Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MADE WISNU JULIARTA PUTRA

NIM : 042268647

TUGAS 2

LEMBAR BUTIR SOAL TUGAS TUTORIAL


ATAU TUGAS MATA KULIAH I/II/III*
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Kode MK &
Nomor KB
Kode/Nama MK : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Andy Mulyana/UT EKMA443 KB 2
Penelaah soal//institusi : Deni Surapto/UT
Tahun Penulisan : 2020 4 & Modul
Butir Soal No. :1
Skor Maks. : 25
4

Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan aplikasi sistem informasi

Indikator :
Menjelaskan tentang sistem-sistem informasi di level menengah

Manajemen sebuah perusahaan dapat dibagi menjadi 3 level, yaitu level atas, menengah dan level
bawah. Setiap level manajemen memerlukan informasi dan sistem informasi yang berbeda. Jelaskan
kegunaan sistem informasi di level menengah manajemen!

Jawaban

Sistem-sistem informasi di level menengah digunakan untuk pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen yang sifatnya setengah terstruktur (semi structured). Sistem-sistem informasi ini adalah
sistem pakar (SP) atau expert system (ES), jaringan neural buatan (JNB) atau artificial neural network
(ANN), sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support system (DSS) atau group support
systems (GSS), serta sistem informasi geografis (SIG) atau geographic information systems (GIS).

1. Sistem Pakar (SP)


Sistem Pakar (SP) atau expert system (ES) adalah sistem informasi yang berisi dengan
pengetahuan dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Sistem pakar ini dapat
berisi dengan pengetahuan (knowledge) dari satu atau lebih pakar. Pengetahuan dari pakar
dalam sistem ini digunakan sebagai dasar oleh sistem pakar untuk menjawab pertanyaan
(konsultasi). Sistem pakar mempunyai tiga komponen utama, yaitu : 1. User interface, 2.
Inference Engine, 3. Knowledge Base
User Interface merupakan media yang digunakan oleh sistem pakar untuk berhubungan input
(menerima data dan pertanyaan konsultasi) dan output (menghasilkan jawaban) dengan
pemakainya.
Inference Engine adalah perangkat lunak di sistem pakar yang akan mengevaluasi aturan-
aturan (rules) yang disediakan oleh knowledge base dengan urutan-urutan tertentu untuk
memberikan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pemakai sistem dan alasan-alasan konsultasi
dengan pemakai sistem.
Komponen ketiga dari sistem pakar adalah knowledge base (basis pengetahuan). Knowledge
Base dibentuk dari aturan-aturan (rules) yang berkaitan satu dengan yang lainnya. Pengetahuan
yang disimpan di knowledge base ini diambil dari kepandaian pakar,

2. Jaringan Neural Artifisial (JNA)


Jaringan Neural Artifisial (artificial neural network) merupakan jaringan neural buatan yang
mencoba meniru jaringan neural manusia. Perancangan dari neural artifisial diilhami dengan
struktur dari otak manusia.
Jaringan neural artifisial amsih dalam tahap pengembangan dan riset. Jaringan neural artifisial
berbeda dengan sistem pakar dalam beberapa hal. Jaringan neural artifisial mempunyai
inteligensia yang dapat belajar dan berpikir seperti layaknya otak manusia.
Jaringan neural artifisial mulai banyak diterapkan di aplikasi bisnis walaupun masih dalam
tahap pengembangan. Beberapa riset di bisnis menunjukkan bahwa memprediksi dengan
menggunakan perangkat lunak jaringan neural artifisial akan didapatkan hasil yang lebih tepat
dibandingkan dengan cara prediksi metode konvensional.

3. Sistem Penunjang Keputusan (SPK)


Suatu sistem penunjang keputusan (SPK) atau decision support systems (DSS) didefinisikan
sebagai suatu sistem informasi untuk membantu manajer level menengah untuk proses
pengambilan keputusan setengah tersruktur (semi structured) supaya lebih efektif dengan
menggunakan model-model analitis dan data yang tersedia.
Dari definisi di atas, dapat diketahui tujuan dari SPK (sistem penunjang keputusan) sebagai
berikut :
1. Membantu manajer mengambil keputusan setengan terstruktur yang dihadapi oleh manajer
level menengah.
2. Membantu atau mendukung manajemen mengambil keputusan bukan menggantikannya.
3. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan manajemen bukan untuk meningkatkan
efisiensi. Walaupun waktu manajer penting (efisiensi), efektivitas merupakan tujuan utama
penggunaan SPK.
Sistem penunjang keputusan (SPK) mempunyai tiga komponen utama, yaitu 1. Dialog
Management, 2. Model Management, 3. Data Management.

4. Sistem Penunjang Keputusan Grup (SPKG)


Sistem penunjang keputusan grup (SPKG) atau group decision-support system (GDSS) adalah
SPK yang digunakan oleh beberapa pengambil keputusan bersama-sama secara grup. SPK grup
ini muncul karena perdebatan pada awal-awal tahun 1990-an bahwa pengambilan keputusan
secara grup akan lebih baik dari secara individual karena grup dianggap dapat memberikan
sinergi akibat kontak sosial antar mereka.

5. Sistem Informasi Geografis (GIS)


Perusahaan jaringan toko ritel Wal Mart mengumpulkan semua basis data di masing-masing
tokonya yang tersebar di Amerika Seriakt ke dalam data warehouse di kantor pusat. Dengan
menggunakan data mining, manajer di Wal Mart dapat menganalisis perilaku konsumen secara
nasional serentak. Wal Mart menampilkan informasi ini dalam bentuk peta Wilayah Amerika
Serikat dan dapat melihat pergerakan pola perilaku konsumen antar waktu dan antar tempet di
seluruh tokonya di Amerika Serikat. Dari tampilan ini, dapat dilihat pergeseran-pergeseran
penjualan yang terjadi dan perilaku konsumen dapat dipelajari sehingga alokasi promosi dan
produk dapat dioptimalkan. Oleh karena sistem ini menggunakan bentuk peta secara geografis,
sistem ini juga dikenal dengan nama geographic information systems atau sistem informasi
geografis.

SUMBER BMP/EKMA4434/HAL 4.19 - 4.24

Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas

*) Coret yang tidak perlu


LEMBAR BUTIR SOAL TUGAS TUTORIAL
ATAU TUGAS MATA KULIAH I/II/III*
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Kode MK &
Nomor KB
Kode/Nama MK : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Andy Mulyana/UT EKMA443 KB 1
Penelaah soal//institusi : Deni Surapto/UT
Tahun Penulisan : 2020 4 & Modul
Butir Soal No. :2
Skor Maks. : 40
5

Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan pengembangan sistem informasi

Indikator :
Menjelaskan tahapan-tahapan SDLC

Siklus hidup pengembangan sistem terdiri dari beberapa metode yang berbeda. Salah satu siklus
tersebut adalah System Development Life Cycle (SDLC). Jelaskan tahapan-tahapan SDLC secara
lengkap dari awal hingga akhir!

Jawaban

Metode siklus hidup pengembangan sistem atau system development life cycle (SLDC) mempunyai
beberapa tahapan. Sesudai dengan namanya, SLDC dimulai dari suatu tahapan sampai tahapan terakhir
dan kembali lagi ke tahapan awal untuk membentuk suatu siklus atau daur hidup.
Tahapan-tahapan dalam metode SLDC sebagai berikut :
1. Analisis Sistem (system analysis) :
a) Studi Pendahuluan,
b) Studi Kelayakan,
c) Mengidentifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Pemakai,
d) Memahami Sistem yang Ada,
e) Menganalisis Hasil Penelitian.
2. Perancangan Sistem (system design)
a) Perancangan Awal,
b) Perancangan Perinci.
3. Implementasi Sistem (system implementation).
4. Operasi dan perawatan sistem (system operation and maintenance)

1. Analisis Sistem
Tahap awal dari SLDC adalah analisis sistem (system analysis). Tahap ini dilakukan oleh
analis sistem (system analyst). Analis sistem (system analis) adalah orang yang dididik khusus
untuk mengembangkan sistem secara profesional. Penggunaan analis sistem di metode SLDC
beralasan bahwa metode ini digunakan untuk mengembangkan sistem teknologi informasi yang
kompleks. STI yang kompleks perlu dianalisis oleh orang yang ahli di bidangnya sehingga
permasalahan dapat dipecahkan dan kebutuhan pemakai sistem dapat diidentifikasi dengan
benar.
Tahap di analisis sistem terdiri dari atas kegiatan-kegiatan berikut.

a) Studi Pendahuluan
Kegiatan awal dari analisis sistem adalah studi awal atau studi pendahuluan tentang
jenis, ruang lingkup dan pemahaman awal dari proyek pengembengan STI ini. Dari
studi pendahuluan ini, dapat diperoleh hasil pemahaman sistem secara awal, perkiraan
biaya yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan untuk pengembangan STI ini.
b) Studi Kelayakan
Setelah studi pendahuluan dilakukan, langkah berikutnya yang diperlukan oleh analisi
sistem adalah melakukan studi kelayakan (feasibility study). Studi kelayakan
(feasibility study) terdiri atas lma macam kelayakan yang disebut TELOS, yaitu studi
kelayakan teknologi, studi kelayakan ekonomis, studi kelayakan legal, studi kelayakan
operasi dan studi kelayakan sosial. Studi kelayakan ini dimaksudkan bahwa secara
teknologi, ekonomi, legal, operasi dan sosial, pengembangan STI dapat dilakukan dan
layak.

c) Mengidentifikasi Permasalahan dan Kebutuhan Informasi Pemakai


Langkah selanjutnya jika STI layak dikembangkan adalah mengidentifikasi masalah di
sistem lama supaya dapat diperbaiki di sistem yang baru. Mengidentifikasi masalah
dilakukan dengan mengedintifikasi penyebab masalahnya. Penyebab masalah
merupakan sumber dari permasalahan yang harus diperbaiki.

d) Menganalisis Hasil Penelitian


Setelah penelitian dilakukan dan hasil penelitian dikumpulakan, langkah selanjutnya
adalah menganalisis hasil penelitian ini. Menganalisis hasil penelitian terdiri atas
menganalisis kelemahan sistem yang lama dan menganalisis skebutuhan informasi
pemakai.

2. Perancangan Sistem
Tahap berikutnya dari SLDC setelah tahap analisis sistem adalah tahap perancangan sistem
(system design). Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama sebagai berikut.
a. Memberikan gambaran secara umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem
secara logika.
b. Memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram
komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.

Tujuan perancangan sistem yang pertama lebih dikenal dengan istilah perancangan sistem
secara logika (logical system design) atau perancangan sistem secara umum (general system
design). Tujuan perancangan sistem yang kedua lebih dikenal dengan istilah perancangan
sistem secara terperinci (detail system design).

a. Perancangan Sistem Secara Umum


Tujuan dari perancangan sistem secara umum atau perancangan sistem secara logika atau
perancangan sistem secara konsep adalah memberikan gambaran secara umum kepada
pemakai sistem tentang sistem teknologi informasi yang baru.

b. Perancangan Sistem Terperinci


Jika perancangan sistem secara umum untuk menjawab pertanyaan apa yang dibutuhkan
dari komponen-komponen sistem teknologi informasi, perancangan sistem secara
terperinci menjawab pertanyaan bagaimana dan seperti apa bentuk dari komponen-
komponennya. Perancangan sistem secara terperinici atau perancangan sistem fisik
dimaksudkan untuk menggambarkan bentuk secara fisik dari komponen-komponen STI
yang akan dibangun oleh pemrogram dan ahli teknik liannya.

3. Implementasi Sistem
Tahap berikutnya setelah sistem selesai dirancang dan dibangun adalah tahap implementasi
sistem. Implementasi sistem adalah tahap meletakkan sistem supaya siap dioperasikan.
Tahap implementasi sistem terdiri atas beberapa kegiatan sebagai berikut :
a. Mempersiapkan rencana implementasi.
b. Melakukan kegiatan implementasi:
1. Memilih dan melatih personel;
2. Memilih dan mempersiapkan tempat dan lokasi sistem;
3. Mengetes sistem;
4. Melakukan konversi sistem.
c. Menindaklanjuti implementasi.

Implementasi sistem juga merupakan proses mengganti atau meninggalkan sistem yang lama
dengan sistem yang baru. Untuk mengganti sistem yang lama dengan sistem yang abru,
diperlukan suatu pendekatan atau strategi agar berhasil. Pendekatan atau strategi konversi yang
ada sebagai berikut :

a. Konversi Pararel
Pendekatan atau srategi konvensi paralel dilakukan dengan mengoperasikan sistem yang
baru bersama-sama dengan sistem yang lama selama satu periode waktu tertentu.

b. Konversi Pilot
Pendekatan atau strategi konversi pilot atau pendekatan konversi lokasi dilakukan bertahap
pada suatu lokasi sebagai suatu percontohan dan jikan berhasil dilanjutkan ke lokasi yang
lainnya.

c. Konversi Bertahap
Pendekatan atau strategi konversi bertahap dilakukan dengan menerapkan masing-masing
modul dari sistem secara bertahap dan urut.

d. Konversi Langsung
Pendekatan atau strategi konversi langsung dilakukan dengan mengganti sistem yang lama
langsung dengan sistem yang baru.

4. Operasi dan Perawatan Sistem


Setelah sistem diimplementasikan dengan berhasil, sistem akan dioperasikan dan dirawat.
Tahap ini disebut dengan operasi dan perawatan sistem. Sistem perlu dirawat karena beberapa
hal berikut.
a. Sistem mengandung kesalahan yang dulunya belum terdeteksi sehingga kesalahan-
kesalahan sistem perlu diperbaiki.
b. Sistem mengalami perubahan-perubahan karena permintaan barud ari pemakai sistem.
c. Sistem mengalami perubahan karena perubahan lingkungan luar.
d. Sistem perlu ditingkatkan.

SUMBER BMP/EKMA4434/HAL 5.3 - 5.10

Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas

*) Coret yang tidak perlu

LEMBAR BUTIR SOAL TUGAS TUTORIAL


ATAU TUGAS MATA KULIAH I/II/III*
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Manajemen Kode MK &
Nomor KB
Kode/Nama MK : EKMA4434/Sistem Informasi Manajemen Nomor Modul
Penulis Soal/Institusi : Andy Mulyana/UT EKMA443 KB 1
Penelaah soal//institusi : Deni Surapto/UT
Tahun Penulisan : 2020 4 & Modul
Butir Soal No. :3
Skor Maks. : 35
6

Capaian Pembelajaran :
Menjelaskan teknologi sistem informasi

Indikator :
Menjelaskan alat masukan

Komputer sebagai suatu sistem terdiri dari subsistem alat masukan, pemrosesan, keluaran, dan alat
penyimpanan. Alat masukan terdiri dari berbagai golongan. Jelaskan penggolongan alat masukan yang
Anda ketahui!

Jawaban

Alat masukan adalah alat yang digunakan untuk menerima masukan yang dapat berupa masukan data
ataupun masukan program. Beberapa alat masukan mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai alat
masukan sekaligus alat keluaran untuk menampilkan hasil. Alat input/output (I/0) demikian ini disebut
dengan terminal
Alat masukan dapat digolongkan dalam beberapa golongan, yaitu, keyboard, pointing device, scanner,
censor dan voice recognizer.

1. Keyboard
Keyboard adalah alat input yang paling umum dan banyak digunakan. Input dimasukkan ke
alat proses dengan cara mengetikkan lewat penekanan tombol yang ada di keyboard.
Keyboard sebagai alat input biasanya didampingi dengan suatu tampilan (display) yang akan
menampilakn apa yang idtekan di keyboard.

2. Pointing Device
Untuk keperluan tertentu, misalnya pembuatan grafik, gambar, atau pemilihan suatu icon di
layar, penggunaan keyboard kurang memuaskna. Alat input yang berupa pointing device akan
lebh tepat digunakan. Yang termasuk dalam kategori ini adalah mouse, touchscreen, lightpen
dan digitizergraphic tablet.

3. Scanner
Alat masukan scanner bekerja dengan cara meraba secara elektronik input yang akan dibaca.
Alat peraba banyak digunakan karena akan membuat proses pemasukan data lebih cepat dan
akurat dibandingkan jika harus dimasukkan lewat keyboard. Alat masukan scanner dapat
berupa magnetic ink character recognition (MICR) reader dan optical data reader.

4. Censor
Censor merupakan alat yang mampu secara langsung menangkap data kejadian fisik. Data
analog dikumpulkan oleh alat sensor dan dimasukkan ke pengubah analog-to-digitalconverter
yang berikutnya akan diproses oleh komputer.

5. Voice Recognizer
Voice Recognizer atau speech recognizer membuat komputer mengerti omongan manusia.
Voice recognizer menggunakan microphonr untuk menangkap suara input. Digital camera,
camcorder dan voice recognizer termasuk dalam perlengkapan dasar multimedia dan mulai
banyak digunakan untuk teleconference.

SUMBER BMP/EKMA4434/HAL 6.3 – 6.6


Waktu : Isikan sesuai dengan indikator kisi-kisi soal Tugas

*) Coret yang tidak perlu

Anda mungkin juga menyukai