RPS 4 Tantangan Pancasila Menjadi Dasar Negara
RPS 4 Tantangan Pancasila Menjadi Dasar Negara
negara RI
1
Bahasan Pokok
D. Dinamika dan Tantangan Pancasila sebagai dasar negara
Argumen tentang Dinamika Pancasila
Argumen tentang Tantangan terhadap Pancasila
E. Mendeskripsikan Esensi dan urgensi Pancasila sebagai dasar negara
Esensi dan Urgensi Pancasila sebagai Dasar Negara
Hubungan Pancasila dengan Proklamasi Kemerdekaan RI
Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945
Penjabaran Pancasila dalam Pasal-Pasal UUD RI 1945
Implementasi Pancasila dalam Perumusan Kebijakan
2
Argumen tentang
dinamika pancasila
Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara
3
1 Juni 1945 18 Agustus 1945
awal
• Soekarno • Pancasila
• Adat istiadat menyuarakan diresmikan sebagai
• Agama Pancasila sebagai dasar negara
dasar nergara
1998 2004-sekaramg
Masa Pemerintahan Soeharto
• Soeharto dianggap • Gerakan reformasi belum
• Pancasila dilaksanakan secara menyimpang karena
murni dan konsekuen membawa perubahan dalam
cenderung melakukan
• TAP MPR No. praktik liberalisme- pengamalan Pancasila
II/MPR/1978 tentang kapitalisme • Berkembang gerakan
Pedoman Penghayatan dan • Muncul gerakan reformasi akademisi dan pemerhati
4 Pengamalan Pancasila (P4) yang menyebabkan Soeharto serta pecinta Pancasila
turun
Argumen tentang Tantangan
terhadap Pancasila
Dinamika dan tantangan pancasila sebagai dasar negara
5
• Tergerusnya mental-ideologi. Pancasila harus senantiasa
menjadi benteng moral dalam menjawab tantangan-
tantangan terhadap unsur-unsur kehidupan bernegara.
• Derasnya arus paham-paham liberalisme, kapitalisme,
komunisme, sekularisme, pragmatisme, dan hedonisme, yang
menggerus kepribadian bangsa. Paham-paham tersebut telah
merasuk jauh dalam masyarakat yang memiliki sifat religius,
santun, dan gotong-royong
6
TantanganYang Melanda
Bangsa Indonesia
Kehidupan Bidang
Bermasyarakat Pemerintahan
Terjadi kegamangan dalam
Aparatur pemerintahan yang
kehidupan bernegara karena
kurang mencerminkan jiwa
perubahan sistem pemerintahan
kenegerawanan
yang terlalu cepat
7
Esensi dan Urgensi Pancasila
sebagai Dasar Negara
8
a. Esensi pancasila sebagai dasar
negara
• Pancasila adalah substansi esensial yang mendapatkan
kedudukan formal yuridis dalam Pembukaan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Oleh
karena itu, rumusan Pancasila sebagai dasar negara adalah
sebagaimana terdapat dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
9
Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dapat dirinci
sebagai berikut:
berikut:
1. Pancasila sebagai dasar negara adalah sumber dari dari segala
sumber tertib hukum Indonesia
2. Meliputi suasana kebatinan (Geislichenhintergrund) dari UUD
1945.
3. Mewujudkan cita-cita hukum bagi dasar negara (baik hukum
dasar tertulis maupun tidak tertulis).
4. Mengandung norma yang mengharuskan UUD mengandung isi
yang mewajibkan pemerintah dan lain-lain penyelenggara negara
(termasuk penyelenggara partai dan golongan fungsional)
memegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.
5. Merupakan sumber semangat abadi UUD 1945 bagi
penyelenggaraan negara, para pelaksana pemerintahan.
10
b. Urgensi pancasila sebagai
dasar negara
Soekarno melukiskan urgensi Pancasila bagi bangsa Indonesia
secara ringkas tetapi meyakinkan, sebagai berikut:
12
Hubungan pancasila dengan proklamasi
13 kemerdekaan RI
Isi dan Arti Proklamasi 17 Agustus
1945
Pernyataan Tindakan-tindakan
Kemerdekaan yang segera harus
Bangsa Indonesia, diselenggarakan
baik pada dirinya berhubung dengan
sendiri maupun pernyataan
terhadap dunia luar kemerdekaan itu
14
Hubungan Pancasila dengan
Proklamasi Kemerdekaan RI
Nilai – nilai pancasila pada saat penjajah (kolonial)
sebelum terjadinya proklamasi selalu direndahkan,
dilecehkan, dan diinjak – injak. Kemudian dengan
dilakukannya proklamasi nilai pancasila ditegakkan,
diselamatkan, ditinggikan, dan dijunjung tinggi.
Proklamasi menjadi titik kulminasi perjuangan bangsa
Indonesia melawan penjajah yang didasari oleh
semangat nilai-nilai yang terkandung pada pancasila
Proklamasi merupakan jembatan emas. Pancasila disini
sebagai penuntun bangsa Indonesia dalam membangun
bangsa.
15
16
Unsur Mutlak Pembukaan UUD 1945
Staatsfundamental memenuhi syarat sebagai
Staats Fundamental Norm
Dari SegiTerjadinya
• Ditentukan oleh pembentuk Dari segi terjadinya
negara • Ditentukan oleh PPKI sebagai
• Terjelma dalam bentuk bentuk negara
pernyataan lahir sebagai • Dalam alinea ke-3 “…maka
kehendak pembentuk rakyat Indonesia menyatakan
negara mengenai dasar- dengan ini kemerdekaannya.”
dasar Negara yang dibentuk
19
Nilai Instrumental
No Nilai Dasar
(Pasal-Pasal dalam UUD 1945)
1 Nilai Sila 1 Pasal 28E ayat (1), Pasal 29, dan pasal lain
Pasal 1 ayat (3), Pasal 26 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 27
2 Nilai Sila 2 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 28A, 28B, 28C, 28D, 28F,
28J, dan pasal lain
Pasal 23, Pasal 28H, Pasal 31, Pasal 32, Pasal 33. Pasal
5 Nilai Sila 5
34, dan pasal lainnya
20
Implementasi Pancasila dalam
perumusan kebijakan
21
a. Bidang politik
• Implementasi Pancasila dalam perumusan kebijakan pada
bidang politik dapat ditransformasikan melalui sistem politik
yang bertumpu kepada asas kedaulatan rakyat berdasarkan
konstitusi, mengacu pada Pasal 1 ayat (2) UUD 1945.
• Beberapa konsep dasar implementasi nilai-nilai Pancasila
dalam bidang politik, dapat dikemukakan sebagai berikut:
22
1. Sektor Suprastruktur Politik
• suprastruktur politik adalah semua lembaga-lembaga
pemerintahan, seperti legislatif, eksekutif, yudikatif, dan
lembaga pemerintah lainnya baik di pusat maupun di daerah.
Lembaga-lembaga pemerintah tersebut berfungsi
memformulasikan, mengimplementasikan, dan mengevaluasi
kebijakan publik dalam batas kewenangan masing-masing.
Kebijakan publik tersebut harus mengakomodasi input atau
aspirasi masyarakat (melalui infrastruktur politik) sesuai
mekanisme atau prosedur yang telah ditentukan dalam
peraturan perundang-undangan dan bertumpu pada nilai-nilai
Pancasila sebagai dasar negara.
23
2. Sektor Masyarakat
• Nilai-nilai Pancasila akan menuntun masyarakat ke pusat inti
kesadaran akan pentingnya harmoni dalam kontinum antara
sadar terhadap hak asasinya di satu sisi dan kesadaran
terhadap kewajiban asasinya di sisi lain sesuai dengan
ketentuan dalam Pasal 28 J ayat (1) dan ayat (2) UUD 1945
• Indikator bahwa seseorang bertindak dalam koridor nilai-
nilai Pancasila sebagai dasar negara adalah sejauh perilakunya
tidak bertentangan dengan konstitusi dan peraturan
perundang-undangan lainnya.
24
B. Bidang ekonomi
25
5 prinsip pembangunan ekonomi yang mengacu
pada nilai pancasila
~MUBYARTO DALAM OESMAN DAN ALFIAN ( 1993: 240—241 )
Sila Ke-1
Sila ke-2
Sila ke-3
Sila ke-4
Sila ke-5
26
• Nilai-nilai Pancasila sebagai dasar Negara dalam bidang ekonomi
mengidealisasikan terwujudnya keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
• Oleh karena itu, kebijakan ekonomi nasional harus bertumpu pada
asas keselarasan, keserasian, dan keseimbangan peran perseorangan,
perusahaan swasta, BUMN, dalam implementasi kebijakan ekonomi,
serta mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah termasuk fakir miskin dan
anak terlantar.
• Kebijakan ekonomi nasional tersebut tidak akan terwujud jika tidak
didukung oleh dana pembangunan yang besar yang diperoleh dari
kontribusi masyarakat melalui pajak.
• Pada hakikatnya, pajak itu dari rakyat untuk rakyat.
27
C. Sosial Budaya
• Mengingat karakter masyarakat Indonesia yang berbhinneka
tunggal ika sebagaimana disebutkan dalam Pasal 36 A UUD
1945. Hal tersebut mengisyaratkan kepada segenap
komponen bangsa agar berpikir konstruktif, yaitu
memandang kebhinnekaan masyarakat sebagai kekuatan
bukan sebagai kelemahan, apalagi dianggap sebagai faktor
disintegratif, tanpa menghilangkan kewaspadaan upaya pecah
belah dari pihak asing.
28
D. Bidang hankam
Prinsip- Kedudukan warga negara Pasal 30 ayat (1) UUD 1945
Prinsip dalam pertahanan dan “Tiap-tiap warga negara berhak dan
wajib ikut serta dalam usaha
yang keamanan pertahanan dan keamanan negara.”
terkandung Sishankamrata
dalam Sistem pertahanan dan
keamanan TNI dan Polri → kekuatan utama
Pasal 30 Rakyat → kekuatan pendukung
UUD
Tugas PokokTNI Mempertahankan, melindungi, dan
1945 memelihara keutuhan dan kedaulatan
negara