Anda di halaman 1dari 2

NAMA : TASYA NURHASANAH HARAHAP

NPP : 30.0148
KELAS : I-1
ABSEN: 03

JAWABAN:

1. Konsep pembangunan keterbelakangan oleh Andre Gunder Frank, mengungkapkan


bahwa keterbelakangan bukanlah suatu kondisi ilmiah dari sebuah masyarakat. Bukan
juga masyarakat itu kekurangan modal. Keterbelakangan merupakan sebuah proses
ekonomi, politik dan sosial yang terjadi akibat globalisasi dari sistim kapitalisme.
Keterbelakangan dinegara-negara pinggiran (yang oleh frank disebut sebagai negara
satelit) adalah akibat langsung dari terjadinya pembangunan dinegara-negara pusat
(frank negara-negara metropolis).
Andre Gunder Frank dalam karyanya yang berjudul Capitalism and Underdevelopment
in Latin America (1967) menjelaskan mengenai adanya teori ketergantungan sebagai
cikal bakal lahirnya Teori Dependensi. Dalam tulisannya tersebut, Frank (1967)
mengelompokkan negara-negara di dunia ini atas dua kelompok, yaitu negara pusat
atau core dan negara pinggiran yang terbelakang atau periphery. Selain itu, dalam
tulisannya tersebut juga dijelaskan mengenai asumsi yang dimilikinya dalam
memamndang teori depensi yang dikembangkannya. Asumsi-asumsi yang dimaksud
terdiri atas lima bagian, yakni: (1) Keadaan ketergantungan yang terjadi pada suatu
negara dapat dilihat melalui satu gejala yang sangat umum. Hal ini berlaku bagi seluruh
negara-negara pinggiran atau negara-negara yang ada di dunia ketiga. Dalam hal ini,
teori dependensi pada dasarnya berusaha untuk menggambarkan watak-watak atau
ciri umum dari suatu keadaan ketergantungan di dunia ketiga yang telah melalui
perkembangan kapitalisme dari Abad ke-16 hingga sekarang. (2) Ketergantungan
dilihat sebagai kondisi yang diakibatkan oleh “faktor luar” atau eksternal. Dalam hal ini,
faktor terpenting yang perlu diperhatikan sebagai penghambat adanya pembangunan
suatu negara pada dasarnya tidak terletak pada persoalan kekurangan modal atau
kekurangan tenaga dan semangat wiraswasta yang dimiliki oleh negara, melainkan
terletak pada keadaan sistem ekonomi politik dimana hal tersebut merupakan faktor-
faktor diluar jangkauan suatu negara. Selain itu, faktor eksternal lain yang
menyebabkan adanya ketergantungan yakni dikarenakan warisan sejarah dan budaya
kolonialisme yang melekat pada masyarakat (Frank, 1967).
Asumsi dasar Andre Gunder Frank (1967) yang selanjutnya yakni, (3) adanya
permasalahan ketergantungan yang ada pada suatu negara lebih dilihat atau memiliki
kecenderungan untuk dilihat sebagai permasalahan perekonomian. Hal ini dikarenakan
adanya aliran surplus ekonomi dari negara dunia ketiga ke negara maju atau core. Hal
inilah yang kemudian membuat negara dunia ketiga mengalami ketergantungan yang
diakibatkan oleh keterpurukan sehingga mengakibatkan adanya kemerosotan nilai
tukar perdagangan relatifnya. (4) Situasi dari adanya ketergantungan merupakan
bagian yang tidak dapat dipisahkan dari proses polarisasi regional dalam sistem
ekonomi global. Di satu pihak, adanya aliran surplus ekonomi yang berasal dari dunia
ketiga akan menyebabkan keterbalakangan, namun disisi lain hal tersebut akan menjadi
faktor yang mendorong lajunya pembangunan yang ada dinegara maju. (5) Frank
melihat bahwa keadaan ketergantungan sebagai suatu hal yang mutlak bertolak
belakang dengan pembangunan.

2. Bantahan Teori Ketergantungan : Industrialisasi di Negara Pinggiran

Bill warren menunjukkan bahwa proses industrialisasi memungkinkan pertumbuhan


ekonomi di Dunia Ketiga. Pendapat Warren mendapat dukungan dari Fernado Henrique
Cardoso dan Peter Evans dimana mereka meyakini bahwa pembangunan dan
industrialisasi memang terjadi di negara pinggiran. Pada akhirnya melahirkan apa yang
disebut oleh Peter Evans sebagai Aliansi Tripel, yaitu kerjasama antara:
1. Modal asing,
2. Pemerintah di negara pinggiran yang bersangkutan, dan
3. Borjuasi lokal.

Modal asing, melalui perusahaan-perusahaan multinasional raksasa, melakukan


investasi di negara pinggiran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai