(PPH FINAL)
Mata kuliah : Perpajakan 1
Dosen Pengampu : Bpk. Eko Tamina, S.H.,M.Kn.
DISUSUN OLEH:
GITA NUUR MATINIAH (20010005)
D3 AKUNTANSI
INSTITUT MARITIM
PRASETYA MANDIRI LAMPUNG
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan kekuatan-Nya
penyusun dapat menyelesaikan Makalah PAJAK PENGHASILAN FINAL (PPH FINAL).
Penulis sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penulisan makalah ini
terdapat. Untuk itu, penulis berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa
yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
PENDAHULUAN....................................................................................................................iii
1.1 Latar belakang.......................................................................................................................1
1.2 Perumusan masalah...............................................................................................................2
1.3 Tujuan masalah.....................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................iv
2.1.1 Pengertian PPh Final..........................................................................................................1
2.1.2 Pengelompokan Pajak Penghasilam Final.....................................................................2
2.1.3 kategori Pajak Penghasilan Final.......................................................................................3
2.1.4 Objek PPh Final atau Objek Pajak Final......................................................................4
2.1.5 Tarif PPh Final dan Pelunasan atas Pajak Penghasilan Final....................................5
PENUTUP..................................................................................................................................v
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan ketentuan yang berlaku, penghasilan terbagi menjadi dua; penghasilan yang
merupakan objek pajak dan penghasilan yang bukan objek pajak. Begitu pula cara pengenaan
pajak penghasilan (PPh) atas penghasilan yang merupakan objek pajak, juga terbagi menjadi
dua. Pertama, dikenakan PPh secara umum dengan menggunakan tarif pasal 17 (tarif umum),
dan pengenaannya dilakukan di SPT Tahunan. Kedua, dikenakan PPh Final.
Pengenaan PPh secara final berarti penghasilan yang diterima atau diperoleh akan dikenakan
PPh dengan tarif tertentu, dan dasar pengenaan pajak tertentu pada saat penghasilan tersebut
diterima atau diperoleh. PPh yang dikenakan, baik yang dipotong pihak lain maupun yang
disetor sendiri, bukan merupakan pembayaran di muka atas PPh terutang, tetapi sudah
langsung melunasi PPh terutang untuk penghasilan tersebut.
Maka dari itu, penghasilan yang dikenakan pajak ini tidak akan dihitung lagi PPh nya di SPT
Tahunan untuk dikenakan tarif umum bersama-sama dengan penghasilan lainnya. Begitu
juga, PPh yang sudah dipotong atau dibayar tersebut juga bukan merupakan kredit pajak di
SPT Tahunan. PPh Final menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2013 dikenakan pada wajib pajak pribadi dan badan yang memiliki omzet usaha kurang dari
Rp 4,8 miliar dalam setahun.
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah yang diajukan dalam makalah
ini adalah:
1. Apakah yang dimaksud dengan Pajak Penghasilan Final?
2. Sebutkan pengelompokan PPH final!
3. Apa saja kategori yang termasuk dalam PPH final?
4. Sebutkan objek dan tarif dari PPH final!
Berdasarkan perumusan masalah di atas maka tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
1. Menjelaskan apa itu Pajak Penghasilan Final.
2. Menyebutkan pengelompokkan PPH final.
3. Mengetahui kategori PPH final.
4. Menyebutkan objek serta tarif dari PPH final.
BAB II
PEMBAHASAN
Pajak Penghasilan Final atau PPh Final adalah pajak yang dikenakan dengan tarif
dasar pengenaan pajak tertentu yang berbeda dengan skema pajak secara umum atas
penghasilan yang diterima atau diperoleh sepanjang tahun berjalan. Jadi, Pajak Penghasilan
Final ini merupakan pajak yang tidak diikutsertakan lagi dalam penghitungan Pajak
Penghasilan (PPh) Terutang tahunan. Artinya pajak penghasilan yang sudah bersifat final ini
tidak dapat dikreditkan dengan PPh Terutang. Dengan demikian, penghasilan yang telah
dikenakan PPh Final ini tidak akan dihitung lagi pajak penghasilannya pada Surat
Pemberitahuan (SPT) Tahunan dengan penghasilan lain yang tidak final (non final) untuk
dikenakan tarif progresif sesuai Pasal 17 ayat (1) UU PPh.
Dari PPh Final atas Penghasilan Tertentu lainnya ini, yang menjadi objek PPh Final atau
objek pajak final dalam pasal lainnya yang dikenakan Pajak Penghasilan bersifat final adalah:
1. Objek pajak final (PPh Final) atas Omzet Bruto sesuai PP 46/2013 dan PPh 23/2018
2. Objek pajak final (PPh Final) atas Dividen
3. Objek pajak final (PPh Final) atas Impor dan Pembelian Penjualan Barang Mewah
4. Objek pajak final (PPh Final) atas Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan
sehubungan dengan jaminan pengembalian utang
5. Objek pajak final (PPh Final) atas Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan
dengan penggunaan harta
6. Objek pajak final (PPh Final) atas Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan
kegiatan
7. Objek pajak finak (PPh Final) atas Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
8. PPh Final atas Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya
9. PPh Final atas Keuntungan karena pembebasan utang
2.1.5 Tarif PPh Final dan Pelunasan atas Pajak Penghasilan Final
Seperti penjelasan di atas seiring banyaknya jenis PPh Final yang diatur sesuai dengan
pasal-pasal dalam UU Pajak Penghasilan, maka tarif PPh Final berbeda-beda karena ada tarif
yang diatur dan ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
A. Tarif PPh Final Pasal 4 ayat (2) & Pasal 26
Tentu saja besar tarif PPh Final akan memengaruhi perhitungan PPh Final wajib pajak.
1. Tarif PPh Final Bunga Deposito, Tabungan, dan Diskonto SBI
a. Tarif PPh Final Deposito dalam mata uang USD
Atas bunga dari deposito dalam mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang dananya
bersumber dari Devisa Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang
didirikan atau bertempat kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di
Indonesia dikenai Pajak Penghasilan Final dengan tarif:
Deposito jangka waktu 1 bulan = 10% dari jumlah bruto
Deposito jangka waktu 3 bulan = 7,5% dari jumlah bruto
Deposito jangka waktu 6 bulan = 2,5% dari jumlah bruto
Deposito jangka waktu lebih dari 6 bulan = 0%
b. Tarif PPh Final Deposito dalam mata uang Rupiah
Atas bunga dari deposito dalam mata uang rupiah yang dananya bersumber dari Devisa
Hasil Ekspor dan ditempatkan di dalam negeri pada bank yang didirikan atau bertempat
kedudukan di Indonesia atau cabang bank luar negeri di Indonesia dikenai Pajak
Penghasilan Final dengan tarif:
Deposito jangka waktu 1 bulan = 7,5% dari jumlah bruto
Deposito jangka waktu 3 bulan = 5% dari jumlah bruto
Deposito jangka waktu 6 bulan atau lebih dari 6 bulan = 0% dari jumlah bruto
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian PPh Final Pajak Penghasilan Final atau PPh Final adalah pajak yang
dikenakan dengan tarif dasar pengenaan pajak tertentu yang berbeda dengan skema pajak
secara umum atas penghasilan yang diterima atau diperoleh sepanjang tahun berjalan.
Dengan demikian, penghasilan yang telah dikenakan PPh Final ini tidak akan dihitung lagi
pajak penghasilannya pada Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan dengan penghasilan lain
yang tidak final (non final) untuk dikenakan tarif progresif sesuai Pasal 17 ayat (1) UU PPh.
PPh Final Pasal 21 Sesuai penjelasan Pasal 21 UU PPh, Pajak Penghasilan Final ini
merupakan pajak yang dipotong/dipungut atas penghasilan dari pekerjaan, jasa, atau kegiatan
dengan nama dan bentuk apa pun yang diterima atau diperoleh WP Orang Pribadi dalam
negeri.
PPh Final Pasal 26 Sedangkan PPh Final berdasarkan Pasal 26 UU PPh ini adalah pajak
bersifat final yang dikenakan pada wajib pajak luar negeri atau Badan Usaha Tetap (BUT)
atas:
• Dividen
• Bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan sehubungan dengan jaminan
pengembalian utang
• Royalti, sewa, dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan harta
• Imbalan sehubungan dengan jasa, pekerjaan, dan kegiatan
• Hadiah dan penghargaan
• Pensiun dan pembayaran berkala lainnya
• Premi swap dan transaksi lindung nilai lainnya
• Keuntungan karena pembebasan utang
kategori Pajak Penghasilan Final Secara garis besar, kategori Pajak Penghasilan Final dibagi
menjadi 2 berdasarkan mekanisme pengenaannya, yaitu PPh Final dipotong pihak lain
Kategori Pajak Penghasilan Final melalui mekanisme yang dipotong atau dipungut pihak lain
ini artinya wajib pajak yang telah dipotong/dipungut pajak penghasilannya hanya akan
menerima bukti pemotongan pajaknya dari pihak pemotong PPh Final.
Objek PPh Final atau Objek Pajak Final Merujuk pada Pasal 4 ayat (2) dan beberapa pasal
lain yang masuk dalam Pajak Penghasilan Final, Dan PPh Final atas Penghasilan Tertentu
lainnya Dari PPh Final atas Penghasilan Tertentu lainnya ini.
Tarif PPh Final dan Pelunasan atas Pajak Penghasilan Final Seperti penjelasan di atas seiring
banyaknya jenis PPh Final yang diatur sesuai dengan pasal-pasal dalam UU Pajak
Penghasilan, maka tarif PPh Final berbeda-beda karena ada tarif yang diatur dan ditetapkan
oleh Menteri Keuangan.