Anda di halaman 1dari 23

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penempaan adalah proses deformasi dimana benda kerja logam dipukul

atau ditekan di antara dua die (cetakan). Penekanan dapat dilakukan dengan

tekanan kejut adat tekanan berangsur-angsur. Proses penekanan terebut akan

menghasilkan bentuk benda kerja yang sesuai dengan apa yang diinginkan.

Penempaan digunakan untuk membuat komponen-komponen

berkekuatan tinggi. komponen tersebut meliputi: poros engkol (crankshaft),

connecting rod, gear, die, baut, rivet, perkakas tangan, strukturpesawat

terbang, kereta, mesin, dan masih banyak lagi. Penempaan biasanya dilakukan

dengan tangan, sedangkan proses penempaan berskala besar menggunakan

mesin.

Sebagian besar pandai besi di wilayah Indonesia masih melakukan proses

tempa menggunakan tangan. Selain tidak presisi, tekanan yang dihasilkan

oleh pukulan tangan tidak konsisten selama proses berjalan. Kelelahan pandai

besi dapat mempengaruhi benda kerja yang sedang dikerjakan. Oleh karena

itu perlu dibuat alat untuk membantu proses pengerjaan logam agar dapat

meringankan beban pandai besi dan meningkatkan produktivitas serta presisi

produk.
Alat bantu tempa power hammer ini menggunakan satu buah die

stasioner dan satu buah die yang bergerak untuk memukul benda kerja dengan

bantuan gravitasi. Gravitasi tersebut dimanfaatkan untuk memperbesar

tekanan pukul.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka didapatkan rumusanmasalah

yang akan dibahas pada tugas perancangan ini, antara lain :

a) Bagaimana merancang alat yang dapat membantu proses

penempaan ?

b) Bagaiman cara memanfaatkan gravitasi untuk menambah tekanan

pukul pada alat ?

1.3 Batasan Masalah

Beberapa aspek permasalahan yang menjadi batsan pada perancangan ini adalah:

a) Metode tempa yang digunakan hanyan metoe smith-forging

b) Logam yang digunakan sebagai benda kerja adalah besi dan baja

1.4 Tujuan Perancangan

Tujuan dari perancangan ini dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Tujuan Akademis

a) Melengkapi syarat kelulusan pada program studi Teknik mesin S-1

IST AKPRIND Yogyakarta

b) Menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh selama masa studi


c) Menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh selama masa studi

memperoleh wawasan dan pengalaman dalam merancang sebuah alat yang

dapat membantu masyarakat dan meningkatkan kreativitas mahasiswa.

2. Tujuan teknis

a) Merancang alat bantu tempa power hammer

b) Membantu pandai besi meningkatkan produktivitas

c) Meningkatkan presisi produk

1.5 Manfaat Perancangan

Jika tujuan perancangan ini mencapai hasil yang positif,maka akan

diperoleh manfaa sebagai berikut:

a) Mahasiswa dapat menerapkan ilmu teknik mesin untuk merancang

alat yang bermanfaat bagi pandai besi dan pengrajin logam.

b) Dapat menunjang fasilitas usaha bagi pandai besi dan pengrajin

logam.

c) Dapat meningkatkan jumlah produksi dan presisiproduk.

d) Memberikan kontribusi bagi perkembangan teknologi dan ilmu

pengetahuan.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Tinjauan pustaka

Pada kenyataannya, ini mengingatkan kembali sepanjang sejarah manusia

bahkan lebih jauh dari pada pers hidrolik. Power hammer orisinal sering disebut

palu tempa, dan mengandalkan uap untuk membangun tekanan dan mendorong

perangkat, tetapi versi saat ini menggunakan pneumatik atau listrik.


Ide palu listrik kembali ke zaman kuno. Catatan menunjukkan bahwa

orang Cina mempekerjakan mereka sejak 200 SM. Palu listrik adalah bagian dari

lanskap industri Eropa sejak abad ke-12. Tentu saja, itu lebih tepat disebut palu

perjalanan, dan bekerja seperti guillotine tumpul yang besar dan kuat. Serangkaian

katrol mekanis, roda gigi, dan cam mengangkat palu yang berat itu ke atas, dari

mana palu itu dilepaskan. Gravitasi melakukan sisanya. Beberapa dari palu ini

sangat berat. Biasanya, roda bertenaga uap atau air menyediakan tenaga kuda

untuk menaikkan palu kembali ke posisinya yang tinggi.

Penempaan adalah salah satu jenis proses mekanis di mana logam

dipanaskan dan dipalu oleh pandai besi, tetapi saat ini Skenario operasi

penempaan dilakukan dengan menggunakan palu alat mesin. Seluruh operasi

diganti dari manual ke otomatis. Mesin membutuhkan sumber daya untuk

menjalankan operasi penempaan. Power hammer adalah salah satu jenis alat

mesin yang ada digunakan dalam operasi penempaan. Mesin ini menggunakan

sumber tenaga untuk naik-turun palu untuk dipalu bagian atau komponen. Mereka

telah digunakan oleh pandai besi sejak itu 1880-an.

Umumnya power palu terdiri dari Ram, Frame, Anvil, Hammer head,

Dies, Connecting Rod, Leaf Spring dan sumber tenaga seperti listrik motor.

Sederhananya, power hammer adalah alat mesin yang menggunakan sumber

tenaga listrik untuk menjalankan motor dan putaran ini Gerakan motor digunakan

untuk membalas ram memasang pegas daun antara ram dan batang penghubung.

Dalam penemuan ini kami telah memodelkan mesin dalam perangkat lunak dan

dibuat sederhana dan kompak tata letak mesin sesuai kebutuhan penempaan

operasi.
2.2 Jenis-jenis Power Hammer

a) Palu uap

Palu uap menggunakan uap untuk menggerakan palu. Ini cenderung

menjadi model terbesar karena energi uap yang besar dibutuhkan untuk

mengoprasikannya. Sebuah karya lokomotif adalah salah satu lokasi di mana palu

besar seperti yang diperlukan. Benda kerja terkadang begitu besar sehingga

membutuhkan overhead crane dan beberapa orang untuk menempatkan potongan

di palu, dan seorang pria untuk mengoprasikan mesin.

Palu tenaga uap dan mekanik dibuat pada pertengahan abad ke-20 di

Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19, palu tenaga mekanik menjadi popular di

pande besi dan bengkel kecil. Mesin ini biasanya dinilai antara 25 dan 500 pon

bobot jatuh. Banyak yang masih terlihat digunakan di pabrik kecil dan toko

seniman-pandai besi hari ini. Di pertengahan abad ke-20, palu listrik yang

digerakan oleh udara terkompresi mulai mendapatkan popularitas dan beberapa

produsen saat ini memproduksi palu ini.

Menurut John Byron Henry, dkk. Ia menjelaskan bahwa Penemuan yang

berkaitan dengan kekuatan palu, khususnya untuk palu tempa uap termasuk

kerangka pendukung, silinder dengan tenaga operasi palu yang dilengkapi dengan

piston dan batang piston yang membawa ram.

Dalam hal ini Richard W. Hall, juga mengatakan bahwa penemuan untuk

palu tempa akting ganda atau, lebih khusus lagi pada palu tempa uap yang

digerakkan oleh gas bertekanan cairan hidrolik. Oleh karena itu, diperlukan peran

ganda palu tempa yang menggunakan pneumatik atau hidrolik sistem penggerak
palu, namun palu uap ini tidak memiliki kerugian energi terkait dengan sistem

pneumatik atau kompleks canggih sistem hidrolik.

Palu tenaga uap dan mekanik dibuat pada pertengahan abad ke-20 di

Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-19, palu tenaga mekanik menjadi popular di

pande besi dan bengkel kecil. Mesin ini biasanya dinilai antara 25 dan 500 pon

bobot jatuh. Banyak yang masih terlihat digunakan di pabrik kecil dan toko

seniman-pandai besi hari ini. Di pertengahan abad ke-20, palu listrik yang

digerakan oleh udara terkompresi mulai mendapatkan popularitas dan beberapa

produsen saat ini memproduksi palu ini.

b) Palu Mekanis

Palu mekanis dinilai berdasarkan berat bagian yang bergerak yang bekerja

langsung pada benda kerja ini. Ini termaksud berat bagian yang dapat terdiri dari

cetakan atas, ram, lengan penghubung mekanis dan pegas atau ram, piston dan

batang penghubung terkait. Elemen desain khusus ditentukan oleh sumber daya.

Palu ini cenderung lebih kecil dan dioperasikan oleh satu orang yang

memegang benda kerja dan mengoprasikan mesin. Mayoritas mesin penghubung

mekanis ini didukung oleh sistem sabuk datar poros garis atau kemudian motor

listrik yang memutar engkol pada mesin yang memutar engkol pada mesin yang

menggerakan ram.
2.3 Mekanisme Power Hammer

Ilmu pengetahuan dan industri modern telah mengumpulkan banyak

metode pembentukan yang efisien dengan adanya penempaan palu, seperti

adanya pengaturan dengan pergeseran atau torsi, penempaan bagian, ekspansi

dengan gulungan, dll. Namun, sulit untuk direalisasikan pada peralatan

penempaan, yang menghambat adopsi mereka di industri. Karenanya

konservatisme teknologi di tempa. Bahkan, kompleks penempaan yang canggih

tidak membawa perubahan mendasar ke dalam proses penempaan palu.

Dalam pekerjaan ini kami telah mengembangkan struktur komposisi baru

dari mesin tempa yang cocok untuk operasi konvensional penempaan palu serta

untuk operasi baru, tidak biasa untuk penempaan palu dan tekan. Struktur mesin,

selanjutnya disebut sebagai pusat penempaan otomatis (AFC) memungkinkan

untuk menyelesaikan masalah penggabungan gaya eksternal, menghasilkan

bentuk baru zona deformasi, penggunaan magasin alat yang efisien. Simulasi fisik

dan matematis dari operasi teknologi telah dilakukan untuk memperkirakan

pembentukan dan parameter forse, beberapa hasil disajikan dalam makalah.


Cara kerja palu listrik sederhana: Seperti palu, palu dengan cepat bergerak

ke bawah ketika gaya diterapkan pada sisi yang berlawanan, menghantam benda

apa pun yang Anda tempatkan di bawahnya. Karena mereka menggunakan

beberapa bentuk tekanan yang membangun gaya terlebih dahulu, tekanan terjadi

jauh lebih cepat dan dengan kekuatan yang jauh lebih besar dari pada jika anda

menggunakan palu tangan atau bahkan pengepres hidrolik. Palu listrik juga

berukuran sangat besar jika dibandingkan dengan peralatan lain.

Semakin banyak tenaga yang anda butuhkan, semakin besar mesin, dan

model yang lebih canggih dapat memakan ruang sebanyak empat kaki kubik di

toko Anda atau lebih. Mesin yang lebih besar ini juga menghasilkan hasil yang

lebih halus dan lebih seimbang karena massa perangkat yang tipis menyerap

getaran dan gerakan melalui beban. Itu merupakan keuntungan bagi operator dan

proyek yang mereka selesaikan ukuran meningkatkan kenyamanan dan hasil di

sekitar. Anda dapat mengharapkan salah satu dari mesin yang lebih besar ini

memiliki berat hingga 12.000 pound.


2.4. Motor Listrik

Motor listrik merupakan sebuah perangkat elektromagnetis yang

mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Energi mekanik ini digunakan

untuk, misalnya memutar impeller pompa, fan atau blower, menggerakan

kompresor dan lain-lain. Motor listrik banyak digunakan dalam kehidupan sehari

hari seperti pada peralatan rumah tangga (mixer, bor listrik, kipas angin dll) selain

itu juga digunakan di industri-industri. Motor listrik kadang kala disebut kuda

kerjanya industri sebab diperkirakan bahwa motor-motor menggunakan sekitar

70% beban listrik total industri. Dibawah ini adalah pembagian jenis-jenis motor

listrik (Gambar 2.3).


1. Motor Listrik Arus Bolak-balik (AC)

Motor listrik arus bolak balik ialah suatu mesin yang berfungsi mengubah
tenaga listrik arus bolak-balik (listrik AC) menjadi tenaga gerak atau tenaga
mekanik, dimana tenaga itu berupa putaran dari pada rotor. Motor listrik AC
dapat dibedakan atas beberapa jenis,antara lain:

a. Motor Sinkron

Motor sinkron adalah motor AC, bekerja pada kecepatan tetap pada sistem
frekuensi tertentu. Motor ini memerlukan arus searah (DC) untuk
pembangkitan daya dan memiliki torsi awal yang rendah. oleh karena itu,
motor sinkron cocok untuk penggunaan awal dengan beban rendah, seperti
kompresor udara, perubahan frekuensi dan generator motor. Motor sinkron
mampu untuk memperbaiki faktor daya sistem, sehingga sering digunakan
pada sistem yang menggunakan banyak listrik

Sumber daya arus bolak-balik (AC) dimaksudkan untuk memasok


kebutuhan listrik dalam berbagai industri, perdagangan atau pelanggan tetap
yang di salurkan dalam kondisi yang beragam. (Robert L. Mott, 2009:134).

b. Motor Induksi

Motor induksi atau motor asinkron merupakan motor yang paling umum
digunakan pada berbagai peralatan industri. Popularitasnya karena
rancangannya yang sederhana, murah dan mudah didapat serta dapat langsung
disambungkan ke sumber daya AC. Disebut motor induksi karena dalam hal
penerimaan tegangan dan arus pada rotor dilakukan dengan jalan induksi, jadi
pada motor induksi rotor tidak langsung menerima tegangan atau arus dari luar.
Komponen utama dari motor induksi adalah rotor dan stator. Motor induksi
dapat diklasifikasikan dua kelompok utama :

1.) Motor induksi satu phase

Motor ini hanya memiliki satu gulungan stator, beroperasi dengan pasokan
daya satu phase, memiliki sebuah rotor kandang tupai dan memerlukan sebuah
alat untuk menghidupkan motornya. Motor ini paling umum digunakan pada
peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, mesin cuci dll.

2) Motor listrik tiga phase

Disebut motor listrik tiga phase karena, untuk menghasilkan tenaga


mekanik tegangan yang dimasukan pada motor tersebut adalah tegangan tiga
phase. Motor di industri diperkirakan sekitar 70% menggunakan motor induksi
tiga phase untuk menggerakan pompa, kompresor, belt conveyor dll.

2. Motor Listrik Arus Searah (DC)

Sebuah motor listrik mengubah energi listrik menjadi energi mekanik.


Kebanyakan motor listrik beroperasi melalui interaksi medan magnet dan
konduktor pembawa arus untuk menghasilkan kekuatan, meskipun motor
elektrostatik menggunakan gaya elektrostatik. Proses sebaliknya,
menghasilkan energi listrik dari energi mekanik, yang dilakukan oleh
generator seperti alternator atau dinamo. Banyak jenis motor listrik dapat
dijalankan sebagai generator dan sebaliknya. Misalnya generator atau starter
untuk turbin gas atau motor traksi yang digunakan untuk kendaraan, sering
melakukan kedua tugas. motor listrik dan generator yang sering disebut
sebagai mesin-mesin listrik. Motor listrik DC dapat dibedakan atas beberapa
jenis, antara lain:

1) Motor DC penguat terpisah.


2) Motor DC penguat sendiri

Motor DC penguat sendiri terbagi lagi menjadi beberapa jenis antara lain:

a) Motor Shunt

b) Motor Seri

c) Motor Campuran

Motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak dari mesin ini. Sebagai
suatu sistem penggerak menggunakan motor listrik AC jenis motor induksi 1
phase dengan daya kemampuan dan jumlah putaran sudah cukup untuk
menjalankan mesin. Dalam hal ini perlu dilakukan pemeriksaan terhadap
daya (P) tersebut. Jika P adalah daya rata-rata yang diperlukan maka harus
dibagi dengan efisiensi mekanis dari sistem transmisi untuk mendapatkan
gerak mula yang diperlukan. Jika P adalah daya nominal output dari
penggerak motor penggerak, maka berbagai macam faktor koreksi pertama
dapat diambil kecil. (Sularso & Kiyokatsu Suga, 2004:7).

Berikut ini adalah perhitungan-perhitungan dalam pemilihan motor listrik :

1) Kecepatan Sinkron

Kecepatan sinkron atau kecepatan medan putar stator tidak dapat diamati
dengan alat ukur tetapi dapat dihitung secara teoritis, besar kecepatan sinkron
adalah :

f×120..............................................................................................
ns = (7)
S

Keteragan :

ns = Kecepatan sinkron (rpm)

f = Frekuensi (Hz)

S = Jumlah pole
2) Slip yang terjadi pada motor

ns−nr
slip = × 100%.....................................................(8)
ns

Keteragan :
Slip = selisih kecepatan stator dan rotor (%)

ns = Kecepatan sinkron (rpm)

nr = Kecepatan putar rotor (rpm)

3) Efisiensi motor

Dalam pemilihan motor listrik disesuaikan dengan kebutuhan yang


diperlukan agar tidak terjadi pemborosan baik biaya alat maupun biaya
produksi. Sehingga efisiensi mesin adalah

Ƞ = P𝑟𝑜𝑙 × 100%...........................................................................(9)
P𝑚

Keterangan :
Ƞ = Efesiensi mesin (%)
Prol = Daya untuk pengerol (HP)

Pm = Daya motor listrik (HP)

2.5 Pengelasan rangka

Las listrik dengan elektroda karbon Busur listrik yang terjadi diantara ujung

elektroda karbon dan logam atau diantara dua ujung elektroda karbon akan
memanaskan dan mencairkan logam yang akan dilas. Sebagai bahan tambah dapat

dipakai elektroda dengan fluksi atau elektroda yang berselaput fluksi.

a) Las listrik dengan elektroda berselaput ( SMAW ) Shield Metal Arch

Welding, las listrik ini menggunakan elektroda berselaput sebagai bahan

tambah. Busur listrik yang terjadi diantara ujung elektroda dan bahan

dasar akan mencairkan ujung elektroda dan sebagian bahan dasar. Selaput

elektroda yang ikut terbakar akan mencair dan menghasilkan gas yang

melindungi ujung elektroda, kawah las, busur listrik, dan daerah las

disekitar busur listrik terhadap pengaruh udara luar. Cairan selaput

elektroda yang membeku akan menutupi permukaan las yang juga

berfungsi sebagai pelindung terhadap pengaruh luar.

Proses dan Jenis Pengelasan Pada dasarnya las listrik yang menggunakan

elektroda karbon maupun logam menggunakan tenaga listrik sebagai sumber

panas. Busur listrik yang terjadi antara ujung elektroda dan benda kerja dapat

mencapai temperatur tinggi yang dapat melelehkan sebagian bahan merupakan

perkalian yang dinyatakan dalam satuan, panas joule, atau kalori.

2.7 Pulley Dan Sabuk V-belt

1. Pulley

Pulley dan sabuk merupakan elemen transmisi daya. Pulley adalah suatu

alat mekanis yang digunakan sebagai pendukung pergerakan belt atau sabuk

lingkar untuk menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan

suatu daya. Pulley sering digunakan untuk mengubah arah dari gaya yang
diberikan dan mengirimkan gerak rotasi. Selain itu pulley juga berfungsi untuk

mengubah kecepatan putar.

Pulley di bedakan menjadi dua berdasarkan nama dan fungsinya, yaitu:

a.) Driver pulley

Driver pulley disebut juga pulley penggerak. Pulley ini dipasang dari
sumber penggerak seperti motor listrik.

b.) Driven Pulley

Driven pulley adalah pulley yang digerakkan, berfungsi untuk mengatur


kecepatan berdasar besar gaya tarik sabuk yang diperoleh dari pulley
primer.

Rumus perhitungan perbandingan diameter pulley driver (D1) dan driven (D2)
adalah sebagai berikut:

N1
D2..........................................................................................................
= (11)
N2 D1

Keterangan :

N1 = Kecepatan putar motor penggerak (rpm)

N2 = Kecepatn putar mesin yang digerakkan (rpm)

D1 = Diameter pulley motor penggerak atau driver (mm)

D2 = Diameter pulley mesin yang digerakkan atau driven (mm)

2. Sabuk
Sabuk adalah elemen transmisi daya yang fleksibel, dipasang secara ketat
pada pulley atau cakra. Sabuk dirancang mengitari dua pulley tanpa slip. Sabuk
terdiri dari berbagai macam jenis, seperti sabuk rata, sabuk beralur atau bergigi,
sabuk sinkron, sabuk-V dan lainnya. Pada sabuk-V, diameter pulley (Tabel 2.1),
putaran driver pulley dan daya rencana (Gambar 2.6) menjadi faktor dalam
pemilihan tipe sabuk (Gambar 2.5).

Sabuk-V terbuat dari karet dan mempunyai penampang trapesium.


Tenunan tetoron atau semacamnya dipergunakan sebagai inti sabuk untuk
membawa tarikan yang besar (Gambar 2.4). Sabuk –V dibelitkan di keliling alur
pulley yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang sedang membelit pada pulley
ini mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan bertambah besar.
Gaya gesekan juga akan bertambah karena pengaruh bentuk baji, yang akan
menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif rendah. Hal
ini merupakan salah satu keunggulan sabuk –V dibandingkan dengan sabuk rata.
(Sularso & Kiyokatsu Suga, 2002:163).

Gambar 2.4. Konstruksi Sabuk-V

Gambar 2.5. Ukuran Penampang Sabuk-V


Gambar 2.6. Diagram Pemilihan Sabuk

Tabel 2.1. Diameter minimum pulley yang diizinkan dan dianjurkan.

Penampang A B C D E

Diameter min. Yang dizinkan 65 115 175 300 450

Diameter min yang dianjurkan 95 145 225 350 550

(Sumber : Sularso & Kiyokatsu Suga, 2002:169)

Tabel 2.2. Panjang Sabuk-V standar.

Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal Nomor nominal

inci mm inci mm inci mm Inci mm


10 254 45 1143 80 2032 115 2921
11 279 46 1168 81 2057 116 2946
12 305 47 1194 82 2083 117 2972
13 330 48 1219 83 2108 118 2997
14 356 49 1245 84 2134 119 3023
15 381 50 1270 85 2159 120 3048
16 406 51 1295 86 2184 121 3073
17 432 52 1321 87 2210 122 3099
18 457 53 1346 88 2235 123 3124
19 483 54 1372 89 2261 124 3150
20 508 55 1397 90 2286 125 3175
21 533 56 1422 91 2311 126 3200
22 559 57 1448 92 2337 127 3226
23 584 58 1473 93 2362 128 3251
24 610 59 1499 94 2388 129 3277
25 635 60 1524 95 2413 130 3302
26 660 61 1549 96 2438 131 3327
27 686 62 1575 97 2464 132 3353
28 711 63 1600 98 2489 133 3378
29 737 64 1626 99 2515 134 3404
30 762 65 1651 100 2540 135 3429
31 787 66 1676 101 2565 136 3454
32 813 67 1702 102 2591 137 3480
33 838 68 1727 103 2616 138 3505
34 864 69 1753 104 2642 139 3531
35 889 70 1778 105 2667 140 3556
36 914 71 1803 106 2692 141 3581
37 940 72 1829 107 2718 142 3607
38 965 73 1854 108 2743 143 3632
39 991 74 1880 109 2769 144 3658
40 1016 75 1905 110 2794 145 3683
41 1041 76 1930 111 2819 146 3708
42 1067 77 1956 112 2845 147 3734
43 1092 78 1981 113 2870 148 3759
44 1118 79 2007 114 2896 149 3785
(Sumber : Sularso & Kiyokatsu Suga, 2002:168)

Perhitungan dalam pemilihan pulley dan sabuk adalah sebagai berikut:

a. Kecepatan Sabuk

×D×n
V = ..............................................................(12)
60×1000

Keterangan :
V = Kecepatan sabuk (m/s)

D = Diameter pulley (mm)

n = Jumlah putaran (rpm)

b. Panjang Sabuk
π 1
L = 2C + (D + D ) + (D − D )²......................(13)
2 1 2 4C 2 1

Keterangan :
L = Panjang sabuk (mm)
C = Jarak sumbu kedua pulley sabuk (mm)

D1 = Diameter pulley penggerak (mm)

D2 = Diameter pulley yang digerakkan (mm)

c. Sudut kontak sabuk pada masing-masing pulley

Dalam perancangan sabuk sudut kontak pulley kecil atau driver harus
lebih besar dari 120° (Robert L.Mott, 2009:245)
(D2−D1)
θ = 180° − 2sin−1 [ ]........................................(14)
1 2C

Dan,
(D2−D1)
θ = 180° + 2sin−1 [ ].....................................(15)
2
2C

Keterangan :
1 = Sudut kontak sabuk dengan pulley penggerak (°)

2 = Sudut kontak sabuk dengan pulley yang digerakkan (°)

D1 = Diameter pulley penggerak (mm)

D2 = Diameter pulley yang digerakkan (mm)


C = Jarak sumbu kedua pulley sabuk (mm)

d. Tegangan pada sisi tarik F1 dan sisi kendor F2

Gaya tarik efektif Fe

T
Fe= … … … … … … … … … … … … … … … …(16)
r

Keterangan :

Fe = Gaya tarik efektif (kg)

T = Torsi (kg mm)

r = Jari-jari pulley (mm)

Tegangan pada F1 dan F2

Fe = F1 − F2....................................................................................(17)

Dalam hal ini,

F1
= eμθ...................................................................... (18)
F2

Keterangan :
F = Tegangan sisi tarik (kg)

F2 = Tegangan sisi kendor (kg)

 = Koefisien gesek pulley dan sabuk


 = Sudut kontak pulley (rad)

2.8 Poros
Peranan poros sangat penting dalam meneruskan daya dan juga sebagai
tempat dudukan pulley. Macam-macam poros menurut daya yang akan diteruskan

dapat pula dibedakan menjadi:

a) Spindle Poros transmisi yang relatif pendek, seperti poros utama

mesin perkakas, dimana beban utamanya berupa puntiran yang disebut

spindel. Syarat utama yang harus dipenuhi poros ini adalah deformasi

harus kecil dan bentuk serta ukurannya harus teliti.

b) Poros trasmisi Poros macam ini mendapatkan beban puntir murni atau

puntir dan lentur. Daya ditransmisikan kepada poros ini melalui

kopling, roda gigi, pulley sabuk, atau sprocket rantai dll.

c) Gandar Poros seperti yang dipasang diantara roda-roda kereta barang,

dimana tidak mendapat beban puntir,bahkan kadangkadang tidak

boleh berputar, disebut gandar.Gandar hanya memperoleh beban

lentur kecuali jika digerakkan oleh penggerak dia akan mengalami

beban puntir juga. (Sularso, 2002).

2.9 Pegas

Pegas adalah elemen mesin fleksibel yang digunakan untuk memberikan

gaya, torsi dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan

pada benda padat dalam bentuk twist, stretch atau kompresi. Energi ini di-recover

dari sifat elastis material yang telah terdistorsi. Pegas haruslah memiliki

kemampuan untuk mengalami defleksi elastis yang besar. Beban yang bekerja

pada pegas dapat berbentuk gaya tarik, gaya tekan atau torsi (twist force). Pegas

umumnya beroperasi dengan high working stresses dan beban yang bervariasi

secara terus menerus.


Pegas diterapkan dalam berbagai bentuk dan dalam banyak konstruksi,

seperti pesawat kerja, mekanisme, alat dan instrumen. Dalam kebanyakan hal,

tidak terdapat alternatif lain yang dapat di pakai, kecuali menggunakan pegas

dalam konstruksi. Dalam hal lain, menggunakan pegas agar suatu konstruksi

berfungsi dengan baik, bukan merupakan suatu hal yang mutlak, melainkan suatu

pilihan sehubungan dengan pembuatan dan biaya. Sifat pegas yang terpenting

ialah kemampuannya menerima kerja lewat perubahan bentuk elastis dan ketika

mengendur, menyerahkan kembali kerja tersebut, ini disebut kerja pegas. (Jac.

Stolk dan C. Kros, 1981:149).

Pegas terdiri dari berbagai macam jenis seperti, pegas spiral, pegas piring,

pegas daun, pegas volut dan pegas batang puntir. Pegas spiral terdiri dari pegas

tarik dan pegas tekan. Mesin power hammer ini menggunakan pegas spiral jenis

tarik. Pegas tarik menerima tarikan keatas akibat dari putaran poros sehingga

membuat batang palu menarik pegas tersebut.

Tujuan perancangan pegas spiral tarik adalah untuk mengetahui yang diterima

saat proses penempaan, dimana ukuran-ukuran pegas ditinjau dari alat yang sudah

ada. Pegas dipasang di ujung batang palu dengan rangka yang sudah di buatkan

dudukan pegas.

Anda mungkin juga menyukai