Anda di halaman 1dari 24

Studi Kasus Strategi Tata Letak Warehouse dan Retail PT Matahari Putra

Prima (Hypermart)
Makalah Tugas Akhir Mata Kuliah Pengantar Manajemen Operasi

Dosen: Ir. Akhir Matua Harahap M.E.

Muhammad Ghozy Dzikra Firdiansyah     1906358322

Alvarizky Verdhana                                   1906358190

Athena Adriane                                           1906358272

Zahra Nurhanisa 1906358625

Savia Salsabila Adityawan                         1906358335

KELAS PMO D
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS INDONESIA
2020

Paper PMO-D
Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas Makalah Pengantar
Manajemen Operasi yang membahas tentang Analisis Pemakaian Strategi Layout Pada
Hypermart adalah murni hasil pekerjaan dan pemikiran kami sendiri. Tidak ada pekerjaan
orang lain yang kami gunakan tanpa menyebutkan sumber serta asalnya.

Materi yang terkandung dalam laporan ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai
bahan makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa
kami menyatakan menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya bentuk plagiarisme.

Nama - NPM : Muhammad Ghozy Dzikra Firdiansyah 1906358322

Alvarizky Verdhana 1906358190

Athena Adriane 1906358272

Zahra Nurhanisa 1906358625

Savia Salsabila Adityawan 1906358335

Mata Kuliah : Pengantar Manajemen Operasi (PMO-D)

Judul Makalah : Analisis Pemakaian Strategi Layout Pada Hypermart

Hari, Tanggal : Rabu, 2 Desember 2020

Dosen : Dr. Ir. Rosiwarna Anwar M.A.

Ir. Akhir Matua Harahap M.E.

Depok, 2 Desember 2020

(Kelompok 4)

ABSTRAKSI

1
Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang menjadi negara dengan
konsumsi produk-produk rumah tangga terbesar di dunia. Hal ini didukung dengan adanya
beragam perusahaan swasta di Indonesia yang membuka gerai-gerai toko swalayan mulai dari
yang konvensional dengan segala macam skala mulai dari UMKM hingga Swalayan Modern
maupun gerai toko non-konvensional.

Salah satu toko swalayan konvensional yang cukup dikenal oleh masyarakat luas
adalah Hypermart. Hypermart adalah jaringan supermarket yang memiliki banyak cabang di
Indonesia. Selain department store yang menjual produk sandang seperti makanan,
Hypermart juga memiliki supermarket atau pasar swalayan yang menjual kebutuhan sehari-
hari dan juga peralatan elektronik, olahraga, ATK, dll. Dengan hadirnya Hypermart di
berbagai wilayah di Indonesia, menjadikan kami berkeinginan untuk mencari strategi layout
yang digunakan oleh Hypermart.

Pada makalah ini, kami akan membahas dan menelusuri penggunaan konsep atau teori
Decision Layout pada gerai-gerai took yang dimiliki oleh PT. Matahari Putra Prima Tbk atau
yang sering dikenal oleh masyarakat luas sebagai Hypermart.

2
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan
limpahan karuniaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan makalah yang membahas
tentang Analisis Pemakaian Strategi Layout Pada Hypermart.

Atas dukungan yang telah diberikan dalam pembuatan karya tulis ini, kami mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Dr. Ir. Rosiwarna Anwar M.A. dan Ir. Akhir Matua Harahap M.E.selaku Dosen atau
Pengajar mata ajaran Pengantar Manajemen Operasi.
2. Seluruh rekan-rekan kelompok dan seluruh warga Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang
telah sangat berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini hingga selesai.
3. Orang tua yang turut membantu melalui dukungan dan doa kepada kami.

Tiada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa laporan makalah ini masih memiliki
kekurangan, baik dari segi bahasa, penulisan maupun isi. Oleh karena itu, kami meminta
maaf jika ada kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini. Saran dan kritik yang
membangun kami terima. Dengan laporan makalah ini, kami harap dapat menambah
pengetahuan dan memberikan manfaat bagi para pembacanya.

Demikian yang bisa kami sampaikan,

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Depok, 2 Desember 2020

Penyusun

3
Daftar Isi

Statement of Authorship 1

ABSTRAKSI 2

KATA PENGANTAR 3

Daftar Isi 4

BAB I: PENDAHULUAN 5
Definisi Strategi 5
Definisi Tata Letak 5
Prinsip-Prinsip Perancangan Tata Letak/Layout 7
Tujuan Perencanaan Tata Letak 7
Jenis-Jenis Tata Letak 7
Langkah-Langkah Perancangan Tata Letak/Layout 8

BAB II: IMPLEMENTASI 9


Retail Layout 9
Servicescape 9
Warehouse Layout 11

BAB III: ANALISIS 13


Retail Layout 13
Servicescape 14
Warehouse Layout 15

BAB IV: KESIMPULAN 16

REFERENSI 17

4
BAB I: PENDAHULUAN

Definisi Strategi

Kata "strategi" adalah turunan dari kata dalam bahasa Yunani, stratēgos. Adapun
stratēgos dapat diterjemahkan sebagai 'komandan militer' pada zaman demokrasi Athena.
Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan,
perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi
yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung
yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam
pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.

Menurut Johnson dan Scholes, yang dimaksud strategi adalah arah dan ruang lingkup
dari sebuah organisasi atau lembaga dalam jangka panjang yang mencapai keuntungan
melalui konfigurasi dari sumber daya dalam lingkungan yang menantang, demi memenuhi
kebutuhan pasar dan suatu kepentingan.

Definisi Tata Letak

Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan, baik yang
ada di dalam bangunan maupun yang ada di luar. Tata letak atau layout merupakan salah satu
keputusan strategis operasional yang turut menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam
jangka panjang. Littlefield dan Peterson (1956) lebih dulu menjelaskan tentang pengertian
layout. Menurut mereka layout merupakan penyusunan perabotan dan perlengkapan kantor
pada luas lantai yang tersedia.

Menurut James M. Apple perencanaan tata letak didefinisikan sebagai perencanaan


dan integrasi aliran komponen-komponen suatu produk untuk mendapatkan interelasi yang
paling efektif dan efisien antar operator, peralatan, dan proses transformasi material dari
bagian penerimaan sampai ke bagian pengiriman produk jadi. Tata letak adalah suatu
rancangan fasilitas, menganalisis, membentuk konsep, dan mewujudkan sistem pembuatan
barang atau jasa. Rancangan ini pada umumnya digambarkan sebagai rancangan lantai, yaitu
satu susunan fasilitas fisik (perlengkapan, tanah, bangunan, dan sarana lain) untuk
mengoptimalkan hubungan antara petugas pelaksana, aliran barang, aliran informasi, dan tata
cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan usaha secara ekonomis dan aman. Tata letak

5
juga merupakan salah satu bagian terbesar dari suatu studi perancangan fasilitas. Perancangan
fasilitas sendiri terdiri dari pelokasian pabrik dan perancangan gedung dimana sebagaimana
diketahui bahwa antara tata letak dengan penanganan material saling berkaitan erat.
Penyusunan tata letak yang baik dapat memperlihatkan suatu penyusunan daerah kerja yang
paling ekonomis untuk dijalankan, di samping itu akan menjamin keamanan dan kepuasan
kerja dari pegawai. Prestasi kerja dapat meningkat bila penyusun tata letak dilakukan dengan
baik dan aktif.

Tata letak merupakan satu keputusan penting yang menentukan efisiensi sebuah
operasi dalam jangka panjang. Tata letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak
menentukan daya saing perusahaan dalam kapasitas, proses, fleksibilitas, dan biaya, serta
kualitas lingkungan kerja, kontak pelanggan, dan citra perusahaan. Tata letak yang efektif
dapat membantu organisasi mencapai sebuah strategi yang menunjang diferensiasi, biaya
rendah, atau respon cepat. Tujuan strategi tata letak adalah untuk membangun tata letak yang
ekonomis yang memenuhi kebutuhan persaingan perusahaan.

Dalam semua kasus, desain tata letak harus mempertimbangkan bagaimana untuk dapat
mencapai:

1. Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi.


2. Aliran informasi, barang, atau orang yang lebih baik.
3. Moral karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman.
4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih baik.
5. Fleksibilitas (bagaimanapun kondisi tata letak yang ada sekarang, tata letak tersebut
akan perlu diubah).

Semakin lama, desain tata letak perlu dipandang sebagai sesuatu yang dinamis. Hal
ini berarti mempertimbangakan peralatan yang kecil, mudah dipindahkan, dan fleksibel. Rak
pajangan di toko harus dapat dipindahkan, meja kantor dan partisi yang modular, dan rak di
gudang dibuat di pabrik (tinggal pasang). Agar dapat mengatasi perubahan model produk
secara cepat dan mudah, dan masih dalam tingkat produksi yang memadai, manajer operasi
harus memberikan fleksibilitas dalam desain tata letak. Untuk mendapatkan fleksibilitas
dalam tata letak, para manajer melatih pekerja mereka saling bersilang, merawat peralatan,
menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja secara berdekatan, dan menggunakan
peralatan yang kecil dan mudah dipindahkan.

6
Prinsip-Prinsip Perancangan Tata Letak/Layout

Prinsip-Prinsip Dasar Dalam Perancangan Tata Letak (Layout) Yaitu:

1. Integrasi secara menyeluruh atas semua faktor yang mempengaruhi faktor produksi
2. Jarak pindah barang diupayakan seminimal mungkin
3. Aliran kerja berlangsung secara normal
4. Semua area dimanfaatkan secara efektif & Efisien
5. Kepuasan kerja dan rasa aman pekerja dijaga sebaik-baiknya.
6. Pengaturan tata letak harus fleksibel

Tujuan Perencanaan Tata Letak

Secara umum, tujuan dari perencanaan tata letak adalah untuk mendapatkan susunan
tata letak yang paling optimal dari fasilitas-fasilitas produksi yang tersedia di dalam
perusahaan. Dengan adanya susunan tata letak yang optimal, maka diharapkan pelaksanaan
proses produksi di dalam perusahaan tersebut akan dapat berjalan dengan lancar dan para
karyawan akan dapat menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada mereka dengan baik
pula.

Secara lebih rinci, tujuan perencanaan tata letak mencakup beberapa hal, diantaranya yaitu:

1. Meminimumkan material handling cost


2. Efektifitas penggunaan ruangan pabrik
3. Tingkat penggunaan tenaga kerja pabrikasi
4. Mengurangi kendala kelancaran proses produksi
5. Memudahkan komunikasi

Jenis-Jenis Tata Letak

1. Tata Letak Proses (process layout)

Tata letak fungsional – penyusunan tata letak dimana alat yang sejenis atau
mempunyai fungsi yang sama ditempatkan dalam bagian yang sama. Misalnya mesin-mesin
bubut dikumpulkan pada daerah yang sama, sedemikian pula mesin-mesin potong diletakkan
pada bagian yang sama. Mesin-mesin ini tidak dikhususkan untuk produk tertentu melainkan
dapat digunakan untuk berbagai jenis produk. Model ini cocok untuk discrete production dan
bila proses produksi tidak baku, yaitu jika perusahaan membuat jenis produk yang berbeda.

7
Jenis tata letak proses dijumpai pada bengkel-bengkel, rumah sakit, universitas atau
perkantoran.

2. Tata Letak Produk (product layout)

Apabila proses produksinya telah distandarisasikan dan berproduksi dalam jumlah


yang besar. Setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama sejak dari awal sampai
akhir.

3. Tata Letak Posisi Tetap (fixed position layout)

Dipilih karena ukuran, bentuk ataupun karakteristik lain menyebabkan produknya


tidak mungkin atau sukar untuk dipindahkan. Tata letak seperti ini terdapat pada pembuatan
kapal laut pesawat terbang, lokomotif atau proyek-proyek konstruksi.

Langkah-Langkah Perancangan Tata Letak/Layout

Langka-Langkah merancang Layout, yaitu:

1. Analisis Produk yaitu menganalisis jenis dan jumlah produk yang harus dibuat.
2. Analisis Proses adalah menganalisis jenis dan urutan proses pengerjaan produk.
3. Analisis Jenis & jumlah mesin/peralatan serta luas area yang dibutuhkan.
4. Rancangan layout mesin dan departemen
5. Menetapkan prosedur atau metode pengaturan layout (Tipe Layout), meliputi :

a. Layout dengan posisi tetap


b. Layout berorientasi pada proses
c. Layout perkantoran Ritel
d. Layout Lay out Gudang
e. Layout berorientasi produk

8
BAB II: IMPLEMENTASI

Retail Layout
Hypermart merupakan hypermarket yang menyediakan jasa merupakan supermarket
dan department store sehingga menerapkan retail layout. Penggunaan layout ini membantu
meningkatkan penjualan produk berdasarkan paparan produk yang disediakan sesuai dengan
permintaan konsumen. Tujuan dalam tata retail layout adalah untuk memaksimalkan
keuntungan per kaki persegi ruang toko. Komponen penting dalam retail layout ada dua,
yaitu store design dan customer flow. Store design berhubungan dengan manajemen ruang,
sedangkan customer flow berhubungan dengan perjalanan konsumen.
Dalam setiap ritel Hypermart, lokasi dekat pintu masuk merupakan tempat produk
yang menonjol dan permintaan tinggi. Lokasi ini juga digunakan untuk memberikan
informasi mengenai promosi maupun diskon produk tertentu untuk menarik minat konsumen.
Produk teknologi seperti mesin cuci hingga kamera memiliki lokasi yang luas dan menonjol
tersendiri setelah pintu masuk untuk meningkatkan eksposur konsumen.
Dilanjutkan pula semua rak pemajangan produk diposisikan sesuai kategori sebelum
arah jalan konsumen diarahkan menuju kasir. Posisi bagian ujung rak di setiap kategori
ditempatkan untuk produk yang mewakili kategori paling tinggi. Sebelum sampai di kasir,
dipajangkan produk yang berhubungan dengan diskon seperti di awal masuk ke dalam
Hypermart, tetapi lebih menekankan produk yang memiliki kemungkinan pembelian yang
tinggi, seperti makanan kecil dan peralatan sehari-hari. Untuk produk yang perlu regulasi
lebih dan harga mahal seperti alkohol juga diletakan di dekat kasir untuk memudahkan
transaksi.

Servicescape
Dalam mempertimbangkan perilaku konsumen, hypermart mengimplementasikan ketiga
elemen servicescape yaitu, kondisi lingkungan (ambient condition), tata letak dan
fungsionalitas (spatial layout and functionality), dan tanda, simbol, dan karakteristik (signs,
symbol, artifact) desain dalam mengatur layout nya.
Elemen pertama dapat diasosiasikan dengan suasana lingkungan seperti pencahayaan,
musik, suhu, dan bau. Hal ini tercermin pada penempatan produk di hypermart yang didasari
dengan lighting dengan menaruh produk berwarna gelap atau hitam dibagian bawah rak, dan

9
menaruh produk berwarna cerah di bagian atas rak, umumnya digunakan pada produk
kemasan botol seperti sirup. Hypermart juga memutar musik sebagai background berbelanja.
Elemen kedua mengarah pada tata letak produk dan fungsionalitas yang tercermin
pada pengelompokan produk sesuai kategori pada Hypermart. Selain itu, Hypermart
cenderung menempatkan produk sesuai beratnya. Produk yang lebih berat ditaruh di bagian
bawah rak dan produk ringan di bagian atas rak. Hypermart juga memasangkan tag pada rak
sebagai penunjuk kategori produk untuk memudahkan konsumen dalam mencari barang yang
diinginkan.

Elemen ketiga berkaitan dengan penggunaan tanda, simbol, dan karakteristik dalam menata
layout. Hypermart biasanya menaruh panah pada bagian atas depan di antara rak – rak untuk
memberitahu kategori apa yang ada pada rak tersebut. Pada beberapa kesempatan tertentu,
misalkan idul fitri atau natal, hypermart menaruh simbol – simbol yang berkaitan dengan
perayaan hari besar tersebut. Selain itu, berkaitan dengan adanya diskon atau promo tertentu,
hypermart biasanya menaruh informasi tersebut di bagian luar atau pintu masuk guna
menarik konsumen dan juga memberikan kejelasan informasi bagi konsumen.

10
Warehouse Layout
Sebagai perusahaan yang sudah berukuran cukup besar, Hypermart memiliki berbagai
inventori yang tersedia dalam jumlah banyak. Sebelum inventori ini disusun pada rak
pemajangan di gerai-gerai Hypermart, inventori ini tentu harus disimpan terlebih dahulu.
Hypermart juga harus menjaga stok barang agar tetap bisa melayani pelanggan dan tidak
mengalami stockout(kekurangan barang ketika pelanggan membutuhkannya). Inventori
umumnya disimpan di gudang atau warehouse. Dalam laporan keuangan tahunan Hypermart
di tahun 2019, Hypermart menyebut Sentra Distribusi yang menggunakan jaringan distribusi
nasional untuk mengirim produk dari Sentra Distribusi ke seluruh gerai Hypermart. Sentra
Distribusi ini dapat dikatakan merupakan warehouse untuk inventori Hypermart.
Hypermart sampai tahun 2019 memiliki 3 Sentra Distribusi yang berlokasi di area
Jabodetabek dan Jawa Timur. Untuk Sentra Distribusi Jabodetabek akan memasok area
Indonesia Barat dan Tengah, sementara Sentra Distribusi Jawa Timur memasok ke area
Indonesia Timur. Dalam pengelolaannya Hypermart memanfaatkan teknologi untuk melacak
inventori, misal pelacak frekuensi radio, solusi picking tanpa kertas melalui pengarah suara,
paperless single pick(artinya mendata menyeluruh tapi tidak memakai kertas melainkan
otomatis dan mengevaluasi peluang cross docking.
Dengan pendataan yang digital, mempercepat operasional sehingga jaringan Sentra Distribusi
dapat mengantar produk dengan lebih cepat dan akurat ke semua gerai sehingga setiap gerai
selalu pada posisi in-stock.
Untuk mendata dan memastikan ketersediaan dan lokasi inventori, Hypermart
menggunakan sistem yang disebut program Manhattan Warehouse Management System
untuk mengelola Sentra Distribusi. Manhattan Warehouse System adalah software yang
fleksibel karena menggunakan artificial intelligence dalam arti memiliki algoritma untuk
manajemen warehouse yang lebih berupa otomatisasi dan seperti yang dilakukan Hypermart,
paperless. Fitur Manhattan Warehouse System misalnya otomatis menghitung cycle counting
sehingga tidak perlu sering melakukan penghitungan fisik, pengambilan otomatis dengan
perhitungan untuk meminimalisasi perpindahan barang per order, meningkatkan akurasi
pelacakan jumlah stok sehingga stok aman/safety stock Hypermart bisa diturunkan,
memfasilitasi penerimaan barang yang lebih efisien dan seperti yang dikatakan di atas,
picking tanpa kertas melalui pengarah suara, artinya pengambilan otomatis yang bisa
diaktifkan dengan perintah suara.

11
BAB III: ANALISIS

Retail Layout
Hypermart menggunakan retail layout untuk meningkatkan profitabilitas produk yang
mereka jual. Posisi penempatan lokasi produk di Hypermart adalah grid layout, yaitu pola
layout yang cenderung repetitif untuk memudahkan perjalanan konsumen. Customer flow
dari Hypermart dirancang untuk mengarahkan pola perilaku dan cara pelanggan menavigasi
toko. Customer flow yang baik menyebabkan konsumen dapat bergerak cepat melalui ruang
yang efisien menggunakan perlengkapan dan tampilan standar. Presentasi produk yang
seragam dan nyaman, menciptakan pengalaman pelanggan yang lancar.

Produk yang diperkirakan memiliki pembelian tinggi akan diletakan dekat pintu
masuk agar paparan konsumen lebih luas dan pembelian cepat. Informasi diskon dan promosi
juga akan diletakan di depan untuk memberikan informasi kepada konsumen. Produk yang
termasuk dalam promosi akan diletakan dekat informasi promosi untuk meningkatkan tingkat
pembelian produk tersebut. Lokasi untuk produk seperti teknologi yang memiliki margin
tinggi akan dibuat menonjol dibandingkan lain, seperti pencahayaan terang dan ruangan luas.
Hal ini untuk mempermudah keterjangkauan konsumen terhadap barang tersebut dan karena
produk teknologi memiliki permintaan yang cenderung rendah.

12
Produk seperti produk perikanan dan peternakan akan diletakan di pinggir toko karena
termasuk produk yang memiliki daya tarik tinggi. Dalam segi distribusi, hal ini untuk
memudahkan pemindahan produk yang mentah untuk siap dijual, seperti daging. Produk
yang diletakan di akhir lorong suatu kategori biasanya merupakan produk yang berasal dari
merek yang terkenal karena memiliki tingkat eksposur yang sangat tinggi, sehingga
konsumen mengetahui kategori yang sedang ia lewati terwakili oleh produk tertentu. Produk
yang memiliki regulasi tinggi seperti alkohol dan rokok ditempatkan di akhir atau sekitar
kasir untuk mempercepat perjalanan konsumen dan menjaga keamanan regulasi pembelian
konsumen. Tempat kasir juga memiliki tingkat eksposur tinggi, karena konsumen menunggu
antrian pembayaran. Produk yang dipajangkan di lokasi ini adalah produk kecil dan
berhubungan keperluan sehari-hari seperti makanan kecil dan obat. Berdasarkan analisis
tersebut, Hypermart memenuhi tata letak keseluruhan toko ritel. Hal ini untuk
memaksimalkan keuntungan per luas persegi ruang toko. Hypermart menggunakan software
untuk membantu manajer dalam mengevaluasi profitabilitas berbagai rencana merchandising
untuk ratusan kategori. Sebagai contoh, lokasi produk teknologi biasanya memiliki
keuntungan per luas persegi lebih rendah sehingga Hypermart menempatkan produk tersebut
di lokasi yang menonjol. Hypermart telah menggunakan ide-ide yang membantu untuk
menentukan penataan keseluruhan toko.

Servicescape
Seperti yang sudah terlampir pada bagian implementasi, Hypermart menggunakan
servicescape guna menciptakan suasana yang mengarah pada kepuasan konsumen dalam
berbelanja. Kondisi fisik lingkungan layanan yang dialami konsumen memainkan peran
penting dalam membentuk pengalaman yang kemudian akan mempengaruhi tingkat kepuasan
konsumen. Contohnya dengan memasang background musik yang ceria, Hypermart
menciptakan suasana belanja yang menyenangkan untuk konsumen. Selain itu, dengan
menggunakan tata letak dan flow kategori produk yang baik, Hypermart dapat membuat
konsumen tinggal lebih lama dari waktu yang sebelumnya mereka rencanakan dikarenakan
tertarik untuk melihat – lihat produk Hypermart yang lain.
Pemasangan tanda dan simbol yang jelas sangat berpengaruh pada kepuasan
konsumen. Hal ini membantu konsumen dalam memahami informasi yang tercermin pada
produknya, tidak hanya pada kuantitas tetapi juga kualitasnya. Contohnya, pemberitahuan
promo atau diskon memberikan informasi kuantitas berupa pengurangan harga pada
konsumen. Sedangkan, perubahan pada rak di hypermart diharapkan dapat memberikan kesan

13
segar dan baru sehingga dapat menimbulkan persepsi bahwa barang yang ada di Hypermart
memiliki kualitas yang baik.

Warehouse Layout
Seperti yang dijabarkan pada bagian Implementasi, Hypermart, seperti banyak retail
lainnya, tentu perlu menyimpan inventori untuk mencegah kekosongan stok. Penyimpanan ini
harus ditaruh di sebuah tempat, umumnya disebut gudang atau warehouse, dan dari
Hypermart sendiri menyebut sebagai Warehouse. Tujuan atau target umum dari sebuah
warehouse umumnya adalah untuk meminimalkan handling cost, yakni biaya transaksi dan
pemindahan inventori, dan memiliki layout warehouse yang efektif dan bisa digunakan
optimal.
Umumnya, retail dalam skala kecil akan memanajemen warehouse mereka dengan
melakukan perhitungan fisik dan rencana desain manual penempatan barang. Hal ini tentu
akan kurang efektif dilakukan pada Hypermart yang memiliki rata-rata inventori mencapai
ribuan. Karena memakai perhitungan manual untuk warehouse Hypermart akan menjadi
sangat tidak efisien, Hypermart memanfaatkan teknologi berupa software Manhattan
Warehouse System. Dalam hal ini kita bisa mengatakan Hypermart menggunakan strategi
layout yang memanfaatkan automated storage and retrieval system yang menjadi fitur
software Manhattan(meskipun retrieval system di Sentra Distribusi belum sepenuhnya
otomatisasi karena masih memanfaatkan human-operated forklifts. Merujuk pada gambar di
bawah paragraf). Software Manhattan bisa membuat rencana pemindahan dan penempatan
inventori dengan seefektif mungkin, tapi juga dengan langkah pemindahan yang paling
efisien, dengan memperhitungkan inventori yang sudah ada dan layout warehouse Hypermart
sendiri.

14
Untuk strategi yang dipilih Hypermart dalam warehouse-nya, mungkin yang paling
mendekati adalah cross docking, yakni mempercepat masa inventori disimpan di dalam
warehouse(salah satunya dengan menempatkan area transfer barang untuk di distribusi ke
retail terhubung dengan warehouse. Merujuk pada gambar di bawah paragraf), dan berusaha
melanjutkan perjalanan barang ke gerai secepat dan seefisien mungkin. Dalam laporan
tahunnya juga Hypermart senantiasa mengevaluasi peluang cross docking menggunakan
software Manhattan, yang memiliki fitur pelacakan jumlah dan posisi stok inventori secara
real time. Dapat dikatakan hal ini akan memberikan Hypermart kemampuan mempraktikan
cross docking, yang memerlukan perencanaan cepat berapa dan barang apa yang akan segera
melanjutkan perjalanan ke gerai retail.

Hubungan Layout Warehouse dan Retail


Salah satu yang penting dalam menjaga hubungan antara gudang dan ritel bagi
Hypermart adalah mengawasi perputaran dan volume penjualan barangnya. Mengutip
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita pada kunjungannya ke Sentra Distribusi
Hypermart, Hypermart menyetok inventori cukup besar karena ingin membeli secara bulk
dengan harapan mengurangi biaya pembelian. Maka harusnya Hypermart tidak menemui
terlalu banyak stockout ketika ritel menemui permintaan mendadak mengingat inventori yang
di stok cukup besar. Namun karena yang dapat mengawasi pergerakan permintaan adalah
ritel, pada akhirnya hubungan informasi yang cepat diperlukan antara Sentra Distribusi dan
ritel.

BAB IV: KESIMPULAN


Tata letak (layout) adalah susunan letak fasilitas operasional perusahaan yang turut
menentukan efisiensi operasi perusahaan dalam jangka panjang. Hypermart sebagai sebuah

15
perusahaan ritel telah mengimplementasikan beberapa strategi yang berhubungan dengan tata
letak seperti retail layout, servicescape, dan warehouse layout. Retail layout meningkatkan
penjualan produk berdasarkan paparan produk yang disediakan sesuai dengan permintaan
konsumen untuk memaksimalkan keuntungan per area ruang toko, servicescape menciptakan
suasana untuk meningkatkan kepuasan konsumen dalam berbelanja, dan warehouse layout
bertujuan untuk menjaga stok inventory agar tetap efisien.

16
REFERENSI

Mppa.co.id. 2020. 2019 Annual Report PT Matahari Putra Prima Tbk. [online] Available at:
<http://mppa.co.id/misc/AR/AR2019.pdf> [Accessed 1 December 2020].

Dedin, N., Fajar, F., O, L. and Eka R., M., 2020. Sistem Informasi Pada Perusahaan Retail.
[online] Scribd. Available at:
<https://pt.scribd.com/doc/250152131/Sistem-Informasi-Pada-Perusahaan-Retail> [Accessed
1 December 2020].

Arifianti, R. (2015, January 3). Hypermarket Layout Analysis In Hypermarket Bandung.


Retrieved from Pustaka Univesitas Padjajaran: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-
content/uploads/2015/01/3-HYPERMARKET-LAYOUT-ANALYSIS-IN-
HYPERMARKET-BANDUNG.pdf

Luhita, T. (2018). The Roles of Servicescape In The Retail Business. Journal of Accounting,
Management, and Economics Vol. 20 No. 1, 11-15.

Indonesia, P., 2020. Mendag Kunjungi Sentra Distribusi Matahari Hypermart ( PT. Matahari
Putra Prima Tbk) - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. [online] Kemendag.go.id.
Available at: <https://www.kemendag.go.id/id/video/mendag-kunjungi-sentra-distribusi-
matahari-hypermart-pt-matahari-putra-prima-tbk> [Accessed 29 December 2020].

17
LAMPIRAN

Gambaran Umum Perusahaan

1.1.1. Profil Perusahaan Hypermart

Lebih dari 50 tahun, grup perusahaan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPP) sukses
mengembangkan Matahari Departemen Store, Matahari Supermarket dan yang terakhir
Matahari Market Place, yang merupakan supermarket untuk segmen premium di Kelapa
Gading, Bogor, Serpong, Metropolis dan GTC di Makassar. Sejak November 2002, MPP
juga mengoperasikan 46 kedai Boston Drugs & Pharmacy di dalam supermarket guna
menunjang konsep satu atap (one stop shopping). Harga murah menjadi salah satu
keunggulan yang dimiliki oleh Hypermart. Kenyamanan dan harga barang menjadi alasan
membuat banyak orang senang berbelanja di Hypermart. Pelayanan antar barang elektronik
juga menjadi kelebihan dari Hypermart. Konsep toko ini adalah menyediakan tempat
perbelanjaan yang nyaman dan murah. Barang-barang yang dijual berupa kebutuhan primer
dan sekunder konsumen dapat berbelanja berbagai kebutuhan dalam satu tempat saja.

Hypermart merupakan gerai hypermarket yang tergabung dalam MPP. Gerai


Hypermart yang pertama diresmikan pada tanggal 22 April 2004 di WTC Serpong,
Tangerang oleh Mochtar Riady dan anaknya James T. Riady. Head Office (HO) Hypermart
berada di LIPPO Karawaci Tangerang. Gerai hypermarket MPP ini menambah panjang
jaringan ritel Matahari di seluruh Indonesia, menjadikannya salah satu perusahaan ritel
terbesar di Asia Tenggara. Hingga akhir tahun 2004, MPP membangun 6 hypermarket baru,
dengan alokasi dana RP.15.000.000.000-Rp.20.000.000.000 untuk satu hypermarketnya.
Seiring berkembangnya bisnis hypermarket, saat ini Hypermart merupakan tulang punggung
dari MPM karena menyumbang 67,4% dari penjualan total Group Matahari. Strategi
Hypermart di Bandung hadir pada tahun 2006. Hypermart pertama yang berdiri adalah
Hypermart BIP terletak di Jalan Merdeka pada awal 2006, sementara Hypermart kedua hadir

18
di Mall Trade Center (MTC) Jalan Soekarno Hatta, Bandung yang diresmikan tanggal 7
September 2006 .

1.1.2. Sejarah Perusahaan

Matahari berdiri di bawah bendera PT. Matahari Putra Prima Tbk. Mulai beroperasi
sejak 24 Oktober 1958. Toko pertamanya bernama Mickey Mouse, yang didirikan Hari
Darmawan. Toko ini menempati gedung dua lantai seluas sekitar 150 meter persegi di Pasar
Baru, Jakarta. Inilah perusahaan ritel asli pertama di Indonesia. Pada tahun 1972, Matahari
berhasil menjadi pelopor konsep toko serba ada (toserba) di Indonesia. Keberhasilan itu
membuat Matahari optimis untuk mengembangkan sayap dengan membuka Sinar Matahari di
Bogor pada tahun 1980. Ekspansi bisnis Matahari yang pertama ditandai dengan
mengoperasikan supermarket Super Bazaar pada 14 Juli 1991. Pada tahun 2000, Super
Bazaar berganti nama menjadi Matahari Supermarket. Pada tahun 2002, Matahari
memisahkan bisnis inti menjadi bisnis independen demi kemajuan perusahaan dengan
mengembangkan bisnis perusahaan baru seperti Matahari Supermarket.

Sebagai perusahaan retail pertama asli dari Indonesia, PT. Matahari Putra Prima Tbk
tak ingin visinya menciptakan suasana belanja yang nyaman dan lengkap hanya sebatas
impian. Didukung tenaga profesional di bidangnya yang berpayung pada visi dan misi yang
sama, Matahari memperluas cakupan bisnisnya kepada pengoperasian supermarket yang
dikibarkan dengan bendera Super Bazaar pada tahun 1991. Lokasi pertamanya bertempat di
Pasar Baru 14. Berkat kerja keras segenap elemennya berbalut akar budaya perusahaan yang
kuat, Super Bazaar berekspansi ke Melawai, Pasar Senen dan di Lengkong Bandung, Labuan.
Kesuksesannya membawa Super Bazaar berkembang hingga ke kota-kota besar di luar
Jakarta. Bisnis Matahari di sektor makanan bukanlah pekerjaan yang mudah. Saat pertama
kali memulai bisnisnya, Matahari mengalami banyak kerugian karena tidak memiliki
pengalaman dan jam terbang dalam bidang penjualan makanan seperti daging dan buah-
buahan segar. Agar tetap eksis, Matahari mendatangkan para ahli di bidang makanan segar
untuk memberi konsultasi, membuat sistem dan menata bisnisnya. Beberapa pakar food
business retail dari luar negeri juga turut didatangkan untuk memberikan pelatihan. Dengan
ketekunan dan kerja kerasnya, Matahari semakin mantap mengukuhkan namanya di pasar
food business retail Indonesia. Prospek peluang bisnis yang positif di bidang food business
membuat Matahari tak ragu melangkah untuk bereksplorasi mendirikan konsep baru

19
supermarket. Dengan koleksi barang yang lebih lengkap dan atmosfer berbelanja yang
nyaman dan bersahabat, membuat nama Matahari kian tertanam di benak masyarakat.

Dalam perjalanannya melayani para konsumen setianya, nama Super Bazaar berganti
menjadi Matahari Supermarket pada tahun 2000. Kehadiran Matahari Supermarket mendapat
sambutan yang sangat positif dari masyarakat. Berangkat dari kesuksesannya tersebut PT
Matahari Putra Prima Tbk membangun tiga konsep baru supermarket yang disesuaikan
dengan masing-masing target konsumennya, yaitu Super Ekonomi yang hadir dengan harga
super murahnya. Konsep harga paling murah yang diterapkan pada Super Ekonomi (SE)
pertama kali hadir di Beringharjo, Yogyakarta dan berkembang hingga ke SE Purwokerto, SE
Tanah Mas di Semarang, serta di Depok, Super Ekonomi pertama yang langsung dikelola
oleh PT Super Ekonomi (masih termasuk dalam keluarga Matahari). Selang beberapa tahun
kemudian Matahari meluncurkan program Matahari Club Card (MCC) untuk menjalin
hubungan yang lebih erat dengan konsumennya. Selanjutnya di tahun 2002, Matahari
memisahkan bisnis inti menjadi bisnis independen demi kemajuan perusahaan dengan
mengembangkan bisnis perusahaan baru seperti Matahari Supermarket. Matahari
Supermarket yang membidik pasar menengah ke atas menawarkan konsep One Stop
Shopping melalui 63 gerainya yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan
hingga Sulawesi.

Sedangkan konsep Mega M adalah pionir konsep hypermarket pertama di Indonesia


yang gerai pertamanya berdiri di Pluit dan dilanjutkan ke Lippo Karawaci, Kedung Badak
Bogor, THR Surabaya hingga Batam. Di tahun 2003, Matahari yang telah menjadi salah satu
pemimpin pasar supermarket di Indonesia memperkenalkan konsep baru yang didirikan
dengan nama Marketplace. Toko pertamanya didirikan di WTC Serpong lalu berlanjut ke
Metropolis, Kelapa Gading, Ekalokasari Bogor hingga ke Pakuwon Surabaya. Perwujudan ini
merupakan usaha Matahari untuk meningkatkan reputasinya sebagai market leader serta
menawarkan sebuah konsep berbelanja dalam suasana yang lebih hangat dan bersahabat
dengan koleksi barang yang lebih lengkap dan lebih eksklusif. Berkat kerja keras seluruh
elemennya, Matahari Supermarket berhasil membangun reputasinya menjadi market leader.
Namun dibalik itu, tersimpan perjuangan panjang yang mewarnai langkah Matahari
Supermarket. Sejak awal, Matahari Supermarket diposisikan bagi pasar ekonomi kelas atas.
Sayangnya karena faktor lokasi yang kurang strategis dan minimnya promosi dan sosialisasi
kepada masyarakat, perkembangannya melambat.

20
Untuk menyiasati hal ini, Matahari Supermarket berinisiatif merekrut Sumber Daya
Manusia (SDM) berpengalaman dengan jam terbang tinggi, yang bisa fokus membangun
Matahari Supermarket menuju masa gemilangnya. Didukung oleh berbagai program
pelatihan yang rutin diselenggarakan, membuat semua elemen Matahari semakin mumpuni
melakukan tugasnya. Tahun 2004 menjadi sebuah awal bagi inovasi Matahari yang
diimplementasikan melalui pembukaan gerai Hypermart yang pertama di WTC Serpong.
Dengan mengusung konsep belanja “Muraaah Banget” berbalut suasana yang nyaman,
Hypermart sukses berekspansi di hampir seluruh wilayah Indonesia. Kebutuhan konsumen
dalam memenuhi kebutuhannya sehari-hari semakin membesar. Supermarket saja tak cukup.
Perlu didirikan hypermarket, sebuah konsep belanja dengan koleksi barang yang jauh lebih
lengkap. Matahari memandang bahwa Marketplace bisa ditingkatkan dari supermarket
menjadi hypermarket. Inovasi baru pun ditawarkan dengan mengganti Marketplace di WTC
Serpong menjadi Hypermart, hypermarket Matahari yang pertama, dioperasikan 22 April
2004. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi pemimpin
pasar hypermarket pada tahun 2014.Dengan konsep baru yang memudahkan konsumen
menemukan barang belanjaan primer dan sekunder dalam satu tempat, Hypermart didesain
dengan suasana hangat, menyenangkan dan bersahabat. Konsep yang dibawa Hypermart
mendapat sambutan positif bagi konsumen. Tingkat kunjungan terus meningkat. Hypermart
terus dikembangkan. Dalam sembilan tahun terakhir telah berdiri 104 gerai. Akhir tahun 2014
Hypermart bersiap-siap membuka outletnya yang ke-105. Pembangunan gerai yang begitu
cepat ini menempatkan Hypermart sebagai hypermarket yang tercepat dalam pembangunan
outlet di Indonesia. Kini Hypermart memiliki tantangan untuk mewujudkan visinya menjadi
pemimpin pasar hypermarket pada tahun 2014.

Dalam menjalankan bisnis usahanya, Hypermart bersandar pada pilar-pilar


pendukung yang mengantarkan Hypermart menuju masa gemilang. Di antaranya adalah,
sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni, kelengkapan jenis barang yang mencapai lebih
dari 30.000 item dengan harga lebih terjangkau di kelasnya, hingga bentuk promosi yang
dikemas secara kreatif plus dukungan lokasi yang strategis. Visi menjadi market leader di
pasar hypermarket sudah di depan mata. Namun jika tidak di%jatai dengan lengkap, visi itu
mungkin hanya sebatas impian. Oleh karena itu dilakukan strategi untuk memenangkan
persaingan. Hypermart memang pintar mengambil hati konsumennya. Hal ini tercermin dari
berbagai langkahnya dalam memanjakan konsumen. Ada satu yang menjadi trademark
Hypermart dibanding para kompetitor di kelasnya. Untuk beberapa item barang, Hypermart

21
memberikan ikon cek harga dengan ilustrasi kaca pembesar. Ini artinya Hypermart
memberikan jaminan harga termurah dibanding barang yang dijual di tempat sejenis lainnya.
Jika ada yang lebih murah, Hypermart akan mengganti selisihnya dua kali lipat. Kenyamanan
berbelanja di Hypermart juga ditambah dengan adanya layanan jasa antar untuk produk-
produk elektronik (radius tertentu) untuk para konsumennya.

Langkah ini akan terus dibarengi dengan memperkuat logistik, menyelenggarakan


pelatihan rutin bagi SDM serta peningkatan sistem IT terupdate yang mengikuti
perkembangan jaman. Jaringan outlet di seluruh Indonesia juga akan terus dibuka.
Pembukaan gerai Hypermart yang ke-104, menandai kesungguhannya untuk mengukuhkan
posisinya di pasar hypermarket Indonesia. Dukungan lain yang juga berperan penting dalam
menopang keberhasilan Hypermart adalah kegiatan promosinya yang kreatif dan bermanfaat
bagi konsumen. Seperti iklan di media cetak dan digital yang informatif hingga promosi kartu
kredit seperti Credit Card BNI diskon 35% untuk all product, diskon 50% all product bagi
pemegang kartu kredit Hypermarket serta Loyalty Program ANCHOR dan lain sebagainya.
Kesuksesan Hypermart tentu tak lepas dari dukungan tiga pusat distribusinya yang berperan
penting dalam penyaluran barang-barang ke Hypermart dan Foodmart. Ketiga pusat distribusi
itu adalah gudang Surabaya, gudang Balaraja dan gudang Cibitung. Ditambah jaringan
penjualan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia, keberhasilan Hypermart sebagai salah
satu hypermarket di Indonesia kian tak terbendung.

1.1.3. Visi Dan Misi Perusahaan

Adapun visi serta misi dari Hypermart adalah sebagai berikut :

Visi Hypermart

“Menjadi pilihan utama konsumen di bidang retail”

Misi Hypermart

Memberikan Value, barang-barang dan service untuk meningkatkan kualitas konsumen.

22
23

Anda mungkin juga menyukai