Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA


Dosen : SATIMIN

Disusun Oleh Kelompok 4 :


Delmi Azwar ( Ketua )
M. Thamrin ( Wakil )
Sugeng Purwanto
Sutarso
Suhartono
Ahmad Bashir
Suhartono
Robert Leo Mondong
Yul Ahmadi

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


STIA MENARA SISWA
2018
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan

syukur bagi Allah swt yang dengan ridho-nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan

baik dan lancar. Sholawat dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar

Muhammad Saw dan untuk para keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia

mendampingi beliau. Terima kasih kepada keluarga, dosen, dan teman-teman yang dengan

do'a dan bimbingan nya makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam makalah ini, saya membahas tentang ” Birokrasi Sebagai Kompas

Perbandingan Administrasi Negara ” yang kami buat berdasarkan refrensi yang kami ambil

dari beberapa sumber. Makalah ini diharapkan bisa menambah wawasan dan pengetahuan

yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal dan sebaik mungkin.

Tidak ada gading yang tak retak, demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan

kritik yang membangun tetap kami nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah

ini.

Jakarta, ......Januari 2018

Penyusun

I
DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................................... I
Daftar Isi..................................................................................................................... II
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………… 1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………. 1
1.3 Tujuan Penyusunan Makalah ……………………………………………………. 2

Bab II Pembahasan
2.1 Faktor Penyebab Timbulnya Perbedaan................................................... 6

2.2 Aspek Yang Diperbandingkan .................................................................. 7

2.3 Birokrasi….................................................................................................
12

Bab III Penutup


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………………….... 15

Daftar Pustaka............................................................................................................ 16

II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap Negara-negara didunia memiliki struktur pemerintahan ataupun sistem
pemerintahan dalam penyelenggaraan kebijakan dan mengukur kualitas pelayanan yang
diberikan suatu Negara kepada warganya. Setiap sistem maupun detail pemerintahan yang
dianut di dalam suatu Negara tidak serta-merta timbul dengan sendirinya, melainkan
diadaptasi dari pemikiran-pemikiran para ilmuwan yang kemudian diterapkan di masing-
masing Negara sesuai dengan latar belakang suatu bangsa dan kepribadian bangsa di
dalam suatu Negara tersebut.
Dalam makalah analisis perbandingan administrasi negara ini penulis akan menguraikan
faktor penyebab Timbulnya Perbedaan dalam Perbandingan Administrasi Negara, aspek
yang diperbandingkan dalam studi perbandingan administrasi negara dan Birokrasi dapat
dijadikan sebagai fokus perbandingan administrasi negara.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan maka dapat dibuat rumusan masalah
sebagai berikut:
1. Apa Faktor Penyebab Timbulnya Perbedaan dalam Perbandingan Administrasi
Negara ?
2. Apa saja Aspek yang diperbandingkan dalam Studi Perbandingan Administrasi
Negara ?
3. Bagaimana Birokrasi dapat dijadikan sebagai Fokus Perbandingan Administrasi
Negara ?
1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Faktor Penyebab Timbulnya Perbedaan dalam Perbandingan


Administrasi Negara.

2. Mengetahui Aspek yang diperbandingkan dalam Studi Perbandingan Administrasi


Negara.

3. Mengetahui Birokrasi sebagai Fokus Perbandingan Administrasi Negara.

4. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perbandingan Administrasi Negara.
BAB II
PEMBAHASAN

ANALISIS PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA

1A. Faktor Penyebab Timbulnya Perbedaan


Perbandingan administrasi negara merupakan ilmu pengetahuan yang berusia muda namun
diakui mengalami kemajuan pesat, karena Ilmu Perbandingan Administrasi Negara sangat
diperlukan oleh negara baru yang berstatus negara merdeka.
Faktor penyebab timbulnya perbedaan adalah antara lain:

1. Dampak politis dua negara superpower


Timbulnya negara-negara besar superpower yang mendominasi negar-negara dunia ketiga,
dimana amerika serikat disatu pihak dan unie soviet dipihak lain, sehingga nampaknya
dunia ini terpecah menjadi dua bagian yang berlainan sistem administrasinya. Sebagai
akibatnya tumbuh perbedaan pandangan hidup secara ideologis yang kian hari semakin
meruncing, bahkan bisa menimbulkan perang terbuka yang akan melibatkan banyak negara
di dunia.

2. Faktor asosiasi regional


Salah satu wujud perserikatan antara negara-negara pada bidang – bidang tertentu, akan
menimbulkan gejala-gejala baru dalam perkembangan perbandingan administrasi. Belum
lagi bentuk organisasi negara – negara yang punya pandangan satu ras ( persamaan jenis
keturunan) sehingga faktor suku atau ras ini akan menumbuhkan problema baru dalam
percaturan politik internasional di samping semakin bertambahnya kepustakaan
perkembangan baru bagi faktor perbandingan administrasi.

3. Perbedaan alam dan lingkungan


Perbedaan alam dan lingkungan akan mempengaruhi perbandingan administrasi, tetapi juga
keadaan alam dan daerah, keadaan iklim dan cuaca, keadaan kesuburan tanah atau
sebaliknya, hal-hal yang demikian ini sangat besar pengaruhnya terhadap perbedaan
administrasi di setiap negara.
2B. Aspek Yang Diperbandingkan
Untuk mempelajari perbandingan administrasi diperlukan sarana penunjang yang
merupakan alat bagi pencapaian maksud serta tujuan. Bukan hanya sarana semata, tetapi
juga ilmu pengetahuan yang terlibat dalam studi perbandingan.
Sudah dimaklumi bahwa administrasi itu adalah salah satu dari sekian banyak gejala-gejala
sosial yang hidup dinamis dari masa ke masa maupun dari zaman ke zaman. Administrasi
merupakan kunci kesinambungan yang tak henti-hentinya berperan serta hampir di setiap
lapangan dan bidang apapun, tanpa kecuali di ruang angkasa.
Sarana yang diperlukan untuk menunjang cara yang sangat menonjol dalam mempelajari
perbandingan administrasi adalah research atau penelitian. Mempelajari perbandingan
administrasi tanpa mengikutsertakan penelitian dan survei, boleh dikatakan tidak akan
membawa hasil yang baik. Kegiatan penelitian akan menambah serta mendorong
penguasaan banyak bidang. Segi lain manfaat penelitian ialah tumbuhnya kreativitas
terhadap aneka macam maslah yang akan dihadapi, dan tumbuhnya sifat kemandirian.
Dari peran-peran penelitian dilingkungan perbandingan administrasi, perlu diketahui dengan
seksama aspek – aspek (objek) apa yang diperbandingkan dalam studi perbandingan
tersebut sehingga dapat mendorong kemajuan.
Beberapa aspek yang diperbandingkan dalam studi perbandingan antara lain akan ditinjau
dari :
1. Bentuk Negara
2. Bentuk Pemerintahan
3. Sistem Pemerintahan
4. Sistem Politik:
a. Suprastruktur Politik
b. Infrastruktur Politik
1. Bentuk Negara
Pada dasarnya yang dimaksud dengan bentuk negara adalah hakekat negara itu sendiri
sebagai suatu kebulatan serta mencakup secara keseluruhan kedaulatan yang dimilikinya.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka dalam hubungan ini dapat dikemukakan beberapa
bentuk negara :

a) Negara Kesatuan
Pada hakekatnya bentuk negara kesatuan ini adalah suatu negara di mana kekuasaan
dalam mengurus pemerintahan berada pada tangan pemerintah pusat. Dalam hal ini,
pemerintah pusat mempunyai kedaulatan sepenuhnya, baik kedaulatan ke dalam maupun
kedaulatan keluar. Suatu negara yang menganut bentuk negara kesatuan ini dikenal
dengan nama Negara Kesatuan dengan Sistem Sentralisasi. Selain itu dikenal pula adanya
Negara Kesatuan yang menganut sistem desentralisasi.

b) Negara Serikat
Negara serikat adalah suatu negara yang terdiri dari beberapa negara bagian yang tidak
mempunyai kedaulatan keluar. Kedaulatan keluar ini hanya dimiliki oleh
gabungan/serikat/federasi dari negara-negara bagian tersebut yang lazimnya dinamakan
Pemerintahan Federal.

c) Perserikatan Negara
Pada dasarnya bentuk negara ini sudah tidak akan dijumpai lagi. Untuk sekedar diketahui
negara yang pernah ada dan menganut bentuk perserikatan negara adalah Perserikatan
Amerika Utara (1776-1787) dan Negara Belanda pada masa Republik Der Zeven Verenigde
Nederlanden (1579-1798).

d) Reel Unie & Personele Unie


Baik Reel Unie maupun Personele Unie adalah gabungan negara yang dikepalai oleh
seorang Raja/Ratu.

e) Negara Dominion
Dominion adalah bentuk kenegaraan yang khusus dalam lingkungan Kerajaan Inggris,
Negara dominion adalah negara yang sebelumnya merupakan jajahan Inggris yang
kemudian merdeka dan berdaulat, serta mengakui Raja/Ratu Inggris sebagai rajanya
(lambang persatuan). Negara-negara dominion tergabung dalam The British Commonwealth
of Nations (Negara-negara Persemakmuran Inggris). Negara-negara dominion memiliki
kemerdekaan dan kedaulatan penu, baik ke dalam maupun ke luar. Contoh negara-negara
persemakmuran adalah India, Selandia baru, Australia, Malaysia, Afrika Selatan, dan
Kanada.

f) Derah Jajahan
Daerah jajahan atau koloni adalah daerah yang tidak diperintah oleh suatu pemerintahan
bangsa sendiri, melainkan diperintah oleh suatu pemerintahan bangsa lain. Dengan
perkataan lain, segala sesuatunya diatur oleh negara kolonial yaitu negara penjajah itu.

g) Negara Protektorat
Protektorat adalah suatu negara yang berada di bawah lindungan negara lain yang kuat.
Umumnya, negara yang dilindungi tidak dianggap merdeka dan berdaulat. Hal-hal yang
berhubungan dengan luar negeri dan pertahanan negara diserahkan pada negara
perlindungnya.

h) Daerah Mandat
Daerah mandat pada dasarnya merupakan bekas jajahan dari negara-negara yang kalah
dalam perang Dunia I(bekas jajahan Jerman, Turki) sesuai dengan perjanjian Versailes.
Dengan perkataan lain, daerah-daerah mandat ini merupakan jajahan dalam bentuk dan
manifestasi yang baru(corak baru). Beberapa negara bekas daerah mandat (diantaranya
telah menjadi negara) adalah Siria, Libanon, Palestina (Mandat A), Togo, Kameruun
(Mandat B), Afrika Barat Daya, Beberapa pulau di lautan Pasifik, dan Papua Nugini (Mandat
C).

i) Daerah Trustee
Dengan adanya perjanjian San Fransisco sesudah Perang Dunia II lahirlah bentuk Trustee.
Adapun daerah-daerah bentuk Trustee ini adalah:
- Bekas daerah mandat yang dihasilkan perang Dunia I.
- Daerah-daerah yang dipisahkan dari negara-negara yang kalah perang dalam perang
Dunia II.
- Daerah dari suatu negara yang dengan sukarela menyerahkan urusan pemerintahannya
kepada sistem trustee.

2. Bentuk Pemerintahan
Bentuk pemerintahan yang dijadikan ciri pokok sekarang ini dilihat dari cara penunjukan
kepala negara dari negara bersangkutan. Atas dasar inilah dikenal adanya bentuk-bentuk
pemerintahan.
a) Monarki
Suatu negara yang menganut bentuk pemerintahan monarki dikepalai oleh seorang
raja/ratu, yang memegang tampuk pemerintahannya secara turun-temurun.

b) Republik
Bentuk pemerintahan republik adalah suatu bentuk pemerintahan yang kepala negaranya
adalah presiden yang memegang tampuk pemerintahan melalui pemilihan umum.
Lebih lanjut baik bentuk pemerintahan monarki maupun republik masing – masing dapat
dibedakan :
1) Absolut, artinya memegang kekuaaan mutlak tanpa dibatasi oleh batas apapun juga.
2) Konstitusional, artinya kekuasaan yang ada dibatasi oleh konstitusi yang sah.
3) Perlementer, artinya suatu kekuasaan dengan Dewan Perwakilan Rakyat (parlemen)
lebih menonjol.

Dengan demikian, maka bentuk – bentuk pemerintahan dari suatu negara dapat
dibedakan atas :
1) Monarki absolut
2) Monarki konstitusional
3) Monarki parlementer
4) Republik absolut
5) Republik konstitusional
6) Republik parlementer

3. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan adalah hubungan antara organ pemerintah (eksekutif) dengan organ-
organ lainnya yang terdapat dalam suatu negara, baik dalam kedudukan, peranan maupun
dalam rangka pelaksanaan fungsinya. Secara umum alat-alat perlengkapan negara yang
ada dalam suatu negara dapat dibedakan atas :
a) Badan legislatif
b) Badan eksekutif
c) Badan legislatif
d) Badan atau lembaga lainnya yang ada dan berfungsi sebagai alat perlengkapan negara.
Lebih lanjut berbagai sistem pemerintahan negara dalam hal ini dikenal dengan adanya :
a. Sistem Pemerintahan Presidensial
Bagi suatu negara yang menganut sistem pemerintahan presidensial kedudukan presiden
sebagai kepala negara juga sebagai kepala pemerintahan. Adapun kekuasaan yang
dimilikinya itu merupakan kekuasaan secara riil dan dalam hal ini presiden bertindak
sebagai the first man yang mempunyai kekuasaan untuk mengangkat atau memberhentikan
menteri-menteri.

b. Sistem Pemerintahan Parlementer


Dalam suatu negara yang menganut sistem pemerintahan parlementer, tampak lebih
menonjol kekuasaan parlemen jika dibandingkan dengan kekuasaan kepala negara, dan
dalam hubungan ini presiden hanya memiliki kekuasaan sebagai kepala negara saja.
Sedangkan kekuasaan sebagai kepala pemerintahan (riil) dimiliki oleh perdana menteri.
Kabinet maupun pimpinannya (perdana menteri) dapat dijatuhan oleh parlemen.

4. Sistem Politik :
Dalam hubungan ini sistem politik diartikan sebagai tata kehidupan hubungan antara
manusia yang dilembagakan di dalam macam-macam lembaga politik, baik lembaga politik
yang struktural maupun lembaga politik yang infrastruktural atau dikenal dengan
suprastruktur politik dan infrastruktur politik.
a. Suprastruktur Politik
Suprastruktur politik dalam hal ini meliputi lembaga-lembaga atau organ-organ alat
pelengkap negara yang ada dan berfungsi serta menjalankan perannya di dalam suatu
negara.

b. Infrastruktur Politik
Infrastruktur politik dalam hal ini meliputi kekuasaan sosial politik yang tidak secara nyata
tampak di permukaan, akan tetapi sangat berpengaruh di dalam kehidupan politik suatu
negara.
Lembaga – lembaga politik yang infrastruktural ini meliputi partai – partai politik, golongan-
golongan, asosiasi-asosiasi, kelompok-kelompok penekan, kelompok-kelompok
kepentingan, public opinion, serta golongan atau kelompok lain yang dapat dipengaruhi
kehidupan politik suatu negara.

Dengan memperbandingkan beberapa hal tersebut, kiranya dapatlah diperoleh suatu


gambaran secara umum mengenai persamaan maupun perbedaan dari obyek yang
diperbandingkan.
3C. BIROKRASI
Birokrasi merupakan Administrasi Body, dapat dijadikan Kompas Perbandingan
Administrasi Negara.
Berdasarkan teori administrasi negara, dikatakan bahwa Negara umpamanya organisasi
besar yang mempunyai lokasi dan posisi geografis yang beraspekkan ilmu dan
kemasyarakatan. Ditinjau lebih jauh lagi, maka di dalam Negara terkandung nilai-nilai hidup
manusia yang memerlukan sejumlah keperluan hidup yang beraneka ragam disamping
adanya makhluk-makhluk lain baik flora maupun fauna serta faktor alam sekitarnya. Maka,
diperlukan adanya pengaturan, pengurusan, dan badan penyelenggara yang disebut
pemerintah. Maka, lahirlah serangkaian peraturan dalam bentuk orang-orang yang diserahi
wewenang, badan-badan yang dianggap perlu kehadirannya serta penyelenggaraan alur
wewenang tersebut.
Pada masa kini, sering dikatakan bahwa birokrasi itu merupakan karakteristik atau ciri
pemerintahan Negara yang telah maju atau Negara berkembang dan sedang membangun.
Oleh Karena itu tugas pemerintah bukan semata-mata hanya membuat kebijaksanaan saja
melainkan juga bertujuan meningkatkan kemakmuran rakyat.
Dalam hal ini, pemerintah hanyalah sebagai alat Negara untuk memberikan pelayanan
kepada rakyat. Wewenang birokrat/aparat pemerintah bersumber dari hirarki yang hidup
dalam Negara dimana pemerintah mempunyai seperangkat alat pemerintah yang dilengkapi
dengan badan-badan atau lembaga-lembaga kenegaraan seperti lembaga eksekutif,
legislatif, yudikatif, dan lainnya.
Dilihat dari fungsi, birokrasi merupakan aparatur pemerintahan yang netral dalam
menjalankan atau melaksanakan kebijaksanaan pemerintah, para birokrat diserahi
wewenang birokrasi pemerintahan dan melaksanakan apa yang telah dipolakan lewat
kebijaksanaan pemerintah itu sehingga walaupun terjadi perubahan yang dialami
pemerintah sebagai akibat suatu pergeseran politik, maka aparat birokrasi tetap berjalan
sebagaimana mestinya.
Aparat dalam birokrasi sebagai alat pemerintahan harus mengabdi pada pelaksanaan politik
Negara secara konsekuen, walaupun menurut ukuran pribadi para birokrat dirasa kurang
cocok akibat adanya pergeseran politik Negara yang dapat mengakibatkan perubahan
kekuasaan di Negara bersangkutan secara total.
Hal lain yang memaksa para birokrat bersikap demikian ialah karena mereka digaji oleh
Negara dan salah satu sumber pemasukan (income) berasal dari rakyat. Oleh karena itu,
maka para birokrat berkewajiban mengabdikan diri dengan memberikan pelayanan
semaksimal mungkin untuk kepentingan rakyat bukan golongan, kelompok maupun pribadi-
pribadi perseorangan, sedangkan sebagai abdi Negara maka para birokrat tersebut
berkewajiban menjalankan dan melaksanakan tugas mereka sesuai dengan keahlian serta
tuntutan profesi mereka untuk kepentingan Negara.
Disamping itu, sebagai aparat maka birokrat diharuskan dan berkewajiban menjunjung tinggi
korp instansi, berjalan atas dasar ketentuan-ketentuan serta peraturan-peraturan yang
berlandaskan hukum, struktur masyarakat setempat, tingkah laku serta lingkungan ekologis
yang selalu mengintai , dan perkembangan teknologi, yang akan mempunyai dampak sosial,
ekonomi, politik, kebudayaan, dan keamanan terhadap birokrat bersangkutan.
Rasa tanggung jawab karena pengaruh-pengaruh tersebut akan memberi warna dan nilai
tersendiri sehingga kadang-kadang timbul konflik pribadi yang dapat mengganggu wibawa
birokrasi. Latar belakang birokrat yang berbeda-beda akan menimbulkan perbedaan tingkah
laku masing-masing individu sehingga didalam menjalankan fungsinya selaku birokrat,
dihadapkan pada masalah pilihan tanggung jawab kepentingan tugas atau pribadi, mana
sesungguhnya yang harus mendapat prioritas utama atau yang harus didahulukan.

Ada 5 strata pola dan tipe birokrasi menurut Marie Fainsod yaitu:
1. Representatives Bureaucracies
2. Party State Bureaucracies
3. Military Dominated Bureaucracies
4. Riler Dominated Bureaucracies
5. Ruling Bureaucracies

Dapat dilihat bahwa fungsi dan struktur-struktur yang ada dalam pemerintahan birokrasi
berinteraksi, sama sekali tidak bisa dilepaskan dari politik. Hal itu disebabkan oleh adanya
tipe yang mewarnai birokrasi itu sendiri sebagai aparat pemerintahan beserta sistem politik
yang dianutnya.

Apabila disimpulkan dari lima macam tipe birokrasi tersebut maka tipe yang pertama
menyatakan bahwa birokrasi sebagai Administrative Body tidak bisa lepas dari kepentingan
perwakilan partai politik yang turut serta di dalam kelembagaan Negara. Sementara itu,
birokrasi hanya dapat berfungsi sebagai lembaga aparat pemerintah yang beroperasi atas
dasar kehendak sistem partai yang berlaku.

Yang kedua, tipe birokrasi yang diciptakan kehadirannya dalam pemerintahan adalah
produk dari partai politik Negara, sehingga birokrasi hanyalah merupakan alat partai dan
satu-satunya yang punya hak mengontrol lajunya birokrasi di Negara yang menganut tipe
birokrasi macam ini adalah penguasa tunggal, dalam hal ini partai, sedangkan tipe birokrasi
lainnya dimana komponen militer berperan serta di dalam birokrasi, disampingnya itu juga
secara langsung merupakan pengawas dominan atas birokrasi sipil.

Tipe birokrasi berikutnya adalah suatu sistem politik birokrasi yang dikuasai oleh
sekelompok elit yang memerankan birokrasi sebagai alat penguasaan pemerintahan.
Hal itu mungkin bisa dilakukan oleh sekelompok penguasa baik dari kalangan militer,
maupun dari kalangan politisi sipil yang punya wewenang mengatur jalannya pemerintahan
atau bisa juga dengan menjalin kerjasama antara golongan militer dengan sipil sebagai
penguasa utama dalam birokrasi tersebut.

Terakhir, peran birokrasi adalah menangani system politik Negara, maka birokrasi
dipandang sebagai sesuatu yang sangat dominan dalam tujuan Negara. Pengikutsertaan
seluruh komponen dalam masyarakat sebagai alat pengatur jalannya birokrasi dapat
diterima sejauh tidak merugikan kepentingan dan tidak mengganggu stabilitas sistem politik
Negara. Birokrat yang memegang tampuk kekuasaan Negara semata-mata berbakti untuk
kepentingan umum dan bukan untuk kepentingan golongan maupun kepentingan kelompok
sehingga terjadi lah jalinan informasi yang harmonis antara badan eksekutif, legislatif, dan
yudikatif dalam birokrasi.
BAB III

PENUTUP

4.D Kesimpulan

Sistematika di dalam mempelajari studi perbandingan administrasi merupakan hal


yang sangat penting.
Dimulai dari teori sampai pada praktik, pengikutsertaan metode, pendekatan,dan
analisis untuk menjajaki pelbagai masalah ketidaksamaan atau perbedaan dalam
menerapkan sistem administrasi negara adalah tahap-tahap yang harus dilalui oleh studi
perbandingan administrasi negara. Suatu penelitian yang bertujuan menyingkap problema
pemerintahan dan problema negara suatu negara berperan sangat dominan oleh karena
luasnya permasalahan, di mana obyek studi perbandingan memerlukan banyak tinjauan,
maka pemilihan topik didasarkan pada landasan hasil tinjauan/ penelitian secara bertingkat
dan berkesinambungan hingga mendapat informasi data yang relevan.
Faktor yang mengungkapkan perbedaan aspek kemasyarakatan adalah salah satu
dari sekian banyak problema yang dapat dijadikan bahan pertimbangan studi perbandingan
di samping faktor-faktor lain.
Public administration dengan perbandingan administrasi negara akan selalu
berkaitan. Oleh karena birokrasi melekat dalam tubuh pemerintah di negara-negara
manapun, maka corak ragam birokrasi selalu akan paralel dengan sifat serta perlakuan
administrasi negara pada suatu negara. Birokrasi akan berjalan sesuai dengan situasi dan
kondisi negara. Karena birokrasi sebagai Administrative body, maka kehadirannya itu
tergantung pula pada sistem administrasi dan tipe politik yang dianut masing-masing
negara.
Daftar Pustaka

Martadisastra, Ukasah. 1987. Perbandingan Administrasi Negara. Bandung : Nova.

Thoha, Miftah. 2007. Biokrasi & Politik di Indonesia. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Ali, Farid. 2004. Filsafat Administrasi. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada

Pamudji, S. Ekologi Administrasi Negara. Jakarta : Bumi Aksara

Gaffar, Afan. 1989. Beberapa Aspek Pembangunan Politik. Jakarta : Rajawali

Zauhar, Soesilo. 2007. Reformasi Administrasi Konsep, Dimensi dan Strategi. Jakarta : Bumi
Aksara.

http://asdaliani14.blogspot.co.id/2016/11/makalah-analisis-perbandingan.html

http://sugihsetiawan.blogspot.co.id/2014/08/makalah-ilmu-perbandingan-administrasi.html

http://fitriasblog-fitria.blogspot.co.id/2012/08/birokrasi-dalam-sistem-administrasi.html

Anda mungkin juga menyukai