Penyusun:
Dosen Pengajar :
PENDAHULUAN
A. Pengertian
Menurut Soetjiningsih (2004) masa remaja merupakan masa peralihan antara
masa anak-anak yang dimulai saat terjadinya kematangan seksual yaitu antara usia
11 atau 12 tahun sampai dengan 20 tahun, yaitu masa menjelang dewasa muda.
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia antara 14-
19 tahun baik melalui proses pra nikah atau nikah (Manuaba, 2007). Kehamilan
remaja adalah kehamilan yang terjadi sebelum usia 19 tahun. Kehamilan ini
biasanya tidak direncanakan dan di luar nikah. Kehamilan remaja masih
dipandang sebagai hambatan secara sosial, ekonomi, psikologis dan pendidikan
bagi ibu. 7% dari semua kelahiran terjadi pada remaja. (Muscari, 2005)
Kehamilan usia dini memuat risiko yang tidak kalah berat. Pasalnya,
emosional ibu belum stabil dan ibu mudah tegang. Sementara kecacatan kelahiran
bisa muncul akibat ketegangan saat dalam kandungan, adanya rasa penolakan
secara emosional ketika si ibu mengandung bayinya.
B. Etiologi
1. Faktor medis
b) Faktor lingkungan
1) Orang tua
4) Perubahan zaman
C. Patofisiologi
Dampak dari kehamilan resiko tinggi pada usia muda, antara lain (Manuaba,
2007):
E. Manifestasi klinis
Pada ibu yang memiliki risiko tinggi dalam kehamilan memiliki tanda bahaya
sebagai berikut :
F. Pemeriksaan Penunjang
1. Ultrasonografi : mengkaji usia gestasi janin dan adanya gestasi multipel,
mendeteksi abnormalitas, melokalisasi plasenta dan kantung cairan amnion
pada amniosintesis.
2. Amniosintesis terhadap perbandingan lesitin terhadap sfingomielin (L/S) :
mendeteksi adanya fosfatidilgliserol (fg), mengukur densitas optikal cairan
untuk mendeteksi hemolisis dari ketidaksesuaian Rh atau infeksi pada
cairan.
3. Tes toleransi glukosa: memeriksa diabetes melitus gestasional (DMG).
4. Jumlah trombosit: penurunan mungkin berhubungan dengan HAK dan
sindrom HELLP (hemolisis, peningkatan enzim hepar atau jumlah
trombosit rendah).
5. Golongan darah, kelompok Rh, dan pemeriksaan untuk antobodi pada
klien Rh-negatif/Du-negatif: mengidentifikasi risiko ketidaksesuaian.
6. Pemeriksaan koagulasi (masa tromboplastin parsial teraktivasi (APPT),
masa tromboplastin parsial (PTT), masa protrombin (PT), produk
degradasi lembaran fibrin (FSP atau FDP) : mengidentifikasi kelainan
pembekuan bila ada perdarahan.
7. Bilirubin, pemeriksaan fungsi hepar (AST, ALT, dan kadar LDH):
mengkaji masalah hepar hipersensitif.
8. Urinalisis, kultur atau sensitifitas: mendeteksi bakteuria, Dipstick:
menentukan kadar glukosa atau protein.
9. Pemeriksaan serologi, VDRL: memeriksa hepatitis, HIV AIDS, sifilis.
G. Penatalaksanaan
1. Melakukan skrining atau deteksi dini resiko tinggi ibu hamil atau dengan
macam faktor resiko
2. Menentukan ibu resti dengan pengertian kemungkinan terjadinya
resiko kehamilan atau kesakitan pada ibu dan bayi
3. Memantau kondisi ibu dan janin selama kehamilan
4. Mencatat dan melapor keadaan kehamilan
5. Memberi pedoman penyuluhan untuk persalinan aman berencana
6. Rujukan dini berencana atau rujukan in utera.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Adapun hal- hal yang perlu dikaji pada klien dengan kehamilan risiko tinggi
adalah sebagai berikut:
b. Palpasi
1) Sentuhan: merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat
kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontrak uterus.
2) Tekanan: menentukan karakter nadi, mngevaluasi edema,
memperhatikan posisi janin atau mencubitkan kulit mengamati turgor.
Pemeriksaan Leopold 1, leopold 2, leopold 3, dan leopold 4.
3) Pemeriksaan dalam: menentukan tegangan atau tonus otot atau respon
nyeri yang abnormal.
c. Perkusi
1) Menggunakan jari: ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang
menunjukkan ada tidaknya cairan, massa atau konsolidasi.
2) Menggunakan pali perkusi: ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks
atau gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah
ada kontraksi dinding perut atau tidak.
d. Auskultasi
a. Lama kehamilan
b. Kapan terjadin perdarahan, berapa lama, banyaknya, dan aktivitas yang
mempengaruhi
c. Karakteristik darah: merah terang, kecokelatan, adanya gumpalan
darah, dan lendir
d. Sifat dan lokasi ketidaknyamanan seperti kejang, nyeri tumpul atau
tajam, mulas serta pusing.
6. Kaji status psikososial : respon remaja terhadap kehamilan dan persalinan,
tingkat perkembangan kognitif remaja, kemampuan menyelesaikan
masalah, gambaran tubuh, ketergantungan dan hubungan dengan teman
sebaya serta pasangan. Pada umumnya remaja menyangkal kehamilannya
sehingga pengenalan sejak awal oleh orang tua atau tenaga kesehatan
sangat penting untuk menentukan waktu awal perawatan pranatal.
7. Kaji sistem pendukung : orang tua, teman pria atau pacar atau suami.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik,
penurunan simpanan nutrisi, sekunder akibat masa remaja.
2. Kebutuhan pembelajaran mengenai proses kehamilan, kebutuhan individu,
harapan masa datang berhubungan dengan kurangnya informasi.
3. Risiko tinggi cidera terhadap janin berhubungan dengan malnutrisi ibu,
ketidakadekuatan perawatan dan skrinning pranatal.
4. Gangguan citra tubuh atau gangguan identitas pribadi berhubungan
dengan perubahan tubuh akibat kehamilan, krisis situasi dan maturasi,
tidak adanya sistem pendukung.
5. Risiko isolasi sosial berhubungan dengan respon kelompok sebaya
terhadap kehamilan.
C. Intervensi keperawatan
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
masukan yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan metabolik,
penurunan simpanan nutrisi, sekunder akibat masa remaja
No Intervensi Rasional
1 Kaji masukan makanan dalam 24 jam Membantu untuk
merencanakan perubahan
atau penambahan diet
yang adekuat.
2 Timbang berat badan klien dan Penambahan Penambahan berat
berat badan tentukan berat badan sebelum badan dibutuhkan selama
hamil. Berikan informasi tentang risiko diet kehamilan yang dihitung
dalam kehamilan sesuai tuntutan
pertumbuhan normal dan
berat badan sebelum
kehamilan.
Keistimewaan makanan,
yang dihubungkan
dengan tahap
perkembangan bumil.
3 Berikan ketentuan pada individu akan Kalori adekuat perlu
penambahan berat badan berdasarkan kebutuhan untuk persediaan protein
pertumbuhan dan berat badan sebelum hamil, dan menjamin masukan
mengenali gaya zat besi
hidup bumil dan kesukaan pada “makanan siap
saji”
4 Tekankan pentingnya masukan vitamin atau zat Remaja yang hamil
besi setiap hari. cenderung mengalami
masalah malnutrisi dan
anemia, karena
pertumbuhan belum
lengkap dan atau atau
kebiasaan makan, yang
memerlukan peningkatan
protein, zat besi dan
kalori.
5 Berikan informasi tentang peran Masukan protein yang
protein dalam perkembangan tidak adekuat
janin selama kehamilan,
khususnya
trimester pertama,
membuat
pertumbuhan janin
terhambat.
6 Kaji situasi klien, dan tentukan siapa yang Status ekonomi, atau
bertanggung jawab terhadap pembelanjaan dan kurangnya pengalaman
persiapan makanan. Berikan informasi tentang belanja dan penyediaan
cara- cara memperbaiki masukan nutrisi makanan dapat
mempengaruhi nutrisi
yang tepat.
No Intervensi Rasional
1 Evaluasi usia klien dan tahap perkembangan Usia dan tahap remaja
remaja akan mempengaruhi
pendekatan untuk
penyuluhan.
2 Kaji pemahaman klien tentang anatomi dan Untuk klien yang hamil
fisiologi pria atau wanita. Berikan informasi pada masa remaja awal,
yang tepat; kehamilan dan menjadi
perbaiki kesalahan konsep orangtua sering tidak
dikenali sebagai
kemungkinan hasil dari
aktivitas sosial
3 Kaji riwayat penggunaan atau penyalahgunaan Membantu mencegah
obat. Berikan informasi tentang efek negatif komplikasi janin.
yang mungkin terjadi pada janin.
4 Diskusikan tanda- tanda persalinan. Klien perlu tahu kapan
Identifikasikan yang membuat remaja berisiko menghubungi dokter atau
untuk pemberi pelayanan dan
persalinan atau kelahiran preterm bagaimana membedakan
antara persalinan palsu
dan sejati.
No Intervensi Rasional
1 Kaji adanya potensial risiko janin Bayi yang lahir dari ibu
remaja berisiko
prematuritas, BBLR,
trauma kelahiran.
2 Timbang berat badan klien. Berikan petunjuk Klien yang melahirkan
bagi individu untuk penambahan berat badan bayi BBLR, sebelum
berdasarkan kebutuhan pertumbuhan normal hamil berat badannya
kurang dan semakin
berkurang
selama hamil sampai
dengan melahirkan
3 Tekankan pentingnya perawatan pranatal terus- Dapat mengatahui atau
menerus menjamin pertumbuhan
dan perkembangan janin
normal
4 Berikan informasi kepada klien tentang Malnutrisi memperberat
pentingnya masukan nutrisi yang adekuat untuk ketidakadekuatan
janin perkembangan neonatus
atau sel- sel otak janin.
No Intervensi Rasional
1 Ciptakan hubungan terapeutik Penting untuk
menciptakan sikap saling
percaya dan kerjasama
sehingga klien bebas
untuk mendengarkan
informasi yang tersedia.
2 Tanyakan perasaan klien tentang identitas atau Klien mungkin sulit
peran seksual untuk melihat dirinya
sebagai seorang ibu.
3 Diskusikan masalah dan rasa takut akan citra Membuat dasar untuk
tubuh dan perubahan sementara karena hamil pembelajaran masa
datang
4 Diskusikan cara- cara untuk meningkatkan Membantu dalam
citra diri positif (misalnya gaya berpakaian, tata mengatasi perubahan
rias) penampilan dan
menunjukkan citra positif
DAFTAR PUSTAKA