Anda di halaman 1dari 15

SPASMOLITIK

• Spasme otot adalah kontaksi otot involunter yang nyeri, yang dapat menyebabkan
gerakan involunter

• Obat golongan ini digunakan untuk mengobati spasme otot seperti splinting yang
terjadi sebagai respon terhadap trauma lokal atau gangguan sendi dan muskuloskletal

• Splinting merupakan refleks spasme otot yang mengahasilkan kekakuan otot dan
berlaku sebagai mekanisme protektif untuk mencegah gerakan dan kerusakan lebih
lanjut
Pelemas Otot Kerja-Sentral

• Digunakan untuk mengurangi rasa nyeri akibat spasme otot atau spastisitas yang
terjadi pada gangguan muskuloskeletel dan neuromuskular

• Mekanismenya tidak hanya melibatkan lengkung refleks regangan tapi juga pusat-
pusat yang lebih tinggi di SSP, yang menghasilkan eksitasi berlebihan pada saraf
motorik α dan di medula spinalis
BAKLOFEN
Mekanisme Kerja
Agonis GABAB → relaksasi otot dengan cara meningkatkan konduksi K+ sehingga terjadi
hiperpolarisasi (di medula spinalis dan dalam otak)
Mengurangi nyeri pada spastisitas dengan menghambat pengelepasan neurotransmitter
eksitasi, yakni substansi P, di medulla spinalis
Farmakokinetik
• Absorpsi oral baik
• Waktu paruh 3-4 jam
• Ikatan protein 30%
• Rasio kadar plasma dan otot adalah 10:1
• Ekskresi lewat urin 70-85% dalam sehari
Indikasi
• Mengatasi sebagian komponen spastisitas spinal, spasme fleksor dan ekstensor
yang involunter terutama akibat lesi spinal
• Untuk mengurangi nyeri pada spasme otot kronik
Efek Samping
• Reaksi berbahaya jarang terjadi
• Yang paling umum ialah mengantuk, lelah dan pusing terutama bila dosis tidak
diberikan secara bertahap
• Mual, konstipasi atau diare, insomnia, sakit kepala, dan sering BAK terjadi dengan
insiden 1-10%
Dosis
*harus dimulai dosis rendah kemudian ditambah secara bertahap*
Dewasa :
3 kali sehari 5 mg, tiga hari pertama ditingkatkan bila perlu 5 mg/kali
dengan interval 3 hari sampai efek terapi tercapai
Maksimum 100 mg per hari
Anak :
1-1,5 mg/kg perhari, mulai dengan 5 mg/hari
TIZANIDIN
• Meningkatkan efek inhibisi prasinaps dan pascasinaps di medulla
spinalis
• Menghambat transmisi nosiseptif di bagian dorsal medula spinalis
• Mengurangi spastisitas pada sklerosis multipel atau pada trauma
medula spinalis
Efek samping
• Mengantuk
• Hipotensi
• Mulut kering
• Astenia
Dosis
*per oral*
Dosis awal 2 mg sekali sehari yang dinaikkan 2 mg setiap 3-4 hari,
sampai 24 mg/hari yang diberikan 3-4 kali sehari
KLORZOKSAZON
• Menghambat spasme otot, kerjanya di medula spinalis dan daerah subkortikal
otak
• Digunakan sebagai obat tambahan untuk mengurangi nyeri spasme otot yang
menyertai penyakit muskuloskeletal
Efek Samping
• Paling sering ngantuk dan pusing
• Iritasi saluran cerna, sakit kepala, dan reaksi alergi
• Ikterus dan kerusakan hati

Dosis
Dewasa : 250-750 mg, 3 kali sehari
DIAZEPAM
• Bekerja di semua sinaps GABAA tapi kerjanya dalam mengurangi spastisitas sebagian
dimediasi di medula spinalis
• Sehingga diazepam dapat digunakan pada spasme otot yang asalnya dari mana saja,
termasuk trauma otot lokal

Dosis
Dimulai dengan 4 mg/hari yang dapat ditingkatkan bertahap hingga masksimum 60
mg/hari
DANTROLEN
Mekanisme Kerja
• Menyebabkan relaksasi otot rangka dengan cara menghambat pengelepasan ion Ca dari
retikulum sarkoplasmik
Indikasi
• Kerusakan medula spinalis dan otak, atau lesi sentral → mengurangi spasme otot
Efek Samping
• Paling sering terjadi, kelemahan otot, mengantuk, pusing, malaise dan diare. Paling berat
→ reaksi hipersensitifitas berupa kerusakan hati
Dosis
Tersedia dalam bentuk kapsul 25, 50, dann 100 mg, dan bubuk steril 20 mg
untuk dilarutkan menjadi 70 mL larutan IV yang mengandung 0,32 mg dantrolen/mL

Dewasa :
Dosis awal 25 mg 1-2 kali sehari, dapat ditingkatkan menjadi 25 mg 3-4 kali sehari
kemudian 50-100 mg 4 kali sehari
Anak :
Dimulai dengan 0,5 mg/kg 1-2 kali sehari (maksimum 100 mg 4 kali sehari atau 3
mg/kg 4 kali sehari)

Anda mungkin juga menyukai