Anda di halaman 1dari 12

Erupsi Obat Alergik

• Definisi: reaksi hipersensitivitas terhadap obat dengan manifestasi pada


kulit yang dapat disertai maupun tidak keterlibatan mukosa
• Obat  zat yang dapat dipakai untuk menegakkan diagnosis, profilaksis
dan pengobatan
• Secara umum metabolisme obat dianggap suatu bentuk detoksifikasi,
yaitu dari zat larut lemak nonpolar  zat hidrofilik polar yang mudah
diekskresi

DAFTAR OBAT : Beta laktam, sulfonamid, rifampisin, nevirapin, obat anti


konvulsan, NSAID, penisilin, As asetilsilat
Agar menimbulkan reaksi imunologik, hapten harus bergabung dengan
protein pembawa dalam sirkulasi/protein jaringan hospes  merangsang sel
limfosit Tmerangsang limfosit B  antibodi terhadap obat/metabolit
Klasifikasi
• Tipe I (rekasi cepat, anafilaktik): IgE
• Tipe II (reaksi sitostatik): perlu IgM+IgG &
komplemen sebagai perantara
• Tipe III (reaksi kompleks imun): IgM+IgG
• Tipe IV (reaksi alergik selular tipe lambat):
limfosit, APC, sel langerhans; (12-48 jam)
Gambaran klinis
• Pustulosis eksantematosa generalisata
akut
• Erupsi makulapapular/morbili
– Erupsi pustular akut  timbul 1-3 mgg
formis  (timbul dalm 2-3 mgg) lesi
setelah konsumsi obat, diawali demam,
eritematosa dari batang tubuh lalu
mual dan muntah
menyebar ke perifer secara simetris
– Predileksi  wajah dan lipatan tubuh
dan generalisata {+ pruritus}
(pustul milier dasar eritem)
• Urtikaria & angioudem
• Sindrom Hipersensitivitas Obat  bentuk
– Urtika  predileksi = dapat d EOA tipe berat karena keterlibatn multi-
seluruh tubuh (keluhan: gatal organ,
dan panas pada lokasi lesi) [<24 – (demam >38C, lesi pda kulit,
jam] limfadenopati, ggn fx hati dn ginal,
– Angioudem  predileksi = bibir, leukositosis, eosinopilia)
kelopak mata, genitlia eks, – Timbul 3 minggu setelah konsumsi obat
ekstremitas – Wajah edem dengan lesi
• Fixed drug eruption makulopapular tersebar simetris ke
• Eritroderma  lesi eritema difus seluruh bagian tubuh
disertai skuama >90% area tubuh – Bentuk EOA lain  dermtitis
medikametosa, vaskulitis, SJS, NET
FIXED DRUG ERUPTION
DEFINISI : KARAKTERISTIK :
Reaksi kutaneus akibat - Makula atau plak eritema-
keunguan dan kadang
penggunaan obat, muncul di disertai vesikel/bula pada
tempat yang sama setelah bagian tengah lesi
penggunaan ulang obat - Sering ditemukan di
-FDE timbul dalam waktu 30 menit daerah bibir, tangan dan
sampai 8-16 jam setelah genital
mengkonsumsi obat.

Manifestasi klinis : DIAGNOSIS :


-Rasa terbakar / tersengat ; atau Tes provokasi (Patch
-Demam, malaise, & gejala tes, prick dan
abdomen. intradermal tes)
DD : Eritema
DAFTAR OBAT : tetrasiklin, multiforme
naproxen, metamizol.
Tatalaksana
• Sistemik PROGNOSIS
– Kortikosteroid (prednison) • Penyebab dapat
• Ringan  0,5/KgBB/hari disingkirkan  segera
• Berat  1-4/KgBB/hari sembuh
– Antihistamin • Eritroderma & kelainan
• Topikal berupa sindrom Lyell &
– Keradaan kering (urtika, Stevens-Johnson 
eritema): bedak (bedak dapat menjadi buruk,
salisilat 2%) + bedak tergantung luas kulit
antipruritus (mentol ½-1%) yang terkena
– Keadaan basah (dermatitis
medikamentosa): kompres
(larutan salisilat 1%)
SSJ & Rx mukokutan akut yg mengancam nyawa, ditandai dg nekrosis epidermis
NET luas shg terlepas

Epidemiologi >40th, perempuan


Etiologi Sulfonamida, anti konvulsan aromatik, alopurinol, NSAID, nevirapin
Rx sitotoksik thd keratinosit  apoptosis luas
• Sel NK & T CD8+
Patofisiologi • IL6, 18, TNF α, IFN γ, FasL, granulisin, perforin, granzimB
Alergi obat
• Karbamazepin & alopurinol  faktor gen : sist HLA
Inf virus & Mycoplasma
An Kronologis prjlnan pnykit, hub waktu yg jelas dg konsumsi obat
Timbul 8 minggu stlh pajanan
Gx non spesifik : demam, sakit kepala, batuk pilek, malaise 1-3 hari
Lesi kulit simetris pd wajah, badan, proksimal ekstremitas
Makula eritematosa / purpurik, lesi target  meluas + nekrosis  bula
Diagnosis kendur & tanda Nikolsky (+)
S/S Lesi mukosa pd mulut & konjungtiva, genital : eritema, erosi
Keterlibatan organ dalam (paru, GI, ginjal)
Nilai SCORTEN : nilai 1 u/ >40th, denyut jantung >120/menit, Ca /
keganasan hematologik, epidermolisis >10%LPB, ureum serum
>28mg/dL, bikarbonat serum <20mEq/L, GDS >252mg/dL  cek hari ke
1&3
histoPA kulit
Lab : darah tepi lengkap, AGD, kadar elektrolit, albumin, protein
PP darah, fs ginjal, fs hepar, GDS
Foto rontgen paru
Diagnosis
SSJ : epidermolisis <10% LPB
Klinis Overlap SSJ NET : epidermolisis 10-30% LPB
NET : epidermolisis >30% LPB

Deteksi dini & stop obat tersangka


Suportif : pertahankan kesimbangan cairan, elektrolit, suhu ling optimal 28-30C,
Tatalaksana nutrisi sesuai kebutuhan & kemampuan asupan makanan, perawatan kulit
aseptik tnp debridement, perawatan mata & mukosa mulut
KS sistemik, IVIg, siklosporin A, siklofosfamid, plasmaferesis, hemodialisis

Scar pd mata & gang penglihatan, scar pd kulit, gang pigmentasi, gang ptumb
Komplikasi
kuku

Penyulit : sepsis, multiple organ failure


SCORTEN : angka kematian
• 0-1 : 3,2%
Prognosis • 2 : 12,1&
• 3 : 35,8%
• 4 : 58,3%
• 5 : 90%
http://emedicine.medscape.com/article/1197450-overview
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai