Anda di halaman 1dari 21

Pneumonia

Pneumonia
Proses peradangan pada parenkim paru yang Sebagian
besar disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus,
dan jamur) atau bisa juga disebabkan oleh hal lain
(aspirasi, radiasi, dll)
Etiologi

Bakteri Virus
S. pneumoniae, S. piogenes, 01 02 Influenza, Parainfluenza, Respiratory
Staphylococcus aureus, Klebsiela syncytial virus, Adenovirus
pneumoniae, Haemophilus influenza

Jamur Aspirasi
Actinomyces Israeli, Aspergillus 03 04 Makanan, kerosene (bensin, minyak
fumigatus, Histoplasma capsulatum tanah), cairan amnion, benda asing
Epidemiologi

Pneumonia yang sering terjadi dan bersifat serius adalah


pneumonia komunitas, berkaitan dengan penyebab
kematian dan kesakitan terbanyak di dunia. 
Angka kematian sekitar 1.4 juta pertahunnya secara
global (7% penyebab kematian didunia).

Angka kejadian pneumonia lebih sering terjadi negara


berkembang dibandingkan negara maju.
Berdasarkan data RISKESDAS 2018 prevalensi
pneumonia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan
(nakes) adalah sekitar 2,0% sedangkan pada tahun 2013
adalah 1.8%.
Klasifikasi

Kuman Klinis & epi Lokasi


Penyebab demiologi Infeksi

● Pneumonia Tipikal ● Pneumonia


● CAP
● Pneumonia Lobaris
● HAP
Atipikal ● ● Bronkopneumonia
Pneumonia
● Pneumonia Virus ● Pneumonia
Aspirasi
● Pneumonia Jamur Interstitial
1. CAP (Community Acquired Pneumonia)  pneumonia yang terjadi pada pasien yang
tidak pernah dirawat/berada di fasilitas kesehatan lebih dari 14 hari sebelum timbul
gejala atau pneumonia yang didiagnosis kurang dari 48 jam setelah masuk rumah sakit
2. HAP (Hospital Acquired Pneumonia)  pneumonia yang terjadi lebih dari 48 jam
setelah masuk rumah sakit
3. VAP (Ventilator Associated Pneumonia)  pneumonia terjadi lebih dari 48-72 jam
setelah dilakukannya intubasi
Patogenesis

• Proses patogenesis pneumonia terkait dengan tiga faktor yaitu keaadan (imunitas)
pasien, mikroorganisme yang menyerang pasien dan lingkungan yang berinteraksi satu
sama lain.
• Ada beberapa cara mikroorganisme mencapai permukaan yaitu, Inokulasi langsung,
Penyebaran melalui darah, Inhalasi bahan aerosol, dan Kolonosiasi di permukaan
mukosa
• Proses radang pneumonia dibagi menjadi empat stadium: stadium kongesti, stadium
hepatisasi merah, stadium hepatisasi kelabu, dan stadium resolusi.
Diagnosis

Penegakkan diagnosis pneumonia dapat dilakukan melalui:


● Gambaran klinis
● Pemeriksaan laboratorium
● Gambaran radiologis
● Pemeriksaan mikrobiologi
Gambaran Klinis

 
Gambaran klinis pneumonia serupa untuk semua jenis pneumonia
Gejala Mayor
• Batuk
• Sputum produktif
• Demam (>37.8oC)
Gejala Minor
• Sesak napas
• Nyeri dada
• Konsolidasi paru
• Jumlah leukosit >12.000/L
Pemeriksaan Laboratorium

 
• Terdapat peningkatan jumlah leukosit, biasanya >10.000/L kadang-kadang mencapai 30.000/L
• Pada hitung jenis leukosit terdapat pergeseran ke kiri
• Peningkatan LED
• Analisis gas darah akan menunjukkan hipoksemia dan hiperkarbia, pada stadium lanjut dapat
terjadi asidosis respiratorik
Pemeriksaan Mikrobiologi
• Untuk mengetahui etiologi dari pneumonia dapat dilakukan pemeriksaan biologi
• Cara pengambilan bahan untuk pemeriksaan  non invasive dengan dibatukkan (sputum) atau
dengan cara invasive (aspirasi transtrakeal, bilasan bronkus). Kemudian dapat dilanjutkan dengan
pemeriksaan gram dan kultur.
Diagnosis Banding
Komplikasi

• Pneumonia umumnya bisa diterapi dengan baik tanpa menimbulkan komplikasi. Namun ada
bebeapa pasien khususnya kelompok risiko tinggi, mungkin mengalami beberapa komplikasi
seperti bakteremia (sepsis), abses paru, efusi pleura, dan kesulitan bernafas.
Pencegahan

• Pemberian vaksinasi influenza pada orang dengan risiko tinggi dan gangguan imunologis dapat
dipertimbangkan untuk tindakan preventif
• Vaksinasi ulang direkomendasikan setelah > 2 tahun
• Pola hidup sehat juga termasuk tidak merokok juga sangat direkomendasikan
Prognosis

• Umumnya prognosis baik , tergantung dari faktor patogenitas kuman, usia pasien, penyakit dasar
dan kondisi pasien.
• Secara umum angka kematian pneumonia pneumokokus adalah sebesar 5%, namun pada orang
yang berusia lanjut dengan kondisi yang bauruk meningkat mejadi 60%
• Adanya leukopenia, terkenannya 3 atau lebih lobus , dan komplikasi ektrapulmoner merupakan
pertanda prognosis yang buruk
• Kuman gram negative menimbulkan prognosis yang lebih buruk
Thankyou!

Anda mungkin juga menyukai