2, Agustus 2019
Muttaqin et.al./Pharmacoscript, Volume 2, No, 2, Agustus 2019
*Email: fauzanzein@stfb.ac.id
ABSTRAK
Reseptor CK2-α (Casein Kinase 2-alfa) merupakan molekul penting dalam mengatur kaskade
sinyal hematopoiesis yang terkait dalam mendorong pertumbuhan beberapa tumor darah.
Senyawa ligan alami (CX-4945) dari reseptor CK2-α yang merupakan senyawa turunan
alkaloid naftiridin, yang secara in vitro maupun secara in vivo terbukti memiliki aktivitas
dalam menghambat sel-sel penyebab kanker, khususnya pada kanker leukemia. Tujuan
penelitian ini mengkaji interaksi dan afinitas senyawa turunan naftiridin terhadap reseptor
CK2-α serta prediksi toksisitasnya sehingga menjadi alternatif pengobatan leukemia dengan
resiko efek samping yang minimum. Tahapan studi yang dilakukan antara lain pengkajian
parameter fisikokimia, analisis interaksi ligan uji terhadap reseptor CK2-α melalui simulasi
molecular docking dan molecular dynamic serta prediksi toksisitasnya. Hasil simulasi
molecular docking senyawa turunan naftiridin terhadap reseptor CK2-α dengan Autodock
didapatkan 10 ligan uji terbaik dengan nilai energi bebas ikatan (∆G) dan nilai konstanta
inhibisi (Ki) yang rendah. 10 ligan uji terbaik terhadap reseptor CK2-α dengan Gromacs
selama 10 nanodetik menunjukkan nilai RMSD dan RMSF yang rendah ditandai dengan
kecenderungan grafik yang cukup konstan, dimana nilai RMSD untuk ligan uji 4-Metilaaptamin
sebesar 1,4 Å dan nilai RMSF untuk ligan uji Lopokladin A sebesar 1,5 Å menunjukkan
kestabilan yang cukup baik diantara ligan uji lainnya. Sedangkan prediksi toksisitas dengan
ADMET Predictor menunjukkan bahwa ligan uji Kloronaftiridin diprediksi memiliki resiko
toksisitas paling rendah dibandingkan ligan uji lainnya. Berdasarkan hasil penelitian tersebut,
diketahui bahwa 4-Metilaaptamin merupakan kandidat senyawa inhibitor CK2-α yang paling
berpotensi dengan afinitas tertinggi dan resiko toksisitas yang rendah.
Kata kunci : Dinamika Molekul, Docking, Kasein Kinase 2-α, Leukemia, Senyawa
Turunan Alkaloid Naftiridin, Prediksi Toksisitas.
ABSTRACT
The CK2-α receptor (Casein Kinase 2-alpha) is an important molecule in regulating the cascade
of hematopoiesis signals that are involved in promoting the growth of some blood tumors. The
131
Pharmacoscript Volume 2 No. 2 Agustus 2019
natural ligand compound (CX-4945) of the CK2-α receptor which is a Naftiridin alkaloid
derivative, which is in vitro or in vivo has been shown to have activity in inhibiting cancer-
causing cells, especially in leukemia cancers. The purpose of this study is to examine the
interaction and affinity of naphthridine derivatives against CK2-α receptors and their
predictions of toxicity so that they become an alternative treatment for leukemia with a minimum
risk of side effects. Stages of studies carried out include the assessment of physicochemical
parameters, analysis of the interaction of test ligands against CK2-α receptors through
molecular docking and molecular dynamic simulations and predictions of toxicity. The results of
molecular docking simulations of naphthridine derivatives against CK2-α receptors with
Autodock obtained the 10 best test ligands with free binding energy values (∆G) and low
inhibition constant values (Ki). The 10 best test ligands against CK2-α receptors with Gromacs
for 10 nanoseconds showed low RMSD and RMSF values marked by a fairly constant graph
tendency, where the RMSD value for the 4-Metilaaptamine test ligand was 1.4 Å and the RMSF
value for the Lopokladin test ligand A value of 1.5 Å indicates good stability among other test
ligands. Whereas the prediction of toxicity with ADMET Predictor shows that the
Chloronaftiridin test ligand is predicted to have the lowest risk of toxicity compared to other test
ligands. Based on these results, it is known that 4-Metilaaptamin is the most potential candidate
for CK2-α inhibitor compounds with the highest affinity and low risk of toxicity.
Keywords: Molecular Dynamics, Docking, Casein Kinase 2-α, Leukemia, Naftiridin Alkaloid
Derivatives, Toxicity Predictions.
lainnya seperti Ibrutinib (Imbruvica®) dan kanker termasuk leukemia limfoblastik sel-T
dengan peran sebagai modulator kritis IL-7
133
Pharmacoscript Volume 2 No. 2 Agustus 2019
dan IL-7R yang penting dalam Studi interaksi dan prediksi afinitas
pertumbuhan dan pekembangan sel- T pada beberapa senyawa turunan alkaloid
leukemia limfoblastik. Dengan demikian, naftiridin terhadap reseptor target protein
memblokir protein kasein kinase 2-alfa kasein kinase 2-alfa (CK2-α) dilakukan
(CK2-α) merupakan salah satu mekanisme dengan metode kimia komputasi (in
epigenetik untuk menghambat pertumbuhan silico). Metode yang digunakan dalam
dan mencegah perkembangan kanker, penelitian ini meliputi, simulasi molecular
khususnya kanker darah (Melão et.al., docking dan simulasi dinamika molekul
2016). senyawa uji dengan molekul target, serta
Senyawa ligan alami CX-4945 prediksi toksisitas senyawa uji.
(Silmitasertib) dari reseptor protein kasein Pemilihan senyawa uji dilakukan
kinase 2-alfa (CK2-α) yang merupakan berdasarkan kemiripan struktur dengan
senyawa turunan alkaloid naftiridin ligan alami, dimana masing-masing ligan
berdasarkan beberapa penelitian yang telah uji yang berasal dari bahan alam memiliki
dilakukan baik secara in vitro maupun gugus yang sama dengan ligan alami, yaitu
secara in vivo terbukti memiliki aktivitas naftiridin. Parameter sifat fisikokimia
dalam menghambat sel-sel penyebab dievaluasi dan dipilih berdasarkan
kanker, khususnya protein kasein kinase 2- relevansinya dengan Lipinski’s “Rules of
alfa (CK2-α) pada kanker leukemia Five” sebagai pendekatan dalam
(Buontempo et.al., 2015). merancang senyawa obat baru.
Dengan demikian pengaruh Optimasi geometri dilakukan dengan
kelompok senyawa turunan alkaloid metode Density Functional Theory (DFT)
naftiridin terhadap protein kasein kinase 2- dengan basis set 6-31G terhadap masing-
alfa (CK2-α) perlu diteliti lebih lanjut masing ligan uji. Validasi metode
dengan metode komputasi guna molecular docking dilakukan dengan cara
mengkonfirmasi, mengevaluasi, meneliti kalkulasi nilai Root Mean Square
lebih terarah interaksi serta afinitas pada Deviation (RMSD). Masing-masing ligan
target kerjanya sebagai inhibitor kanker uji dilakukan simulasi molecular docking
leukemia. terhadap reseptor target untuk mengetahui
afinitas ligan dengan reseptor atau nilai
METODE PENELITIAN
134
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
energi bebas ikatannya (∆G) dan nilai Protein uji yang digunakan adalah
konstanta inhibisi (Ki) serta dilihat protein CK2-α dengan kode PDB 3PE1.
interaksi ikatan antara ligan dengan Kompleks protein ini terdiri dari ligan
reseptor. alami CX-4945 yang merupakan inhibitor
Simulasi molecular dynamic ligan 1 dengan berikatan pada tempat aktif
dilakukan terhadap 10 ligan uji terbaik protein CK2-α dan komponen lainnya
yang memiliki nilai energi bebas (∆G) dan seperti ion sulfat. Struktur trisiklik dari
nilai konstanta inhibisi (Ki) yang rendah inhibitor adenin pada ATP membentuk
untuk memperoleh data kestabilan interaksi beberapa interaksi hidrofobik dengan
antara ligan dengan reseptor pada kondisi berikatan pada rongga. Komponen
fisiologis tubuh dari waktu ke waktu. karboksilat memungkinkan untuk ditembus
Kemudian dilakukan prediksi toksisitas oleh bagian terdalam dari tempat aktif
untuk mengetahui keamanan dan efek protein CK2 karena berinteraksi dengan air
toksik dari masing-masing ligan uji. (Battistutta et.al., 2011).
Preparasi Ligan Uji
HASIL DAN PEMBAHASAN Ligan uji yang berjumlah 20 senyawa
Preparasi Reseptor Protein CK2-α turunan naftiridin yang berasal dari bahan
alam diperoleh dari beberapa jurnal
penelitian. Keseluruhan ligan uji tersebut
dibuat pemodelan 2 dan 3 dimensi untuk
mengetahui masing-masing parameter
fisikokimianya meliputi bobot molekul
(BM), koefisien partisi (CLogP), dan
parameter yang lainnya. Model ini
selanjutnya digunakan dalam proses
optimasi geometri untuk mengetahui nilai
energi HOMO-LUMO, penentuan muatan
parsial senyawa uji, serta simulasi
Gambar 1. Kompleks protein CK2-α
molecular docking dan dinamika molekul.
dengan ligan inhibitor
[Sumber: Visualisasi Protein Data Bank]
135
Pharmacoscript Volume 2 No. 2 Agustus 2019
4-Metilaaptamin
(8,9-dimethoxy-4-methyl-
4H-benzo[de]
10 [1,6]naphthyridin)
Bisdemetilaaptamin
Tabel 1. Pemodelan Struktur 2D dan 3D (1H-benzo[de][1,6]
Senyawa Uji Turunan Naftiridin naphthyridine-8,9-diol)
11
No. Nama Ligan Uji Struktur 2D Struktur 3D
Perlolidin
Bisdemetilaaptamin-
1 (3λ4,4λ5-benzo[f][2,7] 9-O-Sulfat (8-hydroxy-
naphthyridin-4-one) 1H-benzo[de][1,6]
12 naphthyridin-9-yl
Sampangin hydrogen sulfate)
(7H-naphtho[1,2,3-
2 ij] [2,7] Jasminin
naphthyridin-7- one)
(methyl 8-methyl-6-oxo-
13 5,6,7,8-tetrahydro-2,7-
Askididemin naphthyridine-4-
(9H-quinolino[4,3,2 carboxylate)
3 de] [1,10] Jasminidin
phenanthrolin-9- one) (1-methyl-1,4-dihydro-
2,7-naphthyridin-3(2H)-
14 one)
Lopokladin A
(4-phenyl-2,7-
4 naphthyridin-1(2H)-one) Dihidrojasminin
(methyl-8-methyl-6-oxo-
2,4a,5,6,7,8-hexahydro-
15
2,7-naphthyridine-4-
Lopokladin B carboxylate)
(4-phenyl-2,7-
5 naphthyridin-1-amine) Kloronaftiridin
(4-chloro-7-methyl-2-
phenyl-1,8-
16 naphthyridine)
Aaptamin
(8,9-dimethoxy- Bromonaftiridin
6 1H- (7-bromo-2-phenyl-1,8-
benzo[de][1,6] naphthyridin-4(1H)-one)
naphthyridine) 17
Demetilaaptamin
(8,9-dimethoxy-1H- Demetiltrioksiaaptamin
benzo[de][1,6]naphthyridi (8,9,9-trimethoxy-9H-
7 n-9-ol)
18 benzo[de][1,6]
naphthyridin)
Demetiloksiaaptamin (8-
methoxy-9H- Nekatoron
benzo[de][1,6]naphthyridi (5,10-dihydroxy-6H-
8 n-9-one) pyrido[4,3,2-kl] acridin-
19
6-one)
Isoaaptamin
(8-methoxy-1-methyl-1H- 3-Fenetilamino-
benzo[de][1,6] Demetiloksiaaptamin
9 naphthyridin-9-ol)
20 (8-methoxy-3-(phenethyl
amino)-9H-benzo[de]
[1,6] naphthyridin-9- one)
136
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
137
Pharmacoscript Volume 2 No. 2 Agustus 2019
Proses simulasi docking dilakukan cara docking ulang antara ligan alami CX-
untuk memprediksi interaksi antara ligan uji 4945 (kode: 3NG) dengan reseptor target
dan reseptor protein target yang memiliki CK2-α untuk pengecekan validitas
afinitas terbaik. Reseptor protein yang parameter yang akan digunakan untuk
digunakan adalah CK2-α yang diunduh dari docking senyawa uji. Pada proses validasi
web Protein Data Bank (kode PDB: docking, yang dilihat adalah nilai RMSD
3PE1). Pada umumnya struktur protein (Root Mean Square Deviation). RMSD
pada PDB mengandung molekul pelarut merupakan parameter yang
berupa air dan residu lainnya, sehingga menggambarkan seberapa besar perubahan
diperlukan penghilangan molekul air agar interaksi protein-ligan pada struktur kristal
tidak mengganggu pada saat simulasi sebelum dan sesudah docking. Metode
docking dilakukan dan untuk memastikan docking dikatakan valid apabila nilai
bahwa yang benar-benar berinteraksi RMSD ≤2 Å, yang artinya parameter
adalah ligan dan reseptor. Selain itu juga docking yang digunakan telah valid
perlu ditambahkan hidrogen pada protein, sehingga dapat digunakan selanjutnya
karena protein tersebut dipreparasi secara untuk docking senyawa uji.
eksperimental melalui X-ray diffraction. Hasil Nilai RMSD (Root Mean Square
Pada kristalografi sinar-X, atom hidrogen Deviation)
tidak terlihat dalam percobaan. Oleh Berdasarkan hasil docking ulang,
karena itu, pada sebagian besar file PDB didapatkan nilai RMSD sebesar 0,358 Å.
hasil kristalografi sinar-X dengan resolusi Hal ini menunjukkan bahwa metode
yang kurang baik, atom hidrogen tidak docking yang digunakan telah valid dan
akan ada pada struktur. Sehingga pada pengaturan parameter docking yang
simulasi docking perlu dilakukan digunakan telah memenuhi kriteria validitas
penambahan hidrogen untuk metode docking, sehingga parameter
mengoptimalkan posisi hidrogen dari tersebut dapat digunakan selanjutnya untuk
struktur yang dihasilkan dan mampu docking senyawa uji.
menentukan posisi yang diinginkan secara Hasil Energi Bebas Ikatan dan
energetik dari atom-atom (Kerzmann, 2006). Konstanta Inhibisi
Validasi Metode Docking Hasil validasi docking menunjukkan
Validasi docking dilakukan dengan nilai energi bebas ikatan (∆G) <0, yang
138
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
menunjukkan bahwa terjadi interaksi antara interaksi senyawa uji pada sisi aktif
ligan alami dengan reseptor dengan nilai reseptornya dan senyawa uji mana yang
sebesar −11,88 kkal/mol dan nilai konstanta memiliki afinitas terbaik terhadap reseptor.
inhibisi (Ki) sebesar 1,96 nanomolar. Hasil docking yang diperoleh antara lain
Visualisasi Hasil Validasi adalah nilai energi bebas ikatan dan Ki
Docking (konstanta inhibisi) serta dapat diprediksi
ikatan kimia antara senyawa turunan
naftiridin dengan reseptor CK2-α pada
interaksi ikatan hidrogennya.
Hasil Energi Bebas Ikatan dan
Konstanta Inhibisi
Tabel 3. Energi Bebas Ikatan (∆G) dan
Gambar 2. Hasil visualisasi tumpang tindih Konstanta Inhibisi (Ki) Ligan Uji
ligan alami CX-4945 dari struktur
kristal (hitam) dengan ligan hasil Energi Bebas Konstanta
redocking (kuning) No. Ligan Uji Ikatan (ΔG) Inhibisi (Ki)
[kcal/mol] [μM]
[Sumber: Visualisasi Discovery Studio Visualizer] 1 Perlolidin* -7,59 2,71
2 Sampangin* -8,75 0,38
Visualisasi docking ulang dilakukan 3 Askididemin* -10,14 0,04
4 Lopokladin A* -8,96 0,27
pada pose ligan yang memiliki afinitas 5 Lopokladin B* -8,28 0,85
6 Aaptamin -7,13 5,96
terbaik dengan nilai RMSD sebesar 0,358 7 Demetilaaptamin -7,31 4,39
8 Demetiloksiaaptamin* -7,66 2,42
Å. Walaupun memberikan konformasi 9 Isoaaptamin -7,45 3,45
10 4-Metilaaptamin* -7,82 1,85
yang sedikit berbeda, akan tetapi baik ligan 11 Bisdemetilaaptamin -7,24 4,95
Bisdemetilaaptamin-9-
alami maupun ligan hasil docking ulang 12 -4,44 55,49
O-Sulfat
13 Jasminin -7,31 4,35
memiliki interaksi yang sama dengan 14 Jasminidin -5,82 54,63
15 Dihidrojasminin -6,75 11,15
reseptor CK2-α, yaitu terbentuknya ikatan 16 Kloronaftiridin* -8,19 0,997
17 Bromonaftiridin* -8,78 0,369
hidrogen pada beberapa residu asam 18 Demetiltrioksiaaptamin -6,17 29,85
amino, yaitu lisin nomor 68 (LYS68), valin 19 Nekatoron* -9,66 0,08
3-Fenetilamino-
20 -7,56 2,83
nomor 116 (VAL116), dan asparagin nomor Demetiloksiaaptamin
Analisis hasil docking yang pertama
175 (ASP175).
meliputi analisis energi bebas ikatan (∆G)
Simulasi Molecular Docking Senyawa Uji
dan konstanta inhibisi (Ki) yang berkaitan
Simulasi docking senyawa uji
dengan afinitas pengikatan. Afinitas
dilakukan untuk mengetahui konformasi
139
Pharmacoscript Volume 2 No. 2 Agustus 2019
selama 10 nanodetik, dari 10 sistem ligan lebih stabil dengan nilai RMSD backbone
uji terbaik menunjukkan pada awal yang lebih kecil, kecuali pada ligan uji
backbone. Peningkatan nilai RMSD dan memiliki nilai RMSD yang kurang
backone menunjukkan bahwa struktur lebih sama dengan nilai RMSD sistem
enzim mulai terbuka dan ligan mulai protein. Nilai RMSD backbone tertinggi
mencari sisi ikatan atau koordinat yang terdapat pada sistem ligan Lopokladin B
Pada sistem ligan uji 4- RMSD terendah terdapat pada sistem ligan
metilaaptamin Xmgrace]
(oranye)[Visualisasi
Tabel 4. Deskripsi Grafik RMSD 10 Ligan Uji Terbaik
Waktu
Nilai
Mulai
RMSD
Ligan Uji Stabil Keterangan
(Backbone)
[ns]
[Å]
Grafik mengalami penurunan mulai dari 6
Perlolidin 2,3 ± 1,5
nanodetik sampai 8 nanodetik
Grafik mengalami fluktuasi hingga akhir
Sampangin 1,6 ± 1,5
simulasi (cenderung tidak stabil)
Grafik mengalami kenaikan setelah waktu
Askididemin 0,1 ± 1,6
1,8 nanodetik sampai 8 nanodetik
Grafik mengalami sedikit fluktuasi hingga
Lopokladin A 0,5 ± 1,7
akhir simulasi
Grafik mengalami sedikit fluktuasi hingga
Lopokladin B 1,7 ± 1,8
akhir simulasi
Grafik mengalami sedikit fluktuasi hingga
Demetiloksiaaptamin 2,3 ± 1,5
akhir simulasi
Grafik cenderung stabil hingga akhir
4-Metilaaptamin 3,3 ± 1,4
simulasi
Grafik mengalami sedikit fluktuasi hingga
Kloronaftiridin 2,0 ± 1,6
akhir simulasi
Grafik cenderung stabil hingga akhir
Bromonaftiridin 2,4 ± 1,5
simulasi
Grafik cenderung stabil hingga akhir
Nekatoron 3,9 ± 1,5
simulasi
terbaik menunjukkan bahwa secara interaksi atau ikatan yang tidak stabil dan
cukup rendah pada daerah residu yang saat simulasi dinamika molekul
yang tinggi yang paling banyak terdapat residu asam amino dengan fleksibilitas yang
pada sistem ligan uji adalah residu asam rendah pada sistem ligan uji 10 terbaik
142
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
umumnya sama dengan residu yang tersebut merupakan residu penting pada sisi
berinteraksi dengan protein CK2-α pada aktif pengikatan reseptor CK2-α dan
saat simulasi docking, yaitu lisin nomor 68, menunjukkan adanya kestabilan pada
valin nomor 116, dan asparagin nomor 175. daerah residu yang berikatan dengan ligan
Sehingga dapat dikatakan residu-residu uji.
146
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
Herlt Anthony, Lewis Mander, Wilson Liesveld, MD. The Leukemia &
Rombang, Rymond Rumampuk, Lymphoma Society, New York. (Hal.
Soetijoso Soemitro, Wolfgang 8-20).
Steglich, Ponis Tariganc, dan Franz Lipinski C.A., Lombardo F., Dominy
von Nussbaume. 2004. Alkaloids B.W., dan Feeney P.J. 1997.
from Marine Organisms. Part 8: Experimental and Computational
Isolation of Bisdemethylaaptamine Approaches to Estimate Solubility and
and Bisdemethylaaptamine-9-O- Permeability in Drug Discovery and
sulfate from an Indonesian Aaptos Development Setting, Adv. Drug Del.
sp. Marine Sponge. Tetrahedron 60, Rev. 23, 3-26.
6101-6104. Research School of Lotter Matthias, Johannes Schilling,
Chemistry, Australian National Eberhard Reimann, dan Franz
University, Canberra, Australia; Bracher. 2006. First Total
Department of Chemistry, Synthesisof the 2,7- Naphthyridine
Padjadjaran University, Bandung Alkaloids Lophocladine A and B.
40133, Indonesia; Department Department Pharmazie, Zentrum fur
Chemie, Universitat Munchen, Pharmaforschung, Ludwig-
Butenandtstrasse 5-13, Munchen, Maximilians, Universitat Munchen,
Germany. Munchen, Germany.
Kementerian Kesehatan Repubik Indonesia Melão A., Spit M., Cardoso B.A., dan
(Kemenkes RI.). 2015. Situasi Barata J.T. 2016. Optimal IL-7R-
Penyakit Kanker. Pusat Data dan Mediated Signaling, Cell Cycle
Informasi Kemenkes Republik Progression and Viability of T-cell
Indonesia, Jakarta. (Hal. 9-26). Acute Lymphoblastic Leukemia Cells
Kim, R. dan J. Skolnick. 2007. Assesment Rely on CK2 Activity. Haematologica
of Programs for Ligand Binding 2016; 101: XXX.
Affinity Prediction. 1-15. Journal of Nurbaiti S. 2009. Stabilitas Termal dan
Computational Chemistry. Pergerakan Dinamis Klenow-Like
Leukemia & Lymphoma Society. 2012. DNA Polimerase I ITB-1
Understanding Leukemia oleh Jane Berdasarkan Simulasi Dinamika
148
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019
150
Muttaqin et.al.;Studi Molecular Docking…..Pharmacoscript Volume 2 No. 2, Agustus 2019