Anda di halaman 1dari 157

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FITOKIMIA
PEMERIKSAAN BAHAN NABATI

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y

NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain, dan merupakan bahan yang telah dikeringkan.
Simplisia sendiri dapat dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Simplisia Nabati (Dari tanaman utuh, eksudat, dan bagiantanaman)
2. Simplisia Hewani (Simplisia dari hewan utuh yang dihasilkan berupa bahankimia)
3. Simplisia Pelikan/ Mineral (Bahan mineral yang belum diolah dan belum menghasilkan bahan
kimia murni)
Adapun proses pemeriksaan mutu simplisia pada pembuatan simplisia:
1. Pengumpulan bahanbaku
2. SortasiBasah
3. Pencucian
4. PengubahanBentuk
5. Pengeringan
6. SortasiKering
7. Penyimpanan
Dalampemeriksaansimplisiauntukmendeteksiapakahtanamaniniaslitanamanyangdiharapkan atau
bukan, maka dilakukan dengan uji mikroskopis. Haksel merupakan simplisia yang telah
dilakukan pengolahan sepertiperajangan.
Skrining fitokimia yaitu tahap dimana dapat mengidentifikasi kandungan dalam senyawa
simplisia/strukturkimia,biosintesispenyebaransecarailmiahsertafungsibiologissuatutanaman
adapun beberapa uji yang akan dilakukan skriningfitokimia:
A. Alkaloid
B. Flavonoid
C. Saponin
D. Glikosida
E. Steroid danTerpenoid
F. Tanin
G. Kuinon
H. Kumarin
I. MinyakAtsiri
II. Tujuan
A. MahasiswamampumemahamiisidanmaksuddeskripsisimplisiadidalambukuMMIdanbuku
lainnya
B. Mahasiswa mampu mengidentifikasi senyawa golongan flavonoid, antrakuinon, saponin,
alkaloid, dan senyawa golongan fenolikofenol dalam suatubahan
III. Alat DanBahan

Alat Bahan
Hot Plate Sampel Adas
Beaker Glass Asam Klorida
Gelas Ukur RX Dragendrof
Tabung Reaksi RX Mayer
Blender
Pipet Tetes
Spatel Logam
IV. ProsedurKerja
1. Pembuatan SerbukSimpleks

Dihaluskan menggunakan blender


Diambil simplisia adas

Diayak menggunakan ayakan mesh 60


Dijadikan
serbuk adas
2. Uji Pendahuluan

Ditambahkan 10 mL aquadest dandilakukan pemanasan selama 30 menit


Ditimbang serbuk adas

erwarna kuning/ merah menandakan positif kromofor, flavonoid, antrakuinon


Disaring dengan kapas

3. IdentifikasiAlkaloid

Dilakukan pembagian sampel


Dilakukan penyaringan
Ditimbang 2 gr bahan ke dalam tabung reaksi A dan
dengan kapas
B

Tabung 1 ditambahkan
pereaksi dragendrof
Dilakukan pemanasan selama
Dilarutkan dengan aquades sebanyak 3 tetes dan tabung
30 menit diatas penangas air
2 ditambahkan pereaksi
mayer sebanyak 3 tetes

Dilakukan pengamatan
Diambil sampel 1 mL
Ditambahkan asam klorida apabila terdapat endapan
dimasukkan ke dalam tabung
1% 10 mL pada kedua pereaksi maka
reaksi
terdapat kandungan alkaloid

Untuk mengetahui alkaloid dari basa tersier


Lapisan bawah
Ditambahkanserbuk Apabila terdapat
ditambahkan asam klorida 1% sebanyak 10 tetes
natrium karbonat hingga pH 8endapan
-9 menunjukan alkaloid basa kuartener

Ditambahkan 5 tetes Diaduk dan dipisahkan


Ditambahkan 4 mL
dengan pereaksi dragendrof pada lapisan
lapisan
yangatas
diperoleh
dan ditambahkan pereaksi dragendrof
kloroform aduk perlahan hingga pisah

Apabila terdapat
Ditambahkan asam Dilakukan pengadukan
endapan menunjukan positif alkaloida basa tersier
asetat ke dalam larutan dengan pH 5dengan larutan atas dengan pipet

4. Identifikasi Antrakuinon

Dididihkan selama 10 menit dengan 10 mL KoH 0,5 N dan 1 mL larutan hidrogen peroksida
Ditimbang 300 mg serbuk simpleks Setelah dingin dilakukan penyaringan suspensi

Lapisan atas 5 mL dipindahkan ke dalam tabung Ditambahkan 5 mL filtrat dengan asam asetat 10 tetes
Setelah pH 5 kemudian ditambah toluena 10 mL

Ditambahkan KoH 0,5 N, warna merah menunjukkan adanya senyawa antrakuinon

5. Identifikasi SenyawaPolifenol
Ditimbang 2 gram serbuk simpleks Dipanaskan dengan air sebanyak 10 mL selama 10 menit

Disaring setelah dingin ditambah pereaksi FeCl3 sebanyak 10 tetes. terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya polifenol

ditambahkan etanol 80% Uji diulang dengan filtrat hasil pendidihan serbuk simpleks
selama 10 menit

6. IdentifikasiTanin

Disaring filtrat 5 mL ditambah dengan NaCl 7% sebanyak 1 mL


Ditimbang 2 gram serbuk
Dipanaskan
simpleksdengan air sebanyak 10 mL selama 30 menit

Ditambahkan filtrat dengan larutan gelatin 1% sebanyak


Jika terjadi endapan menunjukkan adanya tanin 5 mL Jika terjadi suspensi/ endapan disaring dengan kertas saring

7. IdentifikasiSaponin
Ditimbang 100 mg serbuk simpleks

Ditambahkan 10 mL air didalam tabung reaksi, tutup dan kocok kuat selama 3

Biarkan tabung dalam posisi tegak selama 30 menit

8. Identifikasi SecaraKLT
A. Larutan PercobaanKLT

Larutan sisa Larutan dibagi 2


ditambahkan
Serbuk adas 2-3 gram metanol 5 mL, air 5 mL, 50°C selama 5menit
Dibuang
Ditambahkan Larutan sisa dibagi 2
petroleum eter 10mL dipanaskan 50°C selama 5menit
Sisa
LarutanA
B. Skema PenyarianAlkaloid

Larutan dibagi 2 Larutan sisa ditambah


Larutan 1. Sisa Larutan kloroform 9,9F mL dan asam asetat 1 mL, 50°C selama 5 menit
2. u/ larutan
Ditimbang serbuk ades 2-3 gram, dimasukkan ke dalam beaker glass

Ditambahkan petroleum eter 10 mL dipanaskan 50°C selama 5 menit

Larutan tersebut dibagi menjadi 2

Ditambahkan HCl 1% 10 mL ke larutan sisa 50°C selama 5 menit


Tabung 1 sisa
Tabung 2 larutan F

V. Hasil
Uji Pendahuluan: Berwarna coklat pekat (negatif atau tidak mengandung kromofor)
Uji Identifikasi Alkaloid:
- Setelah uji A ditambahkan dragendrof mengalamiendapan
- Setelah penambahan natrium karbonat menghasilkan pH8
- Setelah dicampur dengan kloroform mengalamipemisahan
- Bagian atas diambil dam ditambahkan asam asetat 1 tetes pH5
- Setelah penambahan dragendrof terdapat endapanalkaloid
- Setelah penambahan HCl 1% tabung A tidak ada endapan, tabung B terdapatendapan
Uji Identifikasi Antrakuinon: Tidak terjadi perubahan warnamerah
Identifikasi Senyawa Polifenol: Terjadi perubahan warna hijau tua (mengandung polifenol)
Identifikasi Tanin: Terdapat endapan (mengandung tanin)
Identifikasi saponin:
- Tidak terdapat buih setinggi 3 cm (tidak mengandungsaponin)
- Cairan filtrat kurang dari tinggi air suling (mengandung saponin)
Identifikasi SecaraKLT
Larutan A
Rf = A /B
= 4,5 /5
= 0,9
Larutan C
Rf = A /B
= 4,5 /8

= 0,96
Larutan F
Rf 1 = A /B
= 2,5 /5
= 0,5
Rf 2 = A / B
=4/5
= 0,8
VI. Pembahasan
Pada praktikum bab 1 saya melakukan uji pembuatan bahan nabati dengan cara uji pendahuluan,
identifikasi alkaloid, identifikasi antrakuinon, identifikasi senyawa polifenol, identifikasi tanin,
identifikasi saponin, dan uji KLT.
VI. Kesimpulan
Simplisia adalah bahan alamiah yang digunakan sebagai obat tradisional yang belum mengalami
pengolahan apapun, kecuali dinyatakan lain, dan merupakan bahan yang telah dikeringkan.
VII. Dokumentasi
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FITOKIMIA
MINYAKATSIRI

DISUSUNOLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y

NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Minyak atsiri merupakan minyak yang berasal dari bahan alam seperti minyak pada tumbuhan.
Minyak atsiri memiliki sifat diantaranya:
1. Mudahmenguap
2. Memiliki bau khas pada tanamanasalnya
3. Tidakberwarna
4. Mudah sekaliteroksidasi
Bagianyangdigunakanpengambilanminyakatsiri(daundanbunga)namunbanyakhampirsemua
bagian pada tumbuhan dapat diolah menjadi minyak atsiri dalam mencari minyak atsiridilakukan
metode ekstraksi. Adapun macam-macam ekstraksi sebagaiberikut:
1. Rendering
2. MechanicalExpression
3. SolventExtraction
Adapun cara untuk mengisolasi minyak atsiri dengan penyulingan atau pemisahan komponen
berdasarkan2macam-macampadatitikdidihpadaprosesminyakatsiriyangtidaklarutdalamair.
Isolasiinibiasanyadilakukanberdasarkansifatbahanalamyangdibedakanisolasifisisdanisolasi
kimia. Isolasi pada penurunan uap dilakukan dengan cara destilasi biasanya digunakan pada
senyawa yang tidak larut air, titik didih tinggi sehingga mudah manguap dengan menggunakan
alat sokletkondensor.
Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan antara fase gerak
dengan fase diam untuk memisahkan komponen molekul pada larutan.
II. Tujuan
1. Dapat mengetahui sifat-sifat minyakatsiri
2. Dapat melakukan mengidentifikasi bahan alami nabati yang mengandung minyak atsiri secara
organoleeptik, mikroskopik, dankimiawi.
III. Alat DanBahan

Alat Bahan
De Glass Minyak Cengkeh
Gelas Obyek Minyak Kayu Manis
Mikroskop Minyak Kedelai
Tabung Reaksi
Rak Tabung Reaksi
Botol Semprot
Blender
Oven
Sendok Tanduk
IV. ProsedurKerja

Percobaan I (Pemeriksaan minyak atsiri)


Identifikasi Minyak Atsiri Secara Umum

Diteteskan pada permukaan


Dilakukan
air perbandingan antara minyak dan lemak
Minyak atsiri

Dilakukan pengamatan ada bekas noda / Diteteskan


tidak pada kertas saring
Pencampuran

Diambil 1 mL minyak atsiri


+ Natrium clorida 1 mL

Dilakukan pengamatan hingga terpisah

Dilakukan pengukuran minyak atsiri dalam etanol, petrolium eter dan kloroform
Dilakukan perhitungan pada tetes minyak atsiri
Hitung pelarut
Deteksi
senyawa fenol

Diambil 2 mL larutan minyak atsiri

Ditambahkan Ferri clorida 1 tetes


Diamati perubahan

Deteksi senyawa fenol dan turunannya


Diambil 2mL
minyakatsiri

Diamati perubahan reduksivolume


Ditambahkan Natrium hidroksida

II. Uji Identifikasi Komponen Khusus Dalam Minyak Atsiri


Uji osazon Diambil 50 mg sampel

Ditambahkan 1 mL kloroform

Dicampur 2 tetes Fenihidrazin


Diambil
Hidroksida
sedikit sampel letakkan di gelas obyek
Diamato dibawah mikroskop

Uji eugenol Dua gelas obyek ditetesi 1 tetes

Dilakukan
Ditambahkan
pengamatanNatrium Hidroksida 3% 1 tetes yang dijenuhi oleh kalium brom
dibawah mikroskop
Objek lain

Ditambahkan 2 tetes larutan besi III klorida

Dilakukan pengamatan

Diteteskan 1 tetes asam sulfat pada serbuk pada gelas obyek


Uji perbedaan Dilakukan pengamatan
Uji felandren

Dikocok 100 mg
dengan 5 mL petroleum eter

Ditunggu 10 menitDilakukan pencampuran asam asetatglasial

Percobaan II Pemeriksaan Minyak Atsiri Secara Kromatografi

Dijenuhkan benjana
kromatografi terlebih dahulu Dilakukan pengeringan
dengan fase gerak pada Diamati perubahan warna di
dengan pemanasan suhu
dalam lampu UV
proses penjenuhan 105°C
berlangsung

Dimasukkan fase diam silika


Dilakukan dengan
yang sudah ditotol dengan
Dibuat larutan minyak atsiri penyemprotan dengan reaksi
larutan pembanding benjana
1% dengan toluena vanilin suhu 105°C selama 5
kromatografi yang
menit
dijenuhkan

Ditotolkan larutan percobaan


Dibuat pelarut pambanding Digambar kromatogram pada
pada silika gel dengan pipa
timol 0,1% dalam toluena kertas dan hitung RF
dengan jark minimal 1 cm

V. Hasil
Identifikasi Minyak Atsiri Secara Umum
Uji 1
 Padaujiminyakatsiri(minyakkayumanis+air)terdapatbutirminyakyangtidakmenyatu
(mengandung minyaklemak)
 Pada uji minyak atsiri (minyak kedelai + air) larut dengan air (positif terdapat minyak
atsiri)
Uji 2

 Pada uji oleum cinamomi (minyak kayu manis) tidak terdapat noda transparan yang
tertinggal (positif minyakatsiri)
 Pada uji oleum soya (minyak kedelai) terdapat noda transparan yang tersisa pada kertas
saring(negatif)
Uji 3

 PadaujiminyakkayumanispadabagianbawahminyakpadabagianatasNaCl(tidaklarut
/ terpisah antara minyak dan air)
 Pada uji minyak kedelai pada bagian atas minyak pada bagian bawah NaCl (tidak larut
NaCl)
Uji 4

 Pada uji minyak kayu manis larut pada etanol 10 tetes, pada petroleum eter 20 tetes,
kloroform 3tetes
 Pada uji minyak kedelai larut pada etanol 10 tetes, pada petroleum eter 5 tetes, kloroform
5 tetes
Uji 5

 Pada uji minyak kayu manis + 1 tetes larutan Ferri klorida terjadi warna kuningpekat
 Pada uji minyak kedelai + 1 tetes larutan Ferri klorida terjadi warna putih bening
Uji 6

 Pada uji minyak kayu manis + 10 tetes NaOH (+) reduksivolume


 Pada uji minyak kedelai + 10 tetes NaOH (-) reduksi volume
Identifikasi Komponen Khusus Dalam MinyakAtsiri
1. Uji Osazon Untuk OleumCinnamomi
Serbukkayumanis+1mLkloroform+2teteslarutanfenilhidrazinhidrokloridadalamair=hasil kristal
berbentuk panjang sepertibatang
2. Uji Terhadap Adanya Eugenol Dalam OleumCaryphylli

 Gelas obyek 1 + setetes larutan NaOH 3% dijenuhi KBr = terdapatkristal


 Gelas obyek 2 + 2 tetes FeCl3 = berwarna merahbata
3. Uji Perbedaan Cubeba fructus Dan Piperis nigrifructus

 Cubeba + asam sulfat = berwarnamerah


 Piperis nigri + asam sulfat = berwarnakuning
4. UjiFelandren
100mgserbukPiperisnigrifructusdalam5mLpetroleumeter+5mLnatriumnitrit+5mLasam asetat
glacial = terdapat kristal berbentuk persegi
VI. Pembahasan
Pada praktikum bab II saya melakukan uji identifikasi minyak atsiri secara umum, uji osazon, uji
eugenol, objek lain, uji perbedaan, dan uji felandren.
VII. Kesimpulan
Minyak atsiri merupakan minyak yang berasal dari bahan alam seperti minyak pada tumbuhan
VIII. Dokumentasi
aru an
Larutan F
Cubeba Fructus
Piperis nigri fructus
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FITOKIMIA
MINYAK, LEMAK, DAN LILIN

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDRA SATYA Y

NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Lipid / lemak senyawa organik yang tidak larut dalam dan larut dalam pelarut non polar
(kloroform), eter, benzena, alkohol, aceton, dan karbondisulfida. Lipid memiliki sifat asam yang
memiliki bobot molekul tinggi dan memiliki rantai karbon yang panjang.
Lipid merupakan senyawa trimester yang dibentuk dari senyawa gliserol, jadi lemak disusunoleh
2 jenis molekul yang lebih kecil yaitu gliserol dan asam lemak.
Gliserol memiliki 3 jenis karbon yang mengandung gugus hidroksil dari alkohol, adapun jumlah
kerangka karbon asam lemak 16 – 18 atom karbon.
Lemak dan minyak lemak menghasilkan gliserol yang nantinya akan menghasilkan reaksi
saponifikasi dan lilin tidak dapat di sabunkan karena lilin tidak larut air. Untuk melakukan
pemisahan minyak lemak pada tumbuhan dilakukan dengan metode pemerasan dingin ataupun
pemanasan. Adapun perbedaan antara minyak lemak dengan lemak dan lilin:
Minyak lemak: cair, disimpan di suhu kamar
Lemak: padat, mudah rapuh
Lilin: padat dan mempunyai hidrokarbon panjang
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi minyak lemak, lemak dan lilin secara fisika dan
kromatografi terutama untuk bahan yang digunakan dalam bidangfarmasi
2. Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan / uji kualitatif minyak lemak dengan metode
kromatografi lapis tipis terutama untuk minyak lemak yang sering digunakan dalam bidang
farmasi
III. Alat DanBahan

Alat Bahan
Tabung reaksi Eter
Rak tabung reaksi Kloroform
Pipet tetes HCl 2 N
Oven Aquadest
Kertas saring NaOH 2 N
Sendok tanduk Kcl 2%
Labu ukur 100 mL Air sabun
Pipa kapiler Pereaksi Hubl
Silika gel Minyak kelapa
Chamber Minyak jagung
Botol semprot Minyak kacang
Pinset Minyak biji kapas
Gelas ukur
Pipet ukur
Bola hisap
Gelas ukur 50 mL
Lampu spirtus
IV. ProsedurKerja

Uji Noda Lemak

Diteteskan minyak lemak diatas


Diamati
kertasnoda
saring
lemak nabati (jernih dan transparan)

Dilakukan penyarian dengan eter dengan ditetesi


Diamati noda lemak

Uji Kelarutan
Diambil 1 tetes + 1 tetes pelarut (kloroform, benzena)

Dicatat berapa tetes yang digunakanpelarut

Uji Pembentukan Emulsi

Dimasukkan di dalam tabung reaksi


Diambil 1 tetes minyak kelapa Ditambah 5 mL air

Dilakukan dobel + air sabun


Diamati perubahan dan catat
Uji Pembentukan Sabun
Diambil 1 mL minyak lemak + NaOH dan dididihkan

Ditambah 3 mL air

Diamati yang terjadi

Dibagi 3 bagian

Tabung 1:
Tabung 2:
Sampel + HCl
Sampel + KCl
2N
Tabung 3:
Uji Ketidakjenuhan
Sampel +
Tabung 1
MgSO4
Dimasukkan 0,2 mL sampel + 10 mL kloroform + pereaksi Hubl sampai wa

Dicatat volume pereaksi Hubl

Tabung 2

el + 10 mL kloroform + pereaksi Hubl sampai warna iodium (warnaungu)


Dicatat volume pereaksi Hubl
Uji Khusus Minyak Biji Kapas
Diambil minyak biji kapas ke dalam tabung reaksi

Ditetesi FeCl3

Diamati perubahan warna dan dicatat

Pemeriksaan Minyak Lemak Dengan Metode KLT


Pembuatan Larutan Cuplikan

Diambil sampelDimasukkan
nabati dalam labu ukurDikocok
100 mLselama 6 menit
Totol Cuplikan
Diukur lempeng silika gel dengan jarak 1 m pada lempeng

Dilakukan penotolan dengan larutan pembanding yaitu asam stearat dida

Uji KLT

Dideteksi lempeng silika gel yang telah selesai dielusi dengan pereaksi penampak berca
Dilakukan metode menaik 1 arah jarak 14 cm

Diamati dibawah sinar UV dan dicatat warna yang tampak


Dikeringkan di oven suhu 105 C selama 5 menit
1. Uji NodaLemak
Minyak kacang = jernih transparan
Kacang tanah + eter = jernih
2. UjiKelarutan
1 mL minyak kacang + 4 tetes kloroform = warna kuning
3. Uji PembentukanEmulsi
Terbentuk emulsi warna keruh, terdapat busa (minyak kacang + air + air sabun)
Minyak kacang + air = terbentuk emulsi, warna bening terdapat endapan minyak diatas
4. Uji PembentukanSabun
Larutan penambahan HCl = berubah menjadi keruh dan terdapat endapan dibagian atas dengan
penambahan 15 tetes HCl
Larutan penambahan KCl = asalnya kuning, setelah ditambahi 25 tetes KCl berubah menjadi
warna susu keruh
Larutan penambahan MgSO4 = asal larutan berwarna kuning berubah ketika diteteskan 23 tetes
MgSO4 menjadi putih

5. Uji KLT

Sampel Penjenuhan Jumlah Noda Jarak Tempuh


Nabati Kacang n-hexana 9,6 3 8,10,11 cm
etil asetat 0,4 Yang terlihatminyak 8,9 cm
lemak dan asamasetat
Jarak yang ditempuh
RF Nabati = -
RF Minyak lemak I = 8 / 12 = 0,6 cm
RF Minyak lemak II = 10 / 12 = 0,83cm
RF Minyak lemak III = 11 / 12 = 0,91 cm
Pelarut pembanding I = 8 / 12 = 0,6 cm
Nabati = 9 / 12 = 0,75 cm
VI. Pembahasan
Pada praktikum hari ini saya melakukan identifikasi minyak lemak, lemak, dan lilin dengan cara
uji noda lemak, uji kelarutan, uji pembentukan emulsi, uji pembentukan air sabun, dan uji
kromatografi lapis tipis (KLT)
VII. Kesimpulan
Lipid / lemak senyawa organik yang tidak larut dalam dan larut dalam pelarut non polar
(kloroform), eter, benzena, alkohol, aceton, dan karbondisulfida.
VIII. Dokumentasi
1

inyak + Na0H +air


setelahdididihkan
n$-•
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FITOKIMIA
GLIKOSIDA

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDRA SATYA Y

NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Glikosida adalah suatu senyawa yang apabila terhidrolisis akan menghasilkan gugus aglikon
(genin) dan molekul gula (glikon). Pada bagian gula terdapat glikosida berupa gula yang tidak
spesifik (glukosa), gula spesifik (digitoksosa, sementosa). Molekul gula pada glikosida B – D
glukosadanromansa,digitoksosa,simarosa,danlain-lain.Apabilaikatanglikosidikterjadidengan
molekul glukosa maka disebut glikosida. Glikosida larut dalam air sedangkan aglikon tidak larut
air. Glikosida dikenal menjadi 4macam:
1. Glikosida atom O menghubungan antara gula dan bukan gula dan mudah dihidrolisa dengan
asam danenzim
2. N-glikosida jika atom N menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula (gugus amm)
seperti nukleosida, ribosa, purin, visin, dankrotosida
3. C-glikosidajikaatomCmenghubungkanantarabagianguladanbukangula,glikosidainitahan
terhadap hidrolisa asam. Hidrolisa dapat terjadi dengan pemanasan
4. S-glikosida jika atom S menghubungkan antara bagian gula dan bukan gula glikosida inihanya
terdapat pada famili tertentu misalnyapucifarae
Glikosida merupakan kandungan tanaman termasuk metabolit sekunder
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi glikosida jantung dari suatubahan
2. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi glikosida flavonoid dalam suatu sediaansimplisia
III. Alat DanBahan

Alat Bahan
Tabung reaksi Metanol
Corong kaca Larutan Pb asetat
Beaker glass 50 mL Natrium sulfat
Rak tabung reaksi Kloroform
Pipet tetes Asam asetat glacial
Lempeng silika gel FeCl3 3,5%
Chamber Asam sulfat pekat H2SO4
Penangas air Pereaksi baljet
Cawan porselen Etil asetat
Batang pengaduk Etanol 95%
Erlenyeyer 50 mL Logam Zn
Beaker glass 250 mL HCl 2 mL
Corong pisah HCl pekat
Sendok tanduk Aseton
Spatel logam Asam borat
Oven Asam oksalat
Pinset Alkohol 70%
Pipa kapiler Petroleum eter
Labu ukur 100 mL Eter
Botol semprot
Gelas ukur
Penjepit kayu
Bola hisap
Pipet ukur
Silika gel
IV. ProsedurKerja
Percobaan I Identifikasi Glikosida Jantung
Penyiapan Cuplikan

Diambil 10 gram Diambilsupernatan


Ditambah
sampel dimaserasi selama 1 jam jernih dan dilakukan penyarian
kloroform 15 mL

Ditambahkan Dilakukan Dilakukan


alkoholdilakukan perendaman
pemisahan
selama 1jam
dan ditambah Natrium
penyarian
sulfatdarihasil
6,3% percobaan hingga sisa 5mL

Disaring dan idiamkan


D hingga
ditambah larutan terjadi pengendapan
Pb asetat pekat

Uji keller
Diambil sebanyak 1 - 2 mL sari kloroform

Dilarutkan dengan FeCl3 3,5% sebanyak 3 mL dalam asam asetat glasial

Dilakukan pendiaman 1 menit

Ditambahkan asam sulfat pekat(H2SO4) melalui dinding tabung


Warna coklat bawah dan warna hijauDilakukan
lapisan atas
pengamatan 2 lapisan berwarna

Uji Dengan Pereaksi Baljet

Diencerkan menggunakan metanol 3 - 5 x kali volume asal


Diambil kloroform

rubahan warna larutan (warna jingga (+) glikosida dengan aglikon)


Ditambahkan
pereaksi baljet

Percobaan II Identifikasi Glikosida Flavonoid


Pembuatan Larutan
Dilakukanpenguapan
Diambil 0,5 gr sampel Diambil fase metanol
metanol hinggakering

Dilakukan penyarian Pada residu zat yang


Dilakukan pendiaman
dengan penambahan 10 mL metanol tersisa dilarutkan 5 mL etil asetat
hingga terpisah

Dituangkan didalam
Dilakukan pemanasan corong pisah dan ditambah 5 mL petroleum eterdikocok pelan-pelan
Diambil hasil yang jernih
diatas penangas air selama 10 menit
dilakukan percobaan

Dilakukan penyaringan
Dilakukanpengenceran
dengan kondisi suhu
filtrat dengan 10 mLair
masih panas

Uji Glikosida 3 Flavonol

Diambil larutan Diuapkan hingga Sisa dilarutkan dalam


sampel sebanyak 1 mL kering (sisa) 2 mL etanol 95%

akukan pengamatan perubahan warna dalam


Dilakukan
waktupendiaman
2 - 5 menit selama 1 menit + HClDitambahkan
pekat logam Zn 2 mL HCl 2 N

Uji Shinoda
Diambil 1 mL Diuapkan hingga sampel kering (sisa)
sampel

Sisa yang didapat dilarutkan 1 mL


etanol 95%

Diamati perubahan warna yang terjadi


Ditambahkan logammagnesium
+ 10 mL HClpekat

Reaksi Taubeck

Diambil larutan sampel 1 mL Dilakukan penguapan hingga


Sisa kering
yang didapat
(sisa) dibasahi aseton + asam borat + asam oksalat

n pengamatan dibawah sinar UV 366 pada warnaSisa


kuning
yang+masih
flavonoid
ditambahkanDilakukan
eter pemanasan diatas penangas air (sisa)

Reaksi Wilson
Diambil 1 mL sampel Dilakukan penguapan hingga kering (sisa)

Sisa dibasahi dengan aseton

Dilakukan pengamatan warna kuning tidak flouresensi (+)flavonoidDitambah asam borat + asam dan sisanya dibasahi aseton + serbuk asam borat + asam
Dilakukan pemanasan dan sisa + aseton

Reaksi Lain Untuk Flavonoid

Ditambah pereaksi warna


/ endapan
akukan penguapan 1 mL sampel hingga kering
Dilarutkan sisa FeCl3 2% +air
+ 2 mL etanol 95% Pb asetat 25% +air
NaOH 0,2N

Identifikasi Glikosida Flavonoid Dengan KLT


Fase diam silika gel GF 254 Fase gerak = Etil asetat
; Asam forniat ; air

Dilakukan pengamatan deteksi pada sinar UV sebelum dan sesudah diuapi amonia

Dilakukan pendinginan dan penotolan


Ditambahkan
dengan pipa
dengan
kapiler
10 mL metanol hangat selama 5 menit
Diambil 1 gr serbuk

V. Hasil
Percobaan I Identifikasi Glikosida Jantung
1. PenyiapanCuplikan

Pelarut Hasil
Pb Asetat Pada saat penambahan Pb dan setelah di
sentrifugasi terdapat endapan kering
Natrium sulfat Terdapat endapan keistal (2 lapisan) pada saat
penuangan
2. Uji KellerKiliani

Pelarut Hasil
Kloroform + FeCl3 3,5% pelarut glasial 3 mL Terdapat warna orange jernih
Asam asetat pekat Terdapat warna coklat muda (bawah) terdapat
warna hijau (atas) = terdapat 2 lapisan warna
Percobaan II Identifikasi Glikosida Flavonoid
1. Uji Glikosida 3Flavonol
Larutan 1 mL + 2 mL etanol 95% + logam Zn + 2 mL HCl 2 N + HCl pekat = warna berubah abu
gelap (ada flavonol)
2. Uji Shinoda
Larutan1mL+1mLetanol95%+logammagnesium+10mLHClpekat=warnaberubahkuning (ada
flavon, kalkon, danauron)
3. ReaksiTaubek
Larutan1mL+aseton+serbukasamborat+asamoksalat=warnaberubahkuning(adaflavonoid)
4. Reaksi Wilson UntukFlavonoid
Larutan 1 mL + aseton + serbuk asam borat + asam sitrat + aseton = warna berubah kuning (ada
flavonoid)
5. Reaksi Lain UntukFlavonoid
Larutan FeCl3 2% = warna kuning, tidak ada endapan

Larutan Pb asetat 25% = warna jingga, tidak ada endapan


Larutan NaOH 0,2 N = terdapat endapan
6. Identifikasi Glikosida Flavonoid Dengan KLT
Rf = 3 /5
= 0,6
VI. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan identifikasi glikosida dengan cara pembuatan cuplikan,
uji keller kiliani, uji glikosida 3 flavonol, uji shinoda, uji dengan pereaksi baljet, reaksi taubek,
reaksi wilson, reaksi lain untuk flavonoid, dan identifikasi glikosida flavonoid dengan KLT
VII. Kesimpulan
Glikosida adalah suatu senyawa yang apabila terhidrolisis akan menghasilkan gugus aglikon
(genin) dan molekul gula (glikon).
VIII. Dokumentasi
02
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM FITOKIMIA
ALKALOIDA

DISUSUN OLEH:
NAMA : MUHAMMAD INDR SATYA Y

NIM : 52019050011
KELAS : 2AFARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN 2020/ 2021
I. DasarTeori
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang ada didalam tumbuhan. Alkaloid
mengandung atom N yang bersifat basa dan dapat larut dalam asam sehingga dapat membentuk
garam.
Alkaloid mempunyai fisiologis yang menonjol pada manusia yang mempunyai sifat racun.
Fungsidarialkaloidpadatumbuhanmasihsangatkabursebagaihaluandanpenarikseranggapada
tumbuhan untuk mengganti basa mineral. Sifat-sifat alkaloid yaitu sebagaiberikut:
1. Mengandung atom nitrogen yang berasal dari asamamino
2. Berupa kristal /serbuk
3. Bentuk konini, nikotin, danspartein
4. Pada tumbuhan bentuk N-oksida /garam
5. Rasa pada alkaloidapahit
6. Larut dalam kloroform, eter,benzena
7. Alkaloid garam mudah larutair
8. Alkaloid bebas bersifat basa karena terdapat pasangan eletron atomN
9. Alkaloid dapat berbentuk endapan
Klasifikasialkaloida
1. Berdasarkan jenis cincin = alkaloida pirolidin, pipendin, isokuinoion, alkaloidaindol
2. Berdasarkan jenis tumbuhan dari alkaloida = alkaloida pada tembakau, alkaloida
amaryllidaceae, alkaloidaerythrine
3. Berdasarkan asal-usulbiogenetik
Berdasarkan jenis cincin heterosiklik = alkaloida airsiklik, aromatik fenikilanin, aromatok jenis
indol
4. Sistem hagneur = alkaloida sesungguhnya (basa), protoalkaloida (basa), pseualkaloida (asam
amino,basa)
II. Tujuan
1. Mahasiswa mampu melakukan identifikasi umum untuk alkaloid dalamtumbuhan
2. Mahasiswamampumelakukanidentifikasikhususuntukbeberapajenissenyawaalkaloidayang
banyakdigunakan
III. Alat DanBahan

Alat Bahan
Tabung reaksi HCl 2 N
Beaker glass Eter
Pipet tetes Kloroform
Rak tabung reaksi H2SO4
Deglass Asam nitrat
Mikroskop Amoniak
Corong pisah HgCl2
Corong kaca P. broucacard
Sendok tanduk L.P mayer
Cawan Etanol 96%
Kaca arloji Na2SO4
Pipet ukur 10 mL Flohde LP
Penjepit kayu Erdeman LP
Botol timbang Asam pikrat
Blender Klorahidrat
Gelas ukur 10 mL HCl 6 N
Bunsen Metanol
Pipa kalpiler PDAB
Labu ukur 100 mL KOH
IV. ProsedurKerja
A. Identifikasi UmumAlkaloid
1. Reaksi Pengendapan
Pembuatan LarutanPercobaan
Ditimbang serbuk simplisia 500 mg

Ditambahkan 1
mL HCl 2 N dan 9 mL aquadest

Dilakukan penyaringan ketika Dipanaskan


suda dingin diatas penangas air 2 menit

Reaksi Pengendapan

Diambil 3 tetes dari hasil percobaan A Diletakkan diatas kaca arloji

endapan (+) alkaloidwarna endapan bouchardat (coklat


Ditambahkan
hitam), mayer
dengan(outihmenggumpal)
pereaksi bouchardat/ mayer

Pembuatan Filtrat
Dilakukan
Diambil amonia 3 Dilakukan penguapandengan penambahan HCl 2 N
mL penyaringan

Dilakukanpenguji
Volume eter P ;
Ditambahkan pengendapan 2 reaksi pengendapan
Volumekloroform (3:1)
Na2SO4

Dilakukan
Dilakukan
pemisahan pelarut organik
pengocokanpelan

2. ReaksiWarna
Pembuatan Larutan Percobaan

ukan penyarian menggunakan eter kloroform


Diambil filtrat kedalam cawan dan diuapkan

Reaksi Identifikasi
Disiapkan pereaksi warna

Dilakukan uji identifikasi warna


Asamsulfat
Asamnitrat
Frohde
Erdman

B. Identifikasi Khusus Untuk Alkaloida


Identifikasi Mikrokimiawi UntukKinina

200 mg sampel + 20 mL aquadest + asam sulfat 2 N selama 1 jam meserasi Ditambahkan 2 tetes asam sulfat dididihkan sebentar
Dilakukan penyaringan

Dilakukan pengujian pada sinar UV pada warna biru


Ditambahkan arang jerab 50 mg
Identifikasi Mikrokimiawi PadaNikotin
Diambil sedikit
serbuk nicotiana

Dilakukan pengujian sublimasi hingga cairan kental

Dilakukan bentuk kristal Ditetesi dengan asam pikrat LP

Identifikasi MikrokimiawiPiperin

Ditambahkan asam klorida dan kadmium sulfat 1 tetes


Diambil serbuk sari piper nigrum pada kaca objek

Adanya kristal piperinDilakukan pengamatan dibawah mikroskop

Identifikasi MikrokimiawiEmetin
Dilakukan penyarian serbuk ipecac radix
+ kloroform alkain

Diteteskan diatas kaca objek + asam pikrat 3% + HCl

Dilakukan pengamatan akan terbentuk kristal

Identifikasi Mikrokimiawi Kafein

blimasi serbuk kopi dengan penambahan air (dipanaskan)


Ditambahkan dengan pereaksi raksa II
Dilakukan duplo pada sampel daun teh
Dilakukan pengamatan kristal

Identifikasi Alkaloid Secara Kromatografi Lapis Tipis


Fase diam = silika gel GF Fase gerak = Toluena : Etil asetat = 7:3

Dideteksi pada sinar UV sebelum dan sesudah disemprot dengan pereaksi vanilin asam sulfat pekat

1 gr serbuk merica disari dengan 10 mL etanol selama 10 menit lalu disaring. filtrat dipekatkan

Dilakukan penotolan dengan pipa kapiler

V. Hasil
1. Identifikasi Umum alkaloid
ReaksiPengendapan

3 tetes ekstrak simplisia teh 5 tetes pereaksi mayer Tidak terjadi endapan
Hasil Dragendrof Terjadi
pemisahan 3 tetes endapan

Hasil Mayer 3 Terjadi


pemisahan tetes endapan

Reaksi Warna
Berwarna merah bata, terdapat endapan
Filtrat tembakau 3 tetes H2SO4

Berwarna kuning, terdapat endapan


Filtrat 3 tetes
tembakau HNO3

2. Identifikasi KhususAlkaloid
Identifikasi Mikrokimiawi Nikotin = Positif terdapat kristal
Identifikasi Mikrokimiawi Kafein = Positif terdapat kristal
Identifikasi Mikrokimiawi Piperin = Positif terdapat kristal
Identifikasi Alkaloid Dengan KLT
Rf = Noda / Jarak
= 3,5 / 5
= 0,7
VI. Pembahasan
Pada praktikum hari ini, saya melakukan uji alkaloida dengan cara uji reaksi pengendapan,
pembuatan filtrat, reaksi identifikasi warna, identifikasi mikrokimiawi untuk kinina, identifikasi
mikrokimiawi pada nikotin, identifikasi mikrokimiawi piperin, identifikasi mikrokimiawiemetin,
identifikasi mikrokimiawi kafein, dan identifikasi alkaloid secaraKLT
VII. Kesimpulan
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang ada didalam tumbuhan. Alkaloid
mengandung atom N yang bersifat basa dan dapat larut dalam asam sehingga dapat membentuk
garam.

VIII. Dokumentasi
+ Pbasetat
peñyiapan
klorofrom
jiReaksiWilsonuntuk
Flavonoid
Hasil Reaksi
Pengendapan
Bab 5
uji B.(identifika si mikrokimia wi
padakaIein)

Anda mungkin juga menyukai