Anda di halaman 1dari 27

Sumber:

Pinterest/utiwidagdo.files.wordpress.com

Gambar 1. Tugu Jogja


Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Tugu Jogja
dibangun sekitar tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kraton Yogyakarta

yang memiliki nilai simbolis dan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan,

Kraton Yogyakarta dan Gunung Merapi. Kondisi Tugu Jogja ini berubah total pada 10 Juni
1867, dimana saat itu terjadi bencana alam gempa bumi besar yang mengguncang

Yogyakarta, yang membuat bangunan tugu runtuh. Pada tahun 1889, keadaan Tugu benar –
benar berubah, saat pemerintah Belanda merenovasi seluruh bangunan tugu. Sejak saat

itulah, tugu ini disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih. Sampai saat ini Tugu

Jogja menjadi salah satu tujuan objek wisata para wisatawan baik lokal maupun
mancanegara untuk hanya sekedar berfoto atau menikmati suasana sekitar.

Jika seorang wisatawan ingin menentukan tinggi dari Tugu Jogja tersebut dengan
cara tidak langsung, yaitu mengukur jarak horizontal dari dasar menara ke lokasi

pengamatan dan membentuk sudut pandang ke puncak Tugu (sudut elevasi) dapat

menggunakan perbandingan trigonometri. Jadi, setinggi apapun benda yang akan diukur
(selama kita dapat melihat puncak benda) maka kita dapat menentukan tinggi benda tersebut

dengan menggunakan aturan perbandingan trigonometri.
Dalam bahan ajar ini, kita akan mempelajari lebih mendalam tentang konsep
perbandingan trigonometri dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
trigonometri.
Sumber : https://pariwisata.jogjakota.go.id

TRIGONOMETRI 1



Trigonometri adalah sebuah cabang matematika yang mempelajari


hubungan yang meliputi panjang dan sudut segitiga. Trigonometri berasal dari
bahasa Yunani “trigonom” yang berarti “segitiga” dan “metron” yang berarti
“ukuran”. Dengan demikian, trigonometri berkaitan dengan ukuran – ukuran
segitiga. Ukuran – ukuran segitiga yang dimaksud adalah ukuran sudut dan
ukuran panjang sisi. Sebelum membahas trigonometri lebih lanjut, ada beberapa
hal yang harus dipelajari terlebih dahulu salah satunya adalah tentang sudut dan
ukuran sudut.

Sudut didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar
garis yang titik pangkalnya bertemu atau sudut adalah suatu daerah yang dibentuk
oleh dua garis yang saling berpotongan. Dalam trigonometri ada dua ukuran sudut
yang digunakan, yaitu :
1. Ukuran sudut dalam derajat, dan
2. Ukuran sudut dalam radian

1. Ukuran sudut dalam derajat


Untuk menyatakan ukuran sudut dalam derajat, kita dapat membayangkan
dengan cara membagi keliling lingkaran menjadi 360 bagian yang sama. Tiap
bagian yang sama itu dinamakan “satu derajat”, dinyatakan dengan simbol 1! .
Ukuran suatu sudut pusat untuk satu putaran yaitu 360o. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa satu derajat (1o) merupakan besarnya sudut yang dibentuk oleh
!
kali putaran.
"#$

𝟏
𝟏 Gambar 1.2. putaran
Gambar 1.1. putaran 𝟒
𝟑𝟔𝟎

TRIGONOMETRI 2



𝟏 Gambar 1.4. 1 putaran


Gambar 1.3. putaran
𝟐

Karena 1 putaran = 360o


Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :
𝟏
Putaran = 𝟑𝟔𝟎 × Besar Sudut

Besar Sudut = 3600 × Putaran

2. Ukuran sudut dalam radian


Kalian tentu ingat bahwa keliling lingkaran adalah 𝟐𝝅𝒓 satuan maka besar
sudut untuk satu putaran penuh adalah 𝟐𝝅 radian. Sedangkan dalam ukuran derajat
satu putaran besarnya 360o.
Maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝟐𝝅 radian = 360 0
𝝅
𝝅 radian = 1800 ⇒ 10 = 𝟏𝟖𝟎 radian

𝟏𝟖𝟎 𝟎
1 radian = % & atau 1 radian = 57,30
𝝅


CONTOH 1.1

Nyatakan sudut – sudut berikut dalam ukuran radian !


a. 30o
b. 50o
Penyelesaian:
a. 30o = 30o × "#$%&$'
()!!
*
= () 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛

= (+ 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛

TRIGONOMETRI 3



b. 50o = 50o × "#$%&$'


()!!
-
= () 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛

Nyatakan ukuran sudut – sudut berikut dalam bentuk derajat!


-
a. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
.
*
b. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
/

Penyelesaian:
- -
a. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝜋 × 1𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
. .
!
= -. 𝜋 × ()!
"

= 100o
* *
b. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝜋 × 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
/ /
!
= */ 𝜋 × ()!
"

= 135o

Sebelum melanjutkan ke perbandingan trigonometri ada baiknya kita


mengingat kembali tentang teorema pythagoras.

a2 = b2 – c2

c2 = b2 – a2

b2 = a2 + c2

Gambar 2. Segitiga Siku - siku

TRIGONOMETRI 4



1. Perbandingan Trigonometri pada Segitiga Siku – Siku


Jika berbicara tentang dasar trigonometri, kita akan berhadapan dengan
segitiga siku – siku. Karena trigonometri itu sendiri didefinisikan berdasarkan
konsep kesebangunan pada segitiga siku – siku. Perhatikan segitiga siku – siku
ABC siku – siku di B di bawah ini :

𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
sin𝜃 = ⇔ sin𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
cos𝜃 = ⇔ cos𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏

𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
tan𝜃 = ⇔ tan𝐴 =
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐

Dari gambar 2.1. diperoleh juga nilai – nilai trigonometri untuk sudut C, yaitu :

𝒄 𝒂 𝒄
𝐬𝐢𝐧𝑪 = 𝒃 𝐜𝐨𝐬𝑪 = 𝒃 𝐭𝐚𝐧𝑪 = 𝒂

Sehingga dapat dituliskan dengan


a = b. sinA = c. tanA = b. cos C
c = b. cosA = b. sinC = a. tanC

Definisi untuk nilai – nilai fungsi trigonometri lainnya diberikan pada definisi 1.1.
Definisi 1.1.

𝐬𝐢𝐧𝜽 𝟏 𝟏
𝐭𝐚𝐧𝜽 = 𝒔𝒆𝒄𝜽 = 𝒄𝒔𝒄𝜽 =
𝐜𝐨𝐬𝜽 𝐜𝐨𝐬𝜽 𝐬𝐢𝐧𝜽

𝟏 𝐜𝐨𝐬𝜽
𝒄𝒐𝒕𝜽 = =
𝐭𝐚𝐧𝜽 𝐬𝐢𝐧𝜽

TRIGONOMETRI 5



Latihan 1

Setelah mempelajari perbandingan trigonometri pada segitiga siku - siku,


kerjakanlah latihan 1.1 berikut ini!

1. Tentukan nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 𝜃 pada gambar -


gambar berikut ini !

2. Rita berdiri 8 m dari pohon cemara yang tingginya 9,5 m. Jika tinggi Rita
1,5 m, tentukan perbandingan trigonometri untuk sudut 𝛼!

2. Perbandingan Trigonometri Sudut Istimewa


Nilai – nilai perbandingan trigonometri dapat diketahui dengan
memanfaatkan segitiga siku – siku sama kaki dan segitiga siku – siku sama
sisi. Sudut – sudut istimewa yang dimaksud (yang terletak di kuadran 1)
adalah sudut – sudut yang besarnya 0o, 30o, 45o, 60o, dan 90o. Nilai
perbandingan trigonometri untuk sudut – sudut istimewa ini dapat ditentukan
dengan cara sebagai berikut:

TRIGONOMETRI 6



a. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 0o


Karena garis OA berimpit dengan sumbu X, maka koordinat titik A (1,0),
sehingga diperoleh

𝐬𝐢𝐧𝟎𝟎 = 𝟎.
𝐜𝐨𝐬𝟎𝟎 = 𝟏
𝐬𝐢𝐧 𝟎° 𝟎
𝐭𝐚𝐧𝟎° = = =𝟎
𝐜𝐨𝐬 𝟎° 𝟏





b. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 30o

Dari gambar 2.3. diperoleh titik yang berkenaan dengan sudut ini adalah
titik A(xA, yA).
!
yA= ,

Sehingga (xA)2 + (yA)2 = 1 ( xA , yA )


!
(xA)2 + - = 1
"
(xA)2 - =0
-
! !
(xA – , √3)(xA + , √3) = 0
! !
xA = , √3 atau xA = − , √3
.
Karena untuk 𝜃 = 30$ = #
!
Titik A (xA, yA) berada pada kuadran 1, maka berlaku xA = , √3
! !
Sehingga 𝐴 % , √3, ,&, diperoleh hubungan :

𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟑𝟎𝟎 =
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟑𝟎𝟎 = √𝟑
𝟐
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟑𝟎𝟎 𝟏 𝟏
𝐭𝐚𝐧𝟑𝟎𝟎 = 𝟎 = 𝟐 = = √𝟑
𝐜𝐨𝐬𝟑𝟎 𝟏 √𝟑 𝟑
𝟐 √𝟑

TRIGONOMETRI 7





c. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 45o


Dari gambar 2.4. diperoleh titik yang berkenaan dengan sudut ini adalah
titik B(xB, yB).
Karena titik B terletak pada garis y = x sehingga x = y
Sehingga
(xB)2 + (yB)2 = 1 ( xB , yB )
2 (xB)2 = 1
!
(xA)2 - =0
,
! !
(xB – )(xB + ) =0
√, √,
! !
xB = atau xB = −
√, √,
! !
⇔ xB = , √2 atau xB = − , √2
.
Karena untuk 𝜃 = 45$ = -
!
Titik B (xB, yB) berada pada kuadran 1, maka berlaku xB = , √2
! !
Sehingga 𝐵 %, √2, , √2&, diperoleh hubungan :

𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟒𝟓𝟎 = √𝟐
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟒𝟓𝟎 = √𝟐
𝟐
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟒𝟓𝟎 𝟐 √𝟐
𝐭𝐚𝐧𝟒𝟓𝟎 = = =𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟒𝟓𝟎 𝟏 𝟐
𝟐 √

d. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 60o
Dari gambar 2.5. diperoleh titik yang berkenaan dengan sudut ini adalah
titik C(xC, yC). ( xC , yC )
!
yC= , √3

Sehingga (xC)2 + (yC)2 = 1


"
(xC)2 + - = 1
!
(xC)2 - =0
-
! !
(xC – ,)(xC + ,) = 0

TRIGONOMETRI 8




! !
xC = , atau xC = − ,
.
Karena untuk 𝜃 = 60$ = "

!
Titik C (xC, yC) berada pada kuadran 1, maka berlaku xC = ,
! !
Sehingga 𝐶 %, , , √3&, diperoleh hubungan :

𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟔𝟎𝟎 = √𝟑
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟔𝟎𝟎 =
𝟐
𝟏
𝟐 √𝟑 = √𝟑
𝐬𝐢𝐧𝟔𝟎 𝟎
𝐭𝐚𝐧𝟔𝟎𝟎 = =
𝐜𝐨𝐬𝟔𝟎𝟎 𝟏
𝟐

e. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 90o



Karena garis OA berimpit dengan sumbu Y, maka koordinat titik A (0,1),
sehingga diperoleh

𝐬𝐢𝐧𝟗𝟎𝟎 = 𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟗𝟎𝟎 = 𝟎
𝐬𝐢𝐧 𝟗𝟎°
𝐭𝐚𝐧𝟗𝟎° =
𝐜𝐨𝐬 𝟗𝟎°
𝟏
=
𝟎
= ∞(𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒔𝒊)


3. Perbandingan Trigonometri Sudut - sudut di Berbagai
Kuadran
Setelah mempelajari sudut istimewa antara 0o dan 90o, sekarang kita akan
mempelajari perbandingan sudut di berbagai kuadran, yaitu sudut - sudut yang

TRIGONOMETRI 9



besarnya antara 0o sampai dengan 360o (satu putaran penuh). Sudut - sudut ini
dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu :

a. Kuadran 1
Karena A(x,y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 1
(0$ < 𝜃 < 90$) semua nilai perbandingan trigonometrinya positif.

b. Kuadran 2
Karena A(-x,y) , untuk semua sudut yang terletak di kuadran 2
(90! < 𝜃 < 180!) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
sin 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.

TRIGONOMETRI 10



c. Kuadran 3
Karena A(-x,-y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 3
(180$ < 𝜃 < 270$) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
tan 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.

d. Kuadran 4
Karena A(x,-y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 4
(270$ < 𝜃 < 360$) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
cos 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.

TRIGONOMETRI 11



Latihan 2

Setelah mempelajari materi perbandingan trigonometri sudut istimewa dan


perbandingan trigonometri sudut di berbagai kuadran, lengkapilah tabel
trigonometri sudut istimewa di bawah ini !

Sin 𝜃 Cos 𝜃 Tan 𝜃 Csc 𝜃 Sec 𝜃 Cot 𝜃


𝜃

0o 0

30o 2

45o 1
1
o √3
60 3

90o ∞

1
120o −
2

135o −√2
1
150o 2

180o ∞

210o √3

225o 1

240o -2

270o 0

300o −√3

315o -1

330o -2

360o 0

TRIGONOMETRI 12



4. Perbandingan Trigonometri Sudut Berelasi


Perbandingan trigonometri sudut – sudut yang berelasi dengan
𝜃 dapat dinyatakan dengan perbandingan trigonometri sudut 𝜃. Pernyataan ini
dapat dinyatakan dengan menggunakan definisi perbandingan trigonometri
pada lingkaran dan sifat kesebangunan segitiga sebagaimana dijelaskan dalam
uraian berikut ini.
𝝅
a. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 – 𝜽)

.
sin( , – 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃
.
cos( , - 𝜃) = sin𝜃
.
tan( , – 𝜃) = cot𝜃
.
cot( , – 𝜃) = tan𝜃
.
𝑠𝑒𝑐( , – 𝜃) = 𝑐𝑠𝑐𝜃
.
𝑐𝑠𝑐( , – 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃

𝝅
b. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 + 𝜽)

.
sin( , + 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃
.
cos( , + 𝜃) = −sin𝜃
.
tan( , + 𝜃) = −cot𝜃
.
cot( , + 𝜃) = −tan𝜃
.
𝑠𝑒𝑐( , + 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃
.
𝑐𝑠𝑐( , + 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃

TRIGONOMETRI 13



c. Perbandingan trigonometri untuk Sudut (𝝅 – 𝜽)

sin(𝜋 – 𝜃) = 𝑠𝑖𝑛𝜃
cos(𝜋 – 𝜃) = −cos𝜃
tan(𝜋 – 𝜃) = −tan𝜃
cot(𝜋 – 𝜃) = −cot𝜃
𝑠𝑒𝑐(𝜋 – 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐(𝜋 – 𝜃) = 𝑐𝑠𝑐𝜃

d. Perbandingan trigonometri untuk Sudut (𝝅 + 𝜽)

sin (𝜋 + 𝜃) = −𝑠𝑖𝑛𝜃
cos (𝜋 + 𝜃) = −cos𝜃
tan (𝜋 + 𝜃) = 𝑡𝑎𝑛𝜃
cot (𝜋 + 𝜃) = 𝑐𝑜𝑡𝜃
𝑠𝑒𝑐 (𝜋 + 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐 (𝜋 + 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃
𝟑𝝅
e. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 – 𝜽)

sin(*" – 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃
8

cos(*" – 𝜃) = −sin𝜃
8

tan(*" – 𝜃) = cot𝜃
8

cot(*" – 𝜃) = tan𝜃
8

𝑠𝑒𝑐 (*" – 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃


8

𝑐𝑠𝑐 (*" – 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃


8

𝟑𝝅
f. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 + 𝜽)
sin(*" + 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃
8

cos(*" + 𝜃) = sin𝜃
8

tan(*" + 𝜃) = −cot𝜃
8

cot(*" + 𝜃) = −tan𝜃
8

𝑠𝑒𝑐 (*" + 𝜃) = 𝑐𝑠𝑐𝜃


8

𝑐𝑠𝑐 (*" + 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃


8

TRIGONOMETRI 14



g. Perbandingan trigonometri sudut negatif (−𝜽)

sin( – 𝜃) = −𝑠𝑖𝑛𝜃
cos( – 𝜃) = cos𝜃
tan(– 𝜃) = −tan𝜃
cot(– 𝜃) = −cot𝜃
𝑠𝑒𝑐(– 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐(– 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃

h. Perbandingan trigonometri sudut yang lebih dari 360o

sin( k.360o + 𝜃) = 𝑠𝑖𝑛𝜃


cos( k.360o + 𝜃) = cos𝜃
tan( k.360o + 𝜃) = tan𝜃

Beberapa sifat dari fungsi trigonometri di berikan pada teorema 1.1


Teorema 1. 1.
1. sin (−𝜃) = − sin 𝜃 dan cos (−𝜃) = cos 𝜃
" "
2. sin ( – 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃 dan cos ( - 𝜃) = sin𝜃
8 8
" "
3. sin ( + 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃 dan cos ( + 𝜃) = −sin𝜃
8 8

4. sin (𝜋 – 𝜃) = 𝑠𝑖𝑛𝜃 dan cos (𝜋 – 𝜃) = −cos𝜃


5. sin (𝜋 + 𝜃) = −𝑠𝑖𝑛𝜃 dan cos (𝜋 + 𝜃) = −cos𝜃
6. sin (*" *"
– 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃 dan cos ( – 𝜃) = −sin𝜃
8 8

7. sin (*" *"


+ 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃 dan cos ( + 𝜃) = sin𝜃
8 8

8. sin (2𝜋 − 𝜃) = − sin 𝜃 dan cos (2𝜋 − 𝜃) = cos 𝜃


9. sin (2𝜋 + 𝜃) = sin 𝜃 dan cos (2𝜋 + 𝜃) = cos 𝜃

CONTOH 1.2

-
Jika tan𝑥 = " dan x terletak pada kuadran pertama, maka nilai dari
%&'()*°,- ),/0%(12*°,- )
adalah...
34'(56*°7-)7/0%(89*,-)

TRIGONOMETRI 15



Penyelesaian :
- " -
Karena tan 𝑥 = " maka cos 𝑥 = 2 dan sin 𝑥 = 2 (dapat dicari menggunakan

teorema pythagoras)

Maka diperoleh
sin(90° − 𝑥) − cos(180° − 𝑥) cos 𝑥 − (−cos 𝑥)
=
tan(270° + 𝑥) + cos(360° − 𝑥) −𝑐𝑜𝑡 𝑥 + cos 𝑥
! #$% &
= '()* & + #$% &
e
!.
f
= e e
' g+ f

6
= 5
3
− 20

=-8

Latihan 3

Selesaikan soal - soal berikut ini menggunakan rumus perbandingan


trigonometri sudut berelasi.

1. Nyatakan sudut - sudut berikut dalam perbandingan trigonometri


sudut lancip !
a. Cos 145o c. Sin 323o e. Sec 350o
b. Tan 170o d. Tan 281o
2. Diketahui sin 35 = 0,574 , cos 35o = 0,819, dan tan 35o = 0,700.
o

Hitunglah sin 145o + cos 215o - tan 325o !

TRIGONOMETRI 16



Identitas atau kesamaan trigonometri adalah persamaan trigonometri yang


berlaku untuk semua nilai peubah sudutnya. Identitas trigonometri yang diperoleh
dari teorema Pythagoras dapat dirangkum sebagai berikut :

𝐬𝐢𝐧𝟐 𝜽 + 𝐜𝐨𝐬𝟐 𝜽 = 𝟏
𝟏 + 𝐭𝐚𝐧𝟐 𝜽 = 𝐬𝐞𝐜𝟐 𝜽
𝟏 + 𝒄𝒐𝒕𝟐 𝜽 = 𝒄𝒔𝒄𝟐𝜽

Jika dalam suatu segitiga sembarang diketahui tiga buah unsurnya (tidak
semuanya unsur sudut), maka tiga unsur yang lainnya dapat ditentukan. Untuk
menentukan ketiga unsur yang belum diketahui itulah diperlukan adanya atusan.
Aturan ini dinamakan aturan sinus dan aturan cosinus.
Teorema 1.2. (Aturan Sinus)
Pada suatu segitiga ABC berlaku
𝑎 𝑏 𝑐
= =
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
atau
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
= =
𝑎 𝑏 𝑐
Aturan sinus dapat digunakan untuk menentukan unsur - unsur dalam suatu
segitiga apabila tiga unsurnya diketahui. Tiga unsur yang diketahui adalah sebagai
berikut:
• Sisi, sudut, sudut disingkat dengan ss, sd, sd
• Sudut, sisi, sudut disingkat dengan sd, ss, sd
• Sisi, sisi, sudut disingkat dengan ss, ss, sd

TRIGONOMETRI 17



CONTOH 1.3.
Pada awalnya, Menara Pisa dibangun dengan ketinggian 56 m. Ternyata,
tanah di lokasi pembangunan menara rentan akan kerapuhan, sehingga terjadi
kemiringan. Pada jarak 44 m dari dasar menara diperoleh sudut elevasi 55o,
tentukan derajat kemiringan menara dari posisi awalnya!

Penyelesaian :
Jika digambarkan akan menjadi seperti berikut.

Gunakan aturan sinus untuk menyelesaikan masalah di atas


𝐴𝐵 𝐴𝐶
=
sin 𝐶 sin 𝐵
44 56
⇔ =
sin 𝐶 sin 55°
44 . sin 55°
⇔ sin 𝐶 =
56
⇔ sin 𝐶 = 0,6436
∠𝐶 = 40,06° ≈ 40°
Dengan demikian, besar sudut A = 180o - (B + C)
Sudut A = 180o - (55o + 40o)
= 85o
Jadi, derajat kemiringan Menara Pisa adalah x = 90o - 85o = 5o
Teorema 1.3. (Perluasan Aturan Sinus)
Pada suatu segitiga ABC berlaku
𝑎 𝑏 𝑐
= = = 2𝑅
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
dengan R merupaka jari - jari lingkaran luar segitiga.

TRIGONOMETRI 18



Teorema 1.4. (Aturan Cosinus)


Pada suatu segitiga ABC berlaku
𝑎, = 𝑏 , + 𝑐 , − 2𝑏𝑐cos𝐴
𝑏 , = 𝑎, + 𝑐 , − 2𝑎𝑐cos𝐵
𝑐 , = 𝑎, + 𝑏 , − 2𝑎𝑏cos𝐶
Aturan cosinus dapat digunakan untuk menentukan panjang sisi dari suatu
segitiga, apabila dua sisi yang lain dan besar sudut yang diapit oleh kedua sisi itu
diketahui. Perhatikan urutan unsur - unsur yang diketahui itu adalah sisi, sudut, sisi
disingkat dengan ss, sd, ss.

CONTOH 1.4.
Kapal laut A dan B berlayar dari titik M pada waktu yang bersamaan. Kapal A
berlayar dengan jurusan tiga angka 102o dan kapal B berlayar dengan jurusan tiga
angka 232o. Jika kecepatan kapal A 30 km/jam dan kecepatan kapal B 45 km/jam,
tentukan jarak kedua kapal tersebut setelah berlayar selama 3 jam!

Penyelesaian :

Oleh karena kecepatan A = 30 km/jam, maka setelah 3 jam jarak yang ditempuh
adalah 90 km. Untuk B, jarak yang ditempuh selama 3 jam adalah 135 km. Di sisi
lain, besaran sudut AMB = 232o-102o = 130o. Berdasarkan aturan kosinus,
diperoleh:
c
AB2 = AM2 + BM2 – 2.AM.BM.cos M

AB2 = 902 + 1352 – 2.90.135.cos 130o

AB = 204,8 km

Jadi, jarak kedua kapal tersebut setelah berlayar selama 3 jam adalah 204,8 km.

TRIGONOMETRI 19



,.
Fungsi dengan nilai sin(𝑎𝑥) mempunyai periode karena
3

sin a𝑎 b𝑥 + de = sin(𝑎𝑥 + 2𝜋 ) = sin( 𝑎𝑥 )
𝑎

,.
Jelas bahwa periode fungsi cos( 𝑎𝑥 ) juga sama yaitu 3

Fungsi dengan nilai 𝐶 + 𝐴 sinf𝑎(𝑡 + 𝑏)g 𝑑𝑎𝑛 𝐶 + 𝐴 cos f𝑎 (𝑡 + 𝑏 )g mempunyai


,.
periode dan amplitudo A.
,

Teorema 1.5
Jika f merupakan fungsi yang benar - benar monoton naik atau turun pada
domainnya maka f mempunya invers.
a. Invers fungsi Sinus

b. Invers fungsi Cosinus

c. Invers fungsi Tan

TRIGONOMETRI 20



d. Identitas invers fungsi trigonometri


Sumber : https://www.rahmateduc.com/2020/04/fungsi-trigonometri-invers.html

Sumber : https://www.rahmateduc.com/2020/04/fungsi-trigonometri-invers.html

Misalkan diketahui dua sudut 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽. Maka yang dimaksud jumlah dan
selisih dua sudut adalah (𝛼 + 𝛽) 𝑑𝑎𝑛 (𝛼 − 𝛽 ). Trigonometri yang dibacarakan
dalam rumus jumlah dan selisih sudut adalah cos (𝛼 ± 𝛽), sin(𝛼 ±
𝛽 ), 𝑑𝑎𝑛 tan(𝛼 ± 𝛽 ).
Teorema 1.6. (Identitas jumlah dan selisih sudut)
cos(𝛼 + 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 − sin𝛼. sin𝛽
cos(𝛼 − 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 + sin𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 + cos𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 − cos𝛼. sin𝛽
tan𝛼 + tan𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) =
1 − tan𝛼. tan𝛽

tan𝛼 − tan𝛽
tan(𝛼 − 𝛽) =
1 + tan𝛼. tan𝛽

Teorema 1.7. (Identitas sudut ganda)

sin2𝛼 = 2sin𝛼. cos 𝛼


cos2𝛼 = cos 8 𝛼 − sin8 𝛼
= 1 − 2sin8 𝛼
= 2cos 8 𝛼 − 1
2tan𝛼
tan(2𝛼) =
1 − tan8 𝛼

TRIGONOMETRI 21



Teorema 1.8. (Identitas setengah sudut)






Teorema 1.9. (Identitas jumlah fungsi trigonometri)
1 1
sin𝛼 + sin𝛽 = 2sin (𝛼 + 𝛽)cos (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
sin𝛼 − sin𝐵 = 2cos (𝛼 + 𝛽)sin (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
cos𝛼 + cos𝛽 = 2𝑐𝑜𝑠 (𝛼 + 𝛽)cos (𝛼 − 𝛽)
2 2
1 1
cos𝛼 − cos𝛽 = −2sin (𝛼 + 𝛽)sin (𝛼 − 𝛽)
2 2

Teorema 1.10. ( Identitas perkalian fungsi trigonometri)

2sin𝛼cos𝛽 = sin(𝛼 + 𝛽) + sin(𝛼 − 𝛽)


2cos𝛼sin𝐵 = sin(𝛼 + 𝛽) − sin(𝛼 − 𝛽)
2cos𝛼cos𝛽 = 𝑐𝑜𝑠(𝛼 + 𝛽) + cos(𝛼 − 𝛽)
−2sin𝛼sin𝛽 = −cos(𝛼 + 𝛽) + cos(𝛼 − 𝛽)

Setelah mempelajari tentang aturan sin dan aturan cos, diskusikan soal -
soal berikut bersama teman - teman kalian !

Gambar berikut memperlihatkan tiga buah lingkaran yang saling


bersinggungan. Jari - jari lingkaran tersebut berturut - turut adalah 8, 5, dan
2 satuan panjang serta berpusat di titik - titik A, B, C.

a. Tentukan besar sudut CAB dengan aturan cos


b. Tentukan besar sudut ABC dengan aturan cos

TRIGONOMETRI 22



c. Dapatkah besarnya sudut ABC dihitung dengan aturan sin? Jika dapat,
hitunglah besarnya sudut ABC dengan aturan sin. (Bandingkan hasil
yang diperoleh dengan hasil yang diperoleh pada soal b)
d. Tentukan besar sudut ACB dengan aturan cos
e. Tentukan besar sudut ACB dengan aturan sin. (Bandingkan hasilnya
dengan soal d).
f. Tentukan besar sudut ACB dengan menggunakan sifat segitiga bahwa
∠𝐶𝐴𝐵 + ∠𝐴𝐵𝐶 + ∠𝐴𝐶𝐵 = 180° . ( Bandingkan hasilnya dengan soal d dan
soal e)

1. Ukuran dalam derajat

𝟏
Putaran = 𝟑𝟔𝟎 × Besar Sudut

Besar Sudut = 3600 × Putaran


2. Ukuran dalam radian
𝟐𝝅 radian = 360 0
𝝅
𝝅 radian = 1800 ⇒ 10 = 𝟏𝟖𝟎 radian

𝟏𝟖𝟎 𝟎
1 radian = % & atau 1 radian = 57,30
𝝅

3. Perbandingan trigonometri pada segitiga siku - siku



𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
sin𝜃 = ⇔ sin𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏

𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
cos𝜃 = ⇔ cos𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏

𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
tan𝜃 = ⇔ tan𝐴 =
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
4. Fungsi trigonometri lainnya didefinisikan

TRIGONOMETRI 23



5. Perbandingan trigonometri sudut berelasi

TRIGONOMETRI 24



TRIGONOMETRI 25



h. Perbandingan trigonometri sudut lebih dari 360o

6. Sifat - sifat fungsi trigonometri

7. Aturan sinus dan cosinus

TRIGONOMETRI 26



8. Periode dan Amplitudo

9. Rumus jumlah dan selisih trigonometri


cos(𝛼 + 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 − sin𝛼. sin𝛽
cos(𝛼 − 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 + sin𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 + cos𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 − cos𝛼. sin𝛽
tan𝛼 + tan𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) =
1 − tan𝛼. tan𝛽

tan𝛼 − tan𝛽
tan(𝛼 − 𝛽) =
1 + tan𝛼. tan𝛽

TRIGONOMETRI 27

Anda mungkin juga menyukai