Anda di halaman 1dari 22

ETIOLOGI – FAKTOR PREDISPOSISI

PRIMER / IDIOPATIK SEKUNDER

 Gangguan perkembangan sendi atau kongenital seperti

penyakit Legg Calve Perthes


 Mekanis : ketidaksesuaian panjang kaki, sindrom Marfan
 Inflamasi : penyakit reumatik seperti rheumatoid arthritis

(RA),SLE.
 Trauma : cedera pada sendi atau ligamen, pasca bedah
 Infeksi : Arthritis septik.
 Metabolik : hemokromatosis, gout, deposisi kristal kalsium
 Endokrin : Diabetes, obesitas
 Osteonekrosis akibat penyakit Caisson.
PATOGENESIS

 OA gangguan utama pada kartilago


 IL-1 adalah cytokine proinflamatorik yang dapat

indukso kondrosit dan sel synovial untuk mensintesis


MMP
 MMP (Matrix Metallo Proteinase)  enzim yg

bertanggung jawab atas degradasi kartilago articular


 IL-1 juga menekan sintesis kolagen tipe 2, proteoglikan,

dan menghambat proliferasi kondrosit yang distimulasi


oleh growth factor-β
DIAGNOSIS – GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN PENUNJANG

- Laju endap darah biasanya normal


- Pemeriksaan faktor reumatoid negatif .
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos

 Gambaran yang khas pada foto polos adalah :

Densitas tulang normal atau meninggi


Penyempitan ruang sendi yang asimetris karena
hilangnya tulang rawan sendi
Sklerosis tulang subkondral
Kista tulang permukaan sendi terutama subkondral
Osteofit pada tepi sendi.
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos – OA Genu

 Atas kiri : pandangan anteroposterior menunjukkan


menyempitnya celah sendi (tanda panah)

 Bawah kiri : pandangan lateral menunjukkan


sklerosis yang ditandai terbentuknya osteofit (tanda
panah)

 Atas kanan : menyempitnya celah sendi (tanda panah


putih) menyebabkan destruksi pada kartilago dan
sunchondral (tanda panah terbuka)

 Bawah kanan : ditemukan kista subchondral (tanda


PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos – OA Manus

• Menyempitnya celah sendi dan sklerosis subchondral


pada sendi metacarpal pertama (tanda panah putih)

• Pembentukan osteofit dengan pembengkakan jaringan


lunak

• Sklerosis subchondral dijumpai pada sendi


interphalangeal distal kedua dan ketiga (tanda panah
transparan)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos – OA Panggul

• Gambar atas : gambar pertama menunjukkan


penyempitan celah sendi pada panggul (tanda panah
putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan
terbentuknya kista (kepala panah transparan).

• Gambar bawah : gambar kedua diambil 2 tahun setelah


gambar pertama yang menunjukkan semakin
menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) dan
sklerosis (kepala panah putih)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos – OA Jari Tangan Foto Polos – OA Jari Kaki

Gambaran radiologis posteroanterior menunjukkan Gambaran radiologis anteroposterior kaki menunjukkan


penyempitan ruang sendi interphalangeal, sklerosis menyempitnya celah sendi metatarsophalangeal pertama,
subchondral, dan pembentukan osteofit (panah) sklerosis, dan pembentukan osteofit (panah)
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

Foto Polos – OA Pinggul

• Kedua gambar di atas menunjukkan penyempitan


ruang superolateral sendi, sklerosis, kista subkondral,
dan pembentukan osteofit (panah)
KRITERIA RADIOLOGIS OA
PEMERIKSAAN RADIOLOGI

CT – Scan & MRI Aspirasi Sendi - Arthrocentesis

Pencitraan lanjut terkadang diperlukan untuk deteksi Pemeriksaan dapat dilakukan dengan cara mengambil
awal fraktur osteokartilago, oedema tulang atau nekrosis sedikit cairan yang ada dalam sendi untuk diperiksa di
avaskular. laboratorium untuk memeriksa apakah terjadi kelainan
pada sendi.
METODE PEMERIKSAAN RADIOGRAFI OA
STANDING: Untuk kasus pemeriksaan dengan indikasi Arthritis pada knee (lutut)
 Posisi Pasien, arahkan pasien untuk Standing-upright / berdiri tegak, dengan kaset vertical di
belakang knee (lutut).
 Posisi Objek

a. Atur posisi objek (knee) berada di tengah-tengah kaset atau IR (image reseptor), degan posisi
kedua knee true AP 
b. Tempatkan jari kaki (toes) lurus menghadap ke depan, dengan jarak cukup antara kedua kaki agar
keseimbangan terjaga
c. Minta pasien untuk berdiri tegak dengan lutut (knee) full ekstensi dan bobot tubuh seimbang di
antara kedua kaki
d. Pertengahan kaset terletak ½ inch (1,3 cm) di bawah apex patella
e. Bila perlu proteksi pasien dengan shield gonads
STRUKTUR GAMBAR DAN KRITERIA
GAMBAR
Struktur Gambar yang Tampak
 Gambar radiograpy menunjukan ruang/celah
dari knee/ lutut.
Kriteria Gambar
 Kriteria di bawah ini harus tampak dengan jelas :
 Knee kiri dan kanan tampak true AP tanpa rotasi
 Celah antara sendi lutut terlihat di tengah-tengah area
penyinaran 
 Tampak permukaan persendian knee baik kanan maupun kiri 
 Ukuran kaset memadai/cukup untuk menunjukan sumbu tegak
(longitudinal) daripada badan atau batang os. Femur dan os.
Tibia.
PROTEKSI RADIASI

Untuk Petugas:
 Hindari penyinaran bagian-bagian tubuh yang tidak terlindungi.
 Pemakaian sarung tangan, apron atau gaun pelindung, yang berlapis pb
dengan tebal maksimum 0,5 mm pb.
 Hindari menggunakan sinar tembus usahakan melakukan radiografi.
 Hindari pengunaan sinar tembus tulang-tulang kepala (head fluoroscopy).
 Akomodasi mata sebelum melakukan oemeriksaan sinar tembus paling
sedikit selama 20 menit.
 Gunakan alat-alat pengukur sinar rontgen
 pemerikssaan pesawat sebelum dipakai, misalnya perlindungan terhadap
bahaya elektris, adanya kebocoran pada tabung pesawat dan voltage yang
aman dan lamanya.
 Pemeriksaan rutin terhadap kemungkinan bocor/rusaknya perlengkapan-
perlengkapan berlindung pb.
 Untuk Pasien
 Hanya berdasarkan permintaan seorang dokter.
 Pemakaian filtrasi maksimum pada sinar primer
 Pemakaian voltage yang lebih tinggi (bila mungkin) sehingga daya tembusnya lebih
kuat.
 Jarak fokus pasien jangan terlalu pendek, sehubungan dengan ini berlaku hukum
kuadrat terbaik yaitu intensitas sinar x berbanding terbalik dengan jarak pangkat dua.
 Jarak fokus-kulit pada:
 Sinar tembus tidak boleh kurang dari 45 cm
 Radiografi tidak boleh kurang dari 90 cm

 Daerah yang disinar harus sekecil mungkin.


 Waktu penyinaran sesingkat mungkin.
 Alat-alat kelamin dilindungi sebisanya.
 Pasien hamil, terutama trimester pertama

tidak boleh diperiksa radiologik.


TATALAKSANA

Penanganan tahap menengah


 Penanganan awal Debridement sendi (menghilangkan benda asing,
kartilago, osteofit) dapat memberikan perbaikan
Pengobatan pada OA bersifat simptomatik. Prinsipnya
adalah mempertahankan pergerakan dan kekuatan otot,
menjaga sendi dari beban yang berlebihan, meredakan
nyeri dan modifikasi aktivitas keseharian.

• Terapi Fisik Pembedahan


KESIMPULAN

Osteoartritis adalah suatu kelainan sendi kronis dimana terjadi proses pelemahan dan disintegrasi dari tulang rawan
sendi yang disertai dengan pertumbuhan tulang dan tulang rawan baru pada sendi. Osteoarthritis menyerang sendi-
sendi tertentu terutama sendi-sendi yang mendapat beban cukup berat dari aktivitas sehari-hari.
Diagnosis osteoarthritis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan dilakukan pemeriksaan radiologis berupa foto
sinar-x sebagai penunjang/pemastian diagnosis. Gambaran yang ditemukan pada foto sinar-x pasien dengan
osteoarthritis adalah menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit, terbentuknya kista, dan sklerosis
subchondral.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai