan Efek inotropik positif melalui (Gabrielova, et
peningkatan Ca2+ sitoplasma al., 2015)
(E)-17β-[(4- Steroid seco-D Efek inotropik pada atrium kiri dan (Cerri, et al.,
aminobutoksi)imino] menghambat aktivitas Na+/K+- 2000)
metil]-5β-androstan- ATPase
3β,14β-diol oksalat
(EZ)-17β-[3-(2- Steroid seco-D Efek inotropik pada atrium kiri dan (Cerri, et al.,
dimetilaminoetoksi)i menghambat aktivitas Na+/K+- 2000)
mino]propil]-5β- ATPase
androstan-3β,14β-
diol oksalat

Peningkatan intensitas atau kekuatan natrium sehingga menghambat Na+/K+-ATPase


kontraksi otot jantung merupakan efek dan natrium (Na+) intraseluler meningkat
inotropik positif. Efek inotropik positif (Prassas & Diamandis, 2008). Inhibisi Na+ dan
dihasilkan saat senyawa metabolit sekunder K+ yang diinduksi oleh glikosida jantung pada
(glikosida jantung) berinteraksi dengan pompa Na+/K+-ATPase menghasilkan peningkatan
Farmaka 63
Suplemen Volume 17 Nomor 1
konsentrasi Na+ intraseluler. Hal ini
menyebabkan peningkatan sekunder dalam
konsentrasi Ca2+ intraseluler bebas melalui
pengurangan aktivitas penukar Na+/Ca2+, Simpulan
peningkatan Ca2+ bertanggung jawab atas Senyawa flavonoid dan glikosida
aktivitas inotropik (terapi) positif (Dvela, et al., jantung beserta turunannya banyak terdapat
2007). pada tanaman asli Indonesia. Penelitian terkait
Pada Na+/K+-ATPase terdapat protein aktivitas kardiotonik dari kedua metabolit
reseptor, yaitu subunit α (alfa) yang sekunder dari tanaman asli Indonesia yang
berinteraksi dengan senyawa metabolit menghambat enzim Na+/K+-ATPase dan
sekunder seperti digoksin. Protein tersebut peningkatan Ca2+ transien dalam sel sehingga
mempunyai empat isoform (α 1, α 2, α 3, dan α menghasilkan efek inotropik dan kronotropik,
4) yang terdapat dalam sel dan jaringan yang perlu dipelajari lebih lanjut.
berbeda (Dvela, et al., 2007). Interaksi antara
metabolit sekunder dengan subunit α Daftar Pustaka
menghasilkan penghambatan hidrolisis dan Bartnik, M. and P.C. Facey. 2017. Glycosides.
Pharmacognosy. Pp 101 - 161.
ATP transportasi ion. Beberapa glikosida Cerri, A., N. Almirante, P. Barassi, A.
jantung atau steroid jantung dapat Benicchio, G. Fedrizzi, P. Ferrari, R.
Micheletti, L. Quadri, E. Ragg, R.
menstimulasi aktivitas Na+/K+-ATPase, namun Rossi, M. Santagostino, A. Schiavone,
digoksin tidak menunjukkan efek tersebut F. Serra, M.P. Zappavigna, and P.
Melloni. 2000. 17β-O-
sehingga dapat menghambat aktivitas Na+/K+- Aminoalkyloximes of 5β-Androstane-
ATPase dengan maksimal (Paula, et al., 2005); 3β,14β-diol with Digitalis-like
Activity: Synthesis, Cardiotonic
(Gao, et al., 2002). Activity, Structure-Activity
Flavonoid dapat menghasilkan efek Relationships, and Molecular
Modeling of the Na+,K+-ATPase
kardiotonik seperti pada Tabel 1. Contohnya Receptor. J. Med. Chem. 43(12):2332 -
antara lain kuersetin dimana efek kardiotonik 2349.
Chopade, A. R. and F.J. Sayyad. 2013.
langsung dicapai melalui peningkatan transien Evaluation of Cardiovascular Effects
Ca2+ dalam kardiomiosit secara independen and Cardiotonic Activity of
Phyllanthus amarus and Phyllanthus
dari aktivitas antioksidannya. Kuersetin dapat fraternus. Journal of Pharmaceutical
meningkatkan kontraktilitas kardiomiosit and BioSciences. 1:19 - 25.
Dama, G., M. Gore, H. Tare, V. Shende, S.
tunggal yang diisolasi dari hati tikus secara Deore, and J. Bidkar. 2011.
dinamis bahkan dalam kondisi tanpa tekanan COMPARATIVE CARDIOTONIC
ACTIVITY OF HALDINIA
oksidatif yang jelas. Pengukuran secara CORDIFOLIA WITH DIGOXIN ON
simultan transien Ca2+ dalam kardiomiosit ISOLATED FROG HEART.
International Journal of Current
tunggal Fura-2 menunjukkan bahwa terjadi Pharmaceutical Research. 3(1):35 -
peningkatan Ca2+ sitoplasma baik pada diastol 37.
Dvela, M., H. Rosen, T. Feldmann, M. Nesher,
dan sistol di bawah stimulasi listrik biasa and D. Lichtstein. 2007. Diverse
(Hayamizu, et al., 2015). Biological Responses to Different
Cardiotonic Steroids. Pathophysiology.
14:159 - 166.
Farmaka 64
Suplemen Volume 17 Nomor 1
Gabrielova, E., A. Zholobenko, L. An Overview. The Scientific World
Bartosikova, J. Necas, and M. Journal. Pp. 1 - 16.
Modriansky. 2015. Silymarin Mandal, S. C., V. Mandal, and A.K. Das. 2015.
Constituent 2,3-Dehydrosilybin What All Should Know About Plant
Triggers Reserpine Sensitive Positive Drugs. Essentials of Botanical
Inotropic Effect in Perfused Rat Heart. Extraction. Pp. 35 - 61.
PLoS ONE. 10(9):1 - 15. Melero, C. P., M. Medarde, S. Arturo, and A.S.
Ganatra, T. H., V.T. Desay, U.H. Joshi, P. N. Feliciano. 2000. A Short Review on
Bhalodiya, T.R. Desai, and P.R. Cardiotonic Steroids and Their
Tirgar. 2012. Evaluation of Aminoguanidine Analogues.
Cardiotonic Actvity of Moringa Molecules. 5(1):51 - 81.
oleifera Roots. International Journal Mohire, N., V. Salunkhe, S. Bhise, and A.
of Phytopharmacology. 3(2):209 - 215. Yadav. 2007. Cardiotonic Activity of
Gao, J., R. Wymore, Y. Wang, G. Gaudette, I. Aqueoue Extract of Heartwood of
Krukenkamp, I. Cohen, and R. Pterocarpus marsupium. Indian
Mathias. 2002. Isoform-Specific Journal of Experimental Biology. 45:
Stimulation of Cardiac Na/K Pumps 532 - 537.
by Nanomolar Concentrations of Panche, A. N., A.D. Diwan, and S.R. Chandra.
Glycosides. J. Gen. Physiol. 119:297 - 2016. Flavonoids: An Overview.
312. Journal of Nutritional Science. 5:1 -
Hayamizu, K., S. Morimoto, M. Nonaka, S. 15.
Hoka, and T. Sasaguri. 2017. Patel, R., and M. Patel. 2012. Cardiotonic
Cardiotonic Actions of Quercetin and Activity of Isolated Cardiac
Its Metabolite Tamarixetin through a Glycosides from the Fruits Corchorus
Digitalis-like Enhancement of Ca2+ aestuans Linn. International Research
Transients. Archives of Biochemistry Journal of Pharmacy. 3(7):239 - 242.
and Biophysics. Pp. 1 - 28. Paula, S., M. Tabet, and W. Ball. 2005.
Hayamizu, K., M. Nonaka, T. Noma, T. Interactions between Cardiac
Sasaguri, and S. Morimoto. 2015. Glycosides and Sodium/Potassium-
Direct Cardiotonic Action of ATPase: Three-Dimensional Structure-
Quercetin, a Plant Flavonoid, through Activity Relationship Models for
Mechanism Independent of its Anti- Ligand Binding to the E2-Pi form of
Oxidative Action. Biophysical the Enzyme versus Activity Inhibition.
Journal. 108(2):292a. Biochemistry. 44: 498 - 510.
Heasley, B. 2012. Chemical Synthesis of the Prassas, I., and E.P. Diamandis. 2008. Novel
Cardiotonic Steroid Glycosides and Therapeutic Applications of Cardiac
Related Natural Products. Chemistry A Glycosides. Nature Reviews. 7: 926 -
European Journal. 18:3092 - 3120. 935.
Janardan, N., D. Ahirwar, M. Singh, and P. Rao, K. S., A. Nagaiah, G.D. Kumar, L.
Tiwari. 2011. Cardiotonic activity of Saiprasanth, and R.D. Kumar. 2013.
Petrolium Ether and alcoholic extract Cardiotonic Activity of Aqueous
of Seeds of Cassia tora Linn. Flower Extract of Bougainvillea
Pharmacologyonline. 3:556 - 565. glabra. International Journal of
Juca, M. M., F.M.S.C. Filho, J.C. de Almeida, Research in Pharmacy and Chemistry.
D.S. Mesquita, J.R.M. Barriga, D.K.C. 3(2): 513 - 517.
Ferreira, T.M. Barbosa, L.C. Somade, P. M., A.R. Chopade, S.B. Kengar,
Vasconcelos, L.K.A.M. Leal, J.E.R.H. and S.D. Naik. 2017. Cardiotonic
Junior, S.M.M. Vasconcelos. 2018. Activity of Aqueous and Alcoholic
Flavonoids: Biological Activities and Extracts of Leea macrophylla.
Therapeutic Potential. Natural Product International Journal of Pharma
Research. Pp. 1 - 14. Research and Health Sciences.
Kren, V. and L. Martinkova. 2001. Glycosides 5(6):1945 - 1948.
in Medicine: The Role of Glycosidic Tang, J., Y.L. Hou, H. Gao, X. Chen, S.C. Sun,
Residue in Biological Activity. T.Z. Guo, H. Kobayashi, W.C. Ye, and
Current Medicinal Chemistry. X.S. Yao. 2011. Polyphenols from
8(11):1303 - 1328. Parabarium huaitingii and Their
Kumar, S. and A.K. Pandey. 2013. Chemistry Positive Inotropic and Anti-myocardial
and Biological Activities of Flavonoid: Infarction Effects in Rats.
Phytomedicine. 18: 544 - 550.
Farmaka 65
Suplemen Volume 17 Nomor 1
Tien, V. N., L.V. Duc, and T.B. Thanh. 2016.. Evolved Tactics, and Glycosylation
Isolated Compounds and Cardiotonic Methods. Acc Chem Res. 45(8):1227 -
Effect on the Isolated Rabbit Heart of 1236.
Methanolic Flower Extract of Nerium
oleander L. Research Journal of
Phytochemistry. 10(1):21 - 29.
Tirumalasetti, J., K. Harini, V. Kumar, K.
Rambabu, and J. Shankar. 2014.
Evaluation of Cardiotonic Action of
Ethanol Extract of Lagenaria siceraria
Pulp on Frog's Heart. International
research Journal of Pharmacy.
5(6):481 - 484.
Triposkiadis, F., G. Karayannis, G. Giamouzis,
J. Skoularigis, G. Louridas, and J.
Butler. 2009. The Sympathetic
Nervous System in Heart Failure
Physiology, Pathophysiology, and
Clinical Implications. J Am Coll
Cardiol. 54:1747 - 1762.
Yu, B., J. Sun, and X. Yang. 2012. Assembly
of Naturally Occuring Glycosides,

Anda mungkin juga menyukai