Makalah Sistem Administrasi Negara
Makalah Sistem Administrasi Negara
Puji syukur kehadirat TUHAN yang telah memberikan segala limpahan nikmatnya
sehingga penyusunan makalah ini dapat terselesaikan syukur dan salam semoga tercurahkan Dan
semoga limpahan rahmat dan keselamatan tercurahkan pula. Makalah ini disusun untuk
memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperluas Pengetahuan. Ucapan terima kasih
penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu sehingga mekalah ini dapat
terselesaikan.
Dalam penyusunan Makalah ini penulis tidak menutup kemungkinan tidak adanya
kesalahan dan kehilafan sebab itu penulis berharap untuk diberi kritikan dan saran yang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 12
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang
Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia (SANRI) secara luas memiliki arti
Sistem Penyelenggaraan Negara Indonesia menurut UUD 1945, yang merupakan sistem
penyelenggaraan kehidupan negara dan bangsa dalam segala aspeknya, sedangkan dalam
arti sempit, SANRI adalah idiil Pancasila, Konstitusional – UUD 1945, operasional RPMJ
alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam. Dalam rangka pencapaian
tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara diselenggarakan fungsi-fungsi negara yang
masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah ditetapkan dalam UUD 1945
ketentuan dalam UUD 1945 merupakan bagian yang sangat dominan dalam
B. Rumusan Masalah
BAB
1
II
PEMBAHASAN
Sistem terdiri dari gugus-gugus komponen yang bekerja sama untuk kepentingan tujuan
1.Lingkungan
2.Input(dari lingkungan)
4. Output
5. Feed back
1)Lingkungan
Gejala adalah masalah/bajan yang dapat digunakan oleh pemerintah (Adm. Negara) di
2
(membantu) atau menghambat (menghalangi) pemerintahan (Adm Negara) di dalam
b. Pasar ( yang menentukan biaya dari barang dan jasa yang akan dikomunikasikan )
Input dapat dikatakan sebagai suatu transmisi yang dikirim dari lingkungan ke dalam
Tuntutan :
alat-alat negara.
Suatu tuntutan pada hakekatnya adalah analitis, tidak harus melukiskan sifat interaksi
antara rakyat engan administrator; suatu tuntutan dapat berbentuk permintaan bukti akan
Teknologi
Uang/keuangan 3
Metode-metode
input kedalam proses konversi ini tidak saja berasal dari sektor swasta, namun juga
berasal dari badan-badan pemerintah yang lain : lembaga eksekutif, lembaga legislatif,
3) Konversi
Yang berfungsi sebagai pelaku kegiatan-kegiatan administratif dalam proses ini adalah :
oleh : input; keadaan dan susunan organisasi dari proses konversi yang bersangkutan,
5) Feed back
Mengambarkan pengaruh dari outputs terdahulu yang telah dinilai oleh konsumen
Mekanisme umpan balik ini merupakan bukti berkelanjutannya interaksi antara para
Mekanisme ini juga menunjukkan bahwa proses selalu dinamis dan sirkuler. Definisi
kerja dari Sistem Administrasi Negara : Suatu proses dinamik yang berkelanjutan dan
bersifat sirkuler, dimana masukan diubah menjadi keluaran, yang selanjutnya keluaran
akan menjadi umpan balik sebagai masukan baru bagi pengubahan baru untuk
yaitu hubungan antara warga negara dan pemerintahnya yang menjadi sebab hingga
c. Hukum administrasi negara adalah hukum yang menguji hubungan hukum istinewa
yang diadakan, akan kemungkinan para pejabat melakukan tugas mereka yang
d. Hukum administrasi negara adalah keseluruhan aturan yang harus diperhatikan oleh
para pengusaha yang diserahi tugas pemerintahan dalam menjalankan tugasnya. (Van
Apeldoorn.)
(Djokosutono.)
Istilah hukum administrasi negara adalah terjemahan dari istilah Administrasi recht
(bahasa Belanda).
pengertian tersebut, yang dimaksud obyek hukum administrasi negara adalah pokok
Berangkat dari pendapat Prof. Djokosutono, S.H., bahwa hukum administrasi negara adalah
hukum yang mengatur hubungan hukum antara jabatan-jabatan dalam negara dan para
6
warga masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa obyek hukum administrasi negara adalah
pemegang jabatan dalam negara itu atau alat-alat perlengkapan negara dan warga
masyarakat.
Pendapat lain mengatakan bahwa sebenarnya obyek hukum administrasi adalah sama
dengan obyek hukum tata negara, yaitu negara (pendapat Soehino, S.H.). pendapat demikian
dilandasi alasan bahwa hukum administrasi negara dan hukum tata negara sama-sama
mengatur negara. Namun, kedua hukum tersebut berbeda, yaitu hukum administrasi negara
mengatur negara dalam keadaan bergerak sedangkan hukum tata negara dalam keadaan
diam. Maksud dari istilah ”negara dalam keadaan bergerak” adalah nahwa negara tersebut
dalam keadaan hidup. Hal ini berarti bahwa jabatan-jabatan atau alat-alat perlengkapan
negara yang ada pada negara telah melaksanakan tugasnya sesuai dengan dengan fungsinya
masing-masing. Istilah ”negara dalam keadaan diam” berarti bahwa negara itu belum hidup
sebagaimana mestinya. Hal ini berarti bahwa alat-alat perlengkapan negara yang ada belum
menjalankan fungsinya. Dari penjelasan diatas dapat diketahui tentang perbedaan antara
hukum. Sumber hukum material ini berasal dari peristiwa-peristiwa dalam pergaulan
manusia.
b. Sumber hukum formal, yaitu sumber hukum yang sudah diberi bentuk tertentu. Agar
berlaku umum, suatu kaidah harus diberi bentuk sehingga pemerintah dapat
7
mempertahankannya.
Hukum dapat ditinjau dari berbagai aspek. Seseorang mampu menjelaskan hukum
positif yang berlaku dan secara bersamaan mampu menjelaskan dengan tegas sumber-
sumber tempat hukum positif itu dikaji. Ketika orang menulis suatu studi yang bersifat
lain seperti hasil-hasil tulisan ilmu pengetahuan yang lama, notulen dari sidang rapat,
dsb.
Dalam Tap MPR No. V/MPR/1973 tentang Peninjauan Produk-Produk yang Berupa
penyempurnaan yang termaktub dalam pasal 3 Tap MPR No. V/MPR/1973, Pancasila
Dinyatakan Sebagai Sumber Dari Segala Sumber Hukum”. Yang artinya bahwa
Pancasila adalah pandangan hidup, kesadaran dan cita-cita hukum serta cita-cita
sosial, perdamaian nasional dan mondial, cita-cita politik mengenai sifat, bentuk-
bentuk dan tujuan negara, cita-cita moral mengenai kehidupan kemasyarakatan dan
keagamaan sebagai pengejawantahan dari Budi Nurani Manusia.
Dalam Tap MPRS No. XX/MPR/1966, bahwa Pancasila itu mewujudkan dirinya
dalam:
a) Pembubaran Konstituante
b) Berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak berlakunya lagi UUDS 1950
Tertinggi ABRI.)
hukum itu dibuat menjadi positif oleh instansi Pemerintahan yang berwenang”. Dalam
arti, bentuk wadah suatu badan pemerintahan tententu dapat meciptakan badan hukum.
UUD 1945, Tap MPR, UU & PP sebagai Pengganti UU (Perpu), PP, Keppres, Inpres,
9 dua :
Pengertian pemerintahan dibedakan menjadi
1. Pemerintahan dalam arti luas, yaitu pemerintahan yang terdiri dari tiga kekuasaan yang
a. Kekuasaan legislatif.
b. Kekuasaan eksekutif.
c. Kekuasaan yudikatif.
Pemerintahan kekuasaan diatas berdasarkan teori Trias Politica dari Montesquieu. Tetapi,
menurut Van Vollenhoven, pemerintahan dalam arti luas berbeda dengan tori trias
Sedangkan pemerintahan dalam arti luas menurut Lemaire adalah pemerintahan yang
meliputi :
d. Kegiatan peradilan.
Sedangkan Donner berpendapat, bahwa pemerintahan dalam arti luas dibagi menjadi dua
ditentukan.
2. Pemerintahan dalam arti sempit ialah badan pelaksana kegiatan eksekutif saja tidak
dalam arti sempit itu dapat disebut dengan istilah lain, yaitu ”administrasi negara”.
Bentuk perbuatan pemerintahan atau bentuk tindakan administrasi negara secara garis
Perbuatan menurut hukum publik bersegi satu, yaitu suatu perbuatan hukum yang
dilakukan oleh aparat administrasi negara berdasarkan wewenang istimewa dalam hal
membuat suatu ketetapan yang megatur hubungan antara sesama administrasi negara
maupun antara administrasi negara dan warga masyarakat. Misalnya, ketetapan tentang
bersegi dua, yaitu suatu perbuatan aparat administrasi negara yang dilakukan oleh dua
pihak atau lebih secara sukarela. Misalnya mengadakan perjanjian pembuatan gedung,
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
faktor-faktor fisik, geografis, demografi, kekayaan alam, idiologi, politik, ekonomi, sosial
Dalam rangka pencapaian tujuan negara dan pelaksanaan tugas negara diselenggarakan
fungsi-fungsi negara yang masing-masing dilaksanakan oleh Lembaga Negara yang telah
Sistem terdiri dari gugus-gugus komponen yang bekerja sama untuk kepentingan
Dalam penyusunan Makalah ini penulis tidak menutup kemungkinan Tidak adanya
kesalahan dan kehilafan sebab itu penulis berharap untuk diberi kritikan dan saran yang
Amal, Ichlasul. 2004. ”Sistem Pemerintahan RI.” Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Asshidiqie, Jimly. 2004. Etika Birokrasi Penegakan Hukum Dan “Good Governence.” Jakarta: