Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip Sekaligus Sebagai Bagian
dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas
Pangkalan Susu
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Topik : Bahaya Merokok Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip
Sekaligus Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip
Dokter Indonesia di Puskesmas Pangkalan Susu
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
dr. Herlina Elisabeth Hutapea NIP. 19790504 201001 2 023 F.1 Usaha Kesehatan
Masyarakat Upaya Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Puskesmas
Pangkalan Susu Juni 2017 – Oktober 2017
LATAR BELAKANG
melalui
PEMILIHAN
INTERVENSI
PELAKSANAAN
Lokasi
Metode
: Verbalisasi
- Peserta : Siswa/i SMP Yayasan Pendidikan P.Susu Penyuluhan dilaksanakan pada
tanggal 07 Agustus 2017. Peserta yang hadir berjumlah 266 orang. Penyuluhan ini
dilaksanakan pada pukul 08.00 WIB. Materi yang diberikan adalah tentang bahaya
merokok. Materi penyuluhan disajikan dengan verbalisasi. Penyuluhan dilaksanakan
Pangkalan Susu,
Dokter Internsip,
Oktober 2017
DOKUMENTASI
Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip Sekaligus Sebagai Bagian
dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas
Pangkalan Susu
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Topik : Kawasan Tanpa Rokok Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter
Internsip Sekaligus Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Program
Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas Pangkalan Susu
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
dr. Herlina Elisabeth Hutapea NIP. 19790504 201001 2 023 F.2 Usaha Kesehatan
Masyarakat Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Pangkalan Susu Juni 2017 –
Oktober 2017
LATAR BELAKANG
KAWASAN TANPA ROKOK Hak untuk menghirup udara bersih tanpa paparan asap
rokok telah menjadi perhatian dunia. WHO memprediksi penyakit yang berkaitan
dengan rokok akan menjadi masalah kesehatan di dunia. Dari tiap 10 orang dewasa
yang meninggal, 1 orang diantaranya meninggal karena disebabkan asap rokok.
Indonesia menduduki peringkat ke-3 dengan jumlah perokok terbesar di dunia
setelah China dan India. Rendahnya kesadaran masyarakat tentang bahaya
merokok pun menjadi alasan sulitnya penetaan Kawasan Tanpa Rokok, yang
ditunjukkan dengan mulai merokok pada kelompok usia 5-9 tahun. Selanjutnya,
pada daerah pedesaan, jumlah batang rokok yang dikonsumsi lebih banyak
dibanding daerah perkotaan. Pengendalian para perokok yang menghasilkan asap
rokok yang sangat berbahaya bagi kesehatan perokok aktif maupun pasif
merupakan salah satu solusi menghirup udara bersih tanpa paparan asap rokok
atau biasa disebut
PERMASALAHAN
rokok yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain PERENCANAAN DAN
Diperlukan adanya suatu kegiatan pemberian informasi
melalui
PEMILIHAN
INTERVENSI
sebagai kawasan tanpa rokok. Penyuluhan mengenai bahaya merokok dilakukan
pada : -
Lokasi
Metode
: Verbalisasi
Peserta
hadir berjumlah 266 orang. Penyuluhan ini dilaksanakan pada pukul 08.10 WIB.
Materi yang diberikan adalah tentang bahaya merokok. Materi penyuluhan disajikan
dengan verbalisasi. Penyuluhan dilaksanakan selama 10 menit dilanjutkan sesi
diskusi. MONITORING DAN Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan cukup baik.
Peserta tampak EVALUASI
Pangkalan Susu,
Oktober 2017
Dokter Internsip,
DOKUMENTASI
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
F.3 Usaha Kesehatan Masyarakat Upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta Keluarga
Berencana Puskesmas Pangkalan Susu Juni 2017 – Oktober 2017
LATAR BELAKANG
PERMASALAHAN
dilakukan
dengan
memberikan
pelayanan
antenatal
untuk
menentukan
kelainan
secara
dini
serta
INTERVENSI
PELAKSANAAN
-
Lokasi
Metode
- Peserta : Ibu hamil di wilayah kerja Pustu PKL Siata Penyuluhan dilaksanakan
pada tanggal 25 July 2017. Peserta yang hadir berjumlah 9 orang. Penyuluhan ini
dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Materi yang diberikan adalah tentang
pentingnya antenatal care. Materi
penyuluhan
disajikan
dengan
verbalisasi.
Penyuluhan
Pangkalan Susu,
Oktober 2017
Dokter Internsip,
DOKUMENTASI
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
LATAR BELAKANG
ASI EKSKLUSIF Pemberian ASI sangat penting bagi tumbuh kembang yang optimal
baik fisik maupun mental dan kecerdasan bayi. Pemberian ASI eksklusif adalah
langkah awal bagi bayi untuk tumbuh sehat dan terciptanya sumber daya manusia
yang tangguh, karena bayi tidak saja akan lebih sehat & cerdas, tetapi juga akan
memiliki emotional quotion dan social quotion yang lebih baik. Namun pada
kenyataannya, pengetahuan masyarakat tentang ASI eksklusif masih sangat kurang,
sehingga ibu sering kali memberikan makanan padat kepada bayi yang baru
berumur beberapa hari atau minggu. Berdasarkan hasil Survey Demografi
Kesehatan Indonesia 2003, hanya 3,7% bayi yang memperoleh ASI pada hari
pertama, sedangkan pemberian ASI pada usia 2 bulan pertama 64%, yang
kemudian menurun pada periode berikutinya umur 3 bulan 45,5%, usia 4-5 bulan
13,9% dan umur 6-7 bulan 7,8%. Sementara itu ada peningkatan penggunaan
pengganti air susu ibu yang biasa disebut formula atau susu formula tiga kali lipat
dalam kurun waktu 1997 dari 10,8% menjadi 32,4% pada yahun 2002, hal ini
mungkin diakibatkan kurangnya pemahaman, dukungan keluarga dan lingkungan
akan
PERMASALAHAN
pemberian ASI secara eksklusif. Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat dari
pemberian ASI eksklusif
INTERVENSI
PELAKSANAAN
Lokasi
Metode
penyuluhan
disajikan
dengan
verbalisasi.
Penyuluhan
Pangkalan Susu,
Oktober 2017
Dokter Internsip,
DOKUMENTASI
Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip Sekaligus Sebagai Bagian
dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip Dokter Indonesia di Puskesmas
Pangkalan Susu
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Topik : HIV/AIDS Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip Sekaligus
Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip Dokter
Indonesia di Puskesmas Pangkalan Susu
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
LATAR BELAKANG
PELAKSANAAN
-
Lokasi
Metode
penyuluhan
disajikan
dengan
verbalisasi.
Penyuluhan
EVALUASI
Pangkalan Susu,
Oktober 2017
Dokter Internsip,
DOKUMENTASI
Disusun oleh :
LEMBAR PENGESAHAN
Topik : Vulnus Laceratum Diajukan dalam Rangka Praktek Klinis Dokter Internsip
Sekaligus Sebagai Bagian dari Persyaratan Menyelesaikan Program Internsip
Dokter Indonesia di Puskesmas Pangkalan Susu
Disusun oleh :
Oktober 2017
Pendamping Internsip,
dr. Herlina Elisabeth Hutapea NIP. 19790504 201001 2 023 F.6 Usaha Kesehatan
Masyarakat Upaya Pengobatan Dasar Puskesmas Pangkalan Susu Juni 2017 –
Oktober 2017
LATAR BELAKANG
VULNUS LACERATUM Luka adalah hilang atau rusaknya sebagian jaringan tubuh.
Keadaan ini dapat disebabkan oleh trauma beda tajam atau tumpul, perubahan
suhu, zat kimia, sengatan listrik atau gigitan hewan. Vulnus laceratum sering disertai
dengan luka excoriasi, yakni luka atau rusaknya jaringan kulit luar, akibat benturan
dengan benda keras. Penyembuhan luka yang normal memerlukan suatu rangkaian
peristiwa yang kompleks yang terjadi secara simultan pada jaringan epidermis,
dermis dan subkutis, itu suatu yang mudah membedakan penyembuhan pada
epidermis dengan penyembuhan pada dermis dan perlu diingat bahwa peristiwa itu
terjadi pada saat yang bersamaan.
PERMASALAHAN
IDENTITAS PASIEN Nama : Tn. K Usia : 21 tahun Jenis Kelamin : Laki - Laki
Alamat : Bukit Kunci, Pangkalan Susu Tanggal Periksa : 05 Oktober 2017
ANAMNESIS 1. Keluhan Utama : Nyeri pada lengan kanan atas 2. Riwayat Penyakit
Sekarang : Pasien mengalami kecelakaan motor karena mengelak batu di jalan 20
menit sebelum ke Puskesmas Pangkalan Susu. Pasien tetap sadar, pusing (-), mual
(-), muntah (-), tidak ada keterbatasan dalam menggerakkan anggota tubuhnya.
Pasien juga mengalami luka pada kedua lutut kakinya. 3. Riwayat Penyakit Dahulu :
Tidak ada penyakit lain. Alergi Obat (-) PEMERIKSAAN FISIK Keadaan Umum :
Tampak sakit sedang Vital Sign : Sensorium : Compos Mentis, GCS E4V5M6 TD
: 120/80 mmHg
Nadi
: 84 x/menit
: 36,8 oC
Leher
Paru
Jantung
Abdomen : Soepel, Nyeri Tekan (-), Bising Usus (+)N Ekstremitas : Akral hangat,
tidak ada keterbatasan ROM
Status Lokalis : 1. Tampak luka robek pada daerah lengan kanan atas, berukuraan
4,5 x 0,5 cm, tepi tidak rata. 2.
INTERVENSI PELAKSANAAN
MONITORING DAN Pasien diminta untuk datang mengkontrol luka jahitannya per 3
hari. EVALUASI Komentar / saran pendamping :
Pangkalan Susu,
Oktober 2017
Dokter Internsip,
DOKUMENTASI