Anda di halaman 1dari 30

MEKANIKA PERNAPASAN

 Terdapat tiga tekanan berbeda yang penting pada ventilasi:


1. Tekanan Atmosfer (barometrik)
2. Tekanan Intra-alveolus
3. Tekanan Intra-pleura.
Definisi
Atelektasis adalah suatu keadaan paru atau sebagian paru yang
mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga
aerasi paru berkurang atau sama sekali tidak berisi udara

A B
Etiopatogenesis
Atelektasis Absorpsi

Terjadi akibat tidak adanya udara di dalam alveolus.


Apabila aliran masuk udara ke dalam alveolus
dihambat, udara yang sedang berada di dalam
alveolus akhirnya berdifusi keluar dan alveolus akan
kolaps.
Etiopatogenesis

Atelektasis Kompresi

Terjadi bila rongga pleura sebagian atau seluruhnya


terisi dengan eksudat,darah, tumor,atau udara.
Kondisi ini ditemukan pada pneumotoraks, efusi
pleura, atau tumor dalam toraks.
Etiopatogenesis
Atelektasis Kontraksi

Terjadi akibat perubahan perubahan fibrotik jaringan


parenkim paru lokal atau menyeluruh, atau pada
pleura yang menghambat ekspansi paru secara
sempura.
Etiopatogenesis

Mikroatelektasis

Mikroatelektasis (atelektasis adhesive) adalah


berkurangnya ekspansi paru-paru yang disebabkan
oleh rangkaian peristiwa kompleks yang paling
penting yaitu hilangnya surfaktan.
Klasifikasi
1. Atelektasis lobaris bawah; bila terjadi di lobus bawah paru kiri, maka akan
tersembunyi di belakang bayangan jantung dan pada foto toraks PA hanya
memerlihatkan diafragma letak tinggi.
2. Atelektasis lobaris tengah kanan (right middle lobe). Sering disebabkan
peradangan atau penekanan bronkus oleh kelenjar getah bening yang membesar.
3. Atelektasis lobaris atas (upper lobe); memberikan banyangan densitas tinggi
dengan tanda penarikan fissura interlobaris ke atas dan trakea ke arah atelektasis.
Klasifikasi
4.Atelektasis segmental; kadang-kadang sulit dikenal pada foto toraks PA, maka perlu
pemotretan dengan posisi lain seperti lateral, miring (oblique), yang memperlihatkan
bagian yang berselubug dengan penarikan fissura interlobaris.

5.Atelektasis lobularis (plate like / atelektasis lokal). Bila penyumbatan terjadi pada
bronkus kecil untuk sebagian segmen paru, maka akan terjadi bayangan horisontal tipis,
biasanya dilapangan bawah paru yang sering sulit dibedakan dengan proses fibrosis.
Karena hanya sebagian kecil paru terkena, maka biasanya tidak ada keluhan. 8
 
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Sumber: Herring W. Learning radiologi recognizing the basics. 4 th edition. Philadelphia: Elsevier; 2020. p. 51-9.
Diagnosis
Biasanya, atelektasis tidak bergejala.
Mungkin juga datang dengan Pencitraan
• suara napas yang berkurang atau • Roentgen Thorax
tidak ada • CT Scan Thorax
• Ronki • Ultragonografi Thorax
• Batuk
• Produksi Dahak
• Dispnea Bronkoskopi fiberoptik
• Takipnea Analisis Gas Darah
• Ekspansi dada yang berkurang
Penatalaksanaan
Sebagian besar atelektasis yang muncul Tekanan saluran napas positif
selama anestesi umum menyebabkan terus menerus
disfungsi paru sementara yang sembuh • FiO2 serendah mungkin selama
dalam 24 jam setelah operasi. induksi dan pemeliharaan
Atelektasis dapat dicegah dengan • PEEP (tekanan ekspirasi akhir
menghindari positif)
• Anestesi umum • manuver rekrutmen paru
• Mobilisasi dini • Volume tidal yang rendah akan
• Pengendalian nyeri yang memadai membantu mencegah
• Meminimalkan pemberian opioid perkembangan atelektasis
parenteral.
Penatalaksanaan
• Mengubah posisi dari terlentang ke tegak. Tindakan profilaksis, seperti
Mendorong pasien untuk mengambil spirometri insentif dan
napas dilembagakan sebelum operasi
• Ambulasi dini dan dilanjutkan setiap jam setelah
• Spirometri insentif operasi sampai dipulangkan untuk
• Penggunaan alat acapella PEP mendapatkan manfaat maksimal.
• fisioterapi dada
• Penyedotan trakea (pada pasien yang
diintubasi)
• Ventilasi tekanan positif telah terbukti
menurunkan atelektasis.
Penatalaksanaan

• Agen mukolitik (asetilsistein)


• DNase manusia rekombinan (dornase alfa) pada pasien dengan fibrosis kistik

• Hisapan tunggal, bronkoskopi fiberoptik menyebabkan peningkatan fungsi paru-


paru dan pembalikan atelektasis pada 76% kasus.
Komplikasi

Atelektasis adalah salah satu komplikasi pernapasan yang paling umum pada
periode perioperatif, dan dapat menyebabkan morbiditas dan mortalitas yang
signifikan, termasuk perkembangan pneumonia dan gagal napas akut
Prognosis
Untuk pasien dengan atelektasis, prognosisnya sangat bervariasi,
dan penentuan utamanya adalah etiologi yang mendasari dan
komorbiditas pasien
Kesimpulan
• Atelektasis merupakan suatu keadaan paru atau sebagian paru yang
mengalami hambatan berkembang secara sempurna sehingga aerasi
paru berkurang atau sama sekali tidak terisi udara.
• Beberapa atelektasis yang dikenal meliputi atelektasis lobaris bawah,
atelektasis lobaris tengah kanan, atelektasis lobaris atas, atelektasis
segmental, atelektasis loburaris atau subsegmental, atelektasis akibat
endotracheal tube, atelektasis bulat (rounded).
• Diagnosis dapat diketahui dengan pemeriksaan penunjang roentge
toraks, CT toraks dan ultrasonograafi toraks
Kesimpulan
• Tanda atelektasis meliputi perpindahan (shift) celah interlobar
(interlobar fissures mayor and minor) menuju area atelektasis;
Peningkatan kepadatan paru yang terkena; Perpindahan (shift)
struktur gerak (mobile structure) pada toraks; kompensasi inflamasi
berlebihan pada uneffected segmen, lobus dan paru.
• Atelektasis dapat dicegah dengan menghindari anestesi umum,
mobilisasi dini, pengendalian nyeri yang memadai, dan
meminimalkan pemberian opioid parenteral.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai