Muhammad Indra Satya Y. - Laporan Resmi Praktikum Fitokimia
Muhammad Indra Satya Y. - Laporan Resmi Praktikum Fitokimia
PRAKTIKUM FITOKIMIA
PEMERIKSAAN BAHAN NABATI
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y
NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain, dan merupakan bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia sendiri dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Simplisia Nabati (Dari tanaman utuh, eksudat, dan bagiantanaman)
2. Simplisia Hewani (Simplisia dari hewan utuh yang dihasilkan berupa bahankimia)
3. Simplisia Pelikan/ Mineral (Bahan mineral yang belum diolah dan belum menghasilkan bahan
kimia murni)
Adapun proses pemeriksaan mutu simplisia pada pembuatan simplisia:
1. Pengumpulan bahanbaku
2. SortasiBasah
3. Pencucian
4. PengubahanBentuk
5. Pengeringan
6. SortasiKering
7. Penyimpanan
Dalampemeriksaansimplisiauntukmendeteksiapakahtanamaniniaslitanamanyangdiharapkan atau
bukan, maka dilakukan dengan uji mikroskopis. Haksel merupakan simplisia yang telah
dilakukan pengolahan sepertiperajangan.
Skrining fitokimia yaitu tahap dimana dapat mengidentifikasi kandungan dalam senyawa
simplisia/strukturkimia,biosintesispenyebaransecarailmiahsertafungsibiologissuatutanaman
adapun beberapa uji yang akan dilakukan skriningfitokimia:
A. Alkaloid
B. Flavonoid
C. Saponin
D. Glikosida
E. Steroid danTerpenoid
F. Tanin
G. Kuinon
H. Kumarin
I. MinyakAtsiri
II. Tujuan
A. MahasiswamampumemahamiisidanmaksuddeskripsisimplisiadidalambukuMMIdanbuku
lainnya
B. Mahasiswa mampu mengidentifikasi senyawa golongan flavonoid, antrakuinon, saponin,
alkaloid, dan senyawa golongan fenolikofenol dalam suatubahan
III. Alat DanBahan
Alat Bahan
Hot Plate Sampel Adas
Beaker Glass Asam Klorida
Gelas Ukur RX Dragendrof
Tabung Reaksi RX Mayer
Blender
Pipet Tetes
Spatel Logam
IV. ProsedurKerja
1. Pembuatan SerbukSimpleks
3. IdentifikasiAlkaloid
Tabung 1 ditambahkan
pereaksi dragendrof
Dilakukan pemanasan selama
Dilarutkan dengan aquades sebanyak 3 tetes dan tabung
30 menit diatas penangas air
2 ditambahkan pereaksi
mayer sebanyak 3 tetes
Dilakukan pengamatan
Diambil sampel 1 mL
Ditambahkan asam klorida apabila terdapat endapan
dimasukkan ke dalam tabung
1% 10 mL pada kedua pereaksi maka
reaksi
terdapat kandungan alkaloid
Apabila terdapat
Ditambahkan asam Dilakukan pengadukan
endapan menunjukan positif alkaloida basa tersier
asetat ke dalam larutan dengan pH 5dengan larutan atas dengan pipet
4. Identifikasi Antrakuinon
Dididihkan selama 10 menit dengan 10 mL KoH 0,5 N dan 1 mL larutan hidrogen peroksida
Ditimbang 300 mg serbuk simpleks Setelah dingin dilakukan penyaringan suspensi
Lapisan atas 5 mL dipindahkan ke dalam tabung Ditambahkan 5 mL filtrat dengan asam asetat 10 tetes
Setelah pH 5 kemudian ditambah toluena 10 mL
5. Identifikasi SenyawaPolifenol
Ditimbang 2 gram serbuk simpleks Dipanaskan dengan air sebanyak 10 mL selama 10 menit
Disaring setelah dingin ditambah pereaksi FeCl3 sebanyak 10 tetes. terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya polifenol
ditambahkan etanol 80% Uji diulang dengan filtrat hasil pendidihan serbuk simpleks
selama 10 menit
6. IdentifikasiTanin
7. IdentifikasiSaponin
Ditimbang 100 mg serbuk simpleks
Ditambahkan 10 mL air didalam tabung reaksi, tutup dan kocok kuat selama 3
8. Identifikasi SecaraKLT
A. Larutan PercobaanKLT
V. Hasil
Uji Pendahuluan: Berwarna coklat pekat (negatif atau tidak mengandung kromofor)
Uji Identifikasi Alkaloid:
- Setelah uji A ditambahkan dragendrof mengalamiendapan
- Setelah penambahan natrium karbonat menghasilkan pH8
- Setelah dicampur dengan kloroform mengalamipemisahan
- Bagian atas diambil dam ditambahkan asam asetat 1 tetes pH5
- Setelah penambahan dragendrof terdapat endapanalkaloid
- Setelah penambahan HCl 1% tabung A tidak ada endapan, tabung B terdapatendapan
Uji Identifikasi Antrakuinon: Tidak terjadi perubahan warnamerah
Identifikasi Senyawa Polifenol: Terjadi perubahan warna hijau tua (mengandung polifenol)
Identifikasi Tanin: Terdapat endapan (mengandung tanin)
Identifikasi saponin:
- Tidak terdapat buih setinggi 3 cm (tidak mengandungsaponin)
- Cairan filtrat kurang dari tinggi air suling (mengandung saponin)
Identifikasi SecaraKLT
Larutan A
Rf = A /B
= 4,5 /5
= 0,9
Larutan C
Rf = A /B
= 4,5 /8
= 0,96
Larutan F
Rf 1 = A /B
= 2,5 /5
= 0,5
Rf 2 = A / B
=4/5
= 0,8
VI. Pembahasan
Pada praktikum bab 1 saya melakukan uji pembuatan bahan nabati dengan cara uji pendahuluan,
identifikasi alkaloid, identifikasi antrakuinon, identifikasi senyawa polifenol, identifikasi tanin,
identifikasi saponin, dan uji KLT.
VI. Kesimpulan
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain, dan merupakan bahan yang telah dikeringkan.
VII. Dokumentasi
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FITOKIMIA
MINYAKATSIRI
DISUSUNOLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y
NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Minyak atsiri merupakan minyak yang berasal dari bahan alam seperti minyak pada tumbuhan.
Minyak atsiri memiliki sifat diantaranya:
1. Mudahmenguap
2. Memiliki bau khas pada tanamanasalnya
3. Tidakberwarna
4. Mudah sekaliteroksidasi
Bagianyangdigunakanpengambilanminyakatsiri(daundanbunga)namunbanyakhampirsemua
bagian pada tumbuhan dapat diolah menjadi minyak atsiri dalam mencari minyak atsiridilakukan
metode ekstraksi. Adapun macam-macam ekstraksi sebagaiberikut:
1. Rendering
2. MechanicalExpression
3. SolventExtraction
Adapun cara untuk mengisolasi minyak atsiri dengan penyulingan atau pemisahan komponen
berdasarkan2macam-macampadatitikdidihpadaprosesminyakatsiriyangtidaklarutdalamair.
Isolasiinibiasanyadilakukanberdasarkansifatbahanalamyangdibedakanisolasifisisdanisolasi
kimia. Isolasi pada penurunan uap dilakukan dengan cara destilasi biasanya digunakan pada
senyawa yang tidak larut air, titik didih tinggi sehingga mudah manguap dengan menggunakan
alat sokletkondensor.
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan antara fase gerak
dengan fase diam untuk memisahkan komponen molekul pada larutan.
II. Tujuan
1. Dapat mengetahui sifat-sifat minyakatsiri
2. Dapat melakukan mengidentifikasi bahan alami nabati yang mengandung minyak atsiri secara
organoleeptik, mikroskopik, dankimiawi.
III. Alat DanBahan
Alat Bahan
De Glass Minyak Cengkeh
Gelas Obyek Minyak Kayu Manis
Mikroskop Minyak Kedelai
Tabung Reaksi
Rak Tabung Reaksi
Botol Semprot
Blender
Oven
Sendok Tanduk
IV. ProsedurKerja
Dilakukan pengukuran minyak atsiri dalam etanol, petrolium eter dan kloroform
Dilakukan perhitungan pada tetes minyak atsiri
Hitung pelarut
Deteksi
senyawa fenol
Ditambahkan 1 mL kloroform
Dilakukan
Ditambahkan
pengamatanNatrium Hidroksida 3% 1 tetes yang dijenuhi oleh kalium brom
dibawah mikroskop
Objek lain
Dilakukan pengamatan
Dikocok 100 mg
dengan 5 mL petroleum eter
Dijenuhkan benjana
kromatografi terlebih dahulu Dilakukan pengeringan
dengan fase gerak pada Diamati perubahan warna di
dengan pemanasan suhu
dalam lampu UV
proses penjenuhan 105°C
berlangsung
V. Hasil
Identifikasi Minyak Atsiri Secara Umum
Uji 1
Padaujiminyakatsiri(minyakkayumanis+air)terdapatbutirminyakyangtidakmenyatu
(mengandung minyaklemak)
Pada uji minyak atsiri (minyak kedelai + air) larut dengan air (positif terdapat minyak
atsiri)
Uji 2
Pada uji oleum cinamomi (minyak kayu manis) tidak terdapat noda transparan yang
tertinggal (positif minyakatsiri)
Pada uji oleum soya (minyak kedelai) terdapat noda transparan yang tersisa pada kertas
saring(negatif)
Uji 3
PadaujiminyakkayumanispadabagianbawahminyakpadabagianatasNaCl(tidaklarut
/ terpisah antara minyak dan air)
Pada uji minyak kedelai pada bagian atas minyak pada bagian bawah NaCl (tidak larut
NaCl)
Uji 4
Pada uji minyak kayu manis larut pada etanol 10 tetes, pada petroleum eter 20 tetes,
kloroform 3tetes
Pada uji minyak kedelai larut pada etanol 10 tetes, pada petroleum eter 5 tetes, kloroform
5 tetes
Uji 5
Pada uji minyak kayu manis + 1 tetes larutan Ferri klorida terjadi warna kuningpekat
Pada uji minyak kedelai + 1 tetes larutan Ferri klorida terjadi warna putih bening
Uji 6
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDRA SATYA Y
NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Lipid / lemak senyawa organik yang tidak larut dalam dan larut dalam pelarut non polar
(kloroform), eter, benzena, alkohol, aceton, dan karbondisulfida. Lipid memiliki sifat asam yang
memiliki bobot molekul tinggi dan memiliki rantai karbon yang panjang.
Lipid merupakan senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol, jadi lemak disusunoleh
2 jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak.
Gliserol memiliki 3 jenis karbon yang mengandung gugus hidroksil dari alkohol, adapun jumlah
kerangka karbon asam lemak 16 – 18 atom karbon.
Lemak dan minyak lemak menghasilkan gliserol yang nantinya akan menghasilkan reaksi
saponifikasi dan lilin tidak dapat di sabunkan karena lilin tidak larut air. Untuk melakukan
pemisahan minyak lemak pada tumbuhan dilakukan dengan metode pemerasan dingin ataupun
pemanasan. Adapun perbedaan antara minyak lemak dengan lemak dan lilin:
Minyak lemak: cair, disimpan di suhu kamar
Lemak: padat, mudah rapuh
Lilin: padat dan mempunyai hidrokarbon panjang
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin secara fisika dan
kromatografi terutama untuk bahan yang digunakan dalam bidangfarmasi
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan / uji kualitatif minyak lemak dengan metode
kromatografi lapis tipis terutama untuk minyak lemak yang sering digunakan dalam bidang
farmasi
III. Alat DanBahan
Alat Bahan
Tabung reaksi Eter
Rak tabung reaksi Kloroform
Pipet tetes HCl 2 N
Oven Aquadest
Kertas saring NaOH 2 N
Sendok tanduk Kcl 2%
Labu ukur 100 mL Air sabun
Pipa kapiler Pereaksi Hubl
Silika gel Minyak kelapa
Chamber Minyak jagung
Botol semprot Minyak kacang
Pinset Minyak biji kapas
Gelas ukur
Pipet ukur
Bola hisap
Gelas ukur 50 mL
Lampu spirtus
IV. ProsedurKerja
Uji Kelarutan
Diambil 1 tetes + 1 tetes pelarut (kloroform, benzena)
Ditambah 3 mL air
Dibagi 3 bagian
Tabung 1:
Tabung 2:
Sampel + HCl
Sampel + KCl
2N
Tabung 3:
Uji Ketidakjenuhan
Sampel +
Tabung 1
MgSO4
Dimasukkan 0,2 mL sampel + 10 mL kloroform + pereaksi Hubl sampai wa
Tabung 2
Ditetesi FeCl3
Diambil sampelDimasukkan
nabati dalam labu ukurDikocok
100 mLselama 6 menit
Totol Cuplikan
Diukur lempeng silika gel dengan jarak 1 m pada lempeng
Uji KLT
Dideteksi lempeng silika gel yang telah selesai dielusi dengan pereaksi penampak berca
Dilakukan metode menaik 1 arah jarak 14 cm
5. Uji KLT
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDRA SATYA Y
NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Glikosida adalah suatu senyawa yang apabila terhidrolisis akan menghasilkan gugus aglikon
(genin) dan molekul gula (glikon). Pada bagian gula terdapat glikosida berupa gula yang tidak
spesifik (glukosa), gula spesifik (digitoksosa, sementosa). Molekul gula pada glikosida B – D
glukosadanromansa,digitoksosa,simarosa,danlain-lain.Apabilaikatanglikosidikterjadidengan
molekul glukosa maka disebut glikosida. Glikosida larut dalam air sedangkan aglikon tidak larut
air. Glikosida dikenal menjadi 4macam:
1. Glikosida atom O menghubungan antara gula dan bukan gula dan mudah dihidrolisa dengan
asam danenzim
2. N-glikosida jika atom N menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula (gugus amm)
seperti nukleosida, ribosa, purin, visin, dankrotosida
3. C-glikosidajikaatomCmenghubungkanantarabagianguladanbukangula,glikosidainitahan
terhadap hidrolisa asam. Hidrolisa dapat terjadi dengan pemanasan
4. S-glikosida jika atom S menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula glikosida inihanya
terdapat pada famili tertentu misalnyapucifarae
Glikosida merupakan kandungan tanaman termasuk metabolit sekunder
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi glikosida jantung dari suatubahan
2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi glikosida flavonoid dalam suatu sediaansimplisia
III. Alat DanBahan
Alat Bahan
Tabung reaksi Metanol
Corong kaca Larutan Pb asetat
Beaker glass 50 mL Natrium sulfat
Rak tabung reaksi Kloroform
Pipet tetes Asam asetat glacial
Lempeng silika gel FeCl3 3,5%
Chamber Asam sulfat pekat H2SO4
Penangas air Pereaksi baljet
Cawan porselen Etil asetat
Batang pengaduk Etanol 95%
Erlenyeyer 50 mL Logam Zn
Beaker glass 250 mL HCl 2 mL
Corong pisah HCl pekat
Sendok tanduk Aseton
Spatel logam Asam borat
Oven Asam oksalat
Pinset Alkohol 70%
Pipa kapiler Petroleum eter
Labu ukur 100 mL Eter
Botol semprot
Gelas ukur
Penjepit kayu
Bola hisap
Pipet ukur
Silika gel
IV. ProsedurKerja
Percobaan I Identifikasi Glikosida Jantung
Penyiapan Cuplikan
Uji keller
Diambil sebanyak 1 - 2 mL sari kloroform
Dituangkan didalam
Dilakukan pemanasan corong pisah dan ditambah 5 mL petroleum eterdikocok pelan-pelan
Diambil hasil yang jernih
diatas penangas air selama 10 menit
dilakukan percobaan
Dilakukan penyaringan
Dilakukanpengenceran
dengan kondisi suhu
filtrat dengan 10 mLair
masih panas
Uji Shinoda
Diambil 1 mL Diuapkan hingga sampel kering (sisa)
sampel
Reaksi Taubeck
Reaksi Wilson
Diambil 1 mL sampel Dilakukan penguapan hingga kering (sisa)
Dilakukan pengamatan warna kuning tidak flouresensi (+)flavonoidDitambah asam borat + asam dan sisanya dibasahi aseton + serbuk asam borat + asam
Dilakukan pemanasan dan sisa + aseton
Dilakukan pengamatan deteksi pada sinar UV sebelum dan sesudah diuapi amonia
V. Hasil
Percobaan I Identifikasi Glikosida Jantung
1. PenyiapanCuplikan
Pelarut Hasil
Pb Asetat Pada saat penambahan Pb dan setelah di
sentrifugasi terdapat endapan kering
Natrium sulfat Terdapat endapan keistal (2 lapisan) pada saat
penuangan
2. Uji KellerKiliani
Pelarut Hasil
Kloroform + FeCl3 3,5% pelarut glasial 3 mL Terdapat warna orange jernih
Asam asetat pekat Terdapat warna coklat muda (bawah) terdapat
warna hijau (atas) = terdapat 2 lapisan warna
Percobaan II Identifikasi Glikosida Flavonoid
1. Uji Glikosida 3Flavonol
Larutan 1 mL + 2 mL etanol 95% + logam Zn + 2 mL HCl 2 N + HCl pekat = warna berubah abu
gelap (ada flavonol)
2. Uji Shinoda
Larutan1mL+1mLetanol95%+logammagnesium+10mLHClpekat=warnaberubahkuning (ada
flavon, kalkon, danauron)
3. ReaksiTaubek
Larutan1mL+aseton+serbukasamborat+asamoksalat=warnaberubahkuning(adaflavonoid)
4. Reaksi Wilson UntukFlavonoid
Larutan 1 mL + aseton + serbuk asam borat + asam sitrat + aseton = warna berubah kuning (ada
flavonoid)
5. Reaksi Lain UntukFlavonoid
Larutan FeCl3 2% = warna kuning, tidak ada endapan
DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y
NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang ada didalam tumbuhan. Alkaloid
mengandung atom N yang bersifat basa dan dapat larut dalam asam sehingga dapat membentuk
garam.
Alkaloid mempunyai fisiologis yang menonjol pada manusia yang mempunyai sifat racun.
Fungsidarialkaloidpadatumbuhanmasihsangatkabursebagaihaluandanpenarikseranggapada
tumbuhan untuk mengganti basa mineral. Sifat-sifat alkaloid yaitu sebagaiberikut:
1. Mengandung atom nitrogen yang berasal dari asamamino
2. Berupa kristal /serbuk
3. Bentuk konini, nikotin, danspartein
4. Pada tumbuhan bentuk N-oksida /garam
5. Rasa pada alkaloidapahit
6. Larut dalam kloroform, eter,benzena
7. Alkaloid garam mudah larutair
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena terdapat pasangan eletron atomN
9. Alkaloid dapat berbentuk endapan
Klasifikasialkaloida
1. Berdasarkan jenis cincin = alkaloida pirolidin, pipendin, isokuinoion, alkaloidaindol
2. Berdasarkan jenis tumbuhan dari alkaloida = alkaloida pada tembakau, alkaloida
amaryllidaceae, alkaloidaerythrine
3. Berdasarkan asal-usulbiogenetik
Berdasarkan jenis cincin heterosiklik = alkaloida airsiklik, aromatik fenikilanin, aromatok jenis
indol
4. Sistem hagneur = alkaloida sesungguhnya (basa), protoalkaloida (basa), pseualkaloida (asam
amino,basa)
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi umum untuk alkaloid dalamtumbuhan
2. Mahasiswamampumelakukanidentifikasikhususuntukbeberapajenissenyawaalkaloidayang
banyakdigunakan
III. Alat DanBahan
Alat Bahan
Tabung reaksi HCl 2 N
Beaker glass Eter
Pipet tetes Kloroform
Rak tabung reaksi H2SO4
Deglass Asam nitrat
Mikroskop Amoniak
Corong pisah HgCl2
Corong kaca P. broucacard
Sendok tanduk L.P mayer
Cawan Etanol 96%
Kaca arloji Na2SO4
Pipet ukur 10 mL Flohde LP
Penjepit kayu Erdeman LP
Botol timbang Asam pikrat
Blender Klorahidrat
Gelas ukur 10 mL HCl 6 N
Bunsen Metanol
Pipa kalpiler PDAB
Labu ukur 100 mL KOH
IV. ProsedurKerja
A. Identifikasi UmumAlkaloid
1. Reaksi Pengendapan
Pembuatan LarutanPercobaan
Ditimbang serbuk simplisia 500 mg
Ditambahkan 1
mL HCl 2 N dan 9 mL aquadest
Reaksi Pengendapan
Pembuatan Filtrat
Dilakukan
Diambil amonia 3 Dilakukan penguapandengan penambahan HCl 2 N
mL penyaringan
Dilakukanpenguji
Volume eter P ;
Ditambahkan pengendapan 2 reaksi pengendapan
Volumekloroform (3:1)
Na2SO4
Dilakukan
Dilakukan
pemisahan pelarut organik
pengocokanpelan
2. ReaksiWarna
Pembuatan Larutan Percobaan
Reaksi Identifikasi
Disiapkan pereaksi warna
200 mg sampel + 20 mL aquadest + asam sulfat 2 N selama 1 jam meserasi Ditambahkan 2 tetes asam sulfat dididihkan sebentar
Dilakukan penyaringan
Identifikasi MikrokimiawiPiperin
Identifikasi MikrokimiawiEmetin
Dilakukan penyarian serbuk ipecac radix
+ kloroform alkain
Dideteksi pada sinar UV sebelum dan sesudah disemprot dengan pereaksi vanilin asam sulfat pekat
1 gr serbuk merica disari dengan 10 mL etanol selama 10 menit lalu disaring. filtrat dipekatkan
V. Hasil
1. Identifikasi Umum alkaloid
ReaksiPengendapan
3 tetes ekstrak simplisia teh 5 tetes pereaksi mayer Tidak terjadi endapan
Hasil Dragendrof Terjadi
pemisahan 3 tetes endapan
Reaksi Warna
Berwarna merah bata, terdapat endapan
Filtrat tembakau 3 tetes H2SO4
2. Identifikasi KhususAlkaloid
Identifikasi Mikrokimiawi Nikotin = Positif terdapat kristal
Identifikasi Mikrokimiawi Kafein = Positif terdapat kristal
Identifikasi Mikrokimiawi Piperin = Positif terdapat kristal
Identifikasi Alkaloid Dengan KLT
Rf = Noda / Jarak
= 3,5 / 5
= 0,7
VI. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan uji alkaloida dengan cara uji reaksi pengendapan,
pembuatan filtrat, reaksi identifikasi warna, identifikasi mikrokimiawi untuk kinina, identifikasi
mikrokimiawi pada nikotin, identifikasi mikrokimiawi piperin, identifikasi mikrokimiawiemetin,
identifikasi mikrokimiawi kafein, dan identifikasi alkaloid secaraKLT
VII. Kesimpulan
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang ada didalam tumbuhan. Alkaloid
mengandung atom N yang bersifat basa dan dapat larut dalam asam sehingga dapat membentuk
garam.
VIII. Dokumentasi
+ Pbasetat
peñyiapan
klorofrom
jiReaksiWilsonuntuk
Flavonoid
Hasil Reaksi
Pengendapan
Bab 5
uji B.(identifika si mikrokimia wi
padakaIein)