Anda di halaman 1dari 2

Nama : Irlyana Khansa Khairunissa

NIM : 205050100111148
Kelas :E
No. Absen : 36

Pertemuan Ke-5

KONSEP KETUHANAN DALAM ISLAM

(AQIDAH ISLAM)

1. Konsepsi Ketuhanan Bangsa Romawi


Menurut keyakinan ketuhanan bangsa Romawi Tuhan berjumalah banyak. Setiap urusan
manusia ada Tuhan tersendiri yang megurusnya. Mereka meyakini ada satu tuhan/dewa
utama yang diyakini menjadi raja dari seluruh tuhan, yaitu Tuhan Yupiter/Tuhan Zeus dalam
kepercayaan Yunani. Selain itu, masyarakat Romawi mempercayai bahwa Hercules keturunan
dewa berwujud manusia. Dia adalah orang yang paling berjiwa patriot dikalangan masyarakat
Romawi. Selain dikultuskan dan diabadikan setelah kematiannya, dia sesekali disembah.
Tahun 456 SM Masyarakat Romawi menyembah berhala hingga kedatangan agama Nasrani.
Pada akhirnya, agama ini berhasil menggantikan posisi agama pagan. Konsep bangsa Romawi
adalah antropomorfisme. Dimana tuhan digambarkan seperti sosok manusia, memiliki sifat
seperti manusia, menikah, memiliki anak dan sebagainya. Umumnya tuhan bangsa Romawi
berwujud laki-laki gagah dan perempuan cantik.
2. Konsepsi Ketuhanan Bangsa Yahudi
Pada awalnya, konsep Ketuhanan Yahudi adalah Tauhid, yaitu berasal dari dakwah
Tauhid Nabi Ibrahim, Nabi Ya‟qub, dan Nabi Musa. Namun kepercayaan Ini kemudian
dibelokkan oleh seorang yang bernama Samiri seperti yang diceritakan dalam al-Qur‟an Surat
Thaha ayat 88. Orang Yahudi juga suka tidak puas dan selalu menyimpang dari
ajaran rosulnya dan menggambarkan Allah seperti tuhannya orang Romawi dan Yunani, yaitu
menyerupakan Allah seperti Manusia.

Konsep Ketuhanan Bangsa Arab sebelum diutus Nabi Muhammad

Pada awalnya konsep Ketuhanan bangsa Arab adalah tauhid. Berubah sekitar 400 tahun sebelum
diutusnya Nabi Muhammad yang dipelopori oleh seorang yang bernama Amr bin Luhay Al-Khuza’iy.
Empat orang yang tetap beriman kepada Allah adalah Waroqoh bin Naufal, Zaid bin ‘Amr, Ubaidullah
bin Jahsy dan Utsman bin Al-Huwairits.
3. Konsepsi Ketuhanan dalam Islam
a. Tuhan tidak boleh serupa dengan manusia
Hal ini dinyatakan dalam surah Al-Ikhlas pada ayat 4 yaitu, Dan tidak ada sesuatu yang
setara dengan Dia.”
b. Sumber Untuk Mengenal Allah Hanya Wahyu
Akal manusia tidak boleh menggambarkan sifat-sifat Allah. Akal manusia hanya
bertugas untuk menemukan adanya Tuhan dan memahami sifat-sifat Tuhan dari
adanya wahyu.
c. Tuhan Itu Esa, Tidak Berbilang

Tauhid

1. Tauhid Rububiyyah
Tauhid Rububiyyah adalah mengesakan Allah dari segi perbuatan-Nya. Dia-
lah yang Maha Pencipta, Pemelihara, Pengatur, Pemberi rizki, Menghidupkan,
Mematikan, Menghakimi, dan semua sifat yang mengandung makna Robb (Tuhan).
Seorang muslim harus meyakini bahwa Allah Swt. tidak memiliki sekutu dalam
Rububiyyah-Nya.
2. Tauhid Asma’ Wa Shifat
Tauhid asma‟ wa shifat adalah mengesakan Allah dari segi nama dan sifat-
sifatNya yang telah dijelaskan oleh wahyu. Serta, tidak mau menerima dan
mempercayai nama-nama dan sifat-sifatnya yang didasarkan pada akal manusia.
3. Tauhid Uluhiyyah
Tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dari segi af ’al hamba. Ada juga yang
menyebut bahwa tauhid uluhiyyah adalah mengesakan Allah dalam segala bentuk
peribadahan, baik yang zahir maupun batin. Hamba wajib melakukan semua
perbuatan karena Allah semata. Manusia wajib berdoa, bertawakkal, takut, dan
meminta pertolongan harus ditujukan dalam rangka menaati Allah.

Daftar Pustaka

Anonim. 2012. Study Keagamaan. Blogspot.


http://studykeagamaan.blogspot.com/2015/12/makalah-kepercayaan-romawi-
kuno.html#:~:text=Pada%20awalnya%2C%20Bangsa%20Romawi%20menganut,alam%20pikira
n%20normal%20(supranatural).

Anda mungkin juga menyukai