Alur Kerja TRC, Tim Kesehatan, Diskus Obm TBM Axis 2021
Alur Kerja TRC, Tim Kesehatan, Diskus Obm TBM Axis 2021
Alur Kerja TRC, Tim Kesehatan, Diskus Obm TBM Axis 2021
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO TELP. (0451) 422611
PALU-SULAWESI TENGAH
b. Setiap tim reaksi cepat berjumlah 5 orang yang terdiri dari (Ketua tim,
Asisten Administrasi, Asisten Logistik, Asisten Medis, dan Asisten
Dokumentasi)
c. Setiap tim terdiri dari minimal 2 anggota TBM Axis Penatar lanjutan dan
minimal 3 anggota TBM Axis penatar muda
d. Terkhusus untuk TRC wilayah kota Palu (Internal) tidak merujuk pada kriteria
di atas, cukup menurunkan minimal satu anggota biasa Tim Bantuan Medis
Axis
c. Berkoordinasi dengan divisi OBM jika diperlukan tim bantuan medis susulan
TIM BANTUAN MEDIS AXIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO TELP. (0451) 422611
PALU-SULAWESI TENGAH
INTERNAL
1. Informasi mengenai bencana yang terjadi di Kota Palu masuk ke Divisi OBM
2. Divisi OBM mulai mengarahkan anggota biasa untuk turun ke lokasi bencana
sesuai dengan pembagian wilayah Tim Reaksi Cepat Internal
3. Tim Reaksi Cepat berangkat ke lokasi bencana kurang dari 2 jam setelah terjadi
bencana setelah mendapat informasi
4. Setelah sampai ke lokasi bencana, TRC akan mencari 9 poin ke sumber
terpercaya di tempat kejadian dan membuat laporan bencana. Laporan tersebut
digunakan untuk mempersiapkan apakah dibutuhkan pemberangkatan tim
selanjutnya dan kebutuhan masyarakat sekitar pasca bencana. Apabila
dibutuhkan bantuan, maka TBM AXIS dapat melakukan penggalangan dana
untuk membantu memenuhi kebutuhan masyarakat
5. 9 Poin yang didapat oleh TRC akan disebarkan oleh Divisi Infokom ke sosial
media TBM AXIS
EXTERNAL
5. Tim Reaksi Cepat berangkat ke lokasi bencana kurang dari 36 jam setelah
terjadi bencana setelah mendapat informasi awal dari divisi infokom. TRC
terdiri dari Ketua Tim, Asisten Logistik, Asisten Medis, Asisten Perlengkapan,
dan Asisten pubdok
6. Setelah sampai ke lokasi bencana, TRC akan berkoodinasi dengan dinas
kesehatan setempat dan posko induk lalu mencari 9 poin di tempat kejadian
dan membuat laporan bencana. Laporan tersebut digunakan untuk
mempersiapkan apakah dibutuhkan pemberangkatan tim selanjutnya dan
kebutuhan masyarakat sekitar pasca bencana. Apabila dibutuhkan bantuan
medis maupun non medis, maka TBM AXIS dapat melakukan penggalangan
dana untuk membantu memenhui kebutuhan masyarakat serta berkoordinasi
kembali ke posko induk setempat untuk membentuk posko kesehatan di lokasi
bencana tersebut.
7. Tim Reaksi Cepat melaporkan keadaan dan tindakan yang telah dilakukan
beserta rencana tindakan kedepannya pada Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah
8. 9 Poin yang didapat oleh TRC akan disebarkan oleh Divisi Infokom ke sosial
media TBM AXIS
TIM BANTUAN MEDIS AXIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO TELP. (0451) 422611
PALU-SULAWESI TENGAH
1. TBM AXIS menerima surat permintaan tim kesehatan paling lambat H-7
sebelum kegiatan berlangsung
2. Divisi OBM memproses surat permintaan kemudian membentuk tim kesehatan
dan paling lambat H-2 dilakukan rapid antigen, RO Kegiatan beserta
pembekalan sebelum turun tim medis. Divisi OBM berkoordinasi dengan
kesekretariatan untuk mempersiapkan alat dan bahan medis yang digunakan.
OBM berkoordinasi dengan infokom untuk mempublikasikan kegiatan tim
kesehatan
3. Dalam pembentukan tim medis, OBM membagi 40 orang anggota biasa ke
dalam 8 kelompok yang berisi 5 orang. OBM sisa menunjuk kelompok yang
akan bertugas dan mencari anggota luar biasa untuk melengkapi tim
4. setiap tim yang bertugas memiliki ketua tim yang bertanggung jawab kepada
divisi OBM.
5. setelah bertugas tim akan melakuan rapid antigen
6. Evaluasi RO dilaksanakan maksimal H+2 setelah kegiatan selesai.
TIM BANTUAN MEDIS AXIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
KAMPUS BUMI TADULAKO TONDO TELP. (0451) 422611
PALU-SULAWESI TENGAH
1. Tim yang bertugas dalam Tim Reaksi Cepat, dan Tim Kesehatan menulis dalam
Rekam Medis apabila terdapat kasus dilapangan
2. Semua Rekam Medis yang ada dikumpul ke Divisi OBM (PJ DISKUSI
KASUS)
3. Divisi OBM akan memutuskan Topik apa yang akan diangkat dalam Diskusi
Kasus dengan mempertimbangkan banyaknya kasus yang didapat dilapangan.
Apabila dalam 2 bulan tidak ada topik yang bisa diangkat dan di 2 bulan
selanjutnya terdapat banyak topik yang bisa diangkat maka dapat dilakukan
dalam 2 kali dalam di 2 bulan selanjutnya.
4. Diskusi Kasus diikuti oleh anggota biasa dan luar biasa TBM AXIS, sebelum
dimulai Tim yang mendapatkan kasus diberi kesempatan untuk memberikan
gambaran terkait pasien yang didapatkan beserta terapi yang diberikan. Selama
jalannya diskusi akan diarahkan oleh kakak-kakak dokter anggota TBM AXIS
yang berkesempatan hadir. Diharapkan dengan adanya diskusi kasus lebih
membantu dalam memberikan terapi sesuai dengan guideline yang ada.