Laporan Kimia Argentometri
Laporan Kimia Argentometri
TITRASI ARGENTOMETRI
Disusun oleh:
SURABAYA
2021
I. TUJUAN
Mahasiswa mampu melakukan perhitungan penetapan kadar dengan metode titrasi
argentometri.
• Pipet volume 5 ml
• Pipet tetes
• Ball Filler
Ambil 5 ml larutan
baku primer NaCl
Siapkan larutan baku Tambahkan 4 tetes
0,5899 menggunakan
sekunder (AgNo3) larutan indikator
pipet volume,
dalam buret. K2CrO4 5%
masukkan dalam
erlenmeyer.
Teteskan titran/baku
sekunder perlahan
Catat volume baku
hingga mencapai titik
sekunder yang
akhir titrasi atau
diperlukan.
terjadi endapan merah
bata.
2) Diagram alir penetapan kadar sampel
Siapkan sampel.
Siapkan larutan baku
Ambil 5 tetes sampel Tambahkan 4 tetes
sekunder AgNO3
menggunakan pipet larutan indikator
masukkan ke dalam
volume, masukkan ke K2CrO4 5%
buret.
dalam erlenmeyer.
V. HASIL
• Hasil percobaan (berdasarkan pengamatan video)
1) Data larutan baku primer
Nama baku primer : Natrium Chlorida (NaCl)
Bobot : 0,5899 gram
Volume : 100 ml
MR : 58,44
n (valensi) :1
BE : 58,44 / 1 = 58,44
2) Data larutan baku sekunder
Nama baku sekunder : AgNO3
Normalitas (N) : 0,1 N
3) Data volume titrasi
a. Pembakuan/standarisasi pembakuan baku sekunder
Pembakuan AgNO3 dengan NaCl
0,00 ml – 5,40 ml : 5,40 ml
5,40 ml – 10,80 ml : 5,40 ml
10,80 ml – 16,10 ml : 5,30 ml
Rata-rata : 5,37 ml
b. Penetapan kadar sampel
0,00 ml – 8,70 ml : 8,70 ml
8,70 ml – 17,30 ml : 8,60 ml
17,30 ml – 25,80 ml : 8,50 ml
Rata-rata : 8,60 ml
• Perhitungan
1) Normalitas baku primer
Bobot/BE
N=
Vol (L)
0,5899 / 58,44
= = 𝟎, 𝟏𝟎𝟎𝟗 𝐍
0,1
2) Normalitas baku sekunder
N1 x V1 = N2 x V2
0,1009 x 5 = N2 x 5,37
N2 = 0,0939 N
3) Penetapan kadar sampel
a. N1 x V1 = N2 x V2
0,0939 x 8,60 = N2 x 5
N2 = 0,1616 N
= 0,1616 x BM NaCl
= 0,1616 grek/L x 58,44
= 9,4439 gram/L
= 0,9443 gram/100ml
= 0,94 % b⁄v
b. Kesetaraan
1 ml AgNO3 0,1 N ~ 5,844 mg NaCl
1 ml . AgNO3 0,1 N ~ 5,844 mg NaCl
m NaCl dalam 5 ml =
= 0,04719 = 0,0472 g
4,72
= 𝑥 100 %
4,5
b
= 104,89% ⁄b
VII. KESIMPULAN
Pada praktikum kali ini yaitu titrasi argentometri dengan metode Mohr. Pengujian
dilakukan dengan 3x pengulangan titrasi untuk pembakuan dan penetapan kadar
sampel. Indikator yang dipakai pada titrasi kali ini yaitu K2CrO4 5% dengan terjadi
perubahan warna serta endapan merah bata sebagai penanda titik akhir titrasi.
Berdasarkan praktikum kali ini. normalitas baku primer Sodium Chloride (NaCl)
adalah 0,1009 N, normalitas baku sekunder (AgNO3) adalah 0,0939 N, dan normalitas
sampel larutan infus NaCl 0,9% adalah 0,1616 N. Kadar sampel yang diperoleh dalam
praktikum kali ini menurut perhitungan adalah 0,94% b⁄v dan 104,89% b⁄b.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1978. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Anonim. 2014. Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan
Republik Indonesia.
Day, A.R., Underwood, L.A.,2002, Analisis Frmai Kuantitatif,Edisi VI, Erlangga,
Jakarta.
Gandjar, L.G., Rohman,A., 2007, Kimia Farmasi Analisis, Pustaka Pelajar,
Yogyakarta.
ASTM D1411-09. Standart Test Methods for Water-Soluble Chloride Present as
Admixtures in Greded Aggregate Road Mixes. Doi: 10.1520/D1.
Kisman, sajono. 1998. Analisis farmasi. Terjemhan dari pharmazeutische analityk oleh
H.J.Roth.Gadjah mada university press, Yogyakarta.
HAM, Mulyono. (2005). Membuat Reagen Kimia di Laboratorium. Jakarta: Bumi
Aksara