Anda di halaman 1dari 9

Loperamide

Chrystanto Wijaya
14700080
2017 C
Farmakodinamik

• Loperamide bekerja dengan memperpanjang waktu transit dari isi intestinal sehingga
mengurangi volume keluarnya feses, meningkatkan viskositas dan densitas feses,
serta mengatasi hilangnya cairan dan elektrolit berlebih.

• Loperamide merupakan agonis reseptor opioid yang bekerja di plexus mienterikus


usus besar. Loperamide bekerja secara spesifik dengan mengurangi aktivitas plexus
mienterikus, sehingga mengurangi motilitas otot polos sirkuler dan longitudinal dari
dinding intestine. Hal ini menyebabkan isi usus berada di dalam lumen lebih lama,
sehingga semakin banyak air yang dapat diserap.
Farmakokinetik

• Loperamide diserap dengan baik di intestinal. Bioavailabilitas loperamide adalah


0,3%. Onset kerja adalah 1-3 jam, dengan durasi 41 jam. Waktu puncak plasma
sediaan kapsul adalah 5 jam, sedangkan untuk sediaan liquid adalah 2,5 jam.

• Metabolisme loperamide terjadi di hepar.

• Ekskresi loperamide dan metabolitnya kebanyakan terjadi melalui feses. Waktu paruh
eliminasi berkisar antara 7-14 jam.
Indikasi

• Indikasi loperamide adalah untuk mengurangi gejala pada diare akut atau kronik,
misalnya akibat gastroenteritis, inflammatory bowel disease, atau traveler’s diarrhea.
Dosis

• Pada orang dewasa loperamide dapat diberikan dengan dosis inisial 4 mg, diikuti
dengan 2 mg setiap kali buang air besar cair. Dosis maksimal 16 mg per hari.
Hentikan penggunaan jika tidak ada perbaikan gejala setelah konsumsi obat selama
48 jam.
Efek Samping

• Loperamide dapat menimbulkan efek samping gastrointestinal seperti nyeri perut,


kembung, mual, muntah, konstipasi, dan mulut kering.

• Selain itu, loperamide juga bisa menyebabkan reaksi hipersensitivitas ringan seperti
ruam dan bengkak, hingga berat berupa reaksi anafilaksis.
Kontraindikasi

• Kontraindikasi loperamide di antaranya pada pasien dengan kolitis ulseratif, kolitis


infektif, atau kolitis yang disebabkan antibiotik.

• Loperamide juga kontraindikasi pada pasien dengan riwayat hipersensitivitas


terhadap loperamide dan pasien dengan distensi abdomen.
Sediaan

• Bentuk sediaan loperamide di


Indonesia adalah sediaan oral tablet,
tablet salut selaput, kaplet, dan kapsul
dengan kekuatan 2 mg. Sediaan ini
tersedia dalam bentuk loperamide
hidroklorida.
Thank you for your attention

Anda mungkin juga menyukai