Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 5 METODOLOGI PENELITIAN

ABDULLAH MUHAMMAD (A031191130)

Paradigm Penelitian Kualitatif

Penelitian hakikatnya merupakan wahana untuk menemukan kebenaran atau untuk lebih membenarkan
kebenaran. Usaha untuk mengejar kebenaran dilakukan oleh para filusuf, peneliti, maupun oleh para
praktisi melalui model-model tertentu. Model tersebut biasanya disebut paradigma. Paradigma menurut
Bogdan dan Biklen adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi yang dipegang bersama, konsep atau
proposisi yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian.

Dalam penelitian kualitatif, peneliti harus menggunakan diri mereka sebagai instrumen, mengikuti
asumsi-asumsi kultural sekaligus mengikuti data. Dalam berupaya mencapai wawasan imajinatif ke
dalam dunia responden, peneliti diharapkan fleksibel dan reflektif tetapi tetap mengambil jarak.
Konsekuensi dari pendekatan ini adalah metode penelitian par excellence, merupakan observasi
partisipatoris (pengamatan terlibat), sedangkan dalam penelitian kuantitatif instrumen tersebut adalah
alat teknologis yang telah ditentukan sebelumnya dan tertata dengan baik sehingga tidak banyak
memberi peluang fleksibelitas.

Pengertian Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller pada mulanya bersumber pada pengamatan kualitatif yang
dipertentangkan dengan pengamatan kuantitatif. Pengamatan kuantitatif melibatkan pengukuran
tingkatan suatu ciri tertentu. Untuk menemukan sesuatu dalam pengamatan, pengamat harus
mengetahui apa yang menjadi ciri sesuatu itu. Untuk itu pengamat mulai mencatat atau menghitung
dari satu, dua, tiga, dan seterusnya. Berdasarkan pertimbangan tersebut, kemudian peneliti menyatakan
bahwa penelitian kuantitatif mencakup setiap jenis penelitian yang didasarkan atas perhitungan
presentase, rata-rata, c kuadrat, dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain, penelitian
kuantitatif melibatkan diri pada “perhitungan” atau “angka” atau “kuantitas”.

Di pihak lain “kualitas” menunjukan pada segi alamiah yang dipertentangkan dengan kuantum atau
jumlah tersebut. Atas dasar pertimbangan itulah maka kemudian penelitian kualitatif adalah diartikan
sebagai penelitian yang tidak mengadakan perhitungan.

Untuk mengadakan pengkajian selanjutnya terhadap istilah penelitian kualitatif perlu kiranya
dikemukakan beberapa definisi. Pertama, Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif
adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan
pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan
individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian
dari satu keutuhan.

Sejalan dengan definisi tersebut Kirk dan Miller mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah
tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan
pada manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan peristilahannya.
Karakteristik Penelitian Kualitatif

Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri yang membedakannya dengan penelitian jenis lain,
diantaranya adalah:

Latar Alamiah

Penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari satu keutuhan
(entity). Hal ini dilakukan, menurut Lincoln dan Guba, karena ontologi alamiah menghendaki adanya
kenyataan-kenyataan sebagai keutuhan yang tidak dapat dipahami jika dipisahkan dari konteksnya.

Manusia Sebagai Alat (Instrumen)

Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul
data utama. Hal itu dilakukan karena jika memanfaatkan alat yang bukan manusia dan
mempersiapkannya terlebih dahulu sebagaimana yang lazim digunakan dalam penelitian klasik, maka
sangat tidak mungkin untuk mengadakan penyesuaian terhadap kenyataa-kenyataan yang ada di
lapangan. Selain itu hanya “manusia” saja yang dapat berhubungan dengan responden atau objek
lainnya. Hanya manusia sebagai instrumen pulalah yang dapat menilai apakah kehadirannya menjadi
faktor tertentu sehingga apabila terjadi sesuatu ia pasti dapat menyadariya serta dapat mengatasinya.

Metode Kualitatif

Metode kualitatif ini digunakan karena berbagai pertimbangan. Pertama, menyesuaikan metode
kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan
secara langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan
lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama dan terhadap pola-pola
nilai yang dihadapi.

Sedangka metode pengumpulan datanya terdiri dari tiga cara:

Wawancara mendalam, wawancara dengan format pertanyaan terbuka

Observasi langsung

Pemanfaatan dokumen tertulis, termasuk sumber-sumber tertulis dari hasil wawancara terbuka pada
kuesioner, buku harian seseorang, dan catatan program.

Data wawancara terbuka terdiri dari kutipan langsung dari orang tentang pengalaman, opini, perasaan,
dan pengetahuannya. Data observasi terdiri dari deskripsi mendalam mengenai kegiatan suatu program,
perilaku peserta, aksi para staf, dan interaksi antar manusia secara luas yang dapat menjadi bagian dari
program.

Analisi Data Secara Induktif

Penelitian kualitatif menggunakan analisis data secara induktif. Analisis induktif dugunakan karena
beberapa alasan. Pertama, proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-kenyataan ganda sebagai
yang terdapat dalam data. Kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan peneliti-responden
menjadi ekspilit, dapat dikenal, dan akontabel. Ketiga, analisis induktif lebih dapat menguraikan latar
secara penuh dan dapat membuat keputusan-keputusan tentang dapat-tidaknya pengalihan kepada
suatu latar lainnya. Keempat, analisis induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama yang
mempertajam hubungan-hubungan. Dan terakhir, analisi induktif dapat memperhitungkan nilai-nilai
secara ekspilit sebagai bagian dari struktur analitik.

Deskriptif

Data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan dengan
adanya penerapan metode kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai