a. Desa mana yang capaianprogramnya paling baik dan paling kurang
Desa yang capaian programnya paling baik adalah desa anggur. Karena pada desa ini target K1 tercapai 100%, terget K4 tercapai 100%, target layananibukomplikasitercapai 100%, target PN tercapai 100%, target KN tercapai 100%, target KF tercapai 100%, pemberian tablet Fe pada ibu hamil tercapai 100%, target pelayanan ibu nifas tercapai 100%, Hanya pelayanan KB aktif yang targetnya rendah yaitu 80%. Desa yang capaian programnya paling kurang adalah desa kiwi. Dilihat dari grafik laba-laba, desa ini K1 mencapai target terendah yaitu 80%, K4 mencapai target terendah 60%, pelayanan ibu nifas mencapai target terendah juga 30%, penggunaan KB aktif mencapai 70%, target KN mencapai target terendah dari semua desa75%, target KF terendah tercapai 60% dan ibuhamil yang minum tablet Fe mencapai target terendahdarisemuadesa75%. Hanya 2 program yang tercapaihingga 100% didesa kiwi yaitu pelayanan ibu komplikasi dan persalinan oleh tenaga kesehatan. b. Berdasarkan data diatas, bagaimana integrasi/keterpaduan antar programnya jika kita lihat dari indikator yang saling terkait? Berdasarkangrafiktersebut, dapatdijelaskansebagaiberikut: 1. Pencapaian target K1 diwilayah kerja Puskesmas Buah hamper seluruh desa yang mencapai 100% yaitu desa jeruk, desa durian, desa markisa, desa anggur, desa apel, dan desa mangga. Sedangkan target cakupan K1 terendah terdapat pada desa kiwi yaitu tercapai 80%. 2. Cakupan terbanyak K4 yaitu desa jeruk, anggur, apel, mangga, dan durian. Target cakupan K4 pada desa-desa tersebut tercapai 100%. Dan cakupan terendah K4 terdapat pada desa markisa sebanyak 90% dan kiwi tercapai hanya 60%. 3. Temuan dan layanan ibu komplikasi tercapai 100% di semua desa di wilayah kerja Puskesmas Buah. 4. Persalinan oleh tenaga kesehatan (PN) pada seluruh desa diwilayah puskesmas Buah mencapai 100% 5. Hasil pelayanan nifas (KF) dapat digunakan untuk mengontrol pencapaian PN tertinggi yang hamper mencapai 100% di semua desa. kecuali desa kiwi yang dapat mencapai target 60% yang jauh dari target pelayanan PN. 6. Hasil pelayanan KB aktif dapat dikaitkan dengan kinerja layanan K4 dalam 1 tahun dengan jumlah sasaran untuk layanan kb aktif adalah minimal KB pada ibu pasca nifas. Target pencapaian KB aktif rata-rata di semua desa 60%. Hanya desa jeruk yang mencapai target terendah KB aktifyaitu40%. 7. Hasil kunjungan neonatal (KN) rata rata sudah mencapai 90-100%. Hanya saja desa kiwi yang mencapai target terendah yaitu 75% dari target yang ditetapkan program. 8. Pelayanan kunjungan nifas (KF) rata-rata mencapai 95-100%. Hanya 1 desa yang mencapai target terendah KF yaitu desa kiwi yang tercapai 65%. Cakupan layanan KF berbeda dengan layanan KN. Hal ini merupakan sebuah fenomena yang dapat menjadi masalah karena seharusnya kunjungan ibu nifas dengan kunjungan KN jadwal kunjungan rumahnya bersamaan dengan KF. Kunjungan KN1 bersamaan dengan KF1 (6-48 jam), KN2 dan KN3 bersamaan dengan KF2 (3-28 hari postpartum).Perlu dicaritahu factor penyebab lain yang mungkin terjadi. 9. Cakupan ibu hamil yang mengkonsumsi tablet Fe rata-rata mencapai 95-100%. Hanya desa kiwi yang mencapai target terendah 75%. Cakupan ini dapat dikaitkan dengan layanan K1 dan K4. Dimana setiap ibu hamil yang periksa selalu diberikan tablet Fe.