Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TAHAPAN SIMPLISIA DAUN SIRSAK

OBAT ASLI INDONESIA

Dosen Pengampu :

Disusun Oleh :

Nama : Repliana

Nim : 2008060030

PROGRAM STUDI S1 FARMASI

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA MATARAM

NUSA TENGGARA BARAT

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tanaman Sirsak (Annona Muricata L.) kaya fitonutrien dan fitokimia,
berbagai riset menunjukkan bahwa sirsak kaya antioksidan yang sangat
bermanfaat untuk menjaga kesehatan dan mengobati penyakit. Antioksidan
yang terkandung dalam tanaman sirsak antara lain adalah Vitamin C,
kandungan vitamin C dalam setiap 100 g jus buah sirsak sebesar 20 mg. Oleh
karena itu, tanaman sirsak merupakan salah satu buah penting sebagai sumber
vitamin C.
Mekanisme kerja vitamin C sebagai antioksidan yaitu menangkap dan
meredam zat-zat berbahaya yang dapat membahayakan dan merusak sel
tubuh, tubuh kita sangat membutuhkan vitamin C, bila tubuh kekurangan
vitamin C maka akan meningkatkan resiko timbulnya berbagai penyakit
seperti kanker, diabetes melitus, penyakit hati dan penyakit mata.
Selain vitamin C, sirsak juga kaya antioksidan lain dalam bentuk
fitokimia diantaranya senyawa Aseltahid, Amiloid, Anonain, Anomurisin,
Ananol, Atherosperminin, Betasitosterol, Kampesterol, Sitrulin,
Galaktomanan, Prosianidin, dan Tanin. Senyawa-senyawa ini bermanfaat
untuk mengobati berbagai penyakit terutama kanker sehingga semakin
mengukuhkan sirsak sebagai tanaman yang ajaib (Panasea) yang bermanfaat
sebagai obat herbal alternatif. Bahkan, konon keampuhan manfaat sirsak
10.000 kali lebih ampuh dibandingkan dengan kemoterafi untuk penderita
kanker.
Bagian tanaman sirsak yang dapat dimanfaatkan untuk pengobatan adalah
buah, daun, kulit kayu, dan biji. Berdasarkan riset terhadap kandungan
fitokimia sirsak, tanaman ini memiliki berbagai khasiat untuk pengobatan
berbagai penyakit, pada umumnya semua bagian dari pohon sirsak adalah
bermanfaat sebagai obat namun untuk keperluan simplisia yang digunakan
adalah daun, kulit kayu, dan bunga sirsak. Proses pembuatan simplisia daun
sirsak terdiri atas berbagai tahap yaitu : pengumpulan bahan baku, sortasi
basah, pencucian, perajangan, pengeringan, sortasi kering, pengayakan, dan
pengemasan/pengepakan.
Semua tahapan diatas harus diperhatian untuk mencegah hilangnya
zat-zat berkhasiat yang terkandung dalam daun sirsak. Simplisia daun sirsak
yang baik adalah bila kadar airnya rendah yaitu antara 10 % - 15 %, tidak
mengandung kotoran, serta tidak ada penyimpangan warna, rasa dan aroma.

B. Rumusan Masalah
Dari pembahasan diatas kita mengetahui rumusan masalah yang harus
dibahasa yaitu :
Bagaimana Tahapan - Tahapan Simplisia dari Tanaman Sirsak
Khususnya Daun Sirsak

C. Tujuan Masalah
Untuk mengetahui Tahapan – Tahapan Simplisia dari Tanaman Sirsak
Khususnya Daun Sirsak
BAB II

PEMBAHASAN

Tahapan – Tahapan Simplisia dari Daun Sirsak Yaitu :

1. Pengumpulan Bahan baku


Pembuatan simplisia daun sirsak ini dengan memilih daun sirsak.
Kriteria daun sirsak yang dipilih sebaiknya tidak terlalu tua dan tidak terlalu
muda. Untuk mendapatkan daun tersebut, ambil daun keempat atau kelima
dari pucuk. Kandungan senyawa annonaceous asetoginin kemungkinan paling
tinggi pada daun dengan kematangan sedang. Daun sirsak yang dipetik, lalu
dimasukkan ke dalam keranjang kayu atau bambu.

2. Sortasi Basah
Setelah pemanenan daun sirsak, dilakukan sortasi basah pada saat
daun masih segar yang bertujuan untuk memisahkan daun sirsak dari benda-
benda asing seperti tanah, kerikil, rumput-rumputan, bagian tanaman yang
tidak digunakan atau bagian tanaman yang rusak.

3. Pencucian
Daun sirsak dicuci bersih dengan air PAM agar bebas dari kotoran,
tanah dan debu yang menempel. Hal ini penting karena kotoran dapat
mempengaruhi khasiat yang terkandung dalam daun tersebut. Pencucian
dapat dilakukan sebanyak dua kali atau sesuai kebutuhan. Setelah dicuci,
daun sirsak ditiriskan dalam wadah atau keranjang berlubang.

4. Perajangan
proses perajangan/pemotongan bertujuan untuk mempercepat proses
pengeringan. Sebaiknya, daun sirsak dirajang dengan pisau tajam yang
terbuat dari bahan stainless steel. Permukaan rajangan yang semakin luas
akan mempersingkat proses pengeringan. Hasil rajangan sebaiknya disimpan
dalam wadah besar yang bersih.

5. Pengeringan
Daun dikeringkan yang bertujuan untuk mengurangi kadar air,
mempertahankan daya fisiologis bahan, serta mengawetkan dan
mempertahankan kualitas produk. Terdapat dua metode pengeringan, yaitu
dengan bantuan sinar matahari atau dimasukkan ke dalam oven. Daun sirsak
sebaiknya tidak dikeringkan dengan dijemur langsung di bawah terik
matahari, namun diangin–anginkan pada suhu kamar yang berlangsung
selama 3–5 hari sampai kadar air mencapai di bawah 12%. Untuk bisa
mengetahui kadar air sudah mencapai sekitar 12% bisa dengan meremas daun
dengan tangan. Jika mudah hancur, menandakan daun sudah memenuhi kadar
air yang diperlukan.
Dalam mengeringkan daun dengan bantuan sinar matahari, daun
dijemur di atas tikar atau rangka pengering. Daun sirsak harus dibolak–balik
setiap 4 jam agar keringnya merata. Cara pengeringan lain ialah
menggunakan oven. Daun sirsak yang sudah ditiriskan dihamparkan dalam
loyang, lalu di masukkan ke dalam oven dengan suhu 60 oC selama 30 menit.
Selanjutnya, daun sirsak siap dikemas dan disimpan di dalam tempat yang
kering serta terlindung dari panas matahari agar tidak rusak.

6. Sortasi Kering

Sortasi kering dilakukan sebelum perwadahan yang bertujuan


memisahkan sisa-sisa benda asing atau bagian tanaman yang tidak
dikehendaki misalnya bahan-bahan yang terlalu gosong dan bahan-bahan
yang rusak.

7. Pengayakan
Daun sirsak kemudian dihaluskan hingga diperoleh serbuk daun sirsak
kering berukuran 80 mesh
8. Pengemasan/Pengepakan
Tujuan pengemasan untuk menjaga kualitas simplisia daun sirsak
yang sudah diproduksi. Simplisia daun sirsak dapat dikemas dengan
menggunakan kapsul ekstrak atau non ekstrak. Apabila simplisia dikemas
dengan cara ekstrak dilakukan dengan menggunakan alat ekstraktor hingga
menjadi bubuk. Setelah itu dikemas dengan menggunakan kapsul. Untuk
dosisnya banyak variasi mulai dari 150 cc, 250 cc, dan 500 cc. Tergantung
usia penderita yang mengonsumsi produk obat herbal tersebut.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Daun sirsak dimanfaatkan sebagai pengobatan alternatif untuk


pengobatan kanker, yakni dengan mengkonsumsi air rebusan daun sirsak.
Selain untuk pengobatan kanker, tanaman sirsak juga dimanfaatkan untuk
pengobatan demam, diare, anti kejang, anti jamur, anti parasit, anti mikroba,
sakit pinggang, asam urat, gatal-gatal, bisul, flu. 

Daun sirsak mengandung alkaloid, tanin, dan beberapa kandungan


kimia lainnya termasuk annonaceous acetogenins. Annonaceous acetogenins
merupakan senyawa yang memiliki potensi sitotoksik. Senyawa sitotoksik
adalah senyawa yang dapat bersifat toksik untuk menghambat dan
menghentikan pertumbuhan sel kanker
DAFTAR PUSTAKA

Zuhud, E. AM. (2011). Bukti Kedahsyatan Sirsak Menumpas Kanker. Jakarta: PT


Agro Media Pustaka. Hal: 2-3, 45.

Febriani, D., Mulyanti, D., Riamawati, E. (2015). Karakterisasi Simplisia Dan


Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata Linn). Bandung: Fakultas MIPA,
Unisba. Bandung. ISSN 2460-6472.

Anda mungkin juga menyukai