Anda di halaman 1dari 6

PERILAKU JAJAN SEMBARANGAN PADA REMAJA PUTRI

YANG AKTIF MENGGUNAKAN GADGET

Carelessly Snacking Behavior Among Teenae Girls Who Actively Use


Gadget

Juhrotun Nisa, Adevia Maulidya Chikmah


Prodi DIII Kebidanan Politeknik Harapan Bersama
Jalan Mataram No 9 Pesurungan Lor Kota Tegal
Email: nisa.jn20@gmail.com; 085642905995.

ABSTRAK
Penggunaan gadget sering dimanfaatkan untuk membeli makanan yang
diinginkan seperti makanan kekinian. Banyaknya makanan kekinian yang mudah
dicari oleh remaja putri melalui media sosial menjadikan banyak remaja membeli
jajanan sembarangan tanpa memikirkan kadar gizi yang ia butuhkan utuk
pertumbuhannya, dan berdampak pada masalah gizi seperti anemia dan obesitas.
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui gambaran perilaku jajan
sembarangan pada remaja putri yang aktif menggunakan gadget. Metode penelitian
yang digunakan yaitu kuantitatif dengan metode penelitian deskriptif. Populasi
adalah remaja putri. Teknik pengambilan sampel menggunakan accidental sampling.
Penelitian dilakukan pada 40 orang remaja putri yang aktif menggunakan gadget
dengan pengisian kuesioner. Tekhnik analisa yang digunakan hanya analisa
univariat. Hasil penelitian menunjukan bahwa 100% responden pengguna gadget
aktif dimana 45% penggunaannya 4 jam atau lebih dalam sehari dan aplikasi yang
digunakan adalah media sosial, selain itu 57.5% remaja putri mengatakan jajan
sembarangan. Mengingat remaja masih dalam masa pertumbuhan sebaiknya gunakan
medsos untuk mencari tahu dan mengkonsumsi makanan sehat.
Kata kunci: Perilaku, Jajan Sembarangan, Gadget.

ABSTRACT
The use of gadgets is used to buy the desired food such as contemporary food.
The large number of contemporary foods that are easily searched for by young
women on social media make them join in snacking carelessly without thinking about
the levels of nutrition they need for growth, and have an impact on nutritional
problems such as anemia and obesity. The purpose of this study is to describe the
behavior of indiscriminate snacking among young women who actively use gadgets.
The method used is quantitative with descriptive research methods. the population is
young women. The sampling technique used accidental sampling. The research was
conducted on 40 young women who actively use gadgets by filling out
questionnaires. The analysis technique used is only univariate analysis. The results
showed that 100% of respondents were active gadget users where 45% of them used
it for 4 hours or more a day and the application used was social media, in addition
to that 57.5% of young women said they snack carelessly. Given that adolescents are
still in their infancy, you should use social media to find out and consume healthy
foods.
Keywords: Carelessly Snacking, Behavior, Gadget.

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 152


PENDAHULUAN masih ada 1,9% remaja yang memilih
Remaja berasal dari kata lain makanan yang kurang baik disekitar
adolensence yang berarti tumbuh atau sekolahnya. Jajanan/makanan yang dijual
tumbuh menjadi dewasa. Istilah disekitar sekolah biasanya adalah
adolensence mempunyai arti yang lebih makanan yang kurang sehat. Berdasarkan
luas lagi yang berarti mencakup penelitian tersebut, peneliti tertarik untuk
kematangan mental, emosional, sosial dan melihat gambaran jajanan di era sekarang
fisik (Hurlock, 2011) dimana gadget sudah menjadi gaya hidup
Fase remaja merupakan fase semua kalangan terutama remaja.
seseorang mulai ingin tahu terhadap Penggunaan gadget pada remaja
makanan dan sudah mempunyai sudah menjadi kebutuhan dan gaya hidup
kemampuan lebih untuk mengkonsumsi saat ini, adapun aplikasi yang sering
makanan apapun yang disukai. Remaja digunakan salah satunya adalah media
cenderung mengikuti pola makan teman sosial. Data dari UNICEF menyebutkan
sebayanya dan jenis makanan sesuai bahwa 30 juta remaja Indonesia
perkembangan jaman. Asupan makanan merupakan pengguna internet dan media
pada remaja dipengaruhi oleh banyak digital yang digunakan dalam
faktor, diantaranya adalah faktor individu berkomunikasi (Kominfo & UNICEF,
dan kondisi sosial lingkungan 2014). Adapun infografik pengguna media
(Proverawati, 2010). sosial menurut lembaga riset Qmee pada
Jajanan atau street food merupakan tahun 2014 menunjukan bahwa dalam 60
makanan yang dijual oleh pedagang kaki detik terdapat sekitar 67000 foto yang
lima dan hampir semua kelompok usia diunggah melalui akun media instagram,
maupun kelas sosial memiliki budaya 433 teks (tweet) yang diunggah melalui
jajan (Rahmadhani, 2018). Apalagi twitter dan 293000 status pada facebook
beberapa jajanan juga banyak yang (Nasrullah, 2015)
mengandung bahan tamabahan pangan Proses komunikasi dan pemanfaatan
yang kurang sehat (rhodamin b dan teknologi secara terus menerus, lama
boraks) yang banyak diminati oleh anak kelamaan membentuk suatu pola
sekolah termasuk remaja (Chikmah & tingkah laku yang menjadi gaya hidup.
Maulida, 2019) Dimana gaya hidup merupakan pola
Dalam penelitian yang dilakukan hidup seseorang di dunia yang
Rahmadhani (2018) menunjukan bahwa

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 153


diekspresikan dalam aktivitas, minat, menggunakan accidental sampling.
dan opininya (Patimah, 2017). Penelitian dilakukan pada 40 orang remaja
Penggunaan gadget juga sering putri yang aktif menggunakan gadget.
dimanfaatkan untuk membeli makanan Data yang digunakan adalah data primer,
yang diinginkan seperti makanan diperoleh melalui pengisian kuesioner.
kekinian. Penelitian yang dilakukan oleh Tekhnik analisa yang digunakan hanya
Veterlaus, et al (2015) menyebutkan analisa univariat.
bahwa setiap melihat postingan akun
kuliner dengan berbagai foto menarik HASIL
dapat menyebabkan rasa lapar, keinginan 1. Gambaran Durasi Penggunaan
untuk membeli dan mengkonsumsi Gadget
makanan atau menahan diri Tabel 1. Distribusi frekuensi Durasi
mengkonsumsi makanan yang terdapat penggunaan Gadget pada Remaja Putri
dalam postingan akun kuliner tersebut. No. Durasi F %
1. <4 jam/hari 22 55%
Banyaknya makanan kekinian yang
2. ≥4 jam/hari 18 45%
mudah dicari oleh remaja putri di media Total 40 100%
sosial menjadikannya ikut jajan
sembarangan tanpa memikirkan kadar gizi Berdasarkan tabel diatas dapat
yang ia butuhkan utuk pertumbuhannya, diketahui bahwa 45% remaja putri
dan berdampak pada masalah gizi seperti menggunakan gadget lebih dari 4 jam/hari
anemia dan obesitas. Adapun tujuan dari dan 55% lainnya menggunakan kurang
penelitian ini yaitu untuk mengetahui dari 4 jam/hari. Dimana Pada pertanyaan
gambaran perilaku jajan sembarangan lanjutan dalam kuesioner penelitian ini
pada remaja putri yang aktif 100% responden mengatakan
menggunakan gadget. menggunakan media sosial seperti
whatshapp, facebook, instagram dan
METODE tweeter.
Penelitian ini menggunakan 2. Gambaran Perilaku jajan
pendekatan kuantitatif dengan metode sembarangan
penelitian deskriptif. Dilakukan di Tabel 2. Distribusi Frekuensi Perilaku
Sekolah Menengah Kejuruan Kota Tegal Jajan Sembarangan pada Remaja Putri
dimana populasinya adalah remaja putri. No. Jajan F %
Sembarangan
Teknik pengambilan sample 1. Ya 23 57,5%

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 154


2. Tidak 17 42,5% menit perharinya maka dapat mengganggu
Total 40 100%
kinerja otak (Przybylski & Weinstein,
2017).
Berdasarkan tabel diatas dapat
Kemudahan untuk mengakses
diketahui bahwa 57,5% remaja putri yang
informasi melalui gadget menjadikan
aktif menggunakan gadget tertarik untuk
remaja tidak mudah lepas dan kecanduan
membeli makanan kekinian (jajan
gadget, karena dapat diakses dimana saja
sembarangan) dan 42,5% mengatakan
dan kapanpun (Waty &
tidak jajan sembarangan.
Fourianalistyawati, 2018).
Penggunaan gadget pada remaja yang
PEMBAHASAN
kurang dari 4 jam perhari dikarenakan
1. Durasi Penggunaan Gadget
penggunaan gadget membutuhkan biaya
Hasil penelitian menujukan bahwa
yang tidak murah untuk bisa selalu online,
durasi penggunaan gadget pada remaja
sedangkan remaja yang notabennya masih
putri 45% menggunakan lebih dari 4 jam
sekolah mengandalkan uang jajan dari
dalam sehari dan 55% menggunakan
orang tuanya, sehingga penggunaan
kurang dari 4 jam dalam satu hari.
gadget didasarkan pada hal yang penting-
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
penting saja (Chaidirman, dkk, 2019).
yang dilakukan oleh Syahyudin (2019)
yang menujukan hasil bahwa 85,71%
2. Perilaku jajan sembarangan
remaja putri menggunakan gadget 2-4
Hasil penelitian juga menujukan
jam/hari, sedangkan 14,29% lainnya
bahwa 57,5% remaja putri jajan
menggunakan gadget 4-6 jam/hari.
sembarangan atau membeli makanan
sedangkan penelitian lain menunjukan
kekinian yang informasinya didapat dari
hasil yang berbeda yaitu sebagian besar
gadget, dan hanya 42,5% remaja putri
respondennya menggunakan gawai/gadget
yang tidak mengikuti trend tersebut.
5-12 jam perhari (chaidirman, dkk, 2019).
Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Peneliti dari University of Oxford
yang dilakukan oleh Sanjaya (2017) yang
menyebutkan bahwa penggunaan gadget 4
mengatakan bahwa 80% responden
jam 17 menit perhari pada remaja
terpengaruh untuk membeli makanan dan
memungkinkannya memiliki kemampuan
minuman yang dipromosikan melalui
teknologi yang mumpuni dan juga tetap
media sosial, sehingga mempengaruhi
bisa bersosialisasi, sedangkan apabila
pola konsumsi seseorang, sedangkan
penggunaan gadget lebih dari 4 jam 17

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 155


menurut Khoiriani (2017) 82,2% sembarangan melalui media sosial
responden dalam penelitiannya (pencarian, iklan maupun pembelian).
menggunakan akun kuliner sebagai Mengingat remaja masih dalam masa
referensi makan, tetapi tidak menunjukan pertumbuhan sebaiknya media sosial
adanya hubungan perilaku makan. digunakan untuk mencari tahu dan
Penelitian yang dilakukan oleh mengkonsumsi makanan sehat yang dapat
Karmila (2020) menunjukkan bahwa menopang pertumbuhan dan kebutuhan
terdapat hubungan antara durasi dan tubuhnya.
frekuensi penggunaan media sosial
dengan perilaku makan, dan 39,3% durasi UCAPAN TERIMAKASIH
penggunaan media sosial instagram Penulis mengucapkan banyak
berpeluang menyebabkan makan yang terimakasih kepada Politeknik Harapan
tidak seimbang. Bersama dan responden dalam penelitian
Jajanan kekinian yang biasanya ini.
dipromosikan melalui media sosial baik
instagram, facebook maupun whatsapp DAFTAR PUSTAKA
biasanya adalah fastfood maupun junkfood Chaidirman, Diah Indriastuti dan Narmi.
2019. Fenomena Kecanduan
dimana makanan tersebut mengandung
Penggunaan Gawai (Gadget) pada
pengawet, penyedap, tinggi gula dan Kalangan Remaja Suku Bajo.
Journal of Holistic Nursing and
karbohidrat. Makanan dan minuman
Health Science. Volume 2, No. 2,
tersebut termasuk makanan tidak November 2019. Hal. 33-41.
seimbang yang dapat menyebabkan
Chikmah, A. M & Maulida, I. 2019.
masalah gizi seperti obesitas dan anemia Identifikasi Bahan Tambahan
Pangan yang Berbahaya (Rhodamin
(terdapat zat penghambat penyerapan
B dan Borak) pada Jajanan di
besi). Lingkungan Jl. Kartini Kecamatan
Tegal Timur Kota Tegal.
Parapemikir: Jurnal Ilmiah
KESIMPULAN Farmasi. Volume 8 (2): 1-4
Hasil penelitian menunjukan bahwa
Hurlock, Elizabeth. 2011. Psikologi
100% responden pengguna gadget aktif, perkembangan edisi kelima. Jakarta:
Erlangga;
dimana 45% penggunaannya 4 jam atau
lebih dalam sehari dan aplikasi yang Karmila, Selvi. 2020. Hubungan Terpaan
Informasi Makanan pada Media
digunakan adalah media sosial, selain itu
Sosial Instagram dengan Perilaku
57,5% remaja putri mengatakan jajan Makan pada Mahasiswa di
Universitas Sumatera Utara Tahun

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 156


2019. Tesis. Medan: Universitas
Sumatera Utara-Fakultas Kesehatan Sanjaya, Zella Riski. 2017. Pemanfaatan
Masyarakat. Media Sosial, Pola Konsumsi
Pangan, Dan Aktivitas Fisik Dalam
Khoiriani, Izzati Nur. 2017. Media Sosial Hubungannya Dengan Status Gizi
Instagram, Perilaku Makan dan Dan Prestasi Belajar Siswa Di Sman
Status Gizi: Studi pada Kelompok 7 Bogor. Skripsi. Bogor: Institut
Usia Dewasa Muda Di Kabupaten Pertanian Bogor.
Sleman Yogyakarta. Tesis.
Yogyakarta: Universitas Gadjah Rahmadhani, E. P. 2018. Perilaku remaja
Mada dalam memilih makanan di SMP
Negeri 14 Bandar Lampung. Naskah
Nasrullah, R. 2015. Media sosial publikasi. Semarang: Universitas
perspektif komunikasi, budaya, dan Muhammadiyah Semarang.
sosioteknologi (Cetakan Pertama).
Bandung : Simbiosa Rekatama Syahyudin, D. 2019. Pengaruh Gadget
Media. Terhadap Pola Interaksi Sosial Dan
Komunikasi Siswa. GUNAHUMAS
Patimah. S. 2017. Gizi Remaja Putri Plus Jurnal Kehumasan. Volume 2
1000 Hari Pertama Kehidupan. Nomor 1, Agustus 2019.
Edisi1. Bandung.
Vaterlaus, J. M., Patten, E. V, Roche, C.,
Proverawati, 2010. Atikah. Obesitas Dan & Young, J. A. (2015). The
Gangguan Perilaku Makan Pada perceived influence of social media
Remaja. Yogyakarta : Nuha Medika. on young adult health behaviors.
Computers in Human Behaviour,
Przybylski & Weinstein. 2017. A Large- 8(7), 151–157.
Scale Test of the Goldilocks
Hypothesis: Quantifying the Waty, L. P., & Fourianalistyawati, E.
Relations Between Digital_Screen (2018). Dinamika kecanduan
Use and the Mental Well-Being of telepon Pintar (Smartphone) pada
Adolescents. Research article. APS: remaja dan trait mindfulness sebagai
Association for Psychological alternatif solusi. Jurnal Psikologi
Science. Volume 28 (2): 204-215. Unsyiah, 1(2), 84–101

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad Vol XIII, No.2. September 2020 157

Anda mungkin juga menyukai