College student should be able to make effective communication to every community. By way
willing to listen to any of their problems with patience. With effective communication of this,
college students can communicate well.
Besides being able to communicate effectively, college students are also required to have
empathy. Empathy is the ability to perceive, appreciate, and put yourself in place of others. By
using the Communication and Empathy, the college student applying Empathy Communication,
and Communication Verbal / Nonverbal.
Abstrak
Mahasiswa harus dapat melakukan komunikasi yang efektif kepada setiap masyarakat. Dengan
cara bersedia mendengarkan setiap masalah mereka dengan sabar. Dengan komunikasi yang
efektif inilah, mahasiswa dapat melakukan komunikasi dengan baik.
Selain mampu berkomunikasi secara efektif, mahasiswa juga dituntut untuk memiliki rasa
empati. Empati adalah kemampuan untuk merasakan, menghayati, dan menempatkan diri sendiri
ditempat oranglain. Dengan menggunakan Komunikasi dan Empati, maka mahasiswa
menerapkan Komunikasi Empati, dan Komunikasi Verbal/Nonverbal.
Pendahuluan
komunikasi ia dapat menjalin hubungan sosial dengan orang lain. Proses komunikasi
1
tidaklah selalu berjalan dengan lancar. Ada saat dimana seseorang tidak mengerti atau
komunikasi yang efektif. Empati adalah kemampuan untuk merasakan, dan menempatkan
diri sendiri di tempat oranglain. Empati juga harus digunakan, karena empati merupakan
dasar utama agar komunikasi berjalan dengan baik. Maka dari itu, bersikap komunikasi
dan penuh empatilah kepada orang lain. Terutama dalam profesi kedokteran, melakukan
komunikasi dan empati akan memudahkan seorang dokter untuk berinteraksi kepada
komunikasi berasal dari bahas latin : communicatio. Istilah ini bersumber dari perkataan
“communis” yang berarti “sama”. Sama yang dimaksudkan disini adalah sama makna/arti. Jadi
komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh
komunikator (pemberi pesan) dan ditrima oleh komunikan (penerima pesan) .1 Harold Lasswell
adalah menjawab pernyataan: Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect? (Siapa Mengatakan Apa dengan saluran apa kepada siapadengan efek apa?) Dari
paradigma Lasswell tersebut dapat diketahui 5 unsur komunikasi yang saling bergantung
satu sama lain, yaitu komunikator ( Communicator, Source, Sender), pesan (Message),
2
adalah proses penyampaian pesan oleh komunikan melalui media yang menimbulkan efek
tertentu.2
1.1Komunikasi Verbal/Nonverbal
Verbal adalah pernyataan lisan antar manusia lewat kata-kata dan symbol umum
yang sudah disepakati antar individu, kelompok, bangsa, dan Negara. Jadi komunikasi
verbal dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang menggunakan kata-kata secara lisan
dengan secara sadar dilakukan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia lain. 3
emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka, menyampaikan fakta, data dan informasi
serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat dan
bertengkar.4
perasaanya melalui ekspresi wajah, gerakan isyarat, dll. Tiap-tiap gerakan tubuh yang kita
buat dapat menyatakan asal kita, sikap kita, kesehatan, atau bahkan keadaan psikologis
kita.5
3
Empati (dari Bahasa Yunani yang berarti "ketertarikan fisik") didefinisikan sebagai
respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain.
Empati adalah kemampuan dengan berbagai definisi yang berbeda yang mencakup
spektrum yang luas, berkisar pada orang lain yang menciptakan keinginan untuk
menolong, mengalami emosi yang serupa dengan emosi orang lain, mengetahui apa yang
orang lain rasakan dan pikirkan, mengaburkan garis antara diri dan orang lain. 6
Banyak orang merasa yakin bahwa mereka berkomunikasi secara efektif. Namun, ketika
orang lain tidak merespons dengan cara yang mereka kehendaki, maka mereka cenderung
menyalahkannya.7
a. Ketertarikan terhadap sudut pandang komunikan. Sikap ini akan mendorong
b. Sikap sabar untuk tidak memotong pembicaraan. Banyak informasi yang didapat jika
komunikan. Jika informasi yang diperoleh telah cukup dan komunikan hanya berputar-
putar menjelaskan hal yang sama, maka komunikator perlu menyampaikan kembali
pengertian yang telah didapatnya dan menarik perhatian komunikan pada masalah
berikutnya.
c. Sikap tenang, meskipun menangkap ungkapan emosi yang kuat. Beberapa sudut
4
tidak dapat dihindari. Sebagai contoh, komunikan mengungkapkan kemarahannya saat
d. Bersikap bebas prasangka, atau tidak evaluatif, kecuali jika sangat diperlukan.
Untuk dapat memahami sudut pandang orang lain, kita hindari sikap evaluatif. Sikap
evaluatif dapat membuat komunikan menyeleksi hal-hal yang perlu disampaikan dan
tidak, dengan pertimbangan apakah sudut pandangnya akan diterima atau tidak, disetujui
Jika ini terjadi, maka kita tidak dapat mengerti sudut pandang komunikan dengan benar.
pandangan komunikan.
e. Sikap awas pada isyarat permintaan pilihan atau saran. Sikap ini memperlihatkan
adanya dukungan atau bantuan yang bisa diharapkan komunikan dari komunikator.
Pemberian dukungan dan bantuan akan mengembangkan empati pada diri auditan,
f. Sikap penuh pengertian. Sebagai contoh, komunikan mendesak untuk memperoleh
Komunikator cukup menyatakan bahwa dia dapat mengerti sudut pandang tersebut, tidak
Ilmu Perilaku
Teori analisis transaksional merupakan karya besar Eric Berne (1964), yang ditulisnya
dalam buku Games People Play. Berne adalah seorang ahli ilmu jiwa terkenal dari
kelompok Humanisme. Teori analisis transaksional merupakan teori terapi yang sangat
5
populer dan digunakan dalam konsultasi pada hampir semua bidang ilmu-ilmu perilaku.
Teori analisis transaksional telah menjadi salah satu teori komunikasi antarpribadi yang
mendasar. Kata transaksi selalu mengacu pada proses pertukaran dalam suatu hubungan.
Dalam komunikasi antarpribadi pun dikenal transaksi Yang dipertukarkan adalah pesan-
Dalam diri setiap manusia, seperti dikutip Collins (1983), memiliki tiga status ego.
Sikap orangtua yang diwakili dalam perilaku dapat terlihat dan terdengar dari tindakan
maupun tutur kata ataupun ucapan-ucapannya. Seperti tindakan menasihati orang lain,
melindungi, mendorong untuk berbuat baik adalah sikap yang nurturing parent (NP).
Sebaliknya ada pula sikap orang tua yang suka menghardik, membentuk, menghukum,
berprasangka, melarang, semuanya disebut dengan sikap yang critical parent (CP). 9
Setiap orang juga menurut Berne memiliki sikap orang dewasa. Sikap orang dewasa
fakta yang ada. Suka bertanya, mencari atau menunjukkan fakta-fakta, bersifat rasional dan
Sikap lain yang dimiliki juga adalah sikap anak-anak. Dibedakan antara natural child (NC)
yang ditunjukkan dalam sikap ingin tahu, berkhayal, kreatif, memberontak. Sebaliknya
6
yang bersifat adapted child (AC) adalah mengeluh, ngambek, suka pamer, dan bermanja
diri.
Ketiga sikap tersebut dimiliki setiap orang baik dewasa, anak-anak, maupun orangtua. 9
Pembahasan Skenario
seorang nenek berumur 80 tahun. Nenek tersebut ditemani oleh seorang pengasuh. Anak,
mantu, cucu, buyut nenek itu berada diluar negeri. Biaya hidup nenek itu selalu dikirim
dari anaknya yang berada di Amerika, melaui salah seorang saudara nenek itu. Nenek
Pada kasus tersebut, seorang mahasiswa menerapkan komunikasi dan empati yaitu
komunikasi baik dengan seorang lansia berumur 80 tahun yang sudah sering lupa dan
Kesimpulan
tersebut menerapkan komunikasi empati. Hal tersebut dapat terlihat dari sikap mahasiswa
yang sedang melakukan komunikasi baik dengan seorang lansia berumur 80 tahun yang
sering lupa dan pendengarannya sudah berkurang yang hanya tinggal dengan
pengasuhnya.
Daftar Pustaka
7
1. Guntar N, Salmon JS, Desriaman S, Willem S, William G, Judin PT. Who am I, Komunikasi
Empati, Kom. Dokter-Pasien. Bahan Kuliah. Jakarta : FK UKRIDA ; 2007
2. Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori Praktek (Bandung, Remadja Rosdakarya,
2003) hal 9-10
3. Marhaeni Faja, Ilmu Komunikasi Teori & Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009) hal. 10
4. Agus M. Hardjana, Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal. Yogyakarta: Kanisius.2003, hal
22
5. Joseph A. Devito, Op. Cit. hal. 134
6. Hodges, S.D., & Klein, K.J. Regulating the costs of empathy: the price of being human. Journal
of Socio-Economics. 2001
7. Robert Brooks, Ph. D, The Power of, hal. 32-33
8. http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/menuutama/edukasi/505-komunikasi-
efektif-empatik-dan-persuasif
9. http://indryawati.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/24016/9+Terapi+Transaksional.ppt