Tugas 2 Sistem Informasi Manajemen
Tugas 2 Sistem Informasi Manajemen
NIM : 042268647
TUGAS 2
Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan aplikasi sistem informasi
Indikator :
Menjelaskan tentang sistem-sistem informasi di level menengah
Manajemen sebuah perusahaan dapat dibagi menjadi 3 level, yaitu level atas, menengah dan level
bawah. Setiap level manajemen memerlukan informasi dan sistem informasi yang berbeda. Jelaskan
kegunaan sistem informasi di level menengah manajemen!
Jawaban
Sistem-sistem informasi di level menengah digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen yang sifatnya setengah terstruktur (semi structured). Sistem-sistem informasi ini adalah
sistem pakar (SP) atau expert system (ES), jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network
(ANN), sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) atau group support
systems (GSS), serta sistem informasi geografis (SIG) atau geographic information systems (GIS).
Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan pengembangan sistem informasi
Indikator :
Menjelaskan tahapan-tahapan SDLC
Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari beberapa metode yang berbeda. Salah satu siklus
tersebut adalah System Development Life Cycle (SDLC). Jelaskan tahapan-tahapan SDLC secara
lengkap dari awal hingga akhir!
Jawaban
Metode siklus hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SLDC) mempunyai
beberapa tahapan. Sesudai dengan namanya, SLDC dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir
dan kembali lagi ke tahapan awal untuk membentuk suatu siklus atau daur hidup.
Tahapan-tahapan dalam metode SLDC sebagai berikut :
1. Analisis Sistem (system analysis) :
a) Studi Pendahuluan,
b) Studi Kelayakan,
c) Mengidentifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Pemakai,
d) Memahami Sistem yang Ada,
e) Menganalisis Hasil Penelitian.
2. Perancangan Sistem (system design)
a) Perancangan Awal,
b) Perancangan Perinci.
3. Implementasi Sistem (system implementation).
4. Operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance)
1. Analisis Sistem
Tahap awal dari SLDC adalah analisis sistem (system analysis). Tahap ini dilakukan oleh
analis sistem (system analyst). Analis sistem (system analis) adalah orang yang dididik khusus
untuk mengembangkan sistem secara profesional. Penggunaan analis sistem di metode SLDC
beralasan bahwa metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang
kompleks. STI yang kompleks perlu dianalisis oleh orang yang ahli di bidangnya sehingga
permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan
benar.
Tahap di analisis sistem terdiri dari atas kegiatan-kegiatan berikut.
a) Studi Pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang
jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek pengembengan STI ini. Dari
studi pendahuluan ini, dapat diperoleh hasil pemahaman sistem secara awal, perkiraan
biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan untuk pengembangan STI ini.
b) Studi Kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang diperlukan oleh analisi
sistem adalah melakukan studi kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan
(feasibility study) terdiri atas lma macam kelayakan yang disebut TELOS, yaitu studi
kelayakan teknologi, studi kelayakan ekonomis, studi kelayakan legal, studi kelayakan
operasi dan studi kelayakan sosial. Studi kelayakan ini dimaksudkan bahwa secara
teknologi, ekonomi, legal, operasi dan sosial, pengembangan STI dapat dilakukan dan
layak.
2. Perancangan Sistem
Tahap berikutnya dari SLDC setelah tahap analisis sistem adalah tahap perancangan sistem
(system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama sebagai berikut.
a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem
secara logika.
b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.
Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem
secara logika (logical system design) atau perancangan sistem secara umum (general system
design). Tujuan perancangan sistem yang kedua lebih dikenal dengan istilah perancangan
sistem secara terperinci (detail system design).
3. Implementasi Sistem
Tahap berikutnya setelah sistem selesai dirancang dan dibangun adalah tahap implementasi
sistem. Implementasi sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
Tahap implementasi sistem terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Mempersiapkan rencana implementasi.
b. Melakukan kegiatan implementasi:
1. Memilih dan melatih personel;
2. Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem;
3. Mengetes sistem;
4. Melakukan konversi sistem.
c. Menindaklanjuti implementasi.
Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama
dengan sistem yang baru. Untuk mengganti sistem yang lama dengan sistem yang abru,
diperlukan suatu pendekatan atau strategi agar berhasil. Pendekatan atau strategi konversi yang
ada sebagai berikut :
a. Konversi Pararel
Pendekatan atau srategi konvensi paralel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang
baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu.
b. Konversi Pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot atau pendekatan konversi lokasi dilakukan bertahap
pada suatu lokasi sebagai suatu percontohan dan jikan berhasil dilanjutkan ke lokasi yang
lainnya.
c. Konversi Bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan masing-masing
modul dari sistem secara bertahap dan urut.
d. Konversi Langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang lama
langsung dengan sistem yang baru.
Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan teknologi sistem informasi
Indikator :
Menjelaskan alat masukan
Komputer sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem alat masukan, pemrosesan, keluaran, dan alat
penyimpanan. Alat masukan terdiri dari berbagai golongan. Jelaskan penggolongan alat masukan yang
Anda ketahui!
Jawaban
Alat masukan adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan yang dapat berupa masukan data
ataupun masukan program. Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat
masukan sekaligus alat keluaran untuk menampilkan hasil. Alat input/output (I/0) demikian ini disebut
dengan terminal
Alat masukan dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu, keyboard, pointing device, scanner,
censor dan voice recognizer.
1. Keyboard
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak digunakan. Input dimasukkan ke
alat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada di keyboard.
Keyboard sebagai alat input biasanya didampingi dengan suatu tampilan (display) yang akan
menampilakn apa yang idtekan di keyboard.
2. Pointing Device
Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik, gambar, atau pemilihan suatu icon di
layar, penggunaan keyboard kurang memuaskna. Alat input yang berupa pointing device akan
lebh tepat digunakan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah mouse, touchscreen, lightpen
dan digitizergraphic tablet.
3. Scanner
Alat masukan scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca.
Alat peraba banyak digunakan karena akan membuat proses pemasukan data lebih cepat dan
akurat dibandingkan jika harus dimasukkan lewat keyboard. Alat masukan scanner dapat
berupa magnetic ink character recognition (MICR) reader dan optical data reader.
4. Censor
Censor merupakan alat yang mampu secara langsung menangkap data kejadian fisik. Data
analog dikumpulkan oleh alat sensor dan dimasukkan ke pengubah analog-to-digitalconverter
yang berikutnya akan diproses oleh komputer.
5. Voice Recognizer
Voice Recognizer atau speech recognizer membuat komputer mengerti omongan manusia.
Voice recognizer menggunakan microphonr untuk menangkap suara input. Digital camera,
camcorder dan voice recognizer termasuk dalam perlengkapan dasar multimedia dan mulai
banyak digunakan untuk teleconference.