Anda di halaman 1dari 3

1.

Life Based Learning


Pendidikan merupakan hal mutlak yang harus diperoleh semua manusia. Sehingga
dengan pendidikan akan menjadi bekal dalam menunjang kehidupan di masa sekarang dan
di masa yang akan datang. Proses pembelajaran menjadi harapan dan misi besar yang tak
bisa ditinggalkan oleh deretan pendidik dan para ahli intelektual yang saling bahu
membahu untuk menemukan alternatif yang praktis dan efektif dalam mempermudah
proses implementasi dalam pendidikan yang nantinya akan berwujud dalam konteks
pembelajaran.
Salah satu hasil pengembangan pendidikan yaitu Life Based Learning Models. Model
tersebut dibuat dan dikembangkan oleh Maret Staron sebagai guru, konsultan di TAFE
NSW International Centre for Vocational Education and Training (VET) sekaligus
menjadi direktur TAFE NSW Workforce Development. Fokus dari Life Based Learning
adalah pengembangan kapabilitas (kemampuan dan kemauan). Menurut Sudira (2014: 18)
kapabilitas berilmu diukur dari kemanfaatan ilmu yang dikembangkan dalam membangun
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup bersama.
Menurut Staron (2011: 3) menyatakan bahwa “Life Based Learning proposes that
learning for work is not restricted to learning at work”. Yang berarti belajar untuk bekerja
tidak terbatas untuk belajar di tempat kerja. Jadi dengan adanya Life Based Learning,
siswa dapat mendapatkan pengetahuan dan pengalaman dimanapun, terutama di
lingkungan sekitar siswa. Life Based Learning Models mengetengahkan konsep bahwa
belajar dari kehidupan adalah belajar yang sesunguhnya. Apabila Life Based Learning
Models dilihat dari perspektif pendidikan di Indonesia, maka dengan adanya pendidikan
utamanya dalam proses pembelajaran bertujuan untuk membentuk proses manusia baik
seutuhnya maupun seluruhnya agar hakikat pendidikan mempunyai tujuan untuk
memanusiakan manusia.

2. Aplikasi Pada Pembelajaran Matematika


Life Based Learning Models dalam pendidikan adalah inovasi baru yang akan menjadi
pertimbangan dalam implementasinya dan pengaplikasiannya di masa depan. Salah
satunya yaitu pengaplikasian Life Based Learning Models dalam pembelajaran
matematika. Matematika adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan bernalar yang
menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan akurat, representasinya
dengan lambang-lambang atau simbol dan memiliki arti serta dapat digunakan dalam
pemecahan masalah yang berkaitan dengan bilangan.
Life Based Learning Models merupakan pengembangan spiral dari 2 model yaitu
expert centerd learning dan work-based learning. Expert centerd learning adalah
pembelajaran berpusat pada pakar sebagai fasilitator dalam pembelajaran. Sedangkan
work-based learning adalah pembelajaran berbasis proyek yang di fasilitasi yaitu untuk
membangun pemahaman siswa.
Pengaplikasian life based learning pada pembelajaran matematika yaitu seperti contoh
berikut ini.
Contoh 1
Materi : mengenal bangun datar
Di lingkungan sekolah, tepatnya di dalam kelas, tentunya banyak benda-benda yang dapat
dijadikan sebagai contoh materi pembelajaran. Misal :
 “Jam dinding di kelas itu berbentuk bulat.”
 “Meja ibu guru berbentuk persegi panjang.”
 “Roti di kantin berbentuk persegi.”
Contoh 2
Pada saat menerangkan, tepatnya pada saat memberikan contoh soal. Guru dapat
mengambil benda yang ada di lingkungan sekitar untuk dijadikan contoh. Seperti contoh
soal berikut ini :
 Asep memiliki kamar dengan ukuran 4 m x 3 m. Ia ingin mengganti ubin kamarnya
dengan ubin baru yang berukuran 20 cm x 20 cm. Berapa banyak ubin yang
dibutuhkan Asep untuk menutupi lantai kamarnya?.
 Fara memiliki 4 buku tulis kosong. Kemudian, 1 buku diberikan kepada adiknya.
Dan 1 buku lagi ia gunakan untuk menulis pelajaran bahasa Indonesia. Berapakah
sisa buku Fara saat ini?

Dengan adanya Life Based Learning ini, siswa dapat belajar matematika dimanapun.
Life Based Learning Models dalam pembelajaran matematika ini sangat penting. Karena
pada dasarnya siswa pada tingkat kelas rendah maupun tinggi membutuhkan konsep
pembelajaran dengan contoh yang nyata yaitu dengan mengambil contoh pada kehidupan
di lingkungan siswa. Ketika guru mengambil contoh dengan hal yang dekat dengan siswa,
maka saat siswa melihat contoh atau hal yang sama di luar sekolah, secara tidak langsung
siswa belajar dan secara otomatis mengingat materi yang telah diajarkan. Dalam hal ini,
siswa akan lebih mudah memahami pembelajaran dari matematika itu sendiri.
 http://komunikasi.um.ac.id/2016/12/life-based-learning-mendekatkan-
pembelajaran-pada-kehidupan-nyata/
 http://staffnew.uny.ac.id/upload/131655274/penelitian/life-based-learning.pdf
 http://learningtobeprofessional.pbworks.com/w/page/32893040/Life-basedlearning

Anda mungkin juga menyukai