Anda di halaman 1dari 27

Penetapan Kadar Asam Folat

dan Difenhidramin HCl


injeksi
Kelompok 4
Dopy Galih Lestari 4305019060
Dyah Arisusanti 4305019061
Ignatius Rinanto CDS 4305019066
Yohanes Dwi Kristiyanto 4305019074
DAFTAR ISI

01 02 03
KROMATOGRAFI PENETAPAN PENETAPAN
CAIR KINERJA KADAR TABLET KADAR
TINGGI ASAM FOLAT DIFENHIDRAMIN
BERDASARKAN DENGAN HCL INJ DENGAN
FARMAKOPE KROMATOGRAFI KROMATOGRAFI
CAIR KINERJA CAIR KINERJA
TINGGI TINGGI.
BAB I
KROMATOGRAFI CAIR KINERJA TINGGI
BERDASARKAN FARMAKOPE
KCKT Berdasarkan Farmakope
 Farmakope VI hal 2032 : Teknik pemisahan kromatografi adalah metode pemisahan
multi tahap dimana komponen suatu sampel didistribusikan antara dua fase, yaitu
fase diam dan fase gerak.
 Fase diam dapat berupa padatan atau cairan pendukung pada suatu padatan atau
gel.
 Fase gerak dapat berupa gas atau cairan atau fluida superkritikal.
Jenis-jenis kromatografi yang digunakan dalam prosedur analisis kualitatif dan kuantitatif
dalam Farmakope adalah
 kromatografi kolom,
 kromatografi gas,
 kromatografi kertas,
 kromatografi lapis tipis (termasuk kromatografi lapis tipis kinerja tinggi/ KLTKT),
 kromatografi cairan yang diberi tekanan atau yang biasa dikenal dengan kromatografi
cair kinerja tinggi (KCKT).
Kromatografi Cair
 Istilah kromatografi cair, yang digunakan dalam Farmakope Indonesia adalah
kromatografi cair tekanan tinggi atau kromatografi cair kinerja tinggi (KCKT).
 Merupakan teknik pemisahan berdasarkan fase diam berupa padatan dan fase gerak
berupa cairan.
Kromatografi Cair-Fase Diam
 Fase diam yang paling umum digunakan adalah silika yang dimodifikasi atau
butiran polimerik.
 Jenis fase diam yang diperlukan dalam suatu pengujian dinyatakan dalam masing-
masing monografi dan ditunjukkan oleh tanda “L”
 Perubahan dalam jenis fase diam dan ukuran diatur dalam bagian Kesesuaian
Sistem
Kromatografi Cair-Kolom Kromatografi
 Yang dimaksud dengan kolom termasuk baja tahan karat, baja tahan karat berlapis
dan kolom polimer dikemas dengan fase diam.
 Panjang dan diameter dalam kolom mempengaruhi pemisahan,
 Oleh karena itu ukuran kolom dicantumkan dalam masing-masing monografi.
 Dalam prosedur KC, dapat digunakan suatu guard column dengan persyaratan
berikut, jika tidak dinyatakan dalam monografi :
 (a) panjang kolom pelindung tidak melebihi 15% dari panjang kolom analisis,
 (b) diameter dalam harus sama atau lebih kecil dari diameter dalam kolom analisis,
 c) bahan kemasan harus sama dengan bahan kemasan dari kolom analisis (misalnya
silika) dan mengandung bonded phase yang sama (misalnya C18).
 (d) semua persyaratan kesesuaian sistem yang terdapat dalam prosedur resmi harus
dipenuhi.
Kromatografi Cair-Fase Gerak
 Fase gerak merupakan pelarut atau
campuran pelarut seperti tertera
dalam masingmasing monografi.
Kromatografi Cair-Peralatan
 Kromatografi cair terdiri dari wadah
berisi fase gerak, pompa untuk
mendorong fase gerak masuk ke
dalam sistem dengan tekanan tinggi,
injektor untuk memasukkan sampel
ke dalam fase gerak, kolom
kromatografi, detektor, dan
perangkat pengumpul data.
Kromatografi Cair-Eluasi Gradien
 Perubahan komposisi fase gerak selama proses kromatografi disebut eluasi gradien
atau program pelarut.
 Profil eluasi gradien terdapat dalam masing-masing monografi
Kromatografi Cair - Prosedur
 1. Setimbangkan kolom dan detektor dengan fase gerak dengan laju alir tertentu
sampai dicapai kondisi konstan.
 2. Suntikkan sampel melalui injektor, atau gunakan autosampler.
 3. Lakukan program gradien.
 4. Rekam kromatogram
 5. Lakukan analisis kromatogram seperti tertera pada monografi.
BAB II
PENETAPAN KADAR TABLET ASAM FOLAT

Mengenai penetapan kadar tablet asam folat yang disarankan oleh FI V dan standar nya
Penetapan Kadar Tablet Asam Folat
 Berdasarkan Farmakope Indonesia V hal 147, penetapan kadar asam folat adalah
sebagai berikut :
 Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi
 Fase gerak Timbang saksama sejumlah 35,1 g natrium perklorat P dan1,40 g
kalium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-ml. Tambahkan
7,0 ml kalium hidroksida 1 N dan 40 ml metanol P, encerkan dengan air sampai
tanda. Atur pH hingga 7,2 dengan penambahan kalium hidroksida 1 N atau asam
fosfat P. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem
Penetapan Kadar Tablet Asam Folat
 Pelarut Buat larutan dalam air yang mengandung 2 ml amonium hidroksida P dan 1
g natrium perklorat P tiap 100 ml.
 Larutan kesesuaian sistem Buat larutan yang mengandung Asam Folat BPFI dan
Senyawa Sejenis A Asam Folat BPFI (kalsium formiltetrahidrofolat) masing-
masing lebih kurang 0,2 mg per ml dalam Pelarut. Saring dengan penyaring
membran dengan porositas 1 m atau lebih kecil, sebelum digunakan.
Penetapan Kadar Tablet Asam Folat
 Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 30 mg Asam Folat BPFI yang telah
dikoreksi terhadap kadar air, larutkan dan encerkan dengan Pelarut hingga kadar
lebih kurang 0,20 mg per ml.
 Larutan uji Timbang dan serbuk haluskan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang
saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 10 mg asam folat,
masukkan ke dalam labu tentukur 50-ml larutkan dengan Pelarut, kocok kuat-kuat
hingga asam folat larut, encerkan dengan Pelarut sampai tanda. Saring melalui
penyaring kering, buang sejumlah filtrat pertama
Penetapan Kadar Tablet Asam Folat
 Sistem kromatografi, Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor
254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang
1 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan
Larutan baku,ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara
puncak senyawa sejenis A asam folat dan asam folat (kalsium formiltetrahidrofolat)
tidak kurang dari 3,6; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih
dari 2%.
 Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 l)
Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama
Penetapan Kadar Tablet Asam Folat
 Hitung jumlah dalam mg asam folat, C19H19N7O6, dalam serbuk tablet yang digunakan
dengan rumus:

C adalah kadar Asam Folat BPFI, (mg/ml) Larutan baku;


V adalah volume Larutan uji (ml)
rU adalah respons puncak Larutan uji
rS adalah respon puncak Larutan baku
BAB III
PENETAPAN KADAR DIFENHIDRAMIN HCl
INJ

Mengenai penetapan kadar difenhidramin HCl injeksi yang disarankan oleh farmakope beserta ketentuan standarnya
Penetapan Kadar Difenhidramin Injeksi
 Berdasarkan Farmakope V hal 308 penetapan kadar dilakukan dengan metode
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
 Fase gerak Buat campuran asetonitril P-airtrietilamin P (50:50:0,5), atur pH hingga
6,5 dengan penambahan asam asetat glasial P, saring dan awaudarakan. Jika perlu
lakukan penyesuaian
 Larutan baku Timbang saksama sejumlah Difenhidramin hidroklorida BPFI,
larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per ml.
Penetapan Kadar Difenhidramin Injeksi
 Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 25 mg zat, masukkan ke dalam labu
tentukur 50-ml, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda, saring.
 Larutan kesesuaian sistem Timbang lebih kurang 5 mg benzofenon P larutkan
dalam 5 ml asetonitril P. Encerkan dengan air hingga 100 ml. Pipet 1 ml larutan ini
dan 5 mg zat ke dalam labu tentukur 10-ml, encerkan dengan air sampai tanda.
 Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi
Penetapan Kadar Difenhidramin Injeksi
 Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6
mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10. Laju alir lebih kurang 1 ml per menit.
Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram
dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak
benzofenon dan difenhidramin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi
terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera
pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada
penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%
Penetapan Kadar Difenhidramin Injeksi
 Larutan uji Pipet sejumlah volume injeksi setara dengan lebih kurang 50 mg
difenhidramin hidroklorida ke dalam labu tentukur 100-ml, encerkan dengan air
sampai tanda
 Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µl)
Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur
respons puncak utama.
Penetapan Kadar Difenhidramin Injeksi
 Hitung jumlah dalam mg, C17H21NO.HCl dalam tiap ml injeksi yang digunakan, dengan
rumus:

C adalah kadar Difenhidramin Hidroklorida BPFI (mg/ml) larutan baku


V adalah volume injeksi yang digunakan (ml)
rU adalah respons puncak Larutan uji
rS adalah respons puncak Larutan baku

Anda mungkin juga menyukai