Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH RESENSI

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

OLEH :

1. Anwar Azmi Hidayatullah


2. Jeroneo Soares de Sousa da Costa
3. Joanina Qiuntina Amaral
4. Maria Febrianca Delrio Borges
5. Rofana Lamai
6. Wahyu Panji Asmoro
7. Wilda M Lamadaung

STIE IEUpaweda Yogyakarta

Tahun 2018/2019
Kata Pengantar

Puji serta syukur kami haturkan kepada tuhan yang maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah resensi ini tentang “MAKALAH
RESENSI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN” dengan tepat waktu dan sebaik-
baiknya.

Dalam pembuatan makalah ini kami sebagai penulis mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak, maka dari itu pada kesempatan kali ini kami sebagai penulis mengucapkan
terima kasih kepada pihak-pihak yang telah mendukung kami, sehingga makalah ini dapat
terselesaikan tepat waktu. Kami menyadari bahwa makalah ini pasti mempunyai kesalahan
dalam penulisan, penyusunan dan materinya untuk itu mohon dimaklumi. Oleh karena itu
kami sebagai penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik dari para pembaca atas
kesalahan dan kekurangan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan dengan semestnya dan dapat berguna dengan
semestinya juga.

Yogyakarta, Sabtu 13 juli 2019

Ttd

Penulis
Judul : Pendidikan Kewarganegaraan
Penulis : Sri Harini Dwiytmi, SH., MS. , Drs. Mawardi dkk.
Penerbit : Pustaka Pelajar
Tahun : 2012
Kota terbit : Yogyakarta
Tebal : 281 Halaman
Buku ini merupakan sebuah buku yang mempunyai sumbangsih yang sangat besar bagi
kaum pelajar khususnya setingkat mahasiswa dan masyarakat umum yang ingin memahami
lebih dalam tentang pendidikan kewarganegaraan. Permasalahan mengenai kewarganegaraan
yang seringkali kita temui dalam kesehariaan. Didalam buku ini mengkaji tentang
bebagaimacam aspek yang berkaitan dengan kewarganegaraan yakni :
1. Hakikat dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
2. Pancasila dan Identitas Nasional
3. Konstitusi, Negara Hukum dan HAM
4. Geopolotik dan Geostrategi
Dengan mengetahui berbagai aspek – aspek di atas, diharapkan para mahasiswa dam
masyarakat umum yang memebaca dan memahami buku ini dapat menjadi seorang warga
negara yang bertaqwa, mandiri, cendekia, kreatif, inovatif serta berkarakter Pancasila dan
menjunjung nilai nilai yang terkandung didalamnya.Di setiap kampus pendidikan ternyata
hampir sama yaitu terdapat pembelajaran tentang pendidikan kewarganegaraan. Dengan
semua daya dan upaya penulis optimalkan dalam menyusun buku ini.
Penulis dalam menyusun buku ini diawali dengan mejelaskan terlebih dahulu mengenai
ilmu pendidikan kewarganegaraan. Dari penjelasan yang ada di BAB I ini mencerminkan
pemahaman penulis yang dalam tentang pendidkan kewargangaraan. Namun, dari BAB ini
juga pembahasannya tidak hanya menceritakan pendidikan kewarganegaraan. Akan tetapi,
menjelaskan pula latar belakang penulisan judul buku yang sedang kita kaji sekarang.
Buku ini juga tidak ditulis secara sistematik menurut struktur Filsafat Pendidikan.
Tetapi, penulis hanya membicarakan beberapa topik atau tema saja yang dianggapnya
penting. Bahkan sebagian besar bahan-bahan materinya diangkat dari para penulis lainnya.
Pembahasan yang di angkat penulis adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
Dalam bab ini menjelaskan tentang urgens dan relevansi pendidikan kewarganegaraan,
tujuan serta kompetensi yang diharapkan kepada mahasiswa dan kalangan umum setelah
memahami isi buku ini.
Selain itu dibagian ini juga membahas tentang latar belakang, hakikat pendidikan
kewarganegaraan, serta tujuan pendidikan kewarganegaraan.
BAB II Pancasila dan Identitas Nasional
A. Pancasila
Proses perumusan pancasila dimulai dalam siding Dokuritu Zyunbi Tyoosakai (Badan
penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang disingkat dengan BPUPKI
yang dilanjutkan dalam siding Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
berisikan tentang gagasan dasar hukum Negara Indonesia sekarang ini yakni :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan
Perwakilan
5. Keadilan Social Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Pancasila dengan lima dasar tersebut pada dasarnya sebagai suatu sistem filsafat.
Maksudnya adalah satu kesatuan bagian yang saling berhubungan, saling bekerja sama untuk
satu tujuan tertentu dan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan yang utuh sebagai
sistem, lazimnya memiliki ciri-ciri
1. Suatu kesatuan bagian-bagian
2. Bagian-bagian tersebut mempunyai fungsi sendiri-sendiri
3. Saling berhubungan dan saling ketergantngan
4. Kesemuanya dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan bersama-sama (tujjuan
sistem)
5. Terdiri dari suatu lingkungan yang komplek
Dari aspek-aspek tersebut isi pancasila merupakan suatu sistem. Setiap sila pada
hakikatnya merupakan suatu asas dan fungsi dengan tujuan tertentu yaitu masyarakat yang
adil dan makmur sebagai tujuan yang satu dari Negara RI.
Isi-isi sila dalam pancasila pada hakikatnya merupakan suatu kesatuan. Dasar filsafat
Negara Indonesia adalah lima sila, masing-masing merupakan asas tersendiri dan beradab.
Namun sila-sila tersebut bersama-sama merupakan suatu kesatuan dan ketuhanan. Setiap sila
merupakan suatu unsur sebagai bagian mutlak dari kesatuan. Karena itu dasar filsafat Negara
pancasila itu merupakan suatu kesatuan dan kethanan yang bersifat MAJEMUK TUNGGAL.
Majemuk dalam hal ini berarti jamak namun berarti tunggal atau satu. Sehingga setiap sila
tidak dapat bardidri sendiri dan terpisah dengan sila yang lain dan merupakan sistem filsafat,
sebagai satu kesatuan organik. Antara sila-sila saling berhubungan saling berkaitan bahkan
saling mengkualifikasi.
Sebagai sistem filsafat, pancasila merupakan suatu kesatuan pemikiran yang mendasar
yang membawakan kebenaran yang hakiki, bukan hasil pemikiran yang dangkal dan spontan,
di proses dalam siding-sidang BPUPKI dan PPKI secara kritis dan abstrakstif.
B. Identitas Nasional
Bagian ini membahas tentang makna, unsur, bentuk identitas nasional dan identitas
nasional sebagai jati diri bangsa melalui proses berbangsa serta pemberdayaan identitas
nasional untuk menghindari kecenderungan disintegrasi dan pelaksanaan pemerintahan yang
menyimpang.
Istilah identitas berasal dari bahasa inggris identity, yang menurut KUBI berarti
keadaan, ciri-ciri khusus suatu benda/oran. Dalam kamus polotik identitas berarti ciri-ciri
atau keadaan khusus seseorang atau jati diri. Sedangkan kata nasional dari akar kata nation
(inggris)yang berarti bangsa yang tangah menegara atau kebangsaan. Dalam kamus politik
berasal dari kata natio (latin) yang artinya kelahiran, suku bangsa. Kata nasional berarti
masyarakat yang sudah berkembang sedemikian sehingga mempunyai kesamaan sejarah,
tradisi, kebudayaan, bahasa dan wilayah. Hal ini menimbulkan kesadaran dan kesetiaan serta
kemauan untuk hidup bersatu dalam suatu Negara yang merdeka.
Jadi identitas nasional Indonesia (national identity) atau sering disebut keperibadian
nasional dan atau jati diri nasional adalah ciri khusus yang dimiliki olehbangsa Indonesia,
sehingga dapat dibedakan dengan ciri khusus bangsa lain didunia.
BAB III Konstitusi, Negara Hukum dan HAM
A. Konstitusi

Dalam materi KONSTITUSI berkenaan dengan beberapa hal yaitu: arti pentingnya
konstitusi dalam sebuah Negara, pengertian klarifikasi konstitusi, sejarah singkat konstitusi
Indonesia, materi muatan atau isi sebuah konstitusi, dalam perubahan konstitusi di indinesia.
Melalui materi ini, akan membantu para mahasiswa memehami konstitusi dari berbagai aspek
seperti disebutkan sebelumnya.
a. Pengentar
b. Urgensi, pengertian dan klarifikasi konstitusi
c. Sejaarah konstitusi di Indonesia
d. Materi muatan konstitusi
e. Prosedur dan sistem perubahan konstitusi Indonesia
f. Konstitusi Negara republic Indonesia pascsa perubahan

Konstitusi merupakan gejala atau fenomena universal. Artinya, hampir setiap Negara
mempunyai konstitusi atau dapat dikatakan hampir tiada Negara tanpa konstitusi. Konstitusi
merupakan dasar dan sumbereksistensi (kehadiran) sebuah Negara, walaupun dalam praktek
ada beberapa Negara lahir terlebih dahulu sebelum adanya konstitusi, misalnya amerika
serikat (merdeka sejak 4 juli 1776, baru memiliki konstitusi 2 juli 1787) demikian pula
Indonesia (merdeka 17 agustus 1945, baru memiliki konstitusi tanggal 18 agustus 1945).

B. Negara Hukum

Negara hukum merupakan suatu Negara yang diperintah berdasarkan hukum,


sedangkan penguasa harus tunduk pada ketentuan hukum yang berlaku. Dengan demikan
esensi dari Negara hukum adalah untuk membatasi kekuasaan penguasa Negara agar tidak
menyalahgunakan kekuasaannya serta memberikan perlindungan hukum bagi warga
masyarakat. Negara hukum dibagi menjadi 2 bagian yaitu:

1. Negara hukum klasik (classical rule of law)


2. Negara hukum modern (modern rule of law)
C. Hak Asasi Manusia (HAM)

Hak hak asasi manusia adalah norma/kaidah yang niscaya dalam rangka menata
hubungan antara Negara dengan warga Negara. Sebuah Negara akan dinilai positif, patuh
kepada rule of law, jika memperlakukan warga negaranya sesuai dengan norma/kaidah
HAM.sebaliknya, Negara akan di nilai negativ kalau melanggar HAM warga negarnya. HAM
merupakan instrumen yang efektif untuk memajuakan nilai-nila sebagai manusia (humanity).
Nilai-nilai sebagai manusia inilah yang harus di pandang superior dalam Negara.

HAM memiliki beberapa teori yaitu:

1. Teori hukum kodrat (natural law theory; naturalist jurisprudence)


2. Teori hokum pasif (legal positivism theory; positivist jurisprudence)
3. Teori relativisme budaya (cultural relativism theory)
BAB IV Demokrasi dan Civil Society

A. Demokrasi

Istilah demokrasi berasal dari dua kata dalam bahasa yunani, yaitu demos dan kratia
yang berarti pemerintahan. Dengan demikian secara hafrilah demokrasi berasal dari kata
demokratia yang berarti pemerintahan oleh rakyat.

Dalam bentuknya yang ideal sistem pemerintahan demokrasi itu mengandung beberapa
prinsi-prinsip yaitu:

1. Prinsip kedaulatan rakyat


2. Persamaan politik
3. Konsultasi kepada rakyat
4. Majority rule dan minority right
5. Pemerintahan yang terbatas
6. Pemisahan dan pembagian kekuasaan
7. Check and blances
8. Perlindunngan hak hak asai manusia
9. Pergantian pemimpin melalui pemiliha

B. Civil society

Mohammad A.S. Hikam mendefinisikan civil society sebagai wilayah kehidupan social
yang terorganisasi dan bercirikan, antara lain: kesukarelaan (voluantary), keswambadaan
(self-generating) dan keswadayaan (self-suporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan
Negara, dan berkaitan dengan norma-norma atau nilai-nilai hokum yang diikuti oleh
warganya.

BAB IV Kewarganegaraan dan HAM

A. Kewarganegaraan

Pengertian kewarganegaraan (citizenship) dapat dibedakan dalam dua arti yaitu


kewarganegaraan dalam arti formal dan kewarganegaraan dalam arti material.
Kewarganegaraan dalam arti formal menunjuk pada hal ikhwal masalah
kewarganegaraan pada umumnya berada pada ranah hokum public. Sedagkan
kewarganegaraan dalam arti material adalah akibat hukum dari pengertian kewarganegaraan
itu sendiri.

B. Hak hak asasi manusia (HAM)

Hak hak asasi manusia adalah norma/kaidah yang niscaya dalam rangka menata
hubungan antara Negara dengan warga Negara. Sebuah Negara akan dinilai positif, patuh
kepada rule of law, jika memperlakukan warga negaranya sesuai dengan norma/kaidah
HAM.sebaliknya, Negara akan di nilai negativ kalau melanggar HAM warga negarnya. HAM
merupakan instrumen yang efektif untuk memajuakan nilai-nila sebagai manusia (humanity).
Nilai-nilai sebagai manusia inilah yang harus di pandang superior dalam Negara.

HAM memiliki beberapa teori yaitu:

1. Teori hukum kodrat (natural law theory; naturalist jurisprudence)


2. Teori hokum pasif (legal positivism theory; positivist jurisprudence)
3. Teori relativisme budaya (cultural relativism theory)

BAB V Geopolitik dan Geostrategi

A. Geopolitik

Berbicara geopolitik indonesia adalah berbicara tenteng wilayah kedaulatan Indonesia


karena geo artinya bumi (wilayah) dan politik artinya kekuasaan. Sehingga jika dikehendaki
itu geopolitik Indonesia maka yang dimaksud ialah wilayah yang menjadi kekuasaan
Indonesia. Namun untuk lebih jelasnaya maka tulisan di bawah ini maka didekati dari segi
arti dan sejarahnya kemudian konsekuensinya dari penentuan batas wilayah Indonesia baik di
darat, laut maupun udara sebagai kebulatan secara keseluruhan merupakan hal yang akan di
uraikan lebih lanjut.

Contoh mengenai wawasan para pemikir tentang mempertahankan kekuasaan, perang,


stabilitas politik dan kejayaan ekonomi. Menurut Machiavelli pandangannya yang terkenal
yaitu: “dalam merebut dan mempertahankan kekuasaan dilakukan dengan menghalalkan
segala cara”. Politik adu domba adalah sah dilakukan untuk menjaga kekuasaan oleh suatu
rezim. Dalam kehidupan politik, yang kuat pasti akan menang.

B. Geostrategi
Geo adalah bumi (wilayah) sedangkan strrategi adalah cara/metode. Strategi tidak bisa
dilepaskan dengan politik. Dengan demikaian geostrategi adalah cara melaksanakan politik
nasional (kebijaksaan nasional berdasarkan pertimbangan wilayah yang meliputi posisi
geografi, karakter geografi, potensi dsb).

Di dalam geostrategi mempunyai asta gatra yaitu:

1. Konsep alamiah
a. Posisi dan lokasi geografi Negara
b. Keadaan dan kekayaan alam
c. Keadaan dan kemampuan penduduk
2. Aspek social
a. Ideologi
Ideologi memberi konstribusi penting bagi terciptanya ketahanan nasional.
b. Polotik
Istilah politik berasal dari kata dalam bahasa inggris politics yang berarti
kekuasaan (pemeerintahan) dan policy yang berarti kebijaksanaan (kepentingan
umum).
c. Ekonomi
Ekonomi memberi konsrtibusi bagi ketahanan nasional.
d. Social budaya
Terwujudnya ketahanan nasional tidak bisa dilepaskan dari factor social budaya.
e. Hankam
Terwujudnya ketahanan nasional juga sangat di tentukan oleh factor hankam
dalam memberi topangannya.

Kesimpulan

Buku ini bertujuan untuk memberi pemahaman kepada pembaca tentang pendidikan
kewarganegaraan yang dapat mendidik para pembaca dari sejarah pembentukan pancasila
hingga cara memebentuk bangsa dan Negara menjadi Negara yang mampu membentuk
warga Negara yang mempunyai nilai kewarganegaran.

Anda mungkin juga menyukai