SINOPSIS :
Dilan juga sering mengatakan hal-hal manis khas dirinya yang membuat Milea bahagia.
" Kalau aku harus jadi Presiden yang mencintai seluruh rakyatnya, aduh, maaf, aku pasti tidak bisa,
karena aku cuma cinta Milea..."
Namun, terlepas dari itu, Dilan tetap saja sama seperti remaja SMA lainnya, masih memiliki emosi
yng berapi-api dan masih suka berkelahi. Dilan bahkan sampai harus ditahan dikantor polisi karena
aksi penyerangan yang hendak ia lakukan.
Hal ini tentu saja membuat Milea khawatir, apalagi setelah meninggalnya Akew, teman Dilan yang
dikeroyok sampai meninggal oleh geng motor yang tak dikenal. Untuk membuat Dilan berhenti
melakukan serangan dan perkelahian, akhirnya Milea memutuskan untuk putus dari Dilan, awalnya
Milea hanya ingin membuat Dilan jera, tapi ternyata Dilan menerima keputusan Milea dan mulai
menjauh dari Milea. Hari-hari Milea benar-benar kosong tanpa Dilan, sampai akhirnya, pada masa
reformasi, keluarga Milea pindah kembali ke Jakarta.
Beberapa tahun kemudian, setelah lulus dari UI, Milea menikah dengan mas Herdi, lelaki yang
ditemuinya pada masa kuliah. Saat takdir dengan sengaja mempertemukan kembali Milea dengan
Dilan, Milea terlambat. Dilah sudah pergi, dan ketika dia berusaha menghubingi Dilan kembali, satu
hal yang Milea sadari, bahwa Dilan sudah pindah dari rumahnya yang lama.
Walau begitu, bagi Milea, Dilan akan selalu menjadi masa lalunya yang indah. Memori yang takkan
terlupakan, bahkan rasanya terlalu membahagiakan untuk bisa menjadi kenyataan.
" Aku mencintaimu, biarlah, ini urusanku. Bagaimana kau kepadaku, terserah, itu urusanmu.
Terima kasih Dilan, kau pernah mau padaku. Dan kini, biarkan aku kalau ingin selalu kabar yentang
dirimu..."
Milea.
- TEMA : Percintaan
- PENOKOHAN : Semua tokoh diceritakan langsung oleh penulis.
Dilan = Humoris, romantis, keras kepala, nakal, setia kawan, dan baik.
" senakal-nakalnya anak geng motor, lia. Mereka juga selalu shalat pada waktu ujian praktik agama.."
Milea = " Demi Tuhan, bukan maksudku untuk membanggakan diri sendiri, tapi aku hanya ingin
memberitahu untuk memperjelas cerita ini.."
- LATAR :
Tempat : Bandung dan Jakarta
Waktu : Tahun 1991
Suasana : Bahagia, lucu dan mengharukan
- ALUR : Maju mundur
- AMANAT : Penulis mencoba memberitahukan kepada pembaca bahwa dalam hidup, tidak
semua cerita cinta, harus berakhir dengan bahagia. Karena kadang, sesuatu yang berakhir tidak
sesuai dengan harapan kita akan menciptakan kesan tersendiri, meninggalkan kesedihan dan
kerinduan akan masa lalu. Novel ini juga mengajarkan kita untuk keluar dari belenggu masa lalu,
tanpa harus melupakan semua kenangannya. Karena bagaimanapun juga, masa lalu itu akan tetap
menjadi bagian dari hidup kita.
UNSUR EKSTRINSIK
Biografi Penulis
Pidi Baiq, seorang pengarang yang mengaku sebagai imigran dari surga yang diselundupkan oleh
ayahnya ke bumi dikamar pengantin yang tegang. Pendiri grup band ' The Panasdalam' ini juga telah
menerbitkan catatan hidup tidak teladan dalam novel Drunken Monster, Drunken Molen, Dranken
Mama, Al-asbun, At- twiter dan Dikan, dia adalah Dilanku tahun 1990. Penulis yang akrab di panggil
surayah ini, nempunyai akun twitter dengan nama @pidibaiq.
– Nilai Pendidikan : Novel ini mengajarkan kita untuk menghargai setiap karya orang lain. Seperti
yang Dilan katakan, tak ada karya yang jelek, selama karya itu bukan hasil plagiat.
– Nilai Moral : Walaupun Dilan adalah anak yang sering berkelahi, bahkan sering di skors
dari sekolah, namun Dilan digambarkan sebagai seorang yang menghormati orang tua, dia sangat
menghormati bi Eem, mak Asih, bahkan wali kelas yang sering menegurnya saat dia salah.
– Nilai Sosial : Kelompok geng motor memiliki kesan yang buruk dalam pikiran masyarakat,
tapi Dilan pada kenyataannya sangat disenangi banyak orang dan mempunyai banyak teman. Semua
itu karena Dilan dikenal sebagai orang yang setia kawan dan Sopan pada orang tua.