Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH RADIOLOGI III

RADIOTERAPI COBALT-60

Oleh :
BAGAS ANGGER PRAKOSO
P27 838 120 086

PROGRAM STUDI AHLI JENJANG D4


JURUSAN TEKNIK ELEKTROMEDIK
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang MahaEsa yang telahmelimpahkan
rohmat dan karuniaNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah initepat waktu.
Penulisan laporan ini kami laksanakan guna memenuhi tugas matakuliah Teori
Radiologi Dasar.Kami sampaikan terimakasih kepada orang tua kami yang telah
membantusecara material dan doa, agar kami dapat menyelesaikan tugas dengan sebaik

baiknya,hingga akhirnya terwujudlah laporan ini. Selain itu tidak lupa kami sampaikan
rasaterimakasih yang kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
kamidemi tercapainya penyusunan makalah ini kepada ibu Diah Rahayu
Ningtias,S.Si.,M.Si selaku dosen mata kuliah Teori Radiologi Dasar.Pembuatan
makalah ini bertujuan menambah pengetahuan kita tentang.Rangkaian kompensator
pada pesawat rontgen. Semoga dengan pembuatan makalahini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Kritik dan saran kami harapkan untukmemperbaiki segala kekurangan
dalam penyusunan makalah ini.

Semarang, 18 Desember 2018

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................1
DAFTAR ISI................................................................................................................................2
BAB 1..........................................................................................................................................3
1.1 PENDAHULUAN........................................................................................................3
BAB II.........................................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................................4
2.1 PESAWAT COBALT-60...................................................................................................4
2.2 BAGIAN-BAGIAN RADIOTERAPI COBALT-60..........................................................8
2.3 PERSYARATAN DESIGN PESAWAT COBALT-60....................................................13
2.4 PERSYARATAN FUNGSI.............................................................................................13
2.5 PERSYARATAN TEKNIS YANG DIBUTUHKAN PESAWAT COBALT 60.............14
BAB III......................................................................................................................................17
PENUTUPAN........................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................18
BAB 1

1.1 PENDAHULUAN

Pesawat Radioterapi Cobalt-60 merupakan salah satu peralatan yang digunakan


untuk pengobatan kanker. Prinsip terapi Cobalt-60 adalah memberikan radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan dari cobalt-60. Radiasi ini dapat menimbulkan
kerusakan sebesar mungkin pada jaringan tumor dan sekecil mungkin pada jaringan
normal. Cara yang digunakan langsung pada tumor dari berbagai arah dengan energi
tertentu sehingga diperoleh dosis maksimum. Pada dasarnya, inti pesawat teleterapi
Cobalt-60 adalah satu sumber radioisotop Co-60 yang memancarkan sinar gamma
berenergi rata-rata 1250 MV. Sinar gamma dan Co-60 tersebut mempunyai daya tembus
sangat tinggi, sehingga mampu menembus jaringan/organ yang berada di dalam tubuh
sekalipun. Telah diketahui pula bahwa sel kanker bersifat lebih sensitif terhadap sinar
gamma daripada sel normal. Karena daya tembusnya yang begitu besar dan bisa
mematikan sel kanker, maka sinar gamma bisa dimanfaatkan untuk membunuh sel-sel
kanker yang berada di dalam tubuh tanpa harus melalui operasi/pembedahan. Inilah
salah satu keuntungan penggunaan pesawat teleterapi Cobalt-60, yaitu
pengobatan/terapi kanker dan luar tubuh tanpa pembedahan pasien. Karakteristik sinar
gamma yaitu tidak bermassa, tidak bermuatan, berbentuk gelombang elektromaknetik
atau photon, memiliki daya tembus yang sangat tinggi. Salah satu sumber sinar gamma
adalah cobalt-60[1]
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PESAWAT COBALT-60


Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 berfungsi untuk terapi
kanker dengan cara memberikan radiasi gamma dari Cobalt-60 pada bagian tubuh yang
terkena kanker. Radiasi gamma diarahkan pada bagian tubuh sehingga dapat membunuh
sel kanker namun sedikit mungkin mengenai sel tubuh yang sehat. Pasien diposisikan
pada meja pasien (Patient Support Assembly - PSA). Meja pasien diatur sedemikian
rupa sehingga bagian tubuh yang akan diterapi berada pada sumbu isosentris.
Pengaturan ketinggian meja pasien mengacu pada sinar laser yang dipancarkan dari
samping meja pasien. Posisi sinar radiasi diarahkan ke tubuh pasien dengan mengatur
posisi gantry dan kepala sumber (head source). Pesawat Co-60 menggunakan sumber
radiasi bahan radioaktif Cobalt 60 yang menghasilkan sinar gamma. Sinar Gamma
adalah istilah untuk radiasi elektromagnetik energi-tinggi yang diproduksi oleh transisi
energi karena percepatan elektron. Gamma bermuatan 0 (nol) dihasilkan akibat transisi
inti nukleon. Sumber (head source) Co-60 berada pada gantry yang dapat diatur
penyudutannya dari 0° - 360°. Sinar gamma memiliki daya tembus yang tinggi
dibandingkan partikel alpha maupun beta. Bahan untuk menahan sinar gamma biasanya
diilustrasikan dengan ketebalan yang dibutuhkan untuk mengurangi intensitas dari sinar
gamma. Pesawat Co-60 memiliki lampu kolimator dan fiber optik yang berfungsi untuk
mendapatkan titik sentral dari luas lapangan penyinaran, mengatur jarak sumber ke
obyek dengan mengubah ketinggian meja[2].
Gambar 1. Cara kerja perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60

Gambar 2. Titik penyinaran cobalt-60


Radioterapi menggunakan CO-60 Kanker adalah suatu penyakit yang ditimbulkan oleh
sel tunggal yang tumbuh tidak normal dan tidak terkendali sehingga dapat menjadi
ganas yang dapat menghancurkan dan merusak sel atau jaringan sehat. Kanker
merupakan salah satu jenis penyakit yang sangat ditakuti oleh banyak orang. Kanker,
karena kemunculannya, dapat merusak sel atau organ penting lain. Oleh karena itu perlu
dideteksi dan dihancurkan aktivitas atau pertumbuhannya sebelum berdampak lebih
buruk lagi. Jika seseorang terdiagnosa terjangkit kanker, sel kanker tersebut perlu
dihancurkan sebelum kanker tersebut menyebar dan merusak sel atau organ lain. Salah
satu caranya ialah dengan menggunakan radiasi. Penggunaan radiasi untuk
menghancurkan sel kanker biasa disebut sebagai radioterapi. Radioterapi menggunakan
energi yang bersumber dari bahan radioaktif. Perlakuan radiasi ini dapat
menghancurkan material genetik sel sehingga sel rusak, tidak dapat membelah dan
tumbuh lagi. Tidak hanya sel kanker yang hancur oleh radiasi ini, sel normal pun akan
rusak jika terkena radiasi. Dalam penggunaan radiasi, perlu adanya perlakuan dimana
sel kanker yang harus dihancurkan tanpa merusak sel-sel sehat disekitarnya. Untuk itu
perlu dosis yang setepat mungkin dalam radioterapi sehingga sel-sel yang sehat tidak
terkena radiasi atau walaupun terkena jumlahnya sangat sedikit sekali. Oleh karena itu,
dalam radioterapi, proteksi radiasi mutlak diperlukan. Sudah disebutkan bahwa kanker
dapat ditangani dengan terapi radiasi, Salah satunya dengan menggunakan sinar gamma
Cobalt-60. Radioterapi CO-60 merupakan pesawat telelerapi yang memancarkan sinar
gamma secara terus menerus sehingga baik digunakan untuk keperluan pengobatan
penyakit kanker. Sumber (head source) CO-60 berada pada gantry yang dapat diatur
penyudutannya dari 00 – 3600. CO-60 ditempatkan dalam kontainer metal yang tebal
pada alat, yang dapat diatur sedemikian rupa sehingga sel kanker dapat diradiasi dari
berbagai arah yang ditujukan setepat mungkin dan dengan paparan yang setepat
mungkin. Pesawat ini dilengkapi dengan lampu kolimator dan fiber optic yang
berfungsi untuk mendapatkan titik sentral dari luas lapangan penyinaran, mengatur
jarak sumber ke obyek dengan mengubah ketinggian meja. Untuk menghindari
rusaknya sel-sel yang sehat, prinsip- prinsip proteksi radiasi harus dijalankan dengan
baik. Proteksi radiasi terdiri atas tiga prinsip yang harus dijalankan. Pertama, Radiasi
digunakan jika memang benar- benar dibutuhkan. Dalam pengobatan kanker, radiasi
memang benar-benar dibutuhkan. Kedua, ALARA (as low as reasonably achieveble).
Dalam radioterapi pengobatan kanker, prinsip ALARA ialah dosis yang dibutuhkan
harus setepat mungkin karena jika tidak sel-sel yang sehat juga akan rusak. Kemudian
prinsip yang terakhir ialah pembatasan dosis. Radioterapi dengan menggunakan CO-60,
radiasinya diarahkan atau merupakan radiasi eksternal. Radioterapi CO-60
memancarkan sinar gamma yang dapat mengionisasi dan merusak sel. CO-60
memancarkan 2 jenis sinar yang berenergi tinggi, yakni sinar beta dan gamma. Setelah
memancarkan sinar beta, CO-60 kemudian memancarkan sinar gamma. Sinar
gammalah yang dimanfaatkan untuk terapi radiasi karena lebih memiliki daya tembus
yang lebih besar dan daya rusak yang besar pula terhadap sel kanker. Berikut skema
pemancaran sinar gamma pada CO-60. Teknik- teknik yang harus dijalankan terhadap
radiasi gamma, hasil CO-60, sesuai dengan prinsip proteksi radiasi diantaranya
meminimalkan waktu penyinaran, memaksimalkan jarak dari sumber radiasi, dan
melindungi sumber radiasi. Walaupun beberapa efek biologis radiasi tergantung pada
nilai dosisnya, untuk maksud pengontrolan dapatlah diasumsikan bahwa Nilai dosis ×
waktu penyinaran = dosis total Dengan demikian, jika pekerjaan harus dilakukan pada
medan radiasi yang relatif tinggi, dalam hal ini radioterapi CO-60, pembatasan waktu
penyinaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga produk nilai dosis dan waktu
penyinaran tidak melebihi dosis total maksimum yang diperbolehkan radioterapi
tersebut dikerjakan sesuai dengan prinsip keselamatan radiasi. Misalnya, Selama jangka
waktu beberapa minggu, setiap harinya harus dikenai radiasi seberapa besar sehingga
pasien tersebut menerima radiasi secara tepat agar sel-sel sehat disekitar sel kanker
hanya menerima sedikit paparan radiasi. Kemudian proteksi yang dijalankan adalah
mengatur jarak dari sumber radiasi. Secara intuitif, jelas bahwa penyinaran radiasi
menurun dengan bertambahnya jarak. Jika diubah ke dalam istilah kuantitatif,
kenyataan ini menjadi sarana yang dapat dimanfaatkan untuk keselamatan radiasi. Pada
radioterapi dengan CO-60 jarak juga diatur sedekemikian rupa sehingga radioterapi
menjadi optimal. Berikut ialah skema penyusunan radiasi. Dimana SSD merupakan
jarak sumber/pesawat dengan permukaan fantom, a adalah sumber radiasi CO-60, d
jarak fantom ke objek yang akan diradiasi dalam hal ini pasien. Proteksi radiasi yang
juga harus dijalankan ialah perlindungan atau penghalang. Pada prinsip ini, sebelum
radiasi gamma sampai menuju ke objek yang akan diradiasi perlu adanya pelindung
yang dapat melemahkan atau mengurangi radiasi gamma tersebut. Pada kondisi-kondisi
geometri yang baik, pelemahan sinar gamma sesuai dengan rumus Kendatipun
demikian, pada kondisi-kondisi yang tidak baik berkas sinar gamma dapat menyebar
kemana saja. Yang terpenting ialah prinsip ini harus dijalankan agar dapat mengurangi
risiko radiasi yang lebih buruk. Untuk mengurangi intensitas radiasi beberapa jenis
penghalang. Yang pertama HVL (Half Value Layer) yang dapat mengurangi intensitas
radiasi menjadi setengahnya, kedua TVL (Tenth Value Layer) yang dapat mengurangi
intensitas yang datang menjadi sepersepulunya. Kemudiaan Mean Value Layer dapat
mengurangi intensitas menjadi kira-kira 38% intensitas awal. Sebagai gambaran , pada
kondisi geometri yang baik, untuk meneruskan 10% radiasi gamma yang
membahayakan, pelindung beton setebal sekitar 7 inchi diperlukan. Pada dasarnya
radioterapi dengan menggunakan CO-60 dimaksudkan untuk mengobati kanker, akan
tetapi seperti yang kita tahu bahwa radiasi juga dapat merusak sel lain yang sehat.
Untuk itu dalam penggunaannya perlu ada pengawasan yang ketat. Banyak sekali
badan-badan yang mengatur tentang radiasi seperti IAEA, ICRP dan lain sebagainya
yang kesemuanya menekankan bahwa prinsip-prinsip proteksi radiasi harus dijalankan
dengan baik. Tujuannya tidak lain ialah pemanfaatan radiasi benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan, mencegah penerimaan paparan radiasi yang berlebihan
sehingga dapat mengurangi efek-efek somatik yang berbahaya. Dengan menggunakan
prinsip proteksi radiasi ini, Radioterapi dengan CO-60, zat radioisotop CO-60
ditempatkan dalam kontainer metal yang tebal pada alat, yang dapat diatur sedemikian
rupa sehingga sel kanker dapat diradiasi dari berbagai arah yang ditujukan setepat
mungkin dan dengan paparan yang setepat mungkin. Kemudian sumber radiasi gamma
dari CO-60 juga ditempatkan pada jarak tertentu sehingga pasien dikenai radiasi yang
optimum atau pas secara paparan radiasi. Radioterapi CO-60 juga dilakukan secara
berkala, setiap hari, secara tepat sehingga dosis total yang diterima pasien tidak
melebihi dosis maksimum[3][4].

2.2 BAGIAN-BAGIAN RADIOTERAPI COBALT-60

Desain dasar perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 terdiri dari:


1. Sumber radiasi Cobalt-60
2. Kepala sumber (source head)
3. Gantry
4. Meja Pasien (Patient Support Assembly - PSA)
5. Konsul (Console) Operator
Gambar umum perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dapat dilihat
pada gambar 2. Pada gambar 2, tidak terlihat konsul operator. Hal ini disebabkan karena
konsul operator terletak di luar ruangan tempat perangkat radioterapi eksternal
berada[4].

Gambar 3. Bagaian-bagian umum pesawat raditerapi cobalt-60

Sumber radiasi Cobalt-60

Pada perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60, radionuklida


Cobalt-60 dikemas dalam kapsul sumber radiasi. Bentuk dan ukuran kapsul sumber
radiasi Cobalt-60 telah mempunyai standar tertentu. Kapsul sumber radiasi Cobalt-60
dapat dilihat pada gambar 4.
Kepala sumber (source head)
Kepala sumber (source head) merupakan bagian perangkat radioterapi eksternal tempat
menyimpan dan mengeluarkan radionuklida Cobalt-60 sebagai sumber radiasi. Pada
saat perangkat radioterapi eksternal tidak dikehendaki untuk memancarkan radiasi,
radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 berada pada posisi Beam-Off. Sedangkan pada
saat perangkat radioterapi eksternal dikehendaki untuk memancarkan radiasi,
radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 berada pada posisi Beam-On. Pada posisi Beam-
Off, bagian luar dari radionuklida sumber radiasi Cobalt-60 dilapisi dengan Depleted
Uranium. Selain itu dilapisi pula dengan perisai timbal (Lead shielding). Perisai timbal
juga melapisi jalur pergerakan sumber Cobalt-60 dari posisi Beam-Off menuju posisi
Beam-On.dan pergerakan sumber dari posisi Beam-On menuju posisi Beam-Off.
Uranium susut kadar (depleted Uranium) dan perisai timbal (Lead shielding)
dimaksudkan agar daerah sekitar kepala sumber masih berada dalam batas aman dari
bahaya radiasi yang tidak diinginkan[1].

Gambar 4. Struktur kapsul sumber radiasi Cobalt-60


Gambar 5. Kepala sumber (source head).

Gantry
Gantry berfungsi untuk mengarahkan radiasi pada tubuh pasien. Gantry dapat berputar
180 derajat searah dan berlawanan dengan jarum jam. Pada gantry terdapat kepala
sumber yang mengatur besarnya radiasi pada waktu terapi dilakukan. Posisi gantry
dapat dilihat pada gambar 1 dan gambar 2.

Konsul (Console) Operator


Konsul terletak di ruang terpisah dengan perangkat radioterapi. Hal ini dimaksudkan
agar operator tidak terpapar radiasi yang tidak diinginkan. Dari konsul ini, operator
dapat mengendalikan besar dan lamanya radiasi yang akan diberikan pada tubuh pasien.
Kondisi pasien pada saat menjalani terapi dapat dipantau oleh operator melalui konsul
ini. Tampilan pada konsul dapat dilihat pada gambar6 .
Gambar 5. Tampilan pada console 6

2.3 PERSYARATAN DESIGN PESAWAT COBALT-60

Desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 ini mengutamakan


keselamatan bagi pasien, operator, tenaga medis, dan lingkungan sekitar perangkat
radioterapi eksternal. Desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60
ini mengacu pada peraturan dan standar teknis yang berlaku. Pedoman, peraturan, dan
standar yang digunakan adalah sebagai berikut:
 IAEA Safety Series No.115, International Basic Safety Standards for Protection
against Inonizing Radiation and for the Safety of Radiation Sources, 1996
 IAEA Safety Report Series No.38, Aplying Radiation Safety Standards in
Radiotherapy, 2006
 IAEA Safety Report Series No.47, Radiation Protection in the Design of
Radiotherapy Facilities, 2006
 IAEA Safety Report Series No.398, Absorbed Dose Determination in External
Beam Radiotherapy – An International Code of Practice for Dosimetry Based on
Standards of Absorbed Dose to Water, 2000
 IAEA TECDOC No.1040, Design and implementation of a radiotherapy
 programme: Clinical, medical physics, radiation protection and safety aspect,
2006
 IEC 60601-1-1. Medical electrical equipment- Part1-1: General requirements for
 safety- Collateral standard: Safety standard: Safety requirements for medical
 electrical systems, 2000 Peraturan Kepala BAPETEN

2.4 PERSYARATAN FUNGSI


perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 yang dirancang adalah sebagai
berikut:
 Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 dapat digunakan untuk
menyinari sinar gamma secara maksimal ke bagian kanker di tubuh pasien dan
sesedikit mungkin pada bagian yang sehat.
 Pengaktifan penyinaran perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60
 dikendalikan dari konsul (console)l operator. Konsul operator hanya dapat
 dioperasikan dengan menggunakan kunci utama.
 Penyinaran hanya dapat dilakukan jika semua kondisi yang dipersyaratkan
 terpenuhi. Sistem interlock akan menghalangi perangkat radioterapi eksternal
 beroperasi jika salah satu kondisi yang dipersyaratkan tidak terpenuhi.
 Pengaturan (adjustment) meja pasien, gantry, dan kepala sumber(source head)
 dapat dilakukan dari kendali lokal maupun melalui konsul operator.
 Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 didesain dengan
 memiliki dua pewaktu (timer) untuk menghitung lama waktu penyinaran. Salah
 satu dari pewaktu tersebut menghitung naik (ascending) sedangkan pewaktu
yang
 lain menghitung mundur (descending). Penyinaran akan dihentikan dan sumber
 akan kembali ke posisi Beam-Off jika salah satu pewaktu telah memenuhi waktu
 yang ditentukani.
 Perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60 didesain memiliki fitur
 keselamatan untuk menghentikan penyinaran secara otomatis pada saat
 kehilangan catu daya atau keadaan darurat.

2.5 PERSYARATAN TEKNIS YANG DIBUTUHKAN PESAWAT COBALT 60

Menurut IAEA (International Atomic Energy Agency), karakteristik radionuklida yang


digunakan:pada perangkat radioterapi eksternal adalah sebagai berikut:
 energi radiasi gamma besar (~ 1 MeV) – Co-60 - 1,25 MeV
 aktivitas spesifik (specific activity) tinggi (~ 100Ci/g)
 Waktu paruh (half life) panjang (dalam orde tahun)
 Konstanta laju air kerma spesifik besar ГAKR (μGy.m2/GBq.j)
 Aktivitas sumber: 5.000 – 10.000 Ci
 (185 – 370) TBq
 Laju dosis pada 80 cm dari sumber: 100 – 200 cGy/min:

Dari karakteristik radionuklida tersebut di atas, Cobalt-60 dapat memenuhi karakteristik


tersebut. Hal ini dapat dilihat dari radionuklida Cobalt-60 yang mempunyai
karakteristik sebagai berikut:
 energi radiasi 1,25 MeV
 aktivitas spesifik (specific activity) 1130 Ci/g (carrier free);
 300 Ci/g (in practice)
 Waktu paruh (half life) 5,26 tahun
 Konstanta laju air kerma spesifik besar ГAKR 309 μGy.m2/GBq.j
 Aktivitas sumber: 8000 Ci (2,96 x 1014 Bq)
 Laju dosis pada 80 cm dari sumber: 200 cGy/min:

Persyaratan teknis dari desain perangkat radioterapi eksternal menggunakan Cobalt-60


adalah sebagai berikut:
SUMBER
Aktivitas sumber radiasi <= 8000 Ci (2,96 x 1014 Bq)
Dimensi sumber radiasi Diameter : 23,5 mm

ISOCENTER
Akurasi Isocenter <= ± 2 mm
Tinggi 1200 mm

JARAK SUMBER KE SUMBU


(SOURCE TO AXIS DISTANCE - SAD) 8000 mm

GANTRY
Rentang rotasi (rotation range) 0 – 360 derajat
Toleransi rotasi (rotation tolerance) <= 1 derajat
Kecepatan rotasi 0,1 – 0,5 rpm

KEPALA SUMBER (SOURCE HEAD)


Rentang rotasi (rotation range) ±90 derajat

PENYINARAN
Bidang penyinaran (Radiation field)
SSD = 800 mm 30mm*30mm-300mm*300mm
Simetri bidang penyinaran < 5%
Lebar penumbra < 10 mm
Laju dosis serap pada penampang
lintang sinar 1 m dari permukaan
kepala sumber
< 0,02 mGy/j

MEJA PASIEN
(PATIENT SUPPORT ASSEMBLY)
Pergerakan Longitudinal >1100 mm
Pergerakan Lateral >± 230mm
Pergerakan Vertikal > 500 mm
Rotasi meja >± 100 derajat

PEWAKTU (TIMER)
Toleransi <= 1%
DIMENSI
Perangkat Utama - p x l x t 3060 mm x 2500 mm x 2500 mm
Konsol (Console) - p x l x t 1000 mm x 750 mm x 810 mm

BAB III
PENUTUPAN

Makalah ini dapat digunakan sebagai pedoman pemeliharaan alat kesehatan


instalasi radiologi bagi mahasiswa elektromedik Surabaya teruama pada peralatan
radioterapi.
DAFTAR PUSTAKA

[1] W. B. Santoso, Istofa, B. Santoso, and B. Rozali, “Perekayasaan Perangkat Radioterapi


Eksternal Menggunakan Cobalt-60,” no. November, pp. 1–13, 2012.
[2] I. A. E. A. IAEA, “IAEA SRS 38. Applying Radiation Safety Standards in
Radiotheraphy,” IAEA Saf. Rep. Ser., vol. 38, 2006.
[3] A. Holovatyy, V. Teslyuk, N. Kryvinska, and A. Kazarian, “Development of
microcontroller-based system for background radiation monitoring,” Sensors
(Switzerland), vol. 20, no. 24, pp. 1–14, 2020, doi: 10.3390/s20247322.
[4] L. S. M. Ooi, S. S. M. Sun, H. Wang, and V. E. C. Ooi, “New mannose-binding lectin
from the rhizome of sarsaparilla Smilax glabra Roxb. (Liliaceae),” J. Agric. Food
Chem., vol. 52, no. 20, pp. 6091–6095, 2004, doi: 10.1021/jf030837o.

Anda mungkin juga menyukai