Sekarang ini orang memandang dunia sebagai suatu sistem yang ditandai
oleh derajat ketergantungan satu sama lain yang semakin meningkat. Dalam
hal ini globalisasi teori pembangunan terkait erat dengan nasib strategi
pembangunan nasional. Bagi dunia ke-tiga (Kawasan Tertinggal) semakin kuat
dirasakan, bahwa pembangunan tiruan harus segera diakhiri, tetapi
transformasi dari model pembangunan yang orsinil itu sendiri menghadapi
persoalan yang sangat berbeda. Sejauh ini pembahasan tentang teori
pembangunan telah menghasilkan beberapa sumbangan yang bersifat normatif
(otopis) dan berusaha menilai arti pentingnya. Tetapi persoalannya, apakah
pengalaman berinteraksi dengan masalah keterbelakangan selama tiga dekade
telah menjadikan teori pembangunan juga relevan bagi dunia maju.