Pinterest/utiwidagdo.files.wordpress.com
Gambar 1. Tugu Jogja
Tugu Jogja merupakan landmark Kota Yogyakarta yang paling terkenal. Tugu Jogja
dibangun sekitar tahun 1755 oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I, pendiri Kraton Yogyakarta
yang memiliki nilai simbolis dan garis yang bersifat magis menghubungkan Laut Selatan,
Kraton Yogyakarta dan Gunung Merapi. Kondisi Tugu Jogja ini berubah total pada 10 Juni
1867, dimana saat itu terjadi bencana alam gempa bumi besar yang mengguncang
Yogyakarta, yang membuat bangunan tugu runtuh. Pada tahun 1889, keadaan Tugu benar –
benar berubah, saat pemerintah Belanda merenovasi seluruh bangunan tugu. Sejak saat
itulah, tugu ini disebut sebagai De White Paal atau Tugu Pal Putih. Sampai saat ini Tugu
Jogja menjadi salah satu tujuan objek wisata para wisatawan baik lokal maupun
mancanegara untuk hanya sekedar berfoto atau menikmati suasana sekitar.
Jika seorang wisatawan ingin menentukan tinggi dari Tugu Jogja tersebut dengan
cara tidak langsung, yaitu mengukur jarak horizontal dari dasar menara ke lokasi
pengamatan dan membentuk sudut pandang ke puncak Tugu (sudut elevasi) dapat
menggunakan perbandingan trigonometri. Jadi, setinggi apapun benda yang akan diukur
(selama kita dapat melihat puncak benda) maka kita dapat menentukan tinggi benda tersebut
dengan menggunakan aturan perbandingan trigonometri.
Dalam bahan ajar ini, kita akan mempelajari lebih mendalam tentang konsep
perbandingan trigonometri dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perbandingan
trigonometri.
Sumber : https://pariwisata.jogjakota.go.id
TRIGONOMETRI 1
Sudut didefinisikan sebagai suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar
garis yang titik pangkalnya bertemu atau sudut adalah suatu daerah yang dibentuk
oleh dua garis yang saling berpotongan. Dalam trigonometri ada dua ukuran sudut
yang digunakan, yaitu :
1. Ukuran sudut dalam derajat, dan
2. Ukuran sudut dalam radian
𝟏
𝟏 Gambar 1.2. putaran
Gambar 1.1. putaran 𝟒
𝟑𝟔𝟎
TRIGONOMETRI 2
𝟐𝝅 radian = 360 0
𝝅
𝝅 radian = 1800 ⇒ 10 = 𝟏𝟖𝟎 radian
𝟏𝟖𝟎 𝟎
1 radian = % & atau 1 radian = 57,30
𝝅
CONTOH 1.1
= (+ 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
TRIGONOMETRI 3
Penyelesaian:
- -
a. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝜋 × 1𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
. .
!
= -. 𝜋 × ()!
"
= 100o
* *
b. 𝜋𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 = 𝜋 × 1 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
/ /
!
= */ 𝜋 × ()!
"
= 135o
a2 = b2 – c2
c2 = b2 – a2
b2 = a2 + c2
TRIGONOMETRI 4
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
sin𝜃 = ⇔ sin𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
cos𝜃 = ⇔ cos𝐴 =
𝑚𝑖𝑟𝑖𝑛𝑔 𝑏
𝑑𝑒𝑝𝑎𝑛 𝑎
tan𝜃 = ⇔ tan𝐴 =
𝑠𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑐
Dari gambar 2.1. diperoleh juga nilai – nilai trigonometri untuk sudut C, yaitu :
𝒄 𝒂 𝒄
𝐬𝐢𝐧𝑪 = 𝒃 𝐜𝐨𝐬𝑪 = 𝒃 𝐭𝐚𝐧𝑪 = 𝒂
Definisi untuk nilai – nilai fungsi trigonometri lainnya diberikan pada definisi 1.1.
Definisi 1.1.
𝐬𝐢𝐧𝜽 𝟏 𝟏
𝐭𝐚𝐧𝜽 = 𝒔𝒆𝒄𝜽 = 𝒄𝒔𝒄𝜽 =
𝐜𝐨𝐬𝜽 𝐜𝐨𝐬𝜽 𝐬𝐢𝐧𝜽
𝟏 𝐜𝐨𝐬𝜽
𝒄𝒐𝒕𝜽 = =
𝐭𝐚𝐧𝜽 𝐬𝐢𝐧𝜽
TRIGONOMETRI 5
Latihan 1
2. Rita berdiri 8 m dari pohon cemara yang tingginya 9,5 m. Jika tinggi Rita
1,5 m, tentukan perbandingan trigonometri untuk sudut 𝛼!
TRIGONOMETRI 6
𝐬𝐢𝐧𝟎𝟎 = 𝟎.
𝐜𝐨𝐬𝟎𝟎 = 𝟏
𝐬𝐢𝐧 𝟎° 𝟎
𝐭𝐚𝐧𝟎° = = =𝟎
𝐜𝐨𝐬 𝟎° 𝟏
b. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 30o
Dari gambar 2.3. diperoleh titik yang berkenaan dengan sudut ini adalah
titik A(xA, yA).
!
yA= ,
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟑𝟎𝟎 =
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟑𝟎𝟎 = √𝟑
𝟐
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟑𝟎𝟎 𝟏 𝟏
𝐭𝐚𝐧𝟑𝟎𝟎 = 𝟎 = 𝟐 = = √𝟑
𝐜𝐨𝐬𝟑𝟎 𝟏 √𝟑 𝟑
𝟐 √𝟑
TRIGONOMETRI 7
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟒𝟓𝟎 = √𝟐
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟒𝟓𝟎 = √𝟐
𝟐
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟒𝟓𝟎 𝟐 √𝟐
𝐭𝐚𝐧𝟒𝟓𝟎 = = =𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟒𝟓𝟎 𝟏 𝟐
𝟐 √
d. Nilai perbandingan trigonometri untuk sudut 60o
Dari gambar 2.5. diperoleh titik yang berkenaan dengan sudut ini adalah
titik C(xC, yC). ( xC , yC )
!
yC= , √3
TRIGONOMETRI 8
! !
xC = , atau xC = − ,
.
Karena untuk 𝜃 = 60$ = "
!
Titik C (xC, yC) berada pada kuadran 1, maka berlaku xC = ,
! !
Sehingga 𝐶 %, , , √3&, diperoleh hubungan :
𝟏
𝐬𝐢𝐧𝟔𝟎𝟎 = √𝟑
𝟐
𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟔𝟎𝟎 =
𝟐
𝟏
𝟐 √𝟑 = √𝟑
𝐬𝐢𝐧𝟔𝟎 𝟎
𝐭𝐚𝐧𝟔𝟎𝟎 = =
𝐜𝐨𝐬𝟔𝟎𝟎 𝟏
𝟐
𝐬𝐢𝐧𝟗𝟎𝟎 = 𝟏
𝐜𝐨𝐬𝟗𝟎𝟎 = 𝟎
𝐬𝐢𝐧 𝟗𝟎°
𝐭𝐚𝐧𝟗𝟎° =
𝐜𝐨𝐬 𝟗𝟎°
𝟏
=
𝟎
= ∞(𝒕𝒊𝒅𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒆𝒇𝒊𝒏𝒊𝒔𝒊)
3. Perbandingan Trigonometri Sudut - sudut di Berbagai
Kuadran
Setelah mempelajari sudut istimewa antara 0o dan 90o, sekarang kita akan
mempelajari perbandingan sudut di berbagai kuadran, yaitu sudut - sudut yang
TRIGONOMETRI 9
besarnya antara 0o sampai dengan 360o (satu putaran penuh). Sudut - sudut ini
dikelompokkan dalam 4 kuadran, yaitu :
a. Kuadran 1
Karena A(x,y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 1
(0$ < 𝜃 < 90$) semua nilai perbandingan trigonometrinya positif.
b. Kuadran 2
Karena A(-x,y) , untuk semua sudut yang terletak di kuadran 2
(90! < 𝜃 < 180!) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
sin 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.
TRIGONOMETRI 10
c. Kuadran 3
Karena A(-x,-y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 3
(180$ < 𝜃 < 270$) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
tan 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.
d. Kuadran 4
Karena A(x,-y), untuk semua sudut yang terletak di kuadran 4
(270$ < 𝜃 < 360$) nilai perbandingan trigonometri yang positif hanya
cos 𝜃 , yang lainnya bernilai negatif.
TRIGONOMETRI 11
Latihan 2
0o 0
30o 2
45o 1
1
o √3
60 3
90o ∞
1
120o −
2
135o −√2
1
150o 2
180o ∞
210o √3
225o 1
240o -2
270o 0
300o −√3
315o -1
330o -2
360o 0
TRIGONOMETRI 12
.
sin( , – 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃
.
cos( , - 𝜃) = sin𝜃
.
tan( , – 𝜃) = cot𝜃
.
cot( , – 𝜃) = tan𝜃
.
𝑠𝑒𝑐( , – 𝜃) = 𝑐𝑠𝑐𝜃
.
𝑐𝑠𝑐( , – 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃
𝝅
b. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 + 𝜽)
.
sin( , + 𝜃) = 𝑐𝑜𝑠𝜃
.
cos( , + 𝜃) = −sin𝜃
.
tan( , + 𝜃) = −cot𝜃
.
cot( , + 𝜃) = −tan𝜃
.
𝑠𝑒𝑐( , + 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃
.
𝑐𝑠𝑐( , + 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃
TRIGONOMETRI 13
sin(𝜋 – 𝜃) = 𝑠𝑖𝑛𝜃
cos(𝜋 – 𝜃) = −cos𝜃
tan(𝜋 – 𝜃) = −tan𝜃
cot(𝜋 – 𝜃) = −cot𝜃
𝑠𝑒𝑐(𝜋 – 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐(𝜋 – 𝜃) = 𝑐𝑠𝑐𝜃
sin (𝜋 + 𝜃) = −𝑠𝑖𝑛𝜃
cos (𝜋 + 𝜃) = −cos𝜃
tan (𝜋 + 𝜃) = 𝑡𝑎𝑛𝜃
cot (𝜋 + 𝜃) = 𝑐𝑜𝑡𝜃
𝑠𝑒𝑐 (𝜋 + 𝜃) = −𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐 (𝜋 + 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃
𝟑𝝅
e. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 – 𝜽)
sin(*" – 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃
8
cos(*" – 𝜃) = −sin𝜃
8
tan(*" – 𝜃) = cot𝜃
8
cot(*" – 𝜃) = tan𝜃
8
𝟑𝝅
f. Perbandingan trigonometri untuk Sudut ( 𝟐 + 𝜽)
sin(*" + 𝜃) = −𝑐𝑜𝑠𝜃
8
cos(*" + 𝜃) = sin𝜃
8
tan(*" + 𝜃) = −cot𝜃
8
cot(*" + 𝜃) = −tan𝜃
8
TRIGONOMETRI 14
sin( – 𝜃) = −𝑠𝑖𝑛𝜃
cos( – 𝜃) = cos𝜃
tan(– 𝜃) = −tan𝜃
cot(– 𝜃) = −cot𝜃
𝑠𝑒𝑐(– 𝜃) = 𝑠𝑒𝑐𝜃
𝑐𝑠𝑐(– 𝜃) = −𝑐𝑠𝑐𝜃
h. Perbandingan trigonometri sudut yang lebih dari 360o
CONTOH 1.2
-
Jika tan𝑥 = " dan x terletak pada kuadran pertama, maka nilai dari
%&'()*°,- ),/0%(12*°,- )
adalah...
34'(56*°7-)7/0%(89*,-)
TRIGONOMETRI 15
Penyelesaian :
- " -
Karena tan 𝑥 = " maka cos 𝑥 = 2 dan sin 𝑥 = 2 (dapat dicari menggunakan
teorema pythagoras)
Maka diperoleh
sin(90° − 𝑥) − cos(180° − 𝑥) cos 𝑥 − (−cos 𝑥)
=
tan(270° + 𝑥) + cos(360° − 𝑥) −𝑐𝑜𝑡 𝑥 + cos 𝑥
! #$% &
= '()* & + #$% &
e
!.
f
= e e
' g+ f
6
= 5
3
− 20
=-8
Latihan 3
TRIGONOMETRI 16
𝐬𝐢𝐧𝟐 𝜽 + 𝐜𝐨𝐬𝟐 𝜽 = 𝟏
𝟏 + 𝐭𝐚𝐧𝟐 𝜽 = 𝐬𝐞𝐜𝟐 𝜽
𝟏 + 𝒄𝒐𝒕𝟐 𝜽 = 𝒄𝒔𝒄𝟐𝜽
Jika dalam suatu segitiga sembarang diketahui tiga buah unsurnya (tidak
semuanya unsur sudut), maka tiga unsur yang lainnya dapat ditentukan. Untuk
menentukan ketiga unsur yang belum diketahui itulah diperlukan adanya atusan.
Aturan ini dinamakan aturan sinus dan aturan cosinus.
Teorema 1.2. (Aturan Sinus)
Pada suatu segitiga ABC berlaku
𝑎 𝑏 𝑐
= =
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
atau
sin 𝐴 sin 𝐵 sin 𝐶
= =
𝑎 𝑏 𝑐
Aturan sinus dapat digunakan untuk menentukan unsur - unsur dalam suatu
segitiga apabila tiga unsurnya diketahui. Tiga unsur yang diketahui adalah sebagai
berikut:
• Sisi, sudut, sudut disingkat dengan ss, sd, sd
• Sudut, sisi, sudut disingkat dengan sd, ss, sd
• Sisi, sisi, sudut disingkat dengan ss, ss, sd
TRIGONOMETRI 17
CONTOH 1.3.
Pada awalnya, Menara Pisa dibangun dengan ketinggian 56 m. Ternyata,
tanah di lokasi pembangunan menara rentan akan kerapuhan, sehingga terjadi
kemiringan. Pada jarak 44 m dari dasar menara diperoleh sudut elevasi 55o,
tentukan derajat kemiringan menara dari posisi awalnya!
Penyelesaian :
Jika digambarkan akan menjadi seperti berikut.
TRIGONOMETRI 18
CONTOH 1.4.
Kapal laut A dan B berlayar dari titik M pada waktu yang bersamaan. Kapal A
berlayar dengan jurusan tiga angka 102o dan kapal B berlayar dengan jurusan tiga
angka 232o. Jika kecepatan kapal A 30 km/jam dan kecepatan kapal B 45 km/jam,
tentukan jarak kedua kapal tersebut setelah berlayar selama 3 jam!
Penyelesaian :
Oleh karena kecepatan A = 30 km/jam, maka setelah 3 jam jarak yang ditempuh
adalah 90 km. Untuk B, jarak yang ditempuh selama 3 jam adalah 135 km. Di sisi
lain, besaran sudut AMB = 232o-102o = 130o. Berdasarkan aturan kosinus,
diperoleh:
c
AB2 = AM2 + BM2 – 2.AM.BM.cos M
AB = 204,8 km
Jadi, jarak kedua kapal tersebut setelah berlayar selama 3 jam adalah 204,8 km.
TRIGONOMETRI 19
,.
Fungsi dengan nilai sin(𝑎𝑥) mempunyai periode karena
3
2π
sin a𝑎 b𝑥 + de = sin(𝑎𝑥 + 2𝜋 ) = sin( 𝑎𝑥 )
𝑎
,.
Jelas bahwa periode fungsi cos( 𝑎𝑥 ) juga sama yaitu 3
Teorema 1.5
Jika f merupakan fungsi yang benar - benar monoton naik atau turun pada
domainnya maka f mempunya invers.
a. Invers fungsi Sinus
TRIGONOMETRI 20
Sumber : https://www.rahmateduc.com/2020/04/fungsi-trigonometri-invers.html
Misalkan diketahui dua sudut 𝛼 𝑑𝑎𝑛 𝛽. Maka yang dimaksud jumlah dan
selisih dua sudut adalah (𝛼 + 𝛽) 𝑑𝑎𝑛 (𝛼 − 𝛽 ). Trigonometri yang dibacarakan
dalam rumus jumlah dan selisih sudut adalah cos (𝛼 ± 𝛽), sin(𝛼 ±
𝛽 ), 𝑑𝑎𝑛 tan(𝛼 ± 𝛽 ).
Teorema 1.6. (Identitas jumlah dan selisih sudut)
cos(𝛼 + 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 − sin𝛼. sin𝛽
cos(𝛼 − 𝛽) = cos𝛼. cos𝛽 + sin𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 + 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 + cos𝛼. sin𝛽
𝑠𝑖𝑛(𝛼 − 𝛽) = 𝑠𝑖𝑛𝛼. 𝑐𝑜𝑠𝛽 − cos𝛼. sin𝛽
tan𝛼 + tan𝛽
tan(𝛼 + 𝛽) =
1 − tan𝛼. tan𝛽
tan𝛼 − tan𝛽
tan(𝛼 − 𝛽) =
1 + tan𝛼. tan𝛽
TRIGONOMETRI 21
Setelah mempelajari tentang aturan sin dan aturan cos, diskusikan soal -
soal berikut bersama teman - teman kalian !
TRIGONOMETRI 22
c. Dapatkah besarnya sudut ABC dihitung dengan aturan sin? Jika dapat,
hitunglah besarnya sudut ABC dengan aturan sin. (Bandingkan hasil
yang diperoleh dengan hasil yang diperoleh pada soal b)
d. Tentukan besar sudut ACB dengan aturan cos
e. Tentukan besar sudut ACB dengan aturan sin. (Bandingkan hasilnya
dengan soal d).
f. Tentukan besar sudut ACB dengan menggunakan sifat segitiga bahwa
∠𝐶𝐴𝐵 + ∠𝐴𝐵𝐶 + ∠𝐴𝐶𝐵 = 180° . ( Bandingkan hasilnya dengan soal d dan
soal e)
𝟏
Putaran = 𝟑𝟔𝟎 × Besar Sudut
𝟏𝟖𝟎 𝟎
1 radian = % & atau 1 radian = 57,30
𝝅
TRIGONOMETRI 23
TRIGONOMETRI 24
TRIGONOMETRI 25
TRIGONOMETRI 26
TRIGONOMETRI 27