Anda di halaman 1dari 7

Nama : safitri UPBJJ : serang

Nim : 857179522 Pokjar :kab. Tangerang

Semester : 4

Mata kuliah : PENDIDIKAN IPS DI SD

Kode mata kuliah : PDGK 4106

Jawaban tugas 1

1. 1. Prinsip relevansi
Relevansi memiliki makna sesuai atau serasi. Jika mengacu pada prinsip
relevansi, setidaknya kurikulum harus memperhatikan aspek internal dan
eksternal. Secara internal, kurikulum memiliki relevansi antara komponen
kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi, dan evaluasi). Sedangkan
secara eksternal komponen itu memiliki relevansi dengan tuntutan sains
dan teknologi (relevansi epistemologis), tuntutan dan potensi siswa
(relevansi psikologis), serta tuntutan dan kebutuhan pengembangan
masyarakat (relevansi sosiologis). Oleh sebab itu, dalam membuat
kurikulum harus memperhatikan kebutuhan lingkungan masyarakat dan
siswa di sekitarnya, sehingga nantinya akan bermanfaat bagi siswa untuk
berkompetisi di dunia kerja yang akan datang. Dalam realitanya prinsip di
atas memang harus betul-betul diperhatikan karena akan berpengaruh
terhadap mutu pendidikan. Dan yang tidak kalah penting harus sesuai
dengan perkembangan teknologi sehingga mereka selaras dalam upaya
membangun negara
.
2.Prinsip fleksibilitas
Pengembangan kurikulum berupaya agar hasilnya fleksibel, fleksibel, dan
fleksibel dalam implementasinya, memungkinkan penyesuaian berdasarkan
situasi dan kondisi tempat dan waktu yang selalu berkembang, serta
kemampuan dan latar belakang siswa, peran kurikulum disini sangat
penting terhadap perkembangan siswa untuk itu prinsip fleksibel ini harus
benar benar diperhatikan sebagai penunjang untuk peningkatan mutu
pendidikan. Dalam prinsip fleksibilitas ini dimaksudkan bahwa, kurikulum
harus memiliki fleksibilitas. Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang
berisi halhal yang solid, tetapi dalam implementasinya dimungkinkan untuk
menyesuaikan penyesuaian berdasarkan kondisi regional. Waktu dan
kemampuan serta latar belakang anak. Kurikulum ini mempersiapkan
anakanak untuk saat ini dan masa depan. Kurikulum tetap fleksibel di mana
saja, bahkan untuk anak-anak yang memiliki latar belakang dan
kemampuan yang berbeda, pengembangan kurikulum masih bisa
dilakukan.
3.Prinsip kontinuitas
Yakni adanya kesinambungan dalam kurikulum, baik secara vertikal,
maupun secara horizontal. Pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas,
antarjenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dan jenis
pekerjaan. Makna kontinuitas disini adalah berhubungan, yaitu adanya nilai
keterkaitan antara kurikulum dari berbagai tingkat pendidikan
4. Prinsip efisiensi
Peran kurikulum dalam ranah pendidikan adalah sangat penting dan
bahkan vital dalam proses pembelajaran, ia mencakup segala hal dalam
perencanaan pembelajaran agar lebih optimal dan efektif. Dewasa ini,
dunia revolusi industri menawarkan berbagai macam perkembangan
kurikulum yang dilahirkan oleh para ahli dari dunia barat. Salah satu
kurikulum yang dipakai oleh pemerintah Indonesia untuk mecapai sebuah
cita-cita bangsa yaitu mengoptimalkan kecerdasan anak-anak generasi
penerus bangsa untuk memilki akhlak mulia dan berbudi pekerti yang
luhur. Efisiensi adalah salah satu prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengembangkan kurikulum, sehingga apa yang telah direncanakan sesuai
dengan tujuan yang ingin dicapai. Jika sebuah program pembelajaran dapat
diadakan satu bulan pada satu waktu dan memenuhi semua tujuan yang
ditetapkan, itu bukan halangan. Sehingga siswa dapat
mengimplementasikan program pembelajaran lain karena upaya itu
diperlukan agar dalam pengembangan kurikulum dapat memanfaatkan
sumber daya pendidikan yang ada secara optimal, cermat, dan tepat
sehingga hasilnya memadai.
5. Prinsip efektivitas Mengembangkan kurikulum pendidikan perlu
mempertimbangkan prinsip efektivitas, yang dimaksud dengan efektivitas
di sini adalah sejauh mana rencana program pembelajaran dicapai atau
diimplementasikan. Dalam prinsip ini ada dua aspek yang perlu
diperhatikan, yaitu: efektivitas mengajar guru dan efektivitas belajar siswa.
Dalam aspek mengajar guru, jika masih kurang efektif dalam mengajar
bahan ajar atau program, maka itu menjadi bahan dalam mengembangkan
kurikulum di masa depan, yaitu dengan mengadakan pelatihan, workshop
dan lain-lain. Sedangkan pada aspek efektivitas belajar siswa, perlu
dikembangkan kurikulum yang terkait dengan metodologi pembelajaran
sehingga apa yang sudah direncanakan dapat tercapai dengan metode yang
relevan dengan materi atau materi pembelajaran.

2. Ilmu sosial dasar adalah ilmu yang didasari berdasarkan suatu nilai dalam
berkependudukan yang bertempat di suatu Negara.

Ilmu pengetahuan sosial lebih diartikan dengan “penelaahan atau kajian


tentang masyarakat”. Ilmu Pengetahuan Sosial itu sendiri mempunyai arti
ilmu yang mempelajari tentang hubungan social di dalam bermasyarakat.

Persamaan antara keduanya adalah :

- Keduanya sama-sama merupakan bahan studi untuk kepentingan program


pendidikan/pengajaran.

- Keduanya bukan berada dalam disiplin ilmu yang berdiri sendiri.

- Keduanya mempunyai materi yang terdiri dari fakta sosial dan masalah
sosial.

Perbedaan antara keduanya adalah :

- Ilmu Sosial Dasar diberikan di Perguruan Tinggi, sedangkan Ilmu


Pengetahuan Sosial diberikan   hanya di Sekolah Dasar dan Sekolah
Lanjutan.

- Ilmu Sosial Dasar merupakan satu matakuliah yang tunggal, sedangkan


Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan kelompok dari sejumlah
- Ilmu Sosial Dasar lebih tertuju kepada pembentukan sikap dan
kepribadian, mata pelajaran (untuk sekolah lanjutan).sedang Ilmu
Pengetahuan Sosial diarahkan kepada pembentukan pengetahuan dan
ketrampilan intelektual.

3. Fakta adalah hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan yang


sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya. atau sesuatu yang
benar-benar ada atau terjadi. Fakta sosial adalah cara bertindak, berpikir,
dan berperasaan yang berada di luar individu dan mempunyai kekuatan
memaksa dan mengendalikan individu tersebut. Contoh, di sekolah seorang
murid diwajibkan untuk datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan
bersikap hormat kepada guru

. Konsep

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007:588), pengertian konsep


adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apa pun yang ada di luar
bahasa, yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain.
Menurut Soedjadi (2000:14) pengertian konsep adalah ide abstrak yang
dapat digunakan untuk mengadakan klasifikasi atau penggolongan yang
pada umumnya dinyatakan dengan suatu istilah atau rangkaian kata

Konsep adalah suatu kesepakatan bersama untuk penamaan sesuatu dan


merupakan alat intelektual yang membantu kegiatan berfikir dan
memecahkan masalah. Dari pengertian tersebut dapat ditarik sebuah ke
simpulan bahwa konsep mengandung atribut. Atribut adalah ciri yang
membedakan tabel objek atau peristiwa atau proses dari obyek, peristiwa
atau proses lainnya. Atribut dapat didasarkan atas fakta berupa informasi
konkret yang dapat dibuktikan melalui laporan seseorang atau hasil
pengamatan langsung. Laporan verbal, gambar-gambar, chart yang berisi
data dapat digunakan untuk mengkomunikasikan atribut.

Generalisasi

Schuneke (1988:16) mengemukakan bahwa generalisasi merupakan


abstraksi dan sangat terikat konsep. Generalisasi menghubungkan
beberapa konsep sedemikian rupa sehingga terbentuk suatu pola 
hubungan yang bermakna dan  menggambarkan hal yang lebih luas.
Artinya, dalam pikiran kita terbentuk pola-pola hubungan bermakna yang
lebih luas (Djodjo Suradisastra 1991/1992:39). Menurut Nursid
Sumaatmadja (1980:83), generalisasi adalah hubungan dua konsep atau
lebih dalam bentuk kalimat lengkap, yang merupakan pernyataan deklaratif
dan dapat dijadikan suatu prinsip atau ketentuan dalam IPS.

Jadi dapat disimpulkan bahwa seseorang dikatakan menyusun generalisasi,


apabila orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan sedemikian rupa
sehingga saling berhubungan satu dengan Iainnya. Untuk lebih jelasnya kita
ambil contoh berikut. Ada ungkapan : “Makin primitif suatu masyarakat,
lingkungan hidupnya akan makin mempengaruhi cara hidup masyarakat
itu” kita menemukan paling sedikit tiga konsep, yaitu: (1) Masyarakat
primitif; (2) Lingkungan hidup; (3) Cara hidup.

4. Keterampilan adalah suatu bakat atau keahlian seseorang yang


terdapat dalam dirinya. Keterampilandi bagi menjadi tiga yaitu,
keterampilan intelektual, personal dan sosial. Berikut ini penjelasannya:.
Contohnya yaitu:
 Keterampilan dalam Keterampilan  personal

 Keterampilan personal adalah keterampilan dalam kepribadian atau


individu. berkomunikasi secara efektif
 Mempunyai percaya diri yang tinggi
 Keterampilan motorik atau fisik
 Memiliki kreativitas yang tinggi
 Keterampilan dalam memotivasi diri dan lingkungan.

 . Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah keterampilan yang mencakup kehidupan
atau lingkungan dan kerja sama. Contoh keterampilan sosial yaitu:

 Keterampilan dalam berdiskusi


 Keterampilan dalam menjawab pertanyaan orang lain
 Keteramipilan dalam bertanya
 Keterampilan dalam menjelaskan sesuatu kepada orang lain
 Keterampilan dalam membuat laporan
5. Keterampilan Personal
Manusia lahir ke permukaan bumi sebagai satu kesatuan biologik atau
sebagai individu yang belum mendapat pengaruh lingkungan di sekitarnya.
Secara biologik manusia terus berkembang dan mendapat pengaruh dari
lingkungan di sekitarnya. Kalau individu tadi itu telah mendapat pengaruh
lingkungannya, maka ia disebut person atau suatu pribadi. Person atau
suatu pribadi adalah manusia yang telah menjadi anggota masyarakat atau
sebagai anggota kelompok di masyarakat. Manusia sebagai individu
memiliki potensipotensi yang dapat berkembang melalui proses
pendidikan. Proses pendidikan terjadi pada lingkungan keluarga maupun
lingkungan masyarakat. Akibat proses pendidikan disertai penanaman nilai-
nilai/norma-norma sosial budaya maka terjadi person atau pribadi yang
memiliki kepribadian (personality).

Mengenai kepribadian (personality), banyak yang berpendapat!


Mengartikan istilah kepribadian tersebut, antara lain G.W. Aliport
mengemukakan bahwa kepribadian adalah organisasi dinamik sistem psiko-
fisik yang ada pada suatu individu, yang menentukan karakteristik tingkah
laku dan berpikirnya

 Keterampilan Sosial

Masyarakat yang merupakan kelompok manusia yang tinggal pada wilayah


tertentu yang diikat oleh norma/sistem nilai yang dimilikinya selalu
mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi pada setiap masyarakat
tidak sama. Ada masyarakat yang berubahnya sangat lambat, tetapi ada
juga masyarakat yang berubah dengan cepat. Perubahan sosial dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Pertumbuhan demografi, akan mendorong
pertumbuhan dan perkembangan aspek kehidupan manusia lainnya.
Pertumbuhan dan pertambahan penduduk, akan mendorong pertumbuhan
kebutuhan hidupnya. Kebutuhan manusia yang tidak dapat ditinggalkan
yaitu kebutuhan ekonominya. Cara manusia memenuhi kebutuhan ini dari
waktu ke waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan. Dalam
memanfaatkan sumber daya atau lingkungan, manusia telah melakukan
perubahan cara mulai dari cara meramu kepada bercocok tanam sampai
cara bertani yang modern, peternakan dan sampai pula pada industri
modern. Perubahan cara pemenuhan kebutuhan tadi atau lebih sempit lagi
perubahan produksi, sudah pasti diikuti oleh perubahan-perubahan lainnya,
seperti perubahan organisasi, perubahan struktur, perubahan nilai dan
norma, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai